Organik
Kelompok 2:
Pengertian Sampah
Sampah merupakan sebagian dari sesuatu yang sudah tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya
berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste)
tidak termasuk kedalamnya. Sampah menjadi permasalahan penting
yang belum bisa teratasi di Indonesia sampai saat ini. Angka
penambahan sampah semakin bertambah seiring bertambahnya
populasi manusia.
Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang dapat
membusuk atau dapat terurai kembali dengan bantuan
bakteri lain. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai
pupuk kompos dan biogas. Sampah organik termasuk
sampah yang mudah untuk dimanfaatkan kembali dan
tidak berbahaya bagi bumi. Namun sampah organik
yang tidak dirawat juga dapat menyebabkan gangguan
lingkungan berupa munculnya bau tidak sedap yang
mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar dan
menyebabkan lingkungan terlihat kumuh
Sampah organik masih dibagi menjadi dua, yaitu:
Limbah Organik Basah
Limbah organik basah adalah jenis sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya kulit
buah, kulit jagung, kulit bawang, sisa biji-bijian, jerami dan sisa sayuran. Pengolahan limbah organik basah bisa
dilakukan dengan cara melakukan pengeringan dibawah sinar matahari langsung hingga kadar air yang terkandung
dalam bahan limbah organik berkurang atau habis. Bahan limbah yang sudah kering bisa dijadikan bahan baku untuk
dibuat menjadi berbagai macam produk kerajinan. Proses pembuatan produk kerajinan masih memerlukan proses lain
seperti pencelupan warna atau proses pengawetan agar kuat dan tahan lama.
Limbah Organik Kering limbah organik kering
merupakan bahan organik lain yang kandungan airnya rendah. Contoh di antaranya adalah kertas atau kardus,
kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, ranting pohon, dedaunan kering dan lain
sebagainya. Kondisi limbah yang kering mempermudah pengolahan limbah ini tidak perlu melalui banyak proses
persiapan. Hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi limbah jika terkena air. Perlu adanya proses pengeringan
kembali dengan sinar matahari langsung atau alat pengering lain untuk menurunkan kadar air dalam bahan limbah
organik agar kembali seperti kondisi semula.
Secara umum penanganan yang baik untuk sampah memiliki 4 prinsip, yang sering
dikenal dengan 4R yaitu :
● Recycle (Mendaur Ulang), usahakan untuk memilih dan memilah sampah yang Recycle
masih dapat digunakan atau tidak, jika terdapat sampah yang bisa di daur ulang
usahakan jadikan sampah itu menjadi sebuah produk yang berguna.Replace
(Mengganti), usahakan lebih teliti dalam pemilihan barang atau kebutuhan, ganti
barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama serta usahakan memakai
barang yang ramah lingkungan untuk mengganti barang-barang yang sulit didaur
ulang.
Pengolahan Sampah
Organik
1. Kompos
Kompos adalah pemecahan bahan – bahan organik
sampah secara biokimia, dengan hasil akhir berupa
humus
1. Rasio C/N
Setiap bahan organik mengandung unsur C
(karbon) dan N nitrogen) dengan perbandingan
2. Ukuran Partikel
(komposisi) yang berbeda -beda antara bahan
yang satu dengan bahan yuang lain. Aktivitas mikroba berada di antara permukaan area
Perbandingan unsuh C dan N dalam suatu bahan dan udara. Permukaan area yang lebih luas akan
dinyatakan dengan C/N Ratio. Suatu bahan yang meningkatkan kontak antara mikroba dengan bahan
mengandung unsur C tinggi maka nilai C/N ratio- dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat.
nya akan tinggi, sebaliknya bahan yang Ukuran partikel juga menentukan besarnya ruang
mengandung unsur N yang tinggi nilai C/N ratio- antar bahan (porositas). Untuk meningkatkan luas
nya akan rendah. Nilai C/N ratio akan permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil
berpengaruh terhadap proses pengomposan. ukuran partikel bahan tersebut.
Semakin tinggi C/N ratio suatu bahan maka
semakin lambat untuk di ubah menjadi kompos
2. Pembuatan Biogas (Gas Bio)
Biogas merupakan gas-gas yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Gas ini
dihasilkan dari proses pembusukan atau fermentasi
sampah organik yang terjadi secara anaerobik.
Artinya, proses tersebut berlangsung dalam
keadaan tertutup (tanpa oksigen), dilakukan oleh
bakteri Metalothrypus methanica. Bahan bakunya
adalah kotoran hewan, sisa-sisa tanaman, atau
campuran keduanya.
Prosesnya adalah dengan mencampurkan sampah
organik dan air, kemudian dicampur dengan
bakteri M. methanica, dan disimpan di dalam
tempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama
dua minggu.
3. Makanan Ternak