Anda di halaman 1dari 15

Proyeksi Aksometri

Dr. Taufiqur Rachman, ST., MT.

Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri ialah suatu proyeksi yang mempunyai
perbandingan panjang antara ketiga sumbunya, yaitu x : y : z
adalah 1 : 1 : 1, sedangkan jarak antar sumbu membentuk
sudut sebesar 120 derajat. Pada proyeksi ini ciri yang paling
mendasar adalah besar sudut antara sumbu x dan y terhadap
garis mendatar adalah 30 derajat.
Didalam proyeksi ini cara menampilkan penggambarannya
meliputi 3 sajian tampilan yaitu proyeksi isometri normal,
terbalik dan horisontal.

Menurut Sato et all, 2000 pada gambar isometri panjang garis pada
sumbu-sumbu isometri menggambarkan panjang yang sebenarnya. Karena
itu penggambarannya sangat sederhana, dan banyak dipakai untuk
membuat gambar satu pandangan. Gambar isometris dapat menyajikan
benda dengan tepat, dan memerlukan waktu yang lebih singkat
dibandingkan dengan cara proyeksi lain.
Cara proyeksi isometris antara lain:
1. tentukan letak sumbu sumbu isometris, sumbu sumbu pada kedudukan
terbalik, dan sumbu utama pada kedudukan horisontal. Kedudukan
sumbu-sumbu isometris dipilih sesuai tujuan dan hasil yang akan
memberikan gambar yang paling jelas.
2, gambarlah benda tersebut dengan sisi sisi yang akan memberikan
panjang sisi yang sebenarnya, sejajar dengan sumbu isometri.

kedudukan sumbu isometri normal

kedudukan sumbu isometri terbalik

kedudukan sumbu isometri horisontal

Skala Pemendekan Proyeksi Isometri

Ketiga garis lurus AB, AD dan DE adalah sumbu-sumbu isometri. Panjang


masing-masing sisi lebih pendek dari pada panjang sisi sebenarnya. Panjang
garis-garis dapat diukur pada sumbu-sumbu ini dengan skala yang sama.
Untuk skala perpendekan yaitu 0.82 :1 hasil dari sin 54 44 , skala
perpendekan ditentukan sedemikian rupa hingga skala standar pada garis
miring 45 dipindahkan pada garis miring 30 (gambar d) . Skala ini disebut
skala isometri

Sudut proyeksi dan skala perpendekan

Kedudukan proyeksi isometri normal adalah kedudukan dimana besar sudut


sumbu x dan y terhadap garis horisontal adalah 30 derajat, sedangkan sumbu z,
tegak lurus membentuk sudut 90 derajat terhadap garis horisontal dengan nilai
negatif.

Obyek dengan kedudukan isometri normal

Kedudukan proyeksi isometri terbalik adalah kedudukan dimana bentuk gambar


dari proyeksi isometri normal diputar 180 derajat kearah kanan, sehingga
kedudukan sumbu z, tegak lurus membentuk sudut 90 derajat terhadap garis
horisontal dengan nilai positif.

Obyek dengan kedudukan isometri terbalik

Kedudukan proyeksi isometri horisontal adalah kedudukan dimana bentuk gambar dari
proyeksi isometri normal diputar 270 derajat kearah kanan, sehingga kedudukan sumbu x
dan y terhadap garis vertikal membentuk sudut 30 derajat, sedangkan kedudukan
sumbu z, sejajar dengan garis horisontal kearah positif.

obyek dengan kedudukan isometri horisontal

Proyeksi Dimetri merupakan bagian dari proyeksi aksonometri. Untuk


memperjelas ruang lingkup proyeksi isometri siswa harus memahami aturan
yang ada misalnya sudut proyeksi dan skala pemendekan. Proyeksi Dimetri
artinya skala pemendekan untuk kedua sumbu adalah sama, sedangkan sudut
proyeksi boleh sama atau berbeda.

Proyeksi Dimetri I
Dibandingkan dengan proyeksi isometri, proyeksi dimetri
mempunyai perbedaan mendasar, yaitu : besar sudut sumbu x dan
y, terhadap garis horisontal dan perbandingan sumbu x, y dan z.
Pada proyeksi dimetri ini, besar sudut sumbu x terhadap garis
horisontal adalah 7 derajat, sedangkan besar sudut sumbu y
terhadap garis horisontalnya adalah 40 derajat. Tinjauan lain dalam
proyeksi dimetri ini adalah, perbandingan antar ketiga sumbu
adalah x : y : z = 1 : : 1.
Kesimpulannya adalah : dimisalkan, panjang ketiga garis adalah 50
mm, maka pada proyeksi ini, panjang sumbu x = 50 mm, sumbu y =
25 mm dan sumbu z = 50 mm. Tetapi pada angka penunjukan
pengukurannya tetap ditulis 50 mm

Skema sudut proyeksi dimetri

Berikut contoh perubahan pandangan dari proyeksi isometri dengan sudut =


30 derajat dan = 30 derajat dengan perbandingan x : y : z adalah 1 : 1 : 1
menjadi proyeksi dimetri dengan sudut = 7 derajat dan = 40 derajat dengan
perbandingan x : y: z adalah 1 : : 1

Proyeksi Isometri menjadi Proyeksi Dimetri

Proyeksi Dimetri II
Sebenarnya proyeksi dimetri sendiri mempunyai jenis yang
beragam, namun yang biasa digunakan adalah yang bersudut
= 7 derajat dan = 40 derajat. Berikut bentuk-bentuk proyeksi
dimetri tipe yang lain, dengan besar sudut dan terhadap
garis horisontal dengan skala perbandingan sumbu x, y dan z.

Tabel Proyeksi Dimetri II

Proyeksi Dimetri II

Anda mungkin juga menyukai