Anda di halaman 1dari 2

Definisi peralatan laboratorium…(Astuti, 2020)

Peralatan laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas, gelas


dipilih sebagai
bahan pembuatan peralatan karena mempunyai sifat-sifat yang
menguntungkan. Sifat-sifat
gelas yang menguntungkan antara lain : tembus cahaya atau tembus
pandang (opaque),
kaku (rigid), tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia, memiliki titik
didih tinggi sehingga
tidak mudah meleleh, terutama pada pemanasan biasa dibawah
1000C, dan mudah dilas jika
retak dan pecah. (Wardiyah, 2016)
Peralatan Laboratorium dibagi 3 kategori:

1. Peralatan kategori 3 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya sulit, risiko
penggunaan tinggi,akurasi/kecermatan pengukurannya tinggi,serta system kerja rumit yang
pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu danbersertifikat.

2. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yangcara pengoperasian dan perawatannyasedang, risiko


penggunaan sedang, akurasi/kecermatan pengukurannya sedang, serta sistem kerja yang tidak begitu
rumit yang pengoperasiannya memerlukan pelatihan khusus/tertentu.

3. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang cara pengoperasian dan perawatannya mudah, risiko
penggunaan rendah, akurasi/kecermatan pengukurannya rendah, serta sistem kerja sederhana yang
pengoperasiannya cukup dengan menggunakan panduan (raharjo, 2017)

Sterilisasi adalah proses penghilangan atau membunuh mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri,
mycoplasma, virus) dalam benda/peralatan untuk menjaga peralatan dilaboratorium tetap bersih/steril,
serta mencegah terjadinya kontaminasi. Peralatan laboratorium yang akan disterilisasi memerlukan
bahan pengemas. Kemasan adalah suatu benda yang digunakan sebagai wadah/tempat yang dikemas
dan dapat mencegah/mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran
serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran (Istini, 2020)

Metode sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih sangat bergantuk pada keadaan serta
kebutuhan setempat.Apapun pilihan metodenya, hendaknya tetap menjaga kualitas hasil sterilisasi [1].
Semua alat kesehatan yang kontak langsung dengan pasien dapat menjadi sumber infeksi, oleh karena
itu persediaan dari barang steril cukup memainkan peran penting dalam mengurangi penyebaran
penyakitdalam pelayanan Kesehatan (Raudah et al., 2017)

Sterilisasi sediaan farmasi dan alat kesehatan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yaitu dengan pemanasan, gas, radiasi, dan filtrasi 9. Sterilisasi dengan metode
panas
kering digunakan untuk bahan dalam bentuk serbuk 10. Berbagai usaha sterilisasi
alginat telah dilakukan, misalnya menggunakan gas etilen oksida, otoklaf, dan
radiasi sinar, namun proses tersebut menyebabkan kerusakan rantai polimer asam
uronat pada larutan dan gel alginate (Putri et al., 2017)
Metode sterilisasi bahan pembawa yang umum digunakan adalah metode fisik yaitu
meliputi pemanasan, pengeringan dan radiasi. Metode sterilisasi pemanasan (panas
lembab) biasanya menggunakan autoklaf yang memanfaatkan panas dalam suatu
ruangan bertekanan dengan temperatur 121oC selama 60 menit. Autoklaf memiliki
kekurangan yaitu menimbulkan kerusakan sifat kimia bahan pembawa dan
menghasilkan unsur beracun (Nurrobifahmi et al., 2017)
Metode alat sterilisasi yang umumnya digunakan dalam bidang kedokteran adalah
panas lembab (tekanan Tekanan uap merupakan tindakan
sterilisasi yang sangat efektif karena dapat membebaskan
atau merubah panas uap sehingga membentuk air.
Kondisi ini berpotensi membunuh mikroorganisme,
sedangkan volume uap yang berkontraksi dapat
memperkuat penetrasuap dalam autoklaf), panas kering (oven udara panas),
dan bahan kimia gas (chemiclave). (Djais, 2019)

Anda mungkin juga menyukai