ARSITEKTUR TROPIS
“PARADIGMA DESAIN ARSITEKTUR TROPIS”
DISUSUN OLEH :
RYAN ARISMAN
F 221 18 144
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Paradigma Arsitektur Tropis ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Arsitektur Tropis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang paradigma Arsitektur Tropis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
RYAN ARISMAN
F 221 18 144
2
Daftar Isi
SAMPUL...............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kata Tropis merupakan suatu gambaran keadaan posisi suatu wilayah yang memiliki
2 musim (Hujan dan Kemarau) yang terletak dekat dengan garis khatilstiwa. Indonesia
adalah contoh terbaik daerah dengan karakter iklim tropis, banyak bangunan tradisional di
Indonesia yang menunjukkan ciri arsitektur tropis.Iklim tropis dikenal cukup ganas untuk
merusak banyak material bangunan seperti baja dan kayu. Curah hujan yang tinggi membuat
baja mudah berkarat dan membuat kayu mudah jamuran dan lapuk. Oleh karena itu,
Arsitektur tropis menggunakan lapisan finishing yang lebih banyak, seperti cat dan coating.
Arsitektur tropis adalah Gaya Arsitektur dikembangkan sebagai gaya arsitektur khusus yang
membuat adaptasi bangunan yang lebih baik dalam menghadapi iklim tropis dengan segala
karakteristiknya.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan paradigma Arsitektur Tropis ?
2. Bagaimana prinsip paradigma Arsitektur Tropis Extending Tradition ?
3. Identifikasi 2 contoh bangunan yang termasuk ke dalam Extending Tradition !
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tay Kheng Soon berpendapat bahwa desain seharusnya berorientasi ke depan non-
nostalgia dan tidak mengkopi gaya terdahulu tetapi berusaha menggunakan prinsip-prinsip
control lingkungan dari desain tradisional.
6
B. Tradition-based
Bentuk atap besar dan luas, cross ventilation, teras, courtyard, material local, ada
unsur air dan landscape.
Material berupa tradisional, modern atau kombinasi keduanya tergantung strategi
yang digunakan.
Tipikal bangunan tradisional tropis yang sring digunakan dapat dilihat dari
pembuatan denah yang disusun memungkinkan untuk ventilasi silang, memiliki
teras dan courdyard, material local dan unsur air dan landscape.
Bangunan yang dibangun dengan paradigma ini bertujuan untuk menyesuaikan
bangunan dengan iklim setempat serta mempertahankan tradisi dan identitas
daerah.
Kearifan local suatu daerah merupakan hal yang tepat untuk menjadi
pertimbangan dalam membangun bangunan yang telah melalui proses “trial and
error”. Oleh karena itu, bangunan tradisional yang ada saat ini merupakan
penyempurnaan desain yang gagal sebelumnya dan masyarakat setempat
menganggap sebagai bangunan yang paling nyaman. Ekspresi bangunan yang
menggunakan paradigm ini berdasarkan strategi menonjolkan tradisi.
Performance bangunan disesuaikan dengan iklim setempat dan berdasarkan
bentuk bangunan tradisional daerah asal dengan menyesuaikan diri dengan daerah
baru. Material yang digunakan bisa tradisional, modern atau gabungan.
7
Dalam tradition based di bagi menjadi tiga paradigma yaitu :
1. Reinvigorating tradition
2. Reinventing tradition
3. Extending Tradition
4. Reinterpreting tradition
New Screen & Louver Kitsch adalah meniru gaya tropis modern yang sering
menggunakan sunshading yang diasosiaan sama dengan arsitektur tropis, louver pada fasade
tidak efektif memberikan pembayangan, hanya memberi kesan tropis sekilas semata.
Designer tidak serius menciptakan kondisi iklim yang dibutuhkan karena mereka
berfikir ikim bukan factor krusial dan hanya mementingkan image dari public terhadap gaya
arsitekturnya. Peniruan image tropis ini mengahasilan eksploitasi penggunaan screen dan
louver.
Paradigma ini lahir karena adanya beberapa factor, yaitu : Adanya peniruan dari
image tropis modern, misalnya louver pada fasade yang tidak membayangi ruang secara
efektif karena kemungkinan masih di korelasikan secara tidak tepat seperti peralatan shading
yang asli dan hanya memberi kesan bahwa elemen tersebut adalah control iklim tropis.
Adanya motivasi untuk mengikuti aliran yang menitikberatkan pada produk arsitektur
yang mempertimbangkan lingkungan seperti yang dilakukan oleh arsitek arsitek terkenal.
8
2.2 EXTENDING TRADITION
Extending Tradition adalah gaya yang tetap berprinsip pada arsitektur vernakuler,
namun bangunan ditransformasikan ke gaya yang modern. Menghadirkan kembali bentuk
pengalaman masa lalu berupa tradisi dan budaya untuk dinikmati sebagai pengalaman kultur
tropis suatu tempat melalui karya arsitektur baik bentuk maupun fitur bangunan. Tidak ada
yang salah dalam pengembangan kekayaan sumber sumber masa lalu kedalam bentuk baru
yang inovatif, hal ini mencul karena kita juga menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya
hidup masyarakat yang berubah menurut waktunya (Lowenthal dalam Beng, 1998)
9
trasional Sulawesi Tengah Sou Raja. Hal itu terlihat dari bentuk banguanan yang mencirikan
perpaduan antara bangunan tropis dengan tradisional, mulai dari bentuk atap yang memiliki
kemiringan dan bentuk yang sama dengan rumah Sou Raja.
Bentuk badan bangunan juga terinsipirasi dari badan bangunan Sou Raja terlihat dari
bentuk teras yang terdapat tangga dari kedua sisi yang diperuntukkan sebagai akses keluar
dan masuk dalam bangunan.
Sedangkan struktur kolom mengikuti gaya arsitektur rumah Tambi yang berbentuk
bulat dan terdapat beberapa kolom bagian bawah yang menjulur ke luar.
Masjid ini merupakan masjid terbesar yang ada di Sumatera Barat yang mengadaptasi
bentuk dari atap rumah Gadang, konstruksi masjid terdiri dari tiga lantai. Ruang utama yang
dipergunakan sebagai ruang sholat terletak di lantai atas, memiliki teras yang melandai ke
jalan.
10
Denah masjid berbentuk persegi yang melancip di tempat penjurunya, bentuk sudut
lancip sekaligus mewakili atap bergonjong pada rumah Gadang. Bentuk ini sekaligus
menghadirkan kembali bentuk pengalaman masa lalu berupa tradisi dan budaya untuk
dinikmati sebagai pengalaman kultur tropis suatu tempat melalui karya arsitektur baik bentuk
maupun fitur bangunan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Extending tradition merupakan paradigma desain tropis yang mengarah pada
bangunan arsitektur vernakular yang ditransformasikan ke arah bangunan yang bergaya
modern, sehingga dapat menghadirkan kembali bentuk pengalaman masa lalu berupa tradisi
dan budaya untuk dapat dinikmati sebagai pengalaman kultur tropis.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/311174641/Paradigma-Desain-Arsitektur-Tropis
https://www.scribd.com/presentation/344989830/Extending-Tradition
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Sumatra_Barat
12