Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Praktikum PTPS-B

Dosen : Rafidah, SST, M.Kes

LAPORAN PRAKTIKUM
“Pembuatan Biogas”

OKTAVIA
PO714221191.085
D.IV/ II B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D.IV

2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat beserta salam tidak lupa
pula penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita
kembali ke jalan Allah SWT.

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk menyelesaikan praktikum


mata kuliah Penyehatan Air-A yang diberikan oleh dosen kami Ibu Rafidah, SST.,
M.Si. Dimana dalam laporan ini penulis membahas praktikum mengenai
“Pembuatan Biogas”

Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembacanya sehingga


dapat menambah pengetahuan kita semua. Akhir kata penulis mohon maaf jika
terdapat kesalahan dalam laporan ini, karena penulis masih dalam proses
pembelajaran. Untuk itu penulis menerima saran dan kritikan dari pembaca sebagai
batu loncatan bagi penulis untuk pembuatan laporan kedepannya.

Bone, 5 Mei 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era modern seperti, manusia benar-benar telah difasilitasi dengan begitu


banyak kemudahan berkat munculnya banyak teknologi-teknologi modern.
Misalnya bagi seorang ibu rumah tangga, dimana perkejaan seorang ibu rumah
tangga lebih mudah dengan adanya alat bantu yang memudahkannya untuk
melakukan pekerjaannya seperti adanya mesin cuci sehingga lebih mudah dan
hemat tenaga, misalnya lagi alat penanak nasi, tidak lgi menggunakan tungku
dan sebagainya. Jika kita amati, hal tersebut tentunya sangat memudahkan bagi
seorang ibu rumah tangga dimana ia bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu
yang bersamaan. Contoh bagi seseorang yang ingin bepergian dimana ia tidak
perlu lagi berjalan kaki karena sudah ada kendaraan bermotor yang dapat di
kendarai daan lain sebagainaya. Jika kita perhatikan, memang teknologi-
teknologi tersebut sangat memudahkan semua pekerjaan manusia baik dari segi
penghematan tenaga untuk mengerjakan hal tersebut maupun dari segi
efisiennya penggunaan waktu.
Jika dipehatikan, adanya fasilitas tersebut pasti menggunakan sumber daya
atau energi, misalnya pada kendaraan bermotor tesebut di atas menggunakan
bahan bakar minyak. Pertanyaan besar saat ini apa yang harus dilakukan apabil
sumbr daya atau energi tersebut habis? Karena hal tersebutlah sehingga
muncullah banyak inovasi-inovasi alternative dengan tujuan utama sebagai
upaya penghematan sumber daya.
Pengembangan tenaga alternative terus menerus dilakukan. Tentunya hal
tersebut tidak lain dan tidak bukan disebabkan karena bahan pokok energi terus
brkurang. Seperti minyak bumi yang terus menerus digunakan sepanjang waktu.
Hal tersebut membuat manusia mau tidak mau harus berfikir keras guna
membuat inovasi-inovasi yang baru terkait pengolahan sumber energi. Salah
satunya adalah pembuatan biogas sederhana yang akan dibuat menggunakan
bahan-bahan organik yang mudah didapatkan di alam.
B. Tujuan
Untuk mengetahui cara pembuatan biogas sederhana dengan baik dan
benar sebagai bahan bakar.
C. Manfaat
Praktikan mengetahui cara pembuatan biogas sederhana dengan baik
dan benar sebagai bahan bakar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

Energi biogas adalah salah satu dari banyak macam sumber energi
terbarukan, karena energi biogas dapat diperoleh dari air buangan rumah
tangga, kotoran cair dari peternakanayam, sapi, babi, sampah organik dari
pasar, industri makanan dan limbah buangan lainnya. Produksi biogas
memungkinkan pertanian berkelanjutan
dengan sistem proses terbarukan dan ramah lingkungan (Romdhoni, 2012).
Biogas merupakan sumber renewal energy yang mampu
menyumbangkan andil dalam usaha memenuhi kebutuhan bahan
bakar. Bahan baku sumber energi inimerupakan bahan non fossil,
umumnya adalah limbahatau kotoran ternak yang produksinya tergantung
atasketersediaan rumput dan rumput akan selalu tersedia, karena dapat
tumbuh kembali setiap saat selamadipelihara dengan baik. Sebagai
pembanding yaitu gas alam yang tidak diperhitungkan sebagai renewal
energy, gas, alam berasal dari fosil yang pembentukannya memerlukan
waktu jutaan tahun (Haryati, 2007).
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan, biogas
sudah dikembangkan sebagai energi alternatif yang bisa memanfaatkan
berbagai kotoran hewan. Selain kotoran sapi, biogas juga bisa dihasilkan
dari kotoran ayam. Limbah kotoran ayam umumnya hanya digunakan
sebagai pupuk secara langsung oleh peternak, pemanfaatan lain yang bisa
dilakukan adalah dengan memprosesnya menjadi sumber energi dalam
bentuk biogas. Pengolahan kedua limbah tersebut bisa dilakukan secara
bersamaan, sehingga dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis
(Sanjaya,2015).
Pada dasarnya dimana penggunaan kotoran sapi sebagai bahan baku
biogas cukup mengandung biakan mikroba-mikroba atau starter maupun
biang didalamnya. Keadaan tersebut memberikan keterangan dalam kotoran
sapi telah terdapat mikroba yang berperanan dalam proses produksi biogas.
Adapun laju dari pembentukan biogas dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah suhu, rasio C/N dan pengaruh pengadukan dalam
selang waktu tertentu (Irawan, 2006).
Bahan organik dimasukkan ke dalam ruangan tertutup kedap udara
(disebut Digester) sehingga bakteri anaeroba akan membusukkan bahasan
organik tersebut yang kemudian menghasilkan gas (disebut biogas). Biogas
yang telah berkumpul di dalam digester selanjutnya dialirkan melalui pipa
penyalur gas menuju tabung penyimpan gas atau langsung ke lokasi
pembuangannya (Rahayu, 2009).
Biogas diproduksi oleh bakteri dari bahan organik di dalam kondisi tanpa
oksigen (anaerobic process). Proses ini berlangsung selama pengolahan atau
fermentasi. Gas yang dihasilkan sebagian besar terdiri atas CH4 dan CO2.
Jika kandungan gas CH4lebih dari 50%, maka campuran gas ini
mudahterbakar, kandungan gas CH4dalam biogas yang berasal dari kotoran
ternak sapi kurang lebih 60%. Temperatur ideal proses fermentasi untuk
pembentukan biogas berkisar 30oC (Putro, 2007)

B. ALAT DAN BAHAN

▪ Alat- Alat yang digunakan dalam proses pembuatan biogas dari kotoran
ternak antara lain:
- Alat pengaduk.
- Bak penampung.
- Digester dan pipa.

▪ Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan biogas dari kotoran ternak
antara lain:
- Feses sapi
- Air dan starter
C. PROSEDUR KERJA

1. Mencampur Feses sapi segar dengan air menggunakan perbandingan


1:1 pada wadah penampungan sementara hingga membentuk lumpur
2. Lumpur dari bak penampungan sementara kemudian di alirkan ke
digester. Pada pengisian pertama digester harus di isi sampai penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran). Setelah
digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
4. Gas metan sudah mulai di hasilkan pada hari 10 sedangkan pada hari
ke -1 sampai ke – 8 gas yang terbentuk adalah CO2. Pada komposisi
CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.
5. Pada hari ke -14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk
menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya.
6. Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, yaitu
sebanyak kurang lebih 20 liter setiap pagi dan sore hari. Sisa
pengolahan bahan biogas berupa lumpur / sludge secara otomatis akan
keluar dari lubang pengeluaran (outlet) setiap kali dilakukan pengisian
bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat
digunakan sebagai pupuk kandang/pupuk organik, baik dalam keadaan
basah (cair) maupun kering.

D. Hasil

Dari praktikum pembuatan biogas kotoran sapi yang dilakukan di Workshop


Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan setelah dua puluh dua hari proses
fermentasi maka praktikum pembuatan biogas sederhana dikatakan berhasil setelah
dilakukan uji coba mengeluarkan api yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
yang ramah lingkungan
E. Analisa Hasil
Dari praktikum pembuatan biogas kotoran sapi yang dilakukan di
Workshop Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan setelah dua puluh dua hari
proses fermentasi maka praktikum pembuatan biogas sederhana dikatakan berhasil
untuk menjadi bahan bakar karena penggunaan bahan sesuai dan adapun wadah
penyimpanan digunakan tertutup rapat sehingga tidak adanya jalan untuk gas
keluar atau dikatakan bocor serta proses penyimpanan alat yang baik yaitu tidak
terkena matahari langsung yang biasanya menjadi faktor penyebab bakteri
pengurai mati hingga tidak dapat menghasilkam gas. sehingga biogas yang
dibuat dari kotoran sapi dengan perbandingan 1:1 yaitu 1 ember kotoran sapi
dan 1 ember air berhasil mengeluarkan api yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar dirumah tangga dan lainnya. Selain itu pemilihan dan pembuatan alat
biogas juga menjadi penentu berhasil tidaknya biogas yang dibuat serta
memperhatikan bagian bagian yang dibuat pada alat biogas.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktikum pembuatan biogas kotoran sapi yang dilakukan di Workshop
Kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan setelah dua puluh dua hari proses
fermentasi maka praktikum pembuatan biogas sederhana dikatakan berhasil setelah
dilakukan uji coba mengeluarkan api yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
yang ramah lingkungan

B. Saran
Sebaiknya praktikum yang menggunkan waktu pengerjaan terlalu lama agar lebih
dapat menghasilkan gas yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai