Anda di halaman 1dari 30

BAB 6 PENYEBARAN MINYAK DAN

GAS BUMI DI DUNIA


Pengantar Teknologi Kelautan
Oleh:
Taufiqur Rachman

Umum
Minyak bumi jelas tidak didapatkan dimana saja
tetapi di daerah-daerah tertentu. Penyebaran adanya
akumulasi minyak bumi di dunia disebabkan karena
keadaan geologi setempat. Penyebaran ini
menyangkut secara lateral (geografi) ataupun vertikal
(kedalaman).

PENYEBARAN VERTIKAL
Kedalaman lapisan minyak
bumi berkisar dari hanya
beberapa puluh meter di
bawah tanah sampai 22.000
feet, seperti yang terdapat di
Texas. Pada kedalaman ini
keadaan temperatur adalah
sedemikian rupa sehingga
yang didapatkan adalah
kondensat. Pada Tabel 3-2
Statistik kedalaman minyak
bumi diperoleh.

Kedalaman
dalam kaki
0-1000
1000-2000
2000-3000
3000-4000
4000-5000
5000-6000
6000-7000

7000-8000
8000-9000
9000-10000

10000-11000
11000-12000
12000 dan
lebih

Seluruh dunia
Milyar barrel
3,3
1,5%
13,4
6,2%
22,0
10,2%
56,8
26,2%
36,4
16,8%
20,6
9,5%
30,5
14,0%
18,4
8,5%
7,7
3,5%
3,5
1,6%
3,2
1.5%
0,9
0,4%
0.3
0,1%

jumlah
lapangan
3,2
4,7%
64
9.4%
88
12,9%
94
13,7%
92
13,5%
83
12,1%
68
9.9%
54
7,9%
43
6,3%
24
3,5%
26
3,8%
12
1,8%
4
0,5%

Seluruh dunia tanpa


Timur Tengah
Milyar
barrel
3,0
3,9%
10,3
13.3
13,9
18,0%
I 16,1
2,9%
8,2
10,6%
10,5
13,6%
6,2
8,0%
4,2
5,4%
1,9
2,5%
1,3
',?%
1,0
1,3%
0,3
0.4%
0,3
0,4%

jumlah
lapangan
30
4,8%
60
9,6%
82
13,1%
89
14,2%
85
36%
72
1,5%
60
9,6%
46
7,3%
39
6,2%
23
3,7%
24
3,8%
12
1,9%,
4
0,7%

PENYEBARAN VERTIKAL
Dari statistik ini ternyata bahwa lapisan minyak berada di
antara kedalaman 1000 sampai 3000 meter. Perlu dicatat
bahwa kompilasi tersebut dibuat pada tahun 1957 dimana
teknologi pemboran dalam belum begitu memadai. Dewasa
ini dengan teknologi pemboran yang lebih maju, terutama
pemboran di laut, mungkin angka-angka tersebut telah
sedikit berubah. Tentu statistik tersebut mempunyai bias
yang disebabkan karena pemboran dalam jauh lebih jarang
dilakukan daripada pemboran dangkal. Sebetulnya lebih
banyak minyak bumi terdapat pada kedalaman lebih dari
2000 sampai 3000 meter.

PENYEBARAN GEOGRAFI
Penyebaran akumulasi minyak bumi secara geografi tentu
tergantung pula dari keadaan geologi. Minyak bumi
didapatkan di daratan, di pegunungan ataupun di bawah
lautan. Namun demikian minyak bumi hanya terdapat di
daerah dengan keadaan geologi tertentu. Secara umum
boleh dikatakan bahwa terdapatnya minyak bumi adalah di
daerah yang rendah dan di paparan lautan (continental
shelf) dan jarang sekali di pegunungan tinggi (misalnya, di
pegunungan Alpina minyak bumi hampir tidak ada).

PENYEBARAN GEOGRAFI
Tidak semua negara merupakan penghasil minyak. Sebelum
dilakukan eksplorasi secara besar-besaran di tahun lima
puluhan, hanya beberapa negara saja yang kaya akan minyak
bumi. Ternyata ada dua daerah yang kaya akan minyak bumi
ini yang selanjutnya disebut sebagai kutub minyak bumi,
dimana jumlah cadangannya merupakan dua per tiga dari
pada seluruh cadangan minyak di dunia. Kedua kutub ini
adalah (1) Timur Tengah dan (2) Teluk Mexico, meliputi
Venezuela dan Amerika Serikat.

PENYEBARAN DI DARATAN DAN DI


LEPAS PANTAI
Pada permulaan tahun enam-puluhan orang telah
menguasai teknik explorasi dan pemboran di lautan.
Explorasi lepas pantai besar-besaran dilaksanakan
terutama di landasan kantinen: seperti Teluk Mexico,
Teluk Persia, pantai Barat Amerika Serikat, laut Utara
(Eropa) dan Selat Base (sebelah Timur Australia),
yang juga menghasilkan lapangan minyak raksasa.
Hal ini juga dilakukan di perairan Indonesia.

KERANGKA UMUM PENGERTIAN


CEKUNGAN MINYAK
Penyebaran minyak dan gas bumi jelas dikendalikan oleh
keadaan geologi. Minyak bumi ternyata selalu didapatkan
dalam cekungan sedimen dan tidak pernah didapatkan di
daerah batuan beku dan metamorf.
Secara geologi, permukaan bumi ini dapat dibedakan antara
perisai dan cekungan sedimen. Perisai biasanya terdiri dari
batuan beku dan metamorf dan pada umumnya berumur PraKambrium. Di sini tidak didapatkan minyak dan gas bumi.
Perisai tersebut adalah: Perisai Laurentia (Kanada), Perisai
Gugana, Perisai Brazilia (Amerika Selatan). Perisai Arabia,
Perisai Skandinavia, Perisai Afrika, Perisai Siberia, dan
sebagainya. Di antara semua perisai tersebut didapat apa
yang dinamakan cekungan sedimen.

KERANGKA UMUM PENGERTIAN


CEKUNGAN MINYAK
Secara tektonik jarang sekali minyak bumi didapatkan di
dalam rangkaian pegunungan yang terlipat ketat seperti
pegunungan Alpina, Himalaya, dan Andes, apalagi
pegunungan yang diintrusi oleh batuan beku. Minyak bumi
kebanyakan ditemukan di daerah yang bersifat landai atau
yang tidak berstruktur sama sekali. Sebagai contoh misalnya:
Pantai Timur Sumatra, Jawa barat, daerah dataran rendah
Iran dan Irak dan sebagainya.

KERANGKA UMUM PENGERTIAN


CEKUNGAN MINYAK
Cekungan sedimen dibedakan secara klasik menjadi
1) Geosinklin, suatu cekungan yang memanjang dimana lapisan
sedimen yang sangat tebal diendapkan secara cepat dan
akhirnya menghasilkan struktur pelipatan yang ketat dan rumit
seperti pegunungan Alpina, dan Himalaya. Dimana daerah ini
minyak jarang sekali ditemukan, karena struktur yang ruwet,
dan sedikit banyak daerah ini diintrusi batuan beku.
2) Daerah epi-kontinental, yang disebut meogeosinklin, terletak di
antara geosinklin dengan perisai benua dan merupakan juga
daerah dimana sedimentasi tebal terjadi, tetapi kemudian
tidak terlipat secara kuat. Cekungan semacam ini terdapat
misalnya di Indonesia, dan beberapa daerah di Timur Tengah.
Rupanya daerah epi-kontinental merupakan daerah yang
terkaya akan minyak bumi.

KERANGKA UMUM PENGERTIAN


CEKUNGAN MINYAK
3) Daerah paparan kontinen, merupakan daerah dimana
lapisan sedimen tidak terlalu tebal, dan juga merupakan
daerah yang kaya akan minyak. Sebagai contoh misalnya,
daerah mid-continent di Amerika Serikat, dengan minyak
bumi yang biasanya terdapat dalam batuan karbonat.

KERANGKA UMUM PENGERTIAN


CEKUNGAN MINYAK
Cekungan sedimen dibedakan secara klasik menjadi
Penyebaran cekungan sedimen ditinjau dari Tektonik
Lempeng
Cekungan di atas kerak Benua (Cratonik)
Cekungan peralihan Kerak Benua - Kerak Samudra
Tabel 3 - 3 adalah tabel cekungan sedimen yang
menghasilkan layanan minyak bumi raksasa di dunia
(menurut Klemme, 1976)

KERANGKA UMUM PENGERTIAN


CEKUNGAN MINYAK

Klasifikasi cekungan sedimen dalam kerangka tektonik lempeng (Koesomadirata, 1977)

KERANGKA UMUM PENGERTIAN


CEKUNGAN MINYAK

Gambar Bentuk lapisan batuan tempat minyak bumi terperangkap

PENYEBARAN AKUMULASI MINYAK BUMI


DITINJAU DARI SEGI STRATIGRAFI DAN UMUR
Pada Tabel 3-4 ditunjukkan bahwa akumulasi minyak bumi,
praktis terdapat tanpa perkecualian dalam semua umur setelah
Kambrium. Dalam batuan berumur pra-Kambrium sebetulnya
terdapat akumulasi kecil, akan tetapi tidak meyakinkan.
Landes (1962) membuat
daftar akumulasi dalam
batuan pra-kambrium,
tetapi ternyata hanya
Plio-Pleistosen
sedikit sekali jika
Mio-Gligasen
dibandingkan dengan
Eo-Paleosen
akumulasi lainnya, dan
biasanya berasosiasi dengan Mesozoikum
Paleozoikum
sedimen lebih muda yang
berada di atasnya atau di
dekatnya.

Se1uruh Dunia Produksi


kumulatif (1957)
Milyar
barrel
7,6
3,5%
62,3
28,7%
13,1
6%
114,3
52%
19,7
9,1%

Jumlah
lapangan
29
10,3%
82
32,6%
20
7,1%
55
19,5%
86
30,5%

Se1uruh Dunia kecuali Timur


Tengah Produksi kumulatif
(1957)
Milyar
Jumlah
barrel
lapangan
7,6
29
9,8%
11,3%
26
82
33,7%
31,9%
8,1
18
10,5%
7%
15,8
42
20,5%
16,3%
19,7
86
25,5%
33,5%

PENYEBARAN AKUMULASI MINYAK BUMI


DITINJAU DARI SEGI STRATIGRAFI DAN UMUR
Penyebaran akumulasi minyak bumi dari umur ke umur
tidaklah merata dan perioda tertentu menunjukkan cadangan
yang sangat menonjol.
Di Indonesia minyak bumi hanya terdapat dalam sumur
Tersier, terutama Miosen. Di Timur Tengah umur Juralah yang
paling produktif (Arab zone, lapangan minyak Ghawar, Arab
Saudi) . Akan tetapi urmur Miosen juga penting di Timur
Tengah; formasi Asmari di Iran misalnya, adalah gamping
berumur Miosen dan merupakan reservoir yang penting.

PENYEBARAN AKUMULASI MINYAK BUMI


DITINJAU DARI SEGI STRATIGRAFI DAN UMUR
Perioda Tersier dengan kekecualian di Timur Tengah
merupakan suatu umur yang paling banyak menghasilkan
minyak bumi. Jadi jelas, bahwa tidak semua jaman geologi
menghasilkan minyak bumi, akan tetapi beberapa jaman telah
menghasilkan minyak secara berkelebihan, sedangkan zaman
lainnya hanya sedikit saja. Hal ini disebabkan terutama karena
pada zaman-zaman, tertentu, misalnya Tersier, keadaan
tektonik dan sedimentasi adalah sedemikian rupa sehingga
memungkinkan minyak bumi terbentuk secara besar-besaran.

PENYEBARAN
AKUMULASI
MINYAK BUMI
DITINJAU DARI SEGI
STRATIGRAFI DAN
UMUR

Gambar
Skala
waktu/usia
Geologi

KESIMPULAN
1. Minyak bumi hanya terdapat dalam batuan sedimen dan
terutama di dalam cekungan sedimen. Dari berbagai macam
cekungan sedimen tidak semuanya menghasilkan minyak
bumi dalam jumlah yang sama, beberapa jenis cekungan
menghasilkan lebih banyak minyak bumi dari jenis lainnya.
Jelas, minyak bumi tidak didapatkan dalam batuan beku dan
metamorf yang merupakan inti atau perisai benua.
Seandainya didapatkan juga, hanyalar dalam jumlah kecil saja
dan disebabkan karena kebetulan masuk dalam reservoir
batuan beku dan metamorf yang langsung berhubungan
dengan batuan sedimen di dekatnya.
2. Minyak bumi terdapat di semua zaman geologi; akan tetapi
zaman tertentu lebih kaya daripada zaman yang lainnya.
Akan tetapi hal ini mungkin disebabkan hanya karena
explorasi yang belum menyeluruh.

KESIMPULAN
3. Minyak bumi terdapat pada kedalaman antara 100 sampai 7000
meter, terutama antara 1500 -3000 meter. Namun hal terakhir ini
mungkin disebabkan karena pemboran-dalam belum cukup banyak
dilakukan karena biaya dan teknologi pemboran yang terlalu tinggi.
4. Minyak bumi didapatkan di daratan maupun di bawah lautan,
terutama di bawah landasan kontinen. Mengenai apakah minyak
bumi terdapat pada perairan dengan kedalaman lebih dari 200
meter, artinya pada dasar samudra dengan kedalaman lebih dari
200 meter, masih diragukan, karena kebanyakan samudra didasari
oleh batuan beku yang bersifat basah dan tidak memungkinkan
adanya minyak bumi. Di lain fihak ada delta yang besar dan kecil,
seperti di Nigeria, Amazona, yang melimpahkan sedimennya
langsung di atas dasar samudra yang terdapat pada kedalaman
ribuan meter. Mungkin sedimen ini masih menghasilkan minyak
bumi, terutama jika teknik pemboran-dalam telah dapat dikuasai.

KEGIATAN PENAMBANGAN HIDROKARBON


LEPAS PANTAI
Secara umum kegiatan
penambangan
hidrokarbon di lepas
pantai dapat dilihat
pada Gambar dan
secara berurutan
kegiatan pokok
dilaksnakan adalah:
eksplorasi (exploration),
produksi (production),
penampungan (storage)
dan pengangkutan
(transportation) ke
kilang (refinery).

EKSPLORASI HIDROKARBON
Secara garis besar eksplorasi hidrokarbon dapat digambarkan
seperti terlihat dalam bagan. Terbagi dalam beberapa
tahapan, mulai dari Studi pendahuluan, perencanaan,
kemudian tahap reconnaesance (sepintas lalu), dilanjutkan
dengan tahap detail dan diakhiri dengan tahap pemboran
eksplorasi.
Penyelidikan sepintas lalu dimaksudkan supaya dalam waktu
singkat didapatkan gambaran keadaar geologi yang luas
sehingga dapat dipilih beberapa daerah prospek untuk
dilakukan penelitian secara lebih mendetail. Penyelidikan
sepintas lalu umumnya terdiri dari pemotretam dari udara,
pemetaan geologi permukaan (pengukuran penampang
stratigrafi, pemetaan struktur) dan penyelidikan geofisika
(survey aeromagnetik, survey magnetic daratan, survey
gravitasi dan survey seismik).

EKSPLORASI HIDROKARBON
Setelan daerah prospektif dipilih dari hasil penyelidikan sepintas lalu, maka di daerah tersebut dilakukan survey secara
lebih mendetail. Metode yang dipergunakan umumnya adalah
survey geologi permukaan, survey seismik, survey gravitasi
detail dan pemboran stratigrafi. Dari survey detail ini dapat
ditentukan titik lokasi pemboran eksplorasi, dan dari survey
ini pula dapat diperkirakan volme minyak yang bisa diharapkan secara maksimal dan juga kedalaman obyektif atau
lapisan reservoir yang diharapkan akan menghasilkan minyak.

EKSPLORASI HIDROKARBON

Gambar Urutan operasi survey eksplorasi minyak dan gas bumi (eksplorasi sebagai suau sistem)

EKSPLORASI HIDROKARBON
Pemboran eksplorasi merupakan puncak seluruh kegiatan
eksplorasi, meskipun demikian kita tidak dapat mengharapkan
keberhasilan seratus persen dalam setiap pemboran
eksplorasi. Di Indonesia perbandingan sukses untuk daerah
Sumatera Tengah adalah 1 : 5, sedangkan di daerah Laut Jawa
1 : 10. Hasil suatu pemboran eksplorasi dapat digolongkan
sebagai berikut: Penemuan baru (penemuan sumur yang
memproduksi minyak secara menguntungkan atau yang tidak
menguntungkan, sumur gas yang juga bisa merupakan sumur
gas yang komersil dan hubang kosong atau lubang kering (dry
hole). Suatu lubang kosong dapat berupa lubang sumur yang
memperlihatkan tanda-tanda adanya minyak dan gas bumi
atau sumur yang kering sama sekali. Kegagalan mekanik
obyektif tidak tercapai digolongkan dalam lubanng kosong.

EKSPLORASI HIDROKARBON
Suatu sumur dapat dinyatakan berproduksi secara ekonomis
atau tidak ekonomis, tergantung kepada letak geografi daerah
tempat.sumur tersebut di bor. Dewasa ini di Amerika Serikat
produksi 5 barrel satu hari mungkin masih bisa disebut
ekonomis. Di timur tengah suatu sumur baru dinyatakan
ekonomis jika menghasilkan 10.000 barrel per hari. Di
Indonesia, untuk daerah lepas pantai 5000 barrel satu hari
pada umumnya dinyatakan ekonomis, sedang di darat 500
barrel satu hari dipandang sudah ekonomis.

EKSPLORASI HIDROKARBON
Sudah tentu ekonomis atau tidaknya suatu sumur sangat
tergantung selain kepada letak geografi sumur, juga pada
harga minyak. Dengan meningkatnya harga minyak, suatu
sumur yang tadi nya dinyatakan sebagai non komersil, dapat
direhab kembaIi untuk diproduksikan dan dinyatakan sebagai
sumur minyak yang berproduksi (producing oil well).
Penyelidikan Aeromagnetik Udara
Dilakukan dalam rangka survey eksplorasi hidrokarbon. Dasar
pemikirannya adalah bahwa batuan yang mengandungminyak
tidak magnetic dan ringan. Untuk menyelidiki kemagnitan
tersebut dipergunakan magnetometer yang ditarik oleh
pesawat udara.

EKSPLORASI HIDROKARBON
Penyelidikan Seismik Refleksi di Laut
Penyelidikan dilakukan dengankapal laut dalam rangka survey
eksplorasihidrokarbon. Tujuannya adalah untuk mengetahui
jenis batuan dan tebal lapisan batuan. Penyelidikan seismi
dilakukan dengan menggunakan menggunakan gelombang
bunyi. Bahan ledak diledakkan di permukaan air dan
gelombang bunyi bunyi dari ledakan tersebuk akan merambat
melaluikerak bumi. Seismograf mencatat waktu pantul
gelombang bunyi oleh lapisan batuan di dasar laut.

EKSPLORASI HIDROKARBON
seismic
pantul di
darat

Gambar
seismic
reflection

Gambar seismic pantul di laut

EKSPLORASI HIDROKARBON

Gambar survey magnetik melalui udara

Anda mungkin juga menyukai