Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh ukuran partikel bonggol

pisang dan kecepatan pengadukan


terhadap volume biogas

LATAR BELAKANG

Sumber Gambar: https://google.com

Limbah kotoran ternak yang tidak dimanfaatkan akan menyumbangkan


gas metan yang dapat menjadi precussor polusi udara dan global
warming, pemanfaatan kotoran ternak menjadi bahan alternatif
pengganti fosil sangat dianjurkan untuk meningkatkan nilai ekonomi
kotoran ternak dan meningkatkan sumber daya energi dimasa depan

Banyaknya limbah bonggol pisang di


daerah
Boyolali
yang
tidak
dimanfaatkan
dapat
digunakan
sebagai tambahan substrat untuk
pembuatan biogas.
Bonggol pohon pisang memiliki
kandungan C/N
sebanyak 35.
Kandungan gizi dalam bonggol
pisang dapat digunakan sebagai
sumber makanan sehingga mikrobia
berkembang
dengan
baik.
Kandungan tersebut antara lain:
mengandung
karbohidrat
66,2%
(Wulandari et al., 2009) protein, air
dan mineral-mineral penting.

RUMUSAN MASALAH
Mengacu pada latar belakang
diatas rumusan masalah pada
penelitian
ini
adalah
bagaimanakah pengaruh ukuran
partikel bonggol pisang dan
kecepatan pengadukan pada
digester biogas berbahan baku
kotoran sapi dengan starter
rumen sapi?

METODE PENELITIAN
A.

ALAT
Botol
Corong
Dob Ban

B.

BAHAN
Kotoran sapi padat
Kotoran cair sapi

Ember

Bonggol pisang

Gelas Ukur

Air

Pengaduk
Sekat/Karet
Selang
Manometer

C. Variabel Penelitian
Adapun variabel yang akan terlibat pada penelitian ini adalah:

Variabel Bebas

: Waktu tinggal pada biodigester


Kecepatan pengadukan 200,300, dan 400rpm
Ukuran partikel

Variabel terikat

: Volume Biogas

Variabel kontrol : Suhu 300C-350C, pH dianggap konstan

D. Cara Kerja

Pembuatan biogas

Langkah pertama adalah membuat starter yaitu dengan melarutkan kotoran sapi
padat dengan kotoran sapi cair dengan perbandingan 1:1. Selanjutnya
melarutkan kotoran sapi dengan air dengan perbandingan 1:1. Kemudian
mencampurkan massa bonggol pisang dalam biodigester dengan volume (Liter)
sebanyak 0,5 kg. Reaktor harus dalam keadaan anaerob sehingga terjadi
pembentukan gas metan. Biogas yang dihasilkan akan ditampung pada wadah
penampungan dan diukur dengan manometer.

Diagram Alir Proses


Limbah kotoran sapi

Kotoran sapi cair +


Kotoran sapi padat+
rumen segar
Penamb
ahan
bonggol
pisang

Wadah

Diaduk

Digester

Waktu fermentasi
, Suhu 350C

Diaduk dengan stirrer


Biogas

Pengukuran
volume biogas
Uji nyala api

D. Cara Kerja

Dalam penelitian ini dilaksanakan beberapa tahap, yaitu mulai dari


pengambilan bahan baku berupa kotoran kotoran sapi hingga ke tahap analisa
biogas. Pengolahan data penelitian dilakunan dengan Analysys of Varian
(ANOVA)
Tabel 3. Rancangan Acak Lengkap

Perlakuan

Observasi
1

200 rpm

P 1T 1

P1T2

P 1T 3

300 rpm

P 2T 1

P2T2

P 2T 3

400 rpm

P 3T 1

P3T2

P 3T 3

Skema Rangkaian Alat

Keterangan gambar :
1.Reaktor/digester (botol)
2. Selang
3. Papan
4. Manometer
5. Penyangga

1
3

F. Analisis Hasil

Pengukuran Volume Biogas

Penambahan bonggol pisang dan variasi waktu pengadukan mempengaruhi


pembentukan biogas, maka akan menghasilkan volume gas yang berbeda juga.
Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran volume biogas. Pengukuran volume
biogas dengan menggunakan gelas ukur yang diletakkan dengan kondisi keadaan
terbalik dalam wadah (ember) yang berisi air sehingga dapat diketahui volume
biogas hasil. Tekanan biogas diukur dengan menggunakan manometer

Uji Karakteristik Nyala Api Biogas

Hasil uji nyala api pada biogas yang dihasilkan dari digester menunjukkan bahwa
biogas mudah terbakar (flammable). Uji nyala api ini bertujuan untuk mengetahui
nyala api dari biogas yang dihasilkan. Uji nyala api ini meliputi nyala api yang
dihasilkan, warna nyala api biogas dan seberapa lama nyala api pada biogas.

Anda mungkin juga menyukai