Anda di halaman 1dari 3

Urgensi Etika Politik Kehidupan Politik Indonesia

Konsep manusia sebagai makhluk politik menunjukkan bahwa pemikiran politik yang
menyangkut proses dan hasil dari kegiatan politik suatu sistem politik suatu pemerintahan
berdasarkan pada esensi (hakikat) manusia. Hal ini berarti manusialah yang harus menjadi
kriteria atau ukuran dan tujuan. Walaupun dalam politik orang bisa saja meremehkan fakta
bahwa pada dasarnya manusia itu ambivalen, maka kekuasaan dimanapun dan kapanpun selalu
tidak hanya digunakan dengan baik tetapi juga disalahgunakan. Oleh sebab itu sejak dulu kala
manusia mengupayakan untuk menentang penyalahgunaan kekuasaan, terutama yang
dilakukan oleh mereka para pemegang kekuasaan poltik.

Term etika (filsafat moral) dapat dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral
yang menjadi dasar seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Etika
memberikan dasar moral kepada politik. Menghilangkan etika dari kehidupan politik
berimplikasi pada praktek politik yang bersifat Machavellistis, yaitu politik sebagai alat untuk
melakukan segala sesuatu, baik atau buruk tanpa mengindahkan kesusilaan, norma dan berlaku
seakan bernuansa positivistik (bebas nilai).

Moral adalah kesadaran hati dari tiap-tiap jiwa manusia; kesadaran hati nurani untuk
menghormati dan mencintai sesama, membela kaum tertindas, bersikap altruistik dengan
mementingkan kepentingan masyarakat banyak dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai
humanisme. Dengan adanya kesadaran jiwa ini maka dapat dipastikan akan terjadi
pertentangan dengan sikap dan perilaku negatif.

Etika politik termasuk dalam kelompok etika sosial yakni yang membahas norma-norma
moral yang seharusnya menimbulkan sikap dan tindakan antar manusia, karena hampir semua
kewajiban manusia bergandengan dengan kenyataan bahwa ia merupakan makhluk sosial.

Etika politik mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai manusia
dan bukan sebagai warga negara terhadap negara, terhadap hukum yang berlaku dan lain
sebagainya . Karena kebaikan manusia sebagai manusia dan kebaikan manusia sebagai warga
negara tidak identik

Tujuan etika politik adalah mengarahkan kehidupan yang baik, bersama dan untuk
orang lain, dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan membangun institusi-institusi
yang adil. Definisi etika politik membantu untuk menganalisa kolerasi antara individu, tindakan
kolektif dan struktur-struktur yang ada

Etika berpolitik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita harus mengakui bahwa
saat ini banyak kalangan elite politik cenderung berpolitik dengan melalaikan etika
kenegarawanan. Banyak sekali kenyataan bahwa mereka berpolitik dilakukan tanpa
rasionalitas, mengedepankan emosi dan kepentingan kelompok, serta tidak mengutamakan
kepentingan berbangsa. Hal ini sangat menghawatirkan karena bukan hanya terjadi
pembunuhan karakter antar pemimpin nasional dengan memunculkan isu penyerangan pribadi,
namun juga politik kekerasan pun terjadi.

Jika perilaku elite saat ini mencerminkan sikap dan perilaku di dalam perbuatan yang
dimaksudkan di atas, maka praktis akan hancurlah tatanan moral dan peradaban

Disebutkan bahwa Indonesia dinyatakan sebagai bangsa/negara yang paling korup di


wilayah Asia dengan nilai yang paling tinggi. Yang lebih ironis lagi yaitu ketika bangsa Indonesia
dipimpin oleh seorang pelaku tindak pidana korupsi. Sadar atau tidak hal ini merupakan sebuah
kegalauan saat rakyat Indonesia ternyata dipimpin oleh seorang terpidana kasus korupsi uang
rakyat. Dan para elit politik hanya membisu dengan keadaan yang tengah berlangsung.

Melihat kenyataan yang terjadi di Indonesia, maka diperlukan sebuah refleksi sebagai
tindakan nyata terhadap perilaku dan etika politik para elite (pemerintah). Hal ini tidak bisa
tidak, harus dilakukan jika menghendaki bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik. Memang
mereka (elite) menginginkan agar Indonesia menjadi bangsa yang besar dan disegani, akan
tetapi cita-cita ini kandas oleh perilaku yang ditunjukkan oleh mereka sendiri. Sisi lainnya
adalah dalam berbagai persoalan yang terjadi dalam masyarakat, para elite politik tadi kerap
kali membutakan suara dan mata hatinya. Sehingga persoalan yang timbul dalam masyarakat
tidak pernah selesai dan bahkan semakin bertumpuk.

Lunturnya etika politik yang terjadi pada para pelaku politik di Indonesia juga
berpengaruh pada hilangnya tatanan yang bermoral dan rasional. Salah satu contoh adalah
penggalian situs budaya yang dilakukan oleh seorang pejabat mencerminkan semakin tidak
terkontrolnya tindakan dan sikap para pejabat di Indonesia. Dengan demikian pantaslah
diungkapkan bahwa para pejabat yang ada telah kehilangan rasionalitasnya dan memenuhi
pikirannya dengan hal-hal yang berbau mitos. Dengan tindakan tersebut mencerminkan bahwa
bangsa Indonesia tidak lagi memiliki rasa percaya diri (self-confidence) sebagai sebuah bangsa.

Yang perlu dilakukan saat ini adalah memegang teguh etika politik yang berorientasi
pada kemanusiaan yang menghargai satu dengan yang lainnya. Serta juga memiliki nilai-nilai
moral yang baik dalam menghargai peradaban Indonesia demi maju dan berkembangnya
Indonesia ke arah yang lebih baik. Persoalan politik di mengerti du et des saya dapat apa akibat
nya politik dimengerti secara sempit semata mata merebut kekuasan bukan mencapai tujuan
dari partai politik harus membawah  bonum commune yakni kesejahteraan umum

Di lain pihak, peristiwa-peristiwa yang mengganggu stabilitas nasional juga semakin


marak dan semakin sering terjadi di berbagai tempat di Indonesia. Sebut saja misalnya Legian-
Bali yang diporak-porandakan oleh para teroris. Hal ini secara langsung telah menjadikan citra
bangsa Indonesia di kancah pergaulan internasional semakin terperosok. Peristiwa ini menjadi
cerminan bahwa elite politik tidak tanggap atas perubahan global yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai