Anda di halaman 1dari 13

Nata Rimana Fadila 260110160066

Dina Sembiring 260110160070


Fitri Nurjanah 260110160074
Diena Karfiena 260110160078
Vini Fakhriyani Ulfah 260110160079
Hanifahzin Khatami 260110160086
Atharia Refi Khairani 260110160102
Amaliah Ihsani 260110160093

KELOMPOK 4
SHIFT B 2016
Definisi

Sterilisasi

Proses menghilangkan bakteri atau menginaktivasi mikroorganisme hidup (bakteri,


jamur, virus, dan organisme lainnya) yang terdapat pada suatu produk (ISO, 1995).

Sterilisasi Radiasi Ionisasi


Salah satu cara sterilisasi dengan menggunakan radiasi ionisasi baik menggunakan sinar
gamma yang berasal dari radioisotop (Co-60) atau berkas elektron dari mesin
pengakselerasi elektron (MBE) (Darwis, 2006).
Kriteria Alat atau Bahan

- Yang tidak tahan terhadap panas seperti syringe, kantung darah, wadah obat mata
(umumnya terbuat dari polimer/plastik)
- Obat-obatan (antibiotika, obat tetes mata, sediaan injeksi)
(West, 1996).
- Dosis yang digunakan untuk produk kesehatan adalah 25 kGy (Depkes RI, 1995).
Alasan Menggunakan Sterilisasi Radiasi

1. Tidak menimbulkan kenaikan temperatur yang berarti


2. Dapat menembus ke dalam seluruh bagian produk dan dalam kemasan akhir
3. Waktu iradiasi merupakan satu-satunya variable yang dikontrol sehingga proses dapat
dikontrol dengan tepat
4. Tidak meninggalkan residu
5. Tidak memerlukan karantina produk setelah diiradiasi
6. Proses sterilisasi cepat (hanya dalam beberapa menit) untuk teknis berkas electron
(Philllips, 1994).
Alat Sterilisasi Radiasi (Ion)
1. Sterilisasi Sinar Ultraviolet (UV)

Sterlisasi sinar UV merrupakan sterilisasi yang


digunakan untuk menurunkan angka kuman (RSUD Brigjed, 2011)
diudara dengan panjang gelombang 2540 A .
Sterilisasi dilaksanakan sekitar 30 s.d 120 menit
sebelum digunakan (Ma’at, 2009).
2. Sterilisasi Sinar Gamma

Panjang gelombang < 1 nm  daya penetrasi tinggi  bakeri


vegetatif dan spora

Mekanisme
interaksi atara sinar gamma dengan materi biologis tinggi sehingga
mampu memukul elektron pada kulit atom  menghasilkan
pasangan ion  Cairan sel (intraselluler atau ekstraselliler) akan
terionisasi  merusak DNA mikroorganisme  mati

Sterilisasi dengan sinar gamma dipergunakan untuk alat alat farmasi


(stick untuk swab, jarum suntik, sarung tangan, benang jahit, kateter,
dll)
Sterililasi sinar gamma berdaya tinggi dapat merubah struktur kimia
pada obat dan makanan.

(Gabriel, 1988)
Disintegrasi radiokaktif dari Radiasi berkas elektron (electron
radioisotop (Sinar gamma) beam)

• Dipancarkan dari radioisotop • Dihasilkan dari akselerator


cobalt-60 atau celsium-137 elektron dan mesin berkas
• Dipilih dosis sterilisasi 2,5 elektron (MBE).
megarad(Mrad) • Digunakan energi untuk sterilisasi
sebesar 2 hingga 10 MeV (MBE
energi sedang hingga tinggi)

*1 Mrad = 10 kGy (Darwis, 2006; Depkes RI, 2014).


Faktor penentuan dosis sterilisasi:

Jumlah (bioburden) dan tipe (nilai D10) mikroorganisme kontaminan yang


ada pada produk sebelum disterilisasi
Nilai SAL yang diharapkan
Kondisi sterilisasi yang digunakan
Secara lebih detail cara penentuan dosis sterilisasi untuk produk
kesehatan dapat dipelajari pada seri internasional standar ISO 11137.
Tingkat Jaminan Sterilitas (SAL)

SAL (Sterility Assurance Level) adalah probabilitas mikroorganisme hidup yang


ada pada produk setelah proses sterilisasi.
Untuk produk yang digunakan berkontak langsung dengan jaringan tubuh
atau darah memiliki nilai SAL 10-6. sedangkan untuk produk yang tidak
berkontak langsung dengan darah memiliki nilai SAL 10-3.
(Darwis, 2006).
• Produk diproses dalam kemasan akhir yang
• Harga instrument mahal
sepenuhnya tertutup maka membatasi risiko
• Radiasi tidak kompatibel dengan semua
kontaminasi setelah sterilisasi.
bahan dan dapat menyebabkan kerusakan
• Sterilisasi dapat dilakukan pada suhu dan
bahan kemasan dan / atau produk. Seperti :
tekanan apa saja, maka kompatibel dengan
polivinil klorida (PVC), asetal dan
bahan-bahan sensitif suhu, seperti obat-
polytetrafluoroethylene (PTFE) sensitif
obatan dan sampel biologis
terhadap radiasi gamma
• Radiasi tidak meninggalkan residu pada
• Sterilisasi radiasi membutuhkan penanganan
produk yang disterilkan
dan pembuangan bahan radioaktif
• Radiasi dapat mensterilkan produk dari setiap
• Energi tinggi yang terlibat dalam radiasi
fase (bahan gas, cair atau padat), produk
dapat menyebabkan pemutusan rantai utama
dengan kepadatan variabel, ukuran atau
dan chemical crosslinking of packaging
ketebalan, dan sistem homogen atau heterogen
polymers
• Sterility assurance level (SAL) sangat baik

(Goronzy, 2018)
Dengan sinar ultraviolet (UV)
Digunakan untuk mensterilkan ruangan, udara dan
obat suntik

Dengan sinar gamma


Digunakan isotop radioaktif, misalnya cobalt 60

Dengan sinar X dan sinar katoda


Untuk mensterilkan penisillin-Na, streptomisin sulfat,
hidrolisat protein, hormon pituitari, insulin, vaksin
influenza dan vaksin cacar

(Depkes RI, 1995).


Daftar Pustaka
Brigjed H. Hasan Barsy Kandangan. Laporan Tahunan Isntalansi Kesehatan Lingkungan Tahun 2010. Kandangan:
RSUD Brigjed H. Hasan Barsy Kandangan.
Darwis, Darmawan. 2006. Sterilisasi Produk Kesehatan (Health Care Products) dengan Radiasi Berkas Elektron.
Proseding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya. Hal 78-86. ISSN: 1411-
1349
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia, Edisi V. Jakarta: Depkes RI.
Gabriel, J. F. 1988. Fisika Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. P- 33.
Goronzy Isabel. 2018. Radiation Sterilization. Diakses pada http://large.stanford.edu/courses/2018/ph241/goronzy2/
International Standard Organization (ISO). 1995. Sterilization of Health Care Products – Requirements for
Validation and Routine Control – Radiation Sterilization. Geneva: ISO.
Ma’at, S. 2009. Sterilisasi dan Disinfeksi. Surabaya: Universitas AirlanggaPress

Phillips, G. O. 1994. Radiation Sterilization of Tissue Allografts for Transplant Surgery, in Isotope and Radiation
Technology for Industry. S. M. Rao (Eds).

West, Geore. 1996. Different Sterilization Methods, UNDP/RCA/IAEA RTC on Industrial Radiation Sterilization:
Regulation, Standard and Enforcement. Kuala Lumpur, Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai