• Sitasi
didefinisikan sebagai daftar pustaka dari sejumlah
dokumen yang dirujuk atau yang dikutip oleh peneliti/penulis.
-------------------------
1)
Gorys Kerap, Komposisi, Sebuah Kemahiran Bahasa, Ende Plores: Nusa Indah,
1984, hlm. 179.
Misalnya,
Penulis/peneliti tidak diperkenankan untuk mengubah apa yang dikutip. Tulis saja
apa adanya!
Apabila terdapat kesalahan pada kata/kalimat yang dikutip, dan peneliti ingin
menjelaskan bahwa kesalah tersebut bukan oleh pengutip, maka pengutip
diperkenankan membuat catatan kaki, atau dijelaskan di dalam tanda kurung segi
empat […] dengan kata [sic!] Di belakang kata/kalimat yang salah dan yang akan
dijelaskan/diperbaiki.
Misalnya: “… kelapaan² …”
atau “… kelapaan [sic!]…”
--------------
² kata kelapaan di atas sebenarnya salah cetak. Seharusnya kealpaan.
• Contoh:
• “hukum adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-
kaidah tetapi juga meliputi lembaga-lembaga dan
proses-proses yang dapat mewujudkan kaidah itu
dalam kenyataan”.
• Peraturan perundang-undangan
• Text books,
• Jurnal, makalah, majalah
• Situs internet,
• Mass media (cetak dan atau elektronik),
• Kamus, bibliografi, encyclopedia,
• Verbal: interview, seminar, diskusi, dll.
DADANG EPI SUKARSA 20
SISTEM MENGUTIP:
1. Footnote
2. Runningnote
3. Endnote
Model :
American Psychological Association (APA)
Modern Language Association (MLA)
Chicago, Turabia, Oxford, dll
MKN UNPAS Menggunakan Foootnotes.
• Jika pengarangnya sebanyak sampai dengan tiga (3) orang, maka nama pengarang ditulis seluruhnya;
• Jika pengarangnya lebih dari tiga (3) orang, maka cukup mencantumkan nama pengarang pertama dan di belakangnya ditulis dalam tanda
kurung kata-kata (et. al), artinya dengan orang lain. Misalnnya : Rasjidi, (et.al),
• Untuk kumpulan karangan yang ditulis cukup nama editornya dan dibelakangnya ditulis dalam tanda kurung kata ed (ed);
------------------
1)
Lili Rasyidi, Pengantar Filsafat Hukum, Bandung : Alumini, 1986, hlm. 2.
2)
Ibid, hlm. 4.
• Font yang digunakan harus lebih besar daripada yang digunakan dalam footnotes (sama
dengan body text)
• Jika satu referensi dalam daftar pustaka terdiri lebih dari satu baris, maka baris kedua dst
ditulis menjorok ke dalam dan ditulis dalam satu spasi,
• Untuk referensi berikutnya setelah referensi pertema ke referensi kedua dst diberi jarak dua
spasi.
A. BUKU
Bernard Arief Sidharta, Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum, Bandung : Mandar Maju, 2000.
Cambone, Stephen, “A New Structure For National Security Policy Planning”, Washington : Center
For Strategic And International Studies, 1998.
Capra, Fritjop, The Web Of Life: A New Scientific Understanding Of Living Systems, New York :
Doubleday, 1996.
C.F.G. Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Bandung : Alumni,
1991.
Silalahi, M. Daud, Hukum Lingkungan Dalam Sistem Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia,
Cetakan Ke-1, Edisi Revisi, Bandung : Alumni, 2001.
Soerjono Soekanto Dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta :
Rajawali Press, 2010.
DADANG EPI SUKARSA 31
• Peraturan Perundang-Undangan
• Contoh
• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservesi Sumber Daya
Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3419);