Anda di halaman 1dari 14

PEMBUATAN SEDIAAN INFUS KCL

0,38 % ISOTONIS CUM GLUKOSA


SEBANYAK 100 ML
Infus adalah sediaan parenteral volume • Konsentrasi : 2,5-11,5%
besar yang merupakan sediaan cair steril
yang mengadung obat yang dikemas • Inkompatibilitas : Larutkan KCl bereaksi
dalam wadah 100 ml atau lebih dan kuat dengan bromine trifluoride dan
ditunjukkan untuk manusia (FI iv hal 10) dengan campuran H2SO4dan KMnO4.
Bahan yang digunakan adalah KCl (DI 88 Adanya HCl, NaCl, dan MgCl akan
hal. 1410; Excipient hal 385, FI IV hal. menurunkan kelarutn KCl dalam air.
477; HPE: 572) Larutan intravena KCl inkompatibel dngan
• Pemerian : Kristal atau serbuk kristal proton hidrolisat (Handbook of Excipient.
putih atau tidak berwarna, tidak 2009.573)
berbau, tidak berasa atau berasa asin • Cara penggunaan dan dosis : Konsentrasi
• Kelarutan : 1 : 2,8 dalam air (20OC), 1: kalium pada rute iv tidak lebih dari 40
1,8 dalam air (100OC), 1:250 dalam mEq/L dengan kecepatan 20 mEq/jam
etanol 95% (20OC), 1 : 14 dalam (untuk hipokalemia).
gliserin (20OC), praktis tidak laut
dalam aseton dan eter (20OC).
(Handbook of Excipient. 2009. 572)
• Stabilitas : Disimpan dalam wadah
tertutup rapat, ditempat sejuk dan
kering, di bawah suhu 25OC
(Handbook of Excipient. 2009.572)
• Cara sterilisasi : filtrasi atau autoclave
(121OC, 30 menit)
• pH : 4-8
Efek Utama : Kontraindikasi : obat obat yang dapat
• Untuk pencegahan dan meningkatkan kalium dalam darah
pengobatan defisiensi kalium seperti golongan obat ACE inhibito,
• Sumber ion kalium siklosporin, kerusakan ginjal berat
dan kadar plasma diatas 5mmol/L
• Untuk pengobatan hipokalemia
atau hipochloremic alkalis
• Untuk pengobatan keracunan
digitalis
Efek Samping : Dosis berlebih dapat
menyebabkan hiperkalemia
khusunya pada pasien gangguan
ginjal. Gejala-gejalanya meliputi
paraesthesia ekstremitas (bagian
kaki/tangan), kelelahan otot,
paralisis, cardiac arythmias, heart
block, cardiac arrest, dan
kebingungan. Dapat menyebabkan
nyeri atau radang pembuluh darah
Formulasi
• Formulasi
• R/ KCl 0.38%
• Glukosa q.s.
• HCl 0.1 N ad pH 5-6
• Norit 0.1%
• Aqua steril bebas pirogenad 100 ml
Perhitungan berat dan volume

• Volume dilebihkan menjadi 150 ml


• Penimbangan bahan :
150 𝑚𝑙
• KCl = x 0.38 gram = 0.57 gram
100 𝑚𝑙
150 𝑚𝑙
• Norit = x 0.1 gram = 0.15 gram
100 𝑚𝑙
• Glukosa dilebihkan menjadi 5.7825 gram
Cara kerja
Hasil
Sterilisasi akhir sediaan dengan autoklaf 115 ̊C selama 30 menit:
• Waktu pemanasan = 35 menit, 42 detik
• Waktu pengeluaran udara = 9 menit, 20 detik
• Waktu menaik = 18 menit, 11 detik
• waktu kesetimbangan = 5 menit
• Waktu pembinasaan = 30 menit
• Waktu tambahan jaminan sterilisasi = 5 menit
• Waktu penurunan = 8 menit, 9 detik
• Waktu pendinginan = 10 menit, 9 detik
• Total waktu = 121 menit, 30 detik
• Proses sterilisasi dimulai dari pukul 09.40 wib
Pembahasan
• KCl merupakan senyawa yang digunakan untuk terapi kekurangan
Kalium (hipokalemia). Sediaan ini banyak digunakan karena
hypochoraemic alkalosis yang sering terjadi pada pasien kekurangan
kalium (hypokalemia) dapat diatasi dengan ion klorida dari sediaan
ini.
• glukosa yang berfungsi sebagai agen tonisitas dan nutrisi parenteral
dimana glukosa juga membantu memenuhi kebutuhan glukosa
darah untuk kemudian diubah menjadi energi.
• Volume sediaan yang dibuat adalah 150 ml. Volume ini dilebihkan
50 ml sesuai dengan persyartan pembuatan sediaan infus yaitu
volume yang dibuat adalah volume yang diinginkan ditambahkan 50
ml. Sementara volume yang dimasukkan kekemasan adalah 102 ml.
Hal ini sesuai dengan persyaratan FI IV dimana untuk cairan encer
dengan volume lebih dari 50 ml ditambahkan 2% dari sediaan yang
tertera pada etiket. Hal ini untuk memberi toleransi kehilangan
volume selama proses pemindahan sediaan kedalam kemasan.
Dalam FI edisi III di nyatakan • Sediaan steril infus KCl 0,38%
persyaratan infus Intravena, yaitu : harus memiliki sifat isotonis yaitu
• Sediaan steril berupa larutan atau konsentrasi larutan sama dengan
emulsi. konsentrasi sel darah merah
• Bebas pirogen. sehingga tidak terjadi pertukaran
cairan antara di plasma dan sel
• Sedapat mungkin isotonis darah.
terhadap darah. • KCl dan glukosa yang digunakan
• Volume netto / volume terukur harus disetarakan dengan larutan
tidak kurng dari nilai nominal NaCl 0,9%. Hal ini dilakukan untuk
menghindari larutan infus bersifat
hipotonis ataupun hipertonis.
• untuk menghilangkan pirogen
digunakan norit. Norit merupakan
salah satu karbon aktif
(carboadsorben) yang digunakan
untuk menyerap pirogen yang
ada pada sediaan yang
kemungkinan terbawa oleh
partikel atau komponen bahan
maupun alat yang digunakan.
Permasalahan dan penyelesaian
1. Permasalahan : Sediaan tidak 3. Permasalahan : Sediaan harus
boleh mengandung pirogen. dibebaskan dari carbo-
Penyelesaian :Menggunakan aqua adsorben.
steril bebas pirogen sebagai pelarut, Penyelesaian : Carbo-adsorben
tidak didiamkan pada udara terbuka diaktifkan dengan pemanasan 70-800
lebih dari 4 jam dengan suhu 220 C, C (pemanasan stabilpada ± 100 C),
menggunakan norit (carbo- saring dengan kertas saring rangkap
adsorben) untuk menghilangkan dua. Filtrate dipanaskan dan saring
pirogen. kembali dengan kertas saring
2. Permasalahan : Pemberian pertama. Filtrate tidak dipanaskan
carbo-adsorben dapat dan saring kembali dengan selapis
menyerap bahan yang termasuk kertas saring.
zat organik. 4. Permasalahan : Perhitungan
Penyelesaian :Menambahkan bahan isotonis dengan menggunakan
yang berserap dengan jumlah yang glukosa sebagai pengganti NaCl
kira-kira sama, misalnya glukosa Penyelesaian : Menggunakan
95%. metode ekivalensi NaCl.
Metode ekivalensi NaCl
Pada formula KCl = 0.57 gram, maka NaCl yang digunakan adalah sebesar

Larutan isotonis NaCl dalam darah = 0.90 gram/100 ml (sediaan yang akan dibuat adalah 150 ml),
sehingga larutan isotonis dalam darah, yaitu :
Cara sterilisasi
Infus Kcl 0,38 % disterilisasi dengan metode
filtrasi dan metode panas basah (autoklaf) pada
suhu 115 derajat celcius selama 30 menit
Kesimpulan
• Sediaan Steril Infus KCl 0.38% diindikasikan
untuk terapi kekurangan kalium atau
hipokalemia.
• Sediaan steril infus KCl 0,38% harus memiliki
sifat steril, isotonis, bebas pirogen dan
mikroorganisme, bening.
• Sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi
akhir dengan metode sterilisasi basah suhu
115ºC selama 30 menit

Anda mungkin juga menyukai