LAPORAN PRAKTIKUM
“Pembuatan Biogas”
OKTAVIA
PO714221191.085
D.IV/ II B
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat beserta salam tidak lupa
pula penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
kembali ke jalan Allah SWT.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Landasan Teori
Energi biogas adalah salah satu dari banyak macam sumber energi
terbarukan, karena energi biogas dapat diperoleh dari air buangan rumah
tangga, kotoran cair dari peternakanayam, sapi, babi, sampah organik dari
pasar, industri makanan dan limbah buangan lainnya. Produksi biogas
memungkinkan pertanian berkelanjutan
dengan sistem proses terbarukan dan ramah lingkungan (Romdhoni, 2012).
Biogas merupakan sumber renewal energy yang mampu
menyumbangkan andil dalam usaha memenuhi kebutuhan bahan
bakar. Bahan baku sumber energi inimerupakan bahan non fossil,
umumnya adalah limbahatau kotoran ternak yang produksinya tergantung
atasketersediaan rumput dan rumput akan selalu tersedia, karena dapat
tumbuh kembali setiap saat selamadipelihara dengan baik. Sebagai
pembanding yaitu gas alam yang tidak diperhitungkan sebagai renewal
energy, gas, alam berasal dari fosil yang pembentukannya memerlukan
waktu jutaan tahun (Haryati, 2007).
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan, biogas
sudah dikembangkan sebagai energi alternatif yang bisa memanfaatkan
berbagai kotoran hewan. Selain kotoran sapi, biogas juga bisa dihasilkan
dari kotoran ayam. Limbah kotoran ayam umumnya hanya digunakan
sebagai pupuk secara langsung oleh peternak, pemanfaatan lain yang bisa
dilakukan adalah dengan memprosesnya menjadi sumber energi dalam
bentuk biogas. Pengolahan kedua limbah tersebut bisa dilakukan secara
bersamaan, sehingga dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis
(Sanjaya,2015).
Pada dasarnya dimana penggunaan kotoran sapi sebagai bahan baku
biogas cukup mengandung biakan mikroba-mikroba atau starter maupun
biang didalamnya. Keadaan tersebut memberikan keterangan dalam kotoran
sapi telah terdapat mikroba yang berperanan dalam proses produksi biogas.
Adapun laju dari pembentukan biogas dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah suhu, rasio C/N dan pengaruh pengadukan dalam
selang waktu tertentu (Irawan, 2006).
Bahan organik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara
(disebut Digester) sehingga bakteri anaeroba akan membusukkan bahasan
organik tersebut yang kemudian menghasilkan gas (disebut biogas). Biogas
yang telah berkumpul di dalam digester selanjutnya dialirkan melalui pipa
penyalur gas menuju tabung penyimpan gas atau langsung ke lokasi
pembuangannya (Rahayu, 2009).
Biogas diproduksi oleh bakteri dari bahan organik di dalam kondisi tanpa
oksigen (anaerobic process). Proses ini berlangsung selama pengolahan atau
fermentasi. Gas yang dihasilkan sebagian besar terdiri atas CH4 dan CO2.
Jika kandungan gas CH4lebih dari 50%, maka campuran gas ini
mudahterbakar, kandungan gas CH4dalam biogas yang berasal dari kotoran
ternak sapi kurang lebih 60%. Temperatur ideal proses fermentasi untuk
pembentukan biogas berkisar 30oC (Putro, 2007)
▪ Alat- Alat yang digunakan dalam proses pembuatan biogas dari kotoran
ternak antara lain:
- Alat pengaduk.
- Bak penampung.
- Digester dan pipa.
▪ Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan biogas dari kotoran ternak
antara lain:
- Feses sapi
- Air dan starter
C. PROSEDUR KERJA
D. Hasil
A. Kesimpulan
Praktikum pembuatan biogas kotoran sapi yang dilakukan di Workshop
Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan setelah dua puluh dua hari proses
fermentasi maka praktikum pembuatan biogas sederhana dikatakan berhasil setelah
dilakukan uji coba mengeluarkan api yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
yang ramah lingkungan
B. Saran
Sebaiknya praktikum yang menggunkan waktu pengerjaan terlalu lama agar lebih
dapat menghasilkan gas yang lebih baik.