Anda di halaman 1dari 3

Nama : Oktavia

Nim : PO714221191085

Kelas : DIV/ II B

Mata Kuliah : PTPS – B

Dosen : Juherah,SKM.,M.kes

KARAKTERISTIK SAMPAH

1. Densitas
Densitas sampah adalah berat sampah yang diukur dalam satuan kilogram dibandingkan
dengan volume sampah yang diukur tersebut (kg/m3 ). Densitas sampah sangat penting dalam
menentukan jumlah timbulan sampah. Di samping itu 11 juga penting untuk menentukan luas
lahan TPA yang diperlukan. Penentuan densitas sampah ini berdasarkan SNI 19-3964-1994
dilakukan dengan cara menimbang sampah yang disampling dalam 1/5 - 1 m3 volume sampah
2. Kadar Air
Kadar air sampah merupakam salah satu sifat fisis sampah .Kadar air menunjukkan
kandungan air yang ada dalam sampah . Kadar air sampah domestik berbeda-beda karena
beberapa faktor yang mempengaruhi,antara lain komposisi sampah,musim
tahunan,kelembapan,kondisi cuaca terutama hujan.

3. Kadar Volatil
Senyawa volatil adalah senyawa-senyawa kimia organik yang mmpunyai moleul
yang kecil dan dapat terdistilasi dengan mudah dalam tekanan atmosfer .Senyawa
volatil dalam sampah berasal dari dekomposisi zat oragik yang terjadi dalam keadaan
fakultatif maupun anaerobik oleh mikroorganisme.Senyawa volatil adalah merupakan
senyawa organik yang masih dapat dibakar dan menguap pada temperatur tinggi (650
C). Sehingga kadar volatil sampah menunjukan jumlahᵒ zat organik dalam sampah yang
menguap melalui pemanasan dengan temperatur tinggi .Hasil pemanasan dengan suhu
tinggi ini akan meninggalakan abu dan residu .Abu dan residu merupakan material yang
lembut ,berbentuk bubuk. Sampah yang komponennya merupakan bahan
kertas,plastik,dan material yang lain yang dapat terbakar biasa memiliki kadar volatil
yang tinggi Kadar volatil merupakan parameter kimiawi sampah.Data mngenai kadar
volatil sampah sangat penting dalam menejemen persampahan.

4. Kadar Abu
Merupakan bagian sampah yang tidak tervolatilisasikan, atau bagian sampah yang
tidak dibakar. Abu mengurangi kapasitas pembakaran, meningkatkan biaya
penanganan, dan mempengaruhi efisiensi pembakaran/efeisiensi boiler pada
insinerator, serta menyebabkan pengggumpalan dan penyumbatan. Biasanya yang
menjadi abu setelah proses pembakaran adalah mineral yang ada di dalam bahan bakar
atau sampah. Kadar abu dinyatakan sebagai persen rasio berat bagian sampah yang
tersisa setelah pemanasan 550-600oC terhadap berat (kadar) padatan sampah

5. Karbon Tetap (fixed carbon)


Kadar volatile pada 800-950oC. Bila pemanasan dalam analisis kadar volatile
dilanjutkan sampai 950oC, maka kehilangan berat pada temperatur tersebut adalah
fixed carbon, yang digunakan untuk pendekatan perhitungan nilai kalor sampah.
6. Nilai Kalor
Merupakan banyaknya panas yang dihasilkan pada pembakaran sempurna suatu
bahan. Semakin tinggi nilai kalor, maka semakin mudah terbakar. Semakin tinggi
nilainya, semakin akan lebih lama terbakar.
7. Karbon Organik
Dapat ditetapkan dengan cara oksidasi dengan kalium bikarbonat berlebih.
Sumber :

Nur Faridah Safitri.2015. Ptpsp kadar air sampah.di


https://www.slideshare.net/PIPITAWANG/ptpsp-kadar-air-sampah (akses 3 Maret 2021)

Elina Wirda Ningsih.2018. analisis timbulan, komposisi dan karakteristik sampah rumah tangga.di
repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/9222/130407010.pdf?sequence=1&isAllowed=y
(akses 3 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai