Anda di halaman 1dari 13

Kenakalan

KELOMPO Remaja
K

6
Nama Anggota Kelompok

• Nanda Aprilia
• Safira
• Syifa Adeasti Puller
• Elsa Damayanti Tarihoran
• Deby Trya Ananda
• Nisa Syaria Wanda
• Alfikri Pakar Sinulingga
• Agung Bagas Siregar
Pengertian Remaja
• REMAJA MENURUT HUKUM
Di Indonesia sendiri, konsep "remaja" tidak dikenal lanjutan
dalam sebagian undang-undang • Remaja Menurut Masyarakat Indonesia
yang berlaku. Hukum Indonesia hanya mengenal Sulitnya dengan menetapkan definisi remaja
anak-anak dan dewasa, walaupun batasan yang
secara umum. Masalahnya adalah karena
diberikan untuk itu pun bermacam-macam.
Hukum Perdata, misalnya, memberikan Indonesia terdiri dari berbagai macam suku,
batas usia 21 tahun atau kurang dari itu asalkan adat, dan tingkatan sosial-ekonomi maupun
sudah menikah untuk menyatakan kedewasaan pendidikan. Kita bisa menjumpai masyarakat
seseorang (Pasal 330 KUHPerdata). Di bawah usia golongan atas yang sangat terdidik dan
tersebut seseorang masih membutuhkan wali menyerupai masyarakat di negara-negara
(orang tua) Barat dan kita bisa menjumpai masyarakat
Di sisi lain, hukum pidana memberi batasan 16 semacam masyarakat di Samoa. Dengan
tahun sebagai usia dewasa (Pasal 45,47 KUHP). perkataan lain, tidak ada profil remaja
Anakanak yang berusia kurang dari 16 tahun masih
menjadi tanggung jawab orang tuanya kalau ia
Indonesia yang seragam dan berlaku secara
melanggar hukum pidana. Tingkah laku mereka nasional.
yang melanggar hukum itu pun misalnya: mencuri
belum disebut sebagai kejahatan melainkan hanya
disebut sebagai kenakalan
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

1. MAKNA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Pertumbuhan dan perkembangan bekerja dalam
suatu proses perubahan yang berkaitan dengan 2. DARI SEGI KEPRIBADIAN SOSIAL
aspek-aspek fisik dan psikis individu. 1. PERUBAHAN KEPRIBADIAN
Pertumbuhan lebih berkaitan dengan perubahan 2. BERUSAHA MEMPERBAIKI KEPRIBADIAN
fisik individu, seperti kelenjar-kelenjar 3. MENYESUAIKAN PRIBADI DAN SOSIAL
seks dan otak, sedangkan perkembangan lebih 4. DIPENGARUHI KELOMPOK SEBAYA
berkaitan dengan perubahan psikis yang 5. PENGELOMPOKAN SOSIAL BARU
tidak pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar, 6. PERUBAHAN DALAM PERILAKU SOSIAL
seperti perilaku seksual, sikap,
perasaan/emosi, minat, cita cita, pribadi, sosial,
moral.
• PERILAKU REMAJA BERMASALAH
YANG KUAT
• REMAJA YANG BERMASALAHAN Perilaku ini dianggap menyimpang dari kewajaran
Bila remaja tidak mencapai kebahagiaan, dia karena cenderung ada rasa putus asa, tidak aman, atau
mengalami masalah yang serius. Menurut merusak, melanggar berbagai peraturan. Perilaku ini
terdiri dari dua sifat yaitu, agresif dan pasif.
intensitasnya, rentangan remaja bermasalah
1. Perilaku agresif
dapat digambarkan dalam tiga kategori utama Gejala umum yang biasa tampak dari penyimpangan
yaitu bermasalah wajar yang berkaitan dengan ini antara lain menyakiti hati orang lain, suka berkelahi,
ciri-ciri masa remaja, bermasalah menengah membuat kegaduhan dalam masyarakat atau sekolah,
mengolok-olok secara berlebihan, melanggar peraturan,
yang berkaitan dengan tanda-tanda bahayanya,
sering berbohong, sering memerintah, mementingkan
dan bermasalah taraf kuat yang mencakup diri sendiri, pendendam dll.
bermasalah yang pa sif dan bermasalah yang 2. Perilaku Pasif
agresif. Gejalanya tampak jelas pada remaja yang lebih tertarik
atau senang menyendiri atau mengasingkan diri, apatis
terhadap aktivitas masyarakat atau sekolah, sangat
sensitif dan mudah terluka, cepat tersinggung dan
membesar besarkan kekurangannya sendiri, dan
merasa khawatir terhadap dirinya sendiri. Dalam
intensitas yang lebih tinggi, remaja yang bermasalah
jenis ini cenderung menjadi
peminum, pecandu narkotik, morfinis, bahkan bunuh
• PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan
dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang,
binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
di sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada
usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri,
yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan
remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma- norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus
sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal.
• Perilaku menyimpang pada remaja

Mendefinisikan perilaku menyimpang adalah hal yang cukup


sulit dilakukan. Problemnya adalah menyimpang terhadap apa?
Penyimpangan terhadap peraturan orang tua, seperti pulang
terlalu malam atau merokok bisa dikatakan penyimpangan
juga dan karena itu dinamakan kenakalan. Penyimpangan
terhadap tatakrama masyarakat, seperti duduk mengangkat
kaki di hadapan orang yang lebih tinggi derajatnya bisa juga
digolongkan penyimpangan yang dalam hal ini dinamakan
kekurangajaran. Dan tentu saja tingkah laku yang melanggar
hukum seperti membawa ganja ke sekolah atau mencuri uang
orang tua adalah penyimpangan juga.
• TEORI PENYEBAB PERILAKU YANG MENYIMPANG PADA REMAJA
1. Teori Rational choice: Kenakalan yang dilakukannya adalah atas pilihan, interes, motivasi atau
kemauannya sendiri. Di Indonesia banyak yang percaya pada teori ini, misalnya kenakalan remaja
dianggap sebagai kurang iman sehingga anak dikirim ke pesantren kilat atau dimasukkan ke
sekolah agama. Yang lain menganggap remaja yang nakal kurang disiplin sehingga diberi latihan
kemiliteran.
2. Teori Social disorganization: berkurangnya atau menghilangnya pranata pranata masyarakat yang
selama ini menjaga keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat. Orang tua yang sibuk dan guru
yang kelebihan beban merupakan penyebab dari berkurangnya fungsi keluarga dan sekolah sebagai
pranata kontrol.
3. Teori Strain: tekanan yang besar dalam masyarakat, misalnya kemiskinan, menyebabkan
sebagian dari anggota masyarakat yang memilih jalan untuk melakukan kejahatan atau kenakalan
remaja.
4. Teori Different associaton: kenakalan remaja dari akibat salah pergaulan. Seperti, anakanak yang
nakal bergaul dengan anak-anak yang nakal juga.
5. Teori Labelling: Di Indonesia, banyak orang tua (khususnya ibu-ibu) yang ingin berbasa basi
dengan tamunya, sehingga ketika anaknya muncul di ruang tamu, ia mengatakan pada tamunya, "Ini
loh, mbakyu, anak sulung saya. Badannya saja yang tinggi, tetapi nakalnya dini bukan main". Kalau
terlalu sering anak diberi label seperti itu, maka ia akan jadi betul-betul nakal.
6. Teori Male phenomenon: anak laki-laki lebih nakal daripada perempuan. Alasannya
• PERAN ORANG TUA
Tugas sebagai orangtua bukanlah memberi mereka jawaban untuk semua masalah
mereka. Tugasnya adalah membantu mereka menemukan jawaban, dengan
membimbing mereka ke arah kesempatan, hubungan, dan kecakapan. Untuk
menghadapi tantangan masa kini dengan kecerdasan emosional, orangtua perlu
memahami tujuan remajanya, minat mereka, dan pencarian mereka akan identitas diri.
Tugas utama orangtua adalah menyediakan ke sempatan, bukan menjadi sumber dari
semua pembelajaran. Dalam masyarakat kita yang sibuk dan rumit, orangtua juga harus
menjaga keseimbangan antara pelbagai kemungkinan dan tanggung jawab, menjaga
agar kegiatan anak kita tidak terlalu padat, dan mencoba menemukan alternatif terbaik
dari yang
ada untuk si anak.
Saran terbaik untuk para orangtua adalah lanjutkanlah memberikan Kasih, Kelakar,
Kaidah, dan Koneksi untuk membantu remaja merasakan Penghargaan, Rasa Memiliki,
Kecakapan dan Kepercayaan Diri, serta Kontribusi. Memang, akan tercampak dalam
keraguan ketika hambatan terjadi. Identitas remaja belum begitu kuat sehingga dapat
digoyahkan krisis yang melanda. Sebagai orangtua, tugas kita adalah mempertahankan
kendaraan perkembangan pada jalurnya, dengan semua roda bergerak.
• MOTIVASI UNTUK REMAJA

Teori Pembelajaran Sosial. Bandura (1977) mengemukakan dua sumber


dasar motivasi. Pertama pikiran kira mengenai kemungkinan hasil tindakan
di masa depan. Akankah aku berhasil atau gagal? Akankah aku disukai
(dipuji) atau dicela? Pikiran ini didasarkan pada pengalaman masa lalu dan
konsekuensi tindakan masa lalu. Dari sinilah, orang mencoba
membayangkan konsekuensi masa datang. Sumber motivasi kedua adalah
setting tujuan aktif. Menurut Bandura, tujuan yang kita tetapkan menjadi
standar evaluasi performance.
Maslow (1968) menyebutkan empat tingkat kebutuhan rendah-bertahan
hidup, keamanan, rasa memiliki, dan kepercayaan diri sebagai kebutuhan
defisiensi. Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka motivasi berusaha
menemukan cara untuk memenuhinya. Ketika kebutuhan defisiensi
terpenuhi, maka motivasi yang memfokuskan pada mereka menurun.
Maslow menamakan tiga tingkat kebutuhan tinggi prestasi intelektual,
apresiasi estetika, dan aktualisasi diri-(sebagai) kebutuhan manusiawi.
Upaya Penanggulangan Kenakalan
Lanjutan
Remaja

a. Upaya Preventif b. Upaya Kuratif


Yang dimaksud dengan upaya kuratif
Upaya preventif adalah kegiatan yang
dalam menanggulangi masalah
dilakukan secara sistematis berencana kenakalan remaja ialah upaya
dan terarah untuk menjaga agar kenakalan antisipasi terhadap gejala-gejala
itu tidak timbul. Yaitu: kenakalan tersebut, supaya kenakalan
itu tidak meluas dan merugikan
o Dirumah tangga (keluarga) seperti masyarakat.
menciptakan kehidupan yang beragama,
harmonis memberikan perhatian Lanjutan
kepada anak-anak dll.
o Disekolah seperti mengintensifkan c. Upaya Pembinaan
a. Pembinaan terhadap remaja yang tidak
bagian bimbingan dan konseling,
melakukan kenakalan, dilaksanakan di
melengkapi fasilitas, perbaikan
rumah, sekolah dan masyarakat.
ekonomi guru dll. b. b. Pembinaan terhadap remaja yang
o Dimasyarakat seperti Mengikuti telah menjalani sesuatu hukuman karena
organisasi, menyukai alam, serta hal kenakalannya.
lain yang bersangkutan diluar rumah
lanjutan lanjutan

o Pembinaan Mental dan Kepribadian o Pembinaan Ilmu Pengetahuan 12 Upaya ini


Beragama Diupayakan agar anak-anak dikaitkan dengan kurikulum sekolah sesuai
dan remaja itu memahami arti agama dan dengan umur dan kecerdasan anak.
manfaatnya untuk kehidupan manusia. o Pembinaan Keterampilan Khusus Masalah
o Pembinaan Mental Untuk Menjadi Warga
Negara yang Baik Disini dimaksudkan pembinaan keterampilan khusus sudah
agar anak-anak nakal itu memahami sila- merupakan program pokok dari pembinaan
sila dari ideologi negara kita yakni anak-anak nakal di Lembaga-lembaga
Pancasila pembinaan.
o Membina Kepribadian Yang Wajar
o Pengembangan Bakat-Bakat Khusus
Maksudnya membentuk pribadi anak
supaya berkepribadian yang seimbang Pengembangan bakat-bakat khusus ialah
yakni seimbang antara emosi dengan mengupayakan penemuan bakat anak-anak
rasio, fisik dan psikis, keinginan dan nakal itu yang terpendam dengan berbagai
kemampuan, dan lain-lain.
kegiatan atau melalui tes psikologi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai