Anda di halaman 1dari 42

RANCANGAN ACAK LENGKAP POLA SEARAH

Dr. drh. Erwin, M.Sc


Laboratory of Clinics dan Surgery
Faculty of Veterinary Medicine
Syiah Kuala University

Inovatif, Mandiri,
Terkemuka
DEFENISI

Rancangan acak lengkap (RAL) pola searah adalah suatu percobaan


yang hanya melibatkan satu faktor perlakuan dan tidak ada faktor lain yang
mempengaruhi variabel yang diteliti. pada rancangan acak lengkap (ral)
digunakan jika kondisi unit percobaan yang digunakan relatif homogen.
penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak
terhadap seluruh unit percobaan. seperti percobaan-percobaan yang
dilakukan di laboratorium atau rumah kaca yang pengaruh lingkungannya
lebih mudah dikendalikan.
Rancangan ini juga dipakai jika diketahui bahwa subyek keadaannya
seragam dan inferensi yang dibuat berdasarkan hasil percobaan tidak
dimaksudkan sebagai inferensi yang bersifat percobaan tidak dimaksudkan
sebagai inferensi yang bersifat luas serta berlaku untuk populasi yang lebih
beragam. Oleh karena itu, rancangan ini tidak disarankan jika hasil ujinya
dipergunakan untuk inferensi populasi yang lebih beragam.
Yij= !+ "i+ Εij
Yij = Observasi
!= Rata-rata populasi
"i= Efek perlakuan ke-I
Εij= Random error percobaan
SYARAT RAL
1. Kecuali perlakuannya, semua (media percobaan dan
keadaan-keadaan lingkungan lainnya) harus serba sama
atau homogen.
2. Penempatan perlakuan ke dalam satuan-satuan
percobaan dilakukan secara acak
lengkap, yang artinya kita perlakukan semua satuan
percobaan sebagai satu kesatuan dimana perlakuan
ditempatkan ke dalamnya secara acak.
3. Hanya mempunyai 1 faktor dan mempunyai sejumlah
taraf faktor yang nilainya bisa kualitatif maupun
kuantitatif.
KELEBIHAN RAL

1. Rancangan percobaannya lebih mudah.


2. Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit, dimana derajat bebas
galatnya juga kecil
3. Analisis statistik terhadap data percobaan sederhana.
4. Fleksibel dalam jumlah penggunaan perlakuan dan ulangan (dapat
dilakukan pada ulangan yang tidak sama).
5. Terdapat alternatif analisis nonparametrik yang sesuai.
6. Permasalahan data hilang dapat mudah ditangani
7. Tidak memmerlukan tingkat pemahaman yang tinggi mengenai bahan
percobaan
KEKURANGAN RAL

1. Terkadang tidak efisien.


2. Tingkat ketepatan (presisi) mungkin tidak terlalu memuaskan kecuali unit percobaab
benar-benar homogen
3. Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak konsisten (lemah) apabila satuan
percobaan tidakbenar-benarhomogen terutama apabila jumlah ulangannya sedikit
ANALISIS VARIAN UNTUK RAL POLA SEARAH
CONTOH APLIKASI
Suatu percobaan menguji apakah terdapat perbedaan jumlah sel darah
putih pada hari ke-7 setelah pemberian 3 jenis antibiotik (gentamicin,
streptomicin, penicillin) yang berbeda. Data yang diperoleh sebagai berikut

N Hewan Jumlah Sel Darah Putih ( x 106 mm3)


Gentamicin (1) Streptomicin (2) Penicillin (3)
1 23 18 16
2 24 17 14
3 22 20 15
LANGKAH ANALISIS DENGAN SPSS 24
Input semua data hasil pengamatan jumlah sdp kedalam spps dan ”general
linear medel”-”univariate”
Masukkan data pengamatan SDP kedalam kotak “Dependent Variable”,
selanjutnya klick “Post Hoc Test”
Pilih ”Perlakuan” dan pilih salah satu “Post Hoc Test” “Duncan”
Setelah semua terinput, klik “Ok”
Hasil Analisisnya
TUGAS
Suatu percobaan menguji apakah terdapat kesembuhan klinis luka pada hari ke-
7 setelah penggunaan 3 jenis bandage yang berbeda yang berbeda. Data
pengamatan di skoring menjadi (1=nekrosis), (2=inflamasi) dan (3=sembuh). Data yang
diperoleh sebagai berikut

N Hewan Jenis Bandage


Bandage 1 Bandage 2 Bandage 3
1 1 2 3
2 2 1 3
3 1 3 3
RANCANGAN ACAK LENGKAP POLA FAKTORIAL

Dr. drh. Erwin, M.Sc


Laboratory of Clinics dan Surgery
Faculty of Veterinary Medicine
Syiah Kuala University

Inovatif, Mandiri,
Terkemuka
DEFENISI
Rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial adalah rancangan acak lengkap
yangterdiri dari dua peubah bebas (faktor) dalam klasfikasi silang yaitu faktor A yang
terdiri dari a taraf dan faktor B yang terdiri dari b taraf dan kedua faktor tersebut
diduga saling berinteraksi. Saling berinteraksi dimasudkan bahwa pengaruh suatu
faktor tergantung dari taraf faktor yang lain, dan sebaliknya jika tidak terjadi interaksi
berarti berarti pengaruh suatu faktor tetap pada setiap taraf faktor yang lain. Jadi
bila tidak terjadi interaksi antar taraf-taraf suatu faktor saling sejajar satu sama
lainnya, sebaliknya bila ada interaksi tidak saling sejajar.
Faktor A terdiri atas 3 faktor, demikian pula pada faktor B, sehingga
analisis varians faktorial dengan rancangan dasar RAL pola faktorial (3 x 3).
Persamaan matematis sebagai berikut:
Yij= !+ "i+ Εij + Uijk
Yij = Observasi
!= Rata-rata populasi
"i= Efek perlakuan ke-I
Εij= Random error percobaan
Uijk = Random subsampling error
ANALISIS VARIAN UNTUK RAL POLA FAKTORIAL
CONTOH APLIKASI RAL FAKTORIAL

Suatu percobaan menguji apakah terdapat perbedaan jumlah sel darah putih
pada hari ke-7 setelah pemberian 3 jenis antibiotik (gentamicin, streptomicin,
penicillin) menggunakan 18 tikus putih yang dinfeksi dengan 2 bakteri yaitu E. Colli
dan S. Aureus. Data yang diperoleh sebagai berikut

N Hewan E. Colli S. Aureus


Gent. (1) Strep. (2) Penic. (3) Gent. (1) Strep. (2) Penic. (3)
1 23 18 16 18 26 21
2 24 17 14 17 22 22
3 22 20 15 20 24 20
LANGKAH ANALISIS DENGAN SPSS 24
Input semua data hasil pengamatan jumlah sdp kedalam spps dan
”general linear medel”-”univariate”
Input semua data hasil pengamatan faktor jenis bakteri dan jenis antibiotik
kedalam spps dan ”general linear medel”-”univariate”. ”Dependent Variable” di isi
dengan pameter pengamatan yaitu “SDP”
Input semua data hasil pengamatan kedalam spps dan ”general linear medel”-
”univariate”. ”Fixed Factor” diisi dengan faktor jenis bakteri dan jenis antibiotik
Input faktor jenis bakteri dan jenis antibiotic di “Post Hoc Test”
atau uji lanjut, pilih salah satu uji lanjutan
Hasil analisis varian faktor jenis bakteri dan jenis antibiotik
Hasil uji “Duncan” jenis antibiotic terhadap SDP
TUGAS RAL FAKTORIAL

Suatu percobaan menguji apakah terdapat perbedaan jumlah sel darah putih
pada hari ke-8 setelah aplikasi 3 jenis benang untuk menjahit vesical urinaria
menggunakan 9 ekor anjing dan 9 ekor kucing. Data yang diperoleh sebagai berikut
N Hewan Anjing Kucing
Silk Plan Cat gut Vicry Silk Plan Cat gut Vicry
1 25 21 18 24 22 16
2 27 20 18 28 22 18
3 26 24 19 26 24 20

Anda mungkin juga menyukai