Anda di halaman 1dari 17

Soal Kelompok 1 :

 Ni Komang Ratih Udayani (161001)


 I Kadek Wahyu Zhenfri (161002)
 Ni Made Kartalina Lestari (161003)
 Riska Anggriyani (161004)
 Ni Putu Elsa Nidya (161005)

1. Kromatografi memiliki banyak pelarut, dan menghasilkan


tipe, namun secara umum bercak yang baik
memiliki prinsip yang sama E. B dan C benar
dimana terdiri dari dua komponen
utama yaitu fase diam dan fase (Sumber: Rina Jayanti,dkk. 2015.
gerak. Fase diam yang biasanya Analisis Kualitatif Bahan Kimia
digunakan dalam kromatografi Obat ( BKO ) Glibenklamid dalam
kolom adalah: Sediaan Jamu Diabetes yang
A. Silika gel Beredar di Pasaran)
B. Alumina
C. Resin 3. Pada identifikasi suatu zat dengan
D. A dan B benar menggunakan metode kromatografi
E. A dan C benar lapis tipis, bercak noda diamati
(Sumber: Lenia Noviyanti. dengan lampu sinar UV 254 nm.
2010. Modifikasi Teknik Alasan mengapa bercak diamati
Kromatografi Kolom untuk pada sinar UV 254 nm adalah …
Pemisahan Trigliserida dari A. Karena bercak hanya dapat
Ekstrak Buah Merah) diamati pada sinar UV 254 nm
B. Karena bercak dapat menyerap
2. Pada uji kualitatif kromatografi sinar UV
lapis tipis terdapat proses C. Karena adanya daya
penjenuhan chamber. Fungsi dari interaksi antara sinar UV
penjenuhan chamber yaitu: dengan indikator fluorosensi
A. Mempercepat terjadinya elusi yang terdapat pada lempeng.
B. Untuk mengetahui tingkat D. B dan C benar
kejenuhan E. Semua benar
C. Untuk mengoptimalkan (Sumber : Gibbons, S, 2006, An
proses pengembangan fase introduction to Planar
gerak, memperkecil Chromatography, Humana Press,
penguapan pelarut dan Totowa New Jersey)
menghasilkan bercak lebih
bundar dan lebih baik Soal no 4 dan 5
D. Untuk mengoptimalkan proses
pengembangan fase gerak, 4. Suatu sampel diidentifikasi dengan
memperbesar penguapan menggunakan metode kromatografi
lapis tipis, dimana fase gerak yang
digunakan yaitu klorofom : dalam Jamu Rematik yang
metanol dengan fase diam silica gel Beredar di Distrik Heram Kota
dengan ukuran 10 x 20 cm. Setelah Jayapura, Papua)
dielusi didapatkan 2 spot noda atau
bercak. Jarak yang ditempuh oleh
noda A adalah 5,1 cm dan jarak 5. Dari data soal no 4 berapakah nilai
noda B sebesar 13,05, sedangkan Rf yang didapat dari noda B ?
jarak yang ditempuh oleh eluen A. 0,34
yang digunakan sebesar 15 cm. B. 0,43
dari data diatas berapakah nilai Rf C. 0,37
dari noda A …..? D. 0.87
A. 0,34 E. 0,78
B. 0,43
C. 0,37
D. 0.87 Perhitungan
E. 0,78
Rumus : jarak tempuh komponen
Perhitungan
Jarak tempuh pelarut
Rumus : Jarak tempuh komponen
Noda B :
Jarak tempuh pelarut
Rf = 13,05 cm
Noda A :
15 m
Rf = 5,1 cm
= 0,87
15 cm
(Sumber : Rusnaeni,dkk. 2016.
= 0,34 Identifikasi Asam Mefenamat
dalam Jamu Rematik yang Beredar
(Sumber : Rusnaeni,dkk.2016. di Distrik Heram Kota Jayapura,
Identifikasi Asam Mefenamat Papua)

Soal Kelompok 2

 Yandhe Robby Mahendra Putra (161006)


 Ni Luh Putu Prema Wahini (161007)
 Anak Agung Diah Paramita (161008)
 Anak Agung Ayu Vera Kemara Putri (161009)
 Gede Putu Yoga Asta Prawira (161010)
1. Pembuatan kurva baku 2. Merupakan gugus tak jenuh (pada
Larutan baku ketoprofen dengan ikatan kovalen) yang bertanggung
konsentrasi 4,6,8,10,12, dan 14 jawab terhadap terjadinya absorbsi
µg/mL dibaca absorbansinya elektronik, merupakan definisi dari
menggunakkan Spektrofotometer …
UV-Vis pada panjang gelombang A. Auksokrom
maksimum. Didapatkan persamaan B. Kromofor
garis y= bx+a. C. Hiperkromik
Hasil yang diperoleh pada baku D. Hipokromik
ketoprofen adalah y= 0,0513x + E. Batokromik
0,0270 dengan nilai r = 0,9870 dan
(Dachriyanus, Prof.Dr. 2004.
pada ketoprofen dalam matriks
Analisis Struktur Senyawa Organik
adalah y= 0,0547x + 0,0213
Secara Spektroskopi. Lembaga
dengan nilai r = 0,9919. Nilai r
Pengembangan Teknologi
table adalah 0,8114 dengan df = 4
Informasi dan Komunikasi
dan taraf kepercayaan 95% (Hasan,
(LPTIK). Universitas Andalas.)
2004). Batas deteksi dan batas
kuantitas yang diperoleh adalah 3. Suatu senyawa mempunyai serapan
0,747 µg/mL dan 2,49 µg/mL. maksimum pada 235 nm dengan
Seperti yang disebutkan diatas, 20% cahaya yang dapat dilewatkan
hasil dari perhitungan LOQ yaitu . . atau ditransmisikan oleh senyawa
. ini. Diketahui bahwa senyawa ini
A. 0,9919 mempunyai konsentrasi 2,0 x 10-4
B. 0,9870 molar dengan ketebalan sel 1 cm.
C. 0,8114 berapa koefisien ekstingsi molar
D. 0,747 senyawa ini pada λ 235 …
E. 2,49 A. 4,5 x 103
( Noviyanto, Fajrin, dkk., 2014. B. 2,5 x 103
Ketoprofen, Penetapan Kadarnya C. 1,5 x 103
dalam Sediaan Gel Dengan Metode D. 3,5 x 103
Spektrofotometri Ultraviolet- E. 3,0 x 103
Visibel. Pharmacy Vol. 11 No. 01
Perhitungan :
ISSN 1693-3591. Purwokerto.)
Diketahui :
T = 20% = 0,2 C. Berfungsi sebagai sumber sinar
b=1 polikromatis dengan berbagai
macam rentang panjang
c = 2,0 x 10-4
gelombang
A = -log T = -log 0,2 = 0,7
D. Menangkap besarnya isyarat
Rumus : A = -log T = ԑ . b . c
listrik yang berasal dari
Jawaban : detektor.
A = -log T = ԑ . b . c E. Mengarahkan sinar
0,7 = ԑ . 1. 2,0 x 10-4 monokromatis yang diharapkan
dari sumber radiasi.
ԑ = 0,7/ (2,0 x 10-4)

ԑ = 3,5 x 103 (Kusnanto Mukti W, M.

(Dachriyanus, Prof.Dr. 2004. 2010.” Analisis Spektroskopi Uv-

Analisis Struktur Senyawa Organik Vis “Penentuan Konsentrasi

Secara Spektroskopi. Lembaga Permanganat (KMnO4)”. Jurusan

Pengembangan Teknologi Fisika, FMIPA Universitas Sebelas

Informasi dan Komunikasi Maret Surakarta Fakultas

(LPTIK). Universitas Andalas.) Matematika Dan Ilmu Pengetahuan


Alam.)
4. Fungsi dari monokromator pada
spektrofotometri adalah berfungsi 5. Salah satu metode dalam kimia
analisis yang digunakan untuk
jenis monokromator yang saat ini
menentukan komposisi suatu
banyak digunakan adalan gratting sampel baik secara kuantitatif dan
atau lensa prisma dan filter optik. kualitatif yang didasarkan pada
interaksi antara materi dengan
A. sebagai penyeleksi panjang
cahaya adalah ….
gelombang yaitu mengubah A. Spektrofotometer
cahaya yang berasal dari B. Kromatografi kolom
C. Kromatografi lapis tipis
sumber sinar polikromatis
D. Spektrofotometri
menjadi cahaya E. Spektrofotometer uv
monaokromatis.
(Kusnanto Mukti W, M.
B. berfungsi menangkap cahaya
2010.” Analisis Spektroskopi Uv-
yang diteruskan dari sampel
Vis “Penentuan Konsentrasi
dan mengubahnya menjadi arus
Permanganat (KMnO4)”. Jurusan
listrik.
Fisika, FMIPA Universitas Sebelas
Maret Surakarta Fakultas Alam.)
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan

Soal Kelompok 3 :

 Komang Diah Utami Dewi (161011)


 Ni Luh Dewi Ariyanti (161012)
 Ni Made Ayu Rindiasih (161013)
 I Gede Somatirta (161014)
 Irianty Paja Ruron (161015)

1. Idealnya suatu detektor pada HPLC (Sumber :Gandjar, Rohman. 2012.


harus mempunyai karakteristik sebagai “Buku Analisis Obat Secara
berikut : Spektofotometri Dan
A. Tidak stabil dalam Kromatografi”. Penerbit:
pengoperasiannya PustakaBelajar. Yogyakarta)
B. Peka terhadap pengaruh suhu
3. Pada penelitian penetapan kadar
C. Mempunyai stabilitas yang tinggi
aspirin dan asam salisilat dalam
D. Mempunyai respon solute yang
darah dengan metode HPLC (High
lambat
Performance Liquid
E. Peka terhadap kecepatan alir faseg
Chromatography), perlu dilakukan
erak
uji validasi metode analisis aspirin
(Sumber :Gandjar, Rohman. 2012. dan asam salisilat dalam plasma
“Buku Analisis Obat Secara dengan beberapa tahapan untuk
Spektofotometri Dan Kromatografi”. mendapatkan metode analisis yang
Penerbit: PustakaBelajar. Yogyakarta) sesuai, antara lain:
a. Pemilihan komposisi sampel
2. Bagian HPLC yang digunakan untuk
yang sesuai
merekam data adalah.....
b. Pemilihan komposisi fase gerak
a. Injector
dan kolom yang sesuai
b. Column
c. Metode ekstraksi yang tepat
c. Detektor
d. Validasi metode analisis yang
d. Reservoir
diusulkan
e. Recorder
e. B, C, dan D benar
(Sumber : Agus Siswanto, dkk, 2016, b. Pompa Kolom
Jurnal Kefarmasian Indonesia. c. Kolom
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah d. Wadah penampung buangan
Mada. Yogyakarta) e. Kromatogram

4. Fase diam pada KCKT berupa silika (Sumber :Gandjar, Rohman. 2012.
yang dimodifikasi secara kimiawi, “Buku Analisis Obat Secara
Permukaan pada silika beraifat..... Spektofotometri Dan Kromatografi”.
a. Polar dan sedikit asam Penerbit: PustakaBelajar. Yogyakarta)
b. Polar dan sesikit basa
c. Non polar dan sedikit asam
d. Non polar dan sedikit basa
e. Non polar dan netral

(Sumber :Gandjar, Rohman. 2012.


“Buku Analisis Obat Secara
Spektofotometri Dan Kromatografi”.
Penerbit: PustakaBelajar. Yogyakarta

5. Berikut ini adalah komponen –


komponen utama pada pengujian
KCKT, yaitu kecuali…..
a. Wadah Fase Gerak

Soal Kelompok 4 :

 Ni Wayan Sri Ulandari (161016)


 Putu Meri Handriani (161017)
 I Wayan Suwedanta Jaya (161018)
 Ni Putu Soniasih (161019)
 Ni Kadek Linda Nartana Putri (161020)

1. Spektrofotometri UV-VIS adalah 400-800 nm. Sedangkan sinar


pengukuran panjang gelombang dan ultraviolet berada pada panjang
intensitas sinar ultraviolet dan gelombang ?
cahaya pada panjang gelombang a. 100-200 nm
b. 200-400 nm jenis fase, system geometrid dan
c. 400-800 nm prinsip pemisahannya yang termasuk
d. 100-400 nm kromatografi system geometri adalah
e. 200-800 nm a. Kromatografi adsorpsi
b. Kromatografi partisi
(Dachriyanus, 2004. Analisis
c. Kromatografi pertukaran ion
sruktur senyawa organic secara
d. Kromatografi afinitas
spektroskopi, sumatera barat :
e. Kromatografi planar (KLT)
lembaga pengembangan teknologi
Informasi dan komunikasi (LPTIK) (Maria Aloisra Uron Leba, 2017. Buku
Universitas Andalas) ajar ekstraksi dan Real kromatografi.
Yogyakarta. Deepublish )
2. Pada identifikasi asam mefenamat
dalam jamu rematik yang beredar 4. Factor yang mempengaruhi gerakan
di pasaran kota jayapura, papua media dalam KLT yang juga
digunakan metode Kromatografi mempengaruhi nilai Rf yaitu
Lapis Tipis (KLT). Pada hasil KLT a. Struktur kimia dan senyawa
dengan menggunakan fase gerak yang sedang dipisahkan
kloroform : methanol (90 : 10) b. Bobot jenis pelarut
didapatkan moda dengan jarak c. Suhu dan penyimpanan eluen
noda pada plat 5,2 cm dan jarak d. Jenis plat yang digunakan
elusi 15 cm. Berapakah nilai Rf e. Campuran pelarut
sampel tersebut ?
(Surmono, 1986)
a. 0,16
b. 0,34 5. Analisa suatu cuplikan dengan
c. 0,50 spektrofotometri sinar tampak biasnya
d. 0,60 meliputi empat tahap pengerjaan
e. 0,67 yaitu, kecuali
a. Pemilihan panjang gelombang
(Rusnaeni, dkk. 2016. Identifikasi asam
b. Pembuatan kurva kalibrasi
mefenamat dalam jamu rematik yang
c. Pengukuran absorban cuplikan
beredar di kota jayapura, papua.
d. Penjenuhan Chamber
Universitas Cendrawasih, Jayapura)
e. Pembentukan molekul yang dapat
3. Jenis-jenis kromatografi dapat menyerap sinar di daerah sinar
diklasifikasikan antara lain berdasrkan tampak.
(Nurul Huda, 2001. Jurnal UV-VIS)
pemeriksaan kinerja spektrofotometer

Soal Kelompok 5 :

 Fedly Astin (161021)


 Dewi Paramitha (161022)
 Sri Wiadnyani (161023)
 Rusmita Dewi (161024)
 Eka Bujangga (161025)

1. Antibiotic golongan ini mempunyai vis. Berikut ini komponen –


spectrum luas dan dapat menghambat komponen dari spektrofotometer uv-
berbagai bakteri gram positif, gram vis yaitu….
negative baik yang bersifat aerob A. Sumber cahaya-monokromator-
maupun anaerob serta mikroorganisme wadah sampel-operasi single
lain seperti rickettsia , mikoplasma, beam dan double beam
klamidia , dan beberapa spesies B. Sumber cahaya –monokromator-
mikobakteria. Antibiotik ini wadah sampel-operasi double
digunakan pada praktikum ke 3 beam
adalah…. C. Sumber radiasi – monokromator-
A. Doksisiklin wadah sampel-operasi single
B. Klortetrasiklin beam
C. Tetrasiklin D. Sumber Cahaya –
D. Oksitetrasiklin Monokromator – Wadah
E. A dan C benar Sampel - Detektor dan Visual
Literature : Gandjar, ibnu gholib dan Display/Recorder
rohman. 2007. Kimia farmasi analisis. E. Sumber cahaya – monokromator-
Yogyakarta;pustaka pelajar wadah eluen- operasi sngle beam
dan double beam
2. Seorang anak x sedang melakukan (Literature : Khopkar,S.M. 2003.
pengujian kimia analisis “Konsep Dasar Kimia Analitik’. UI-
menggunakan spektrofotometri uv- Press)
3. Kemampuan metode analisis yang Literature : Gandjar, ibnu gholib dan
memberikan respon yang secara rohman. 2007. Kimia farmasi analisis.
langsung atau dengan bantuan Yogyakarta;pustaka pelajar
transformasi matematik yang baik,
proposional terhadap konsentrasi 5. Mekanisme sorpsi dari Kromatografi
analit dalam sampel merupakan Gas-Cair adalah….
perngertian dari …..
A. Absorpsi
A. Batas Deteksi
B. Partisi
B. LOD / LOQ
C. Terelusi
C. Linearitas
D. Absorpsi selektif
D. Keseksamaan / Precision
E. Partisi dimodifikasi
E. Kecermatan / Accuracy
(Literature : Gandjar, ibnu gholib dan
(Literature : Harmita. 2014. “Petunjuk
rohman. 2007. Kimia farmasi analisis.
Pelaksanaan Validasi Metode dan
Yogyakarta;pustaka pelajar)
Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu
Kefarmasian Vol. 1, No. 3 : 117-134. 6. Pemisahan yang didasarkan pada

Jakarta : FMIPA UI) titik didih suatu senyawa dikurangi


dengan semua interaksi yang

4. Hal yang perlu diperhatikan dalam mungkin terjadi antara solute

analisis Spektrofotometri UV-VIS dengan fase diam merupakan

yaitu… prinsip dari ….

A. Waktu Operasional, panjang A. Kromatografi Cair Kinerja


gelombang dan pembentukan Tinggi
molekul yang dapat menyerap B. Kromatografi Lapis Tipis
sinar Uv-Vis C. Kromatografi Pertukaran Ion
B. Pemilihan panjang gelombang dan D. Kromatografi Gas
waktu operasional E. Kromatografi Kertas
C. Pemilihan blanko, panjang
Literature : Gandjar, ibnu gholib
gelombang, dan konsentrasi
dan rohman. 2007. Kimia farmasi
D. Pemilihan konsentrasi dan blanko
analisis. Yogyakarta;pustaka
E. Pemilihan baku standar, blanko,
pelajar
sampel, panjang gelombang
7. Pilihlah yang tepat antara fase diam, B. Fase diam : cairan
fase gerak dan teknik di bawah ini… Fase gerak : gas
Teknik : Kromatografi Kirai
A. Fase diam : cairan
C. Fase diam : cairan / gas
Fase gerak : cairan
Fase gerak : cairan
Teknik : Kromatografi
Teknik : Kromatografi Cair
Eksklusi ukuran
Kinerja Tinggi
B. Fase diam : cairan
D. Fase diam : cairan
Fase gerak : gas
Fase gerak : gas
Teknik : Kromatografi Kirai
Teknik : Kromatografi gas
C. Fase diam : cairan / gas
cair
Fase gerak : cairan
E. Fase diam : resin penukar ion
Teknik : Kromatografi Cair
Fase gerak : padatan
Kinerja Tinggi
Teknik : Kromatografi
D. Fase diam : padatan
Penukaran Ion
(kertas/selulosa)
Fase gerak : cairan Literature : Gandjar, ibnu gholib
Teknik : Kromatografi dan rohman. 2007. Kimia farmasi
Kertas analisis. Yogyakarta;pustaka
E. Fase diam : resin penukar ion pelajar
Fase gerak : padatan
9. Mekenisme sorpsi dari kromatografi gas
Teknik : Kromatografi
padat….
Penukaran Ion
A. Absorpsi
Literature : Gandjar, ibnu gholib
B. Partisi
dan rohman. 2007. Kimia farmasi
C. Terelusi
analisis. Yogyakarta;pustaka
D. Absorpsi selektif
pelajar
E. Partisi dimodifikasi
8. Pilihlah yang tepat antara fase diam,
Literature : Gandjar, ibnu gholib
fase gerak dan teknik di bawah ini…
dan rohman. 2007. Kimia farmasi
A. Fase diam : cairan analisis. Yogyakarta;pustaka
Fase gerak : cairan pelajar
Teknik : Kromatografi
Eksklusi ukuran
10. Berikut yang bukan gas E. Karbon dioksida
pembawa untuk kromatografi gas
Literature : Gandjar, ibnu gholib
adalah…
dan rohman. 2007. Kimia farmasi
A. Helium analisis. Yogyakarta;pustaka
pelajar
B. Nitrogen

C. Hidrogen

D. Campuran argon dan


metana

Soal Kelompok 6 :

 Mira Kumala Dewi (161026)


 Indah Werdiastuti (161027)
 Ni Luh Ita Arisandi (161028)
 I.G.N Alit Putra Setiawan (161029)
 Kadek Gita Dwi Anggraini (161030)

1. Absorptivitas merupakan suatu a. Hukum Lavoisier


konstanta yang tidak tergantung pada.. b. Hukum Lambert-Beer
a. Suhu c. Hukum Proust
b. Pelarut d. Hukum Avogadro
c. Struktur molekul e. Hukum perbandingan berganda
d. Panjang gelombang
e. Tebal kuvet (Ibnu Gholib Gandjar dan Abdul Rohman.
2012. Analisis Obat Secara Spektoskopi
(Ibnu Gholib Gandjar dan Abdul Rohman. dan Kromatogragi. Yogyakarta. Pustaka
2012. Analisis Obat Secara Spektoskopi Pelajar)
dan Kromatogragi. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar) 3. Hukum Lambert-Beer menyatakan
2. Dasar analisis kuantitatif senyawa obat hubungan linearitas antara absorben
dengan spektrofotometri UV-Vis adalah dengan konsentrasi larutan analit dan
hukum.. berbanding terbalik dengan transmitan.
Dalam hukum Lambert Beer tersebut e. 250-270nm
ada beberapa pembatasan. Dibawah ini (Fajrin Noviyanto.dkk. 2014. Jurnal
yang bukan termasuk pembatasan Ketoprofen Penetapan Kadarnya dalam
dalam hukum Lambert Beer tersebut Sediaan Gel Dengan Metode
adalah… Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel.
a. Sinar yang digunakan dianggap Purwokerto. Fakultas Farmasi Universitas
monokromatis Muhamadiyah)
b. Penyerapan terjadi dalam suatu
volume yang mempunyai 5. Berikut ini yang merupakan fungsi dari
penampang yang sama perhitungan LOD (Limit Of Detection)
c. Senyawa yang menyerap dalam pada pengamatan dengan spektofotometri
larutan tersebut tidak tergantung adalah…
terhadap yang lain dalam larutan
a. Untuk menghitung konsentrasi
tersebut.
sampel yang diuji
d. Tidak terjadi fluoresensi atau
b. Untuk mengukur kadar kepolaran
fosforisensi.
sampel yabg diuji
e. Indeks bias bergantung pada
c. Untuk menghitung batas
konsentrasi larutan.
konsentrasi tertinggi dari suatu
analit
(Ibnu Gholib Gandjar dan Abdul Rohman.
d. Untuk mengetahui konsentrasi
2012. Analisis Obat Secara Spektoskopi
terkecil dari analit dalam sampel
dan Kromatogragi. Yogyakarta. Pustaka
e. Untuk mengetahui batas
Pelajar)
kejenunhan analit dalam sampel
(Fajrin Noviyanto.dkk. 2014. Jurnal
4. Berapakah panjang gelombang yang
Ketoprofen Penetapan Kadarnya dalam
umumnya digunakan dalam proses
Sediaan Gel Dengan Metode
membaca absorbansi suatu senyawa pada
Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel.
alat spektofotometri ?
Purwokerto. Fakultas Farmasi Universitas
a. 220-230nm Muhamadiyah)
b. 230-235nm
c. 230-350nm
d. 250-330nm
Soal Kelompok 7 :
 Ari Chintya Wijaya (161031)
 Dewa Ayu Sri Jati Ningsih (161032)
 Putu Ayu Kardesya (161033)
 Mohammad Sulhan (161034)
 Komang Rini Suardani (161035)

1. Dua senyawa obat (A dan B) dilakukan c. 60°


analisis dengan KLT. X merupakan d. 90°
jarak dari bercak awal sampai pusat e. 120°
bercak, y merupakan jarak dari awal
Sumber : Gandjar,Rohman.Analisis
penotolan bercak sampai
Obat Secara Spektofotometri dan
pengembangan terakhir.
Kromatografi
Dik : xA = 10 cm xB= 8,5 cm
3. KLT dikerjakan menggunakan
y = 12,5 cm prinsip :
a. Perbedaan titik lebur
Nilai Rf dari senyawa A adalah
b. Perbedaan kecepatan menguap
a. 0,8 c. Perbedaan sifat anfinitas
b. 0,68 d. Perbedaan spektroskopi eksitasi
c. 0,88 dan emisi
d. 1,25 e. Perbedaan konsentrasi
e. 8,5
Sumber : Gandjar,Rohman.Analisis
Sumber : Gandjar,Rohman.Analisis Obat Secara Spektofotometri dan
Obat Secara Spektofotometri dan Kromatografi
Kromatografi
4. Dalam proses kromatografi lapis
2. Pada pengembangan 2 dimensi dalam tipis, yang bermigrasi pada plat
KLT setelah pengelusian pertama dan kromatografi adalah
dikeringkan, plat KLT diputar sebesar : a. Fase diam dalam sampel
a. 45° b. Fase diam dan fase gerak
b. 35° c. Sampel dan fase gerak
d. Fase gerak dan pelarut a. Sellulosa asetat
e. Kromatogram dan fase gerak b. Sellulosa penukar ion
c. Kieselguhr
Sumber : Gandjar,Rohman.Analisis
d. Silica gel
Obat Secara Spektofotometri dan
e. Sellulosa penukar anion
Kromatografi

5. Fase diam yang umumnya


digunakan pada KLT untuk
pemisahan bahan aktif farmasi,
baik asam maupun basa adalah

Soal Kelompok 8 :

 Ida Ayu Kade Ambari Ningrum (161036)


 Ni Wayan Trisna Hendrayani Daryana (161037)
 Melliana Tantrawan (161038)
 Ni Kadek Siswaningsih (161039)
 Ni Wayan Ciptawati (161040)
 Gusti Ayu Putri Silvia (161041)

1. Prinsip dari spektofotometri Kromatografi, Pustaka Pelajar,


serapan atom adalah Yogyakarta.
a. Berdasakan Absorpsi cahaya
2. Garis – garis spectrum serapan
oleh atom
atom yang timbul karena serapan
b. Berdasarkan kepolaran
sinar yang menyebabkan eksitasi
senyawa
dari azas ke salah satu tingkat
c. Berdasarkan nilai Rf
energy yang lebih tinggi disebut
d. Berdasarkan panjang
dengan
gelombang suatu senyawa
a. Garis linier
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul b. Koefisien relasi
Rohman, 2013, Analisis Obat c. Persamaan garis
Secara Spektofotometri dan d. Garis-garis resonansi
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul d. Teknik dalam mengencerkan
Rohman, 2013, Analisis Obat sampel
Secara Spektofotometri dan Gandjar, Ibnu Gholib dan
Kromatografi, Pustaka Pelajar, Abdul Rohman, 2013, Analisis
Yogyakarta. Obat Secara Spektofotometri
dan Kromatografi, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
3. Tempat sampel merupakan tempat
terjadinya atomisasi pada 5. Analisis kandungan Ca dan Mg
spektofotometri serapan atom. Ada dalam cairan hemodialisa
berbagai macam alat yang dapat Sampel umunya dilarutkan dalam
digunakan untuk mengubah suatu asam sitrat 0,1 M untuk
sampel menjadi uap-uap atom- menghindari pembentukan logam
atom yaitu hidroksida yang relative tidak
a. Kuvet dan monokromotor mudah diuapkan dan menekan
b. Dengan nyala (flame) dan pembacaan dengan SSA. Langkah-
tanpa nyala (flameless) langkah kerjanya adalah sebagai
c. Detector berikut
d. Readout Dibuat larutan baku yang
Gandjar, Ibnu Gholib dan mengandung 10,7 mg Cad an 11,4
Abdul Rohman, 2013, Analisis mg Mg/100 ml dalam air
Obat Secara Spektofotometri Diambil 10,0 ml lautan di atas, lalu
dan Kromatografi, Pustaka dimasukkan ke dalam labu takar
Pelajar, Yogyakarta. 100 ml dan diencerkan sampai
batas tanda
4. Berikut adalah gangguan gangguan Dibuat deri konsentrasi baku
pada spektofotometri serapan atom dengan melakukan pengenceran
a. Berasal dari matriks sampel, seperti berikut :
zat kimia, absorbansi yang Volu Larut Pemba Pemba
disebabkan bukan oleh me an caan caan
absorbansi yang dianalisis larut akhir serapa serapa
b. Gangguan pada sumber cahaya an (ml) n Ca n Mg
c. Teknik dalam pengambilan baku
sampel
yang Pada awalnya, larutan baku
diam diencerkan 10 kali (dari 10,0 ml ke
bil 100 ml)= konsentrasi Ca baku =
(ml) 1,07 mg/ml
0 100 0,002 0,005
Selanjutnya larutan diencerkan
5 100 0,154 0,168
daari 5,0 ml ke 100 ml =
10 100 0,310 0,341
diencerkan 20 kali = konsentrasi
15 100 0,379 0,519
baku 1,07/20 = 0,0535 mg/100 ml.
20 100 0,619 0,585
untuk pengambilan selanjutnya
25 100 0,772 0,835
konsentrasi baku dilakukan dengan
Berapakah konsentrasi Cad an Mg menghasilkan 0,0535 mg/100 ml
dalam cairan hemosdialisis dalam dengan 2;3;4 dan 5 sehingga
mmol/l dengan mengunakan data memberikan konsentrasi Ca baku
berikut : masing-masing sebesar ; 0,107;
Larutan hemodialysis diencerkan 0,165; 0,214; dan 0,2675
dari 5 ml ke 250 ml sebelum mg/100ml. selanjutnya dibuat
analisis ca. larutan hemodialysis persamaan regresi linier yang
diencerkan dari 10 ml ke 100 ml
menyatakan hubungan antara
sebelum analisis Mg. pembacaan konsentrasi Ca (x) dengn
absorbansi atom ca dalam sampel serapannya (y) dan diperoleh
yang telah diencerkan =0,343. persamaaan regresi linier berikut ;
Pembacaan absorbansi atom mg
dalam sampel yang telah Y = 2,664x-0,007

diencerkan =0,554 (berat atom ca = Pembacaan serapan Ca dalam


20 dan berat atom Mg = 24) sampel =0,343
a. 1,643 mmol/L
b. 1,543 mmol/L Kadar Ca dalam sampel =

c. 1,342 mmol/L y+0,007/2,664 x faktor

d. 2,657 mmol/L pengenceran

Perhitungan : Faktor pengenceran dari 5 ke 250


ml = 50 kali
Konsentrasi Ca baku =10,7 mg/ml
Kadar Ca dalam cairan
hemodialysis = 0,343 +
0,007/2,664 x 50 = 6,57 mg/100ml Jadi konsentrasi Ca dalam
= 65,7 mg/L milimol/L = 65,7/40 = 1,643
mmol/L

Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Kromatografi, Pustaka Pelajar,


Rohman, 2013, Analisis Obat Yogyakarta.
Secara Spektofotometri dan

Anda mungkin juga menyukai