Anda di halaman 1dari 21

MODUL 5

GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF


X Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

PROYEKSI PICTORIAL

Di Susun Oleh :
Casidin, S.Pd

Kompetensi Keahlian
Teknik Pemesinan
SMKN 2 Subang
Proyeksi Pictorial (3D)

PERISTILAHAN / GLOSSARY

Bahasa Teknik :(Bahasa untuk sarjana teknik) yaitu sebuah alat untuk
menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik yang berupa gambar.
Gambar : bahasa teknik yang diwujudkan dalam kesepakatan simbol.
Proyeksi : suatu cara untuk menyajikan sebuah benda tiga dimensi pada
sebuah bidang dua dimensi.
Cara “E” : cara menggambar dengan proyeksi Eropa.
Cara “A” : cara menggambar dengan proyeksi Amerika.
Proyeksi Pictorial (3D)

PRINSIP KOTAK PROYEKSI

Jika sebuah benda dilihat dari sebuah titik penglihatan O, maka proyeksi dari benda
ini pada bidang proyeksi P disebut proyeksi perspektif.
Jika titik penglihatannya berada di tak terhingga, maka garis-garis proyeksi atau
garis-garis penglihatan menjadi garis-garis sejajar, dalam hal ini proyeksinya
disebut proyeksi sejajar.
Bila pada proyeksi sejajar garis-garis proyeksi berdiri tegak lurus pada bidang
proyeksi P, cara proyeksinya disebut proyeksi orthogonal. Dan bila garis-garis
proyeksi membuat sudut dengan bidang proyeksi P, cara proyeksi ini disebut
proyeksi miring.
Proyeksi Pictorial (3D)
Proyeksi Pictorial (3D)
Proyeksi Pictorial (3D)
Proyeksi Pictorial (3D)
Proyeksi Pictorial (3D)

Proyeksi Isometri dengan kedudukan normal

Untuk gambar dengan proyeksi isometri normal mempunyai sumbu dengan


sudut-sudut seperti gambar berikut :
Proyeksi Pictorial (3D)
Proyeksi Pictorial (3D)

Proyeksi Isometri dengan kedudukan terbalik

Untuk gambar dengan proyeksi isometri terbalik mempunyai sumbu-sumbu yang


di putar 1800 ke kanan. Seperti gambar berikut :
Proyeksi Pictorial (3D)

Proyeksi Isometri dengan kedudukan horizontal

Gambar proyeksi isometri dengan bentuk mendatar dapat dibuat dengan


memutar 2700 ke kanan dari sumbu normal. Lihat gambar berikut :
Proyeksi Pictorial (3D)

Gambar proyeksi isometri


Proyeksi Pictorial (3D)

Proyeksi Dimetri
Gambar dimetri hampir sama dengan gambar isometri, perbedaannya terletak
pada penggunaan sudut pola dasar, dimana gambar isometri menggunakan sudut
30° sedang gambar dimetri menggunakan sudut 41° dan 7°.
Proyeksi Pictorial (3D)

Gambar dengan proyeksi dimetri mempunyai ketentuan sebagai berikut :


1. Sumbu X mempunyai sudut 700 terhadap sumbu mendatar
2. Sumbu Y mempunyai sudut antara 400 – 420 terhadap sumbu mendatar
3. Sumbu Z merupakan sumbu tegak
4. Perbandingan ukuran gambar yaitu 1: 1 pada sumbu X dan sumbu Z
5. Gambar dibuat dengan skala ukuran 1 : 2 pada sumbu Y
Proyeksi Pictorial (3D)

Gambar Proyeksi Dimetri


Proyeksi Pictorial (3D)
Proyeksi Pictorial (3D)

Tabel. Cara proyeksi


Proyeksi Pictorial (3D)

Proyeksi Miring

Proyeksi miring disebut juga dengan proyeksi sejajar, yaitu sumbu X sejajar atau
berimpit dengan sumbu mendatar, sumbu Y mempunyai sudut 450 terhadap
sumbu mendatar dan sumbu Z merupakan sumbu tegak. Gambar pada proyeksi
miring yaitu pada sumbu X di gambar dengan ukuran skala 1 : 1, pada sumbu Y di
gambar dengan skala 1 : 2 dan pada sumbu Z di gambar dengan skala 1 : 1, lihat
gambar berikut :
Proyeksi Pictorial (3D)

Gambar Perspektif

Gambar perspektif banyak digunakan pada gambar-gambar bangunan atau


pemandangan. Untuk gambar teknik mesin jarang digunakan.
Gambar perspektif dapat dibentuk dengan tiga macam cara yaitu :
1. Perspektif dengan satu titik hilang
2. Perspektif dengan dua titik hilang
3. Perspektif dengan tiga titik hilang
Proyeksi Pictorial (3D)
Proyeksi Pictorial (3D)

TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA PADA PERTEMUAN BERIKUTNYA

Anda mungkin juga menyukai