Perubahan biologis
– Pematangan alat kelamin sehingga siap reproduksi.
– Ciri kelamin primer (yaitu perkembangan alat kelamin yang
merupakan alat reproduksi)
– Ciri kelamin sekunder yaitu buah dada pada perempuan dan
pertumbuhan bulu pada daerah kelamin, ketiak, dan khusus
pada pria: rambut di wajah
– Pubertas pada perempuan biasanya satu setengah tahun
lebih cepat pada pria
– Perubahan biologis lain yang terjadi adalah dalam
pertumbuhan tinggi dan berat badan
Perubahan psikoseksual
– Produksi hormon laki dan hormon perempuan
mempengaruhi fungsi otak, perasaan, emosi, dorongan
seks, dan perilaku.
– Pada masa remaja seringkali dorongan seks diatasi melalui
kegiatan olah raga, bermain / mendengarkan musik yang
diminati Tokoh idola sebagai panutan positif
– Mulai timbul orientasi seksual
Perkembangan kognitif dan kepribadian
– Cara pikir menjadi lebih abstrak, mulai bersifat
konseptual, dan berorientasi ke masa depan.
– Perkembangan moral, etik, masalah
kemanusiaan, ilmu pengetahuan, dan agama.
Pembentukan identitas diri
– Membentuk identitas diri yang mantap Krisis identitas
– Siapakah saya? Kemanakah arah hidup saya?
– Unsur yang memegang peran penting dalam pembentukan
identitas diri adalah; pembentukan suatu rasa kemandirian,
peran seksual, identifikasi gender, dan peran sosial serta
perilaku.
– Salah satu upaya remaja untuk menumbuhkan
kemandiriannya adalah timbulnya sikap yang
berlawanan/bertentangan dengan orangtuanya.
– Tanda remaja yang memperkembangkan identitas diri
secara sehat adalah; kemampuan untuk bersikap fleksibel
dan sekaligus tumbuh serta dapat menyesuaikan diri
terhadap pelbagai situasi baru dalam kehidupannya
Psikologik
Biologik
Sosial-budaya
Contoh perilaku berisiko tinggi
Perilaku sesaat tetapi cukup membahayakan
dan bukan merupakan gangguan mental
– Membolos
– Berbohong
– Mencuri
– Agresif seperti berkelahi dengan alasan sepele, tindakan
melanggar hukum, melanggar hak asasi orang lain, ikut tawuran
di sekolah, bahkan sampai membunuh
– Melakukan hubungan seks bebas
– Tidak disiplin
– Penyalahgunaan zat dan non-zat
– Perundungan
– Dsb.
Perilaku berisiko tinggi
1. Masalah kejiwaan
2. Gangguan jiwa
Perilaku terus menerus yang berisiko tinggi (1)
2018
Pusat Kesehatan Mental Terpadu
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusuomo –
Fakultasi Kedokteran Universitas Indonesia