Oleh :
Kelompok 8
ANGGOTA KELOMPOK
AHMAD FAUZI (2301111672)
HANNAN NURSYIFA HUTOMO (2301112880)
NABILA AZZAHRA (2301112880)
NAJWA NURUL AZIZAH (2301110417)
RANISHA AMINARTI (2301113693)
01
KUTIPAN
Menurut Gorys Keraf dalam buku komposisi (1973:152) kutipan adalah pinjaman
kalimat dari seorang pengarang atau tokoh terkenal yang terdapat di dalam sebuah
buku atau majalah.
Menurut Azahari (dalam Alam, 2005:38) “kutipan merupakan bagian dari
pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis
lain, atau penulis sendiri yang telah (menurut penulis kata telah harus dihilangkan)
terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi
penulisan”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kutipan merupakan
pengambilalihan satu kalimat atau lebih yang terdiri dari sebuah karya dari tulisan
orang lain yang kemudian dijadikan tujuan untuk mengilustrasikan atau
memperkuat dan juga memperkokoh argumen yang terdapat di dalam tulisan
tersebut.
02
JENIS-JENIS KUTIPAN
Dilihat dari cara pengutipannya, kutipan terbagi menjadi dua yaitu:
Kutipan Sederhana, yakni kutipan yang terdiri atas kurang dari 40 kata
dan ditempatkan di dalam tanda kutip ("").
Kutipan Panjang, yakni Kutipan yang terdiri dari 40 kata atau lebih
dan ditempatkan sebagai blok tersendiri terpisah dari tubuh teks.
Kutipan Dalam Kutipan, yakni jika kutipan yang diambil merupakan
kutipan dari sumber kedua. Contoh: seorang penulis yang ingin
mengutip pendapat Aagart pada 2019, namun mengambilnya dari
penulis lain yakni Lenhart. Maka kutipan tersebut ditulis sebagai:
Hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online ‘hampir konstan’
pada 2015 (Lenhart dalam Aagaard, 2019).
04
TATA CARA PENGUTIPAN
· Cara mengutip dengan kutipan langsung:
Jika bentuk kutipan tidak melebihi empat baris, maka dapat dikutip dengan cara:
1. Kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks, apa adanya dan tidak diubah.
2. Jarak antara baris dan baris berikutnya sama dengan jarak baris dalam uraian,
3. Kutipan harus diapit oleh tanda kutip.
4. Sesudah kutipan selesai, dicantumkan nama singkat pengarang, tahun terbit,
dan nomor halaman, atau di belakang kutipan itu diberi nomor urut
penunjukan setengah spasi ke atas.
5. Apabila ada bagian yang dihapus pada kutipan, maka bisa menambahkan tiga
titik (...) di awal maupun akhir kalimat yang dikutip.
6. Jika hendak memberikan suplemen, komentar, dan lainnya maka bisa ditulis
dalam tanda kurung.
04
TATA CARA PENGUTIPAN
contoh :
Menurut Gorys Keraf dalam buku Argumentation and Naration (1983:3),
”Argumentasi adalah sebuah retorika yang berusaha untuk membuat sikap
dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.”
Jika kutipan tersebut lebih dari empat baris, maka dikutip dengan:
1. Kutipan itu dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi.
2. Jarak antara baris dan baris kutipan satu spasi (spasi rapat).
3. Boleh atau tidak diapit oleh tanda kutip.
4. Seluruh kutipan itu dimasukkan ke dalam 5-7 ketukan, dan bila kutipan itu
dimulai dengan alinea baru, baris pertama dari kutipan itu dimasukkan lagi 5-7
ketukan.
04
TATA CARA PENGUTIPAN
contoh :
Menurut Kridalaksana (1996:2), variasi bahasa berdasarkan pemakai
Bahasa dibedakan atas empat jenis sebagai berikut ini.
1. Dialek regional yaitu variasi bahasa berdasarkan daerah. Variasi
regional membedakan bahasa yang dipakai di satu tempat dengan yang
dipakai di tempat lain.
2. Dialek sosial yaitu dialek yang dipakai oleh kelompok sosial tertentu
atau yang menandai stratum sosial tertentu.
3. Dialek temporal yaitu dialek yang dipakai pada kurun waktu tertentu.
4. Ideolek yaitu keseluruhan ciri-ciri bahasa seseorang.
05
TATA CARA PENGUTIPAN
• Cara mengutip dengan kutipan tidak langsung:
1. Kutipan ditulis ulang berdasarkan pemahaman dengan gaya bahasa sendiri, tidak perlu
menggunakan tanda kutip.
2. Kalimat kutipan ditulis spasi rangkap sebagaimana teks biasa dan diakhiri dengan nomor
kutipan yang menerangkan sumber dari kutipan tidak langsung tersebut.
3. Sumber rujukan kutipan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan dengan format (nama penulis, tahun terbit: halaman buku)
4. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar
pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan di antara tanda kurung.
5. Jika ditulis sesudah teks kutipan, maka rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai
dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri
dengan tahun terbitan.
Contoh:
Argumentasi pada dasarnya tulisan dengan tujuan mempengaruhi keyakinan
pembaca agar percaya akan penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan
penulis (Gorys Keraf, 1983:3).
PRINSIP PENGUTIPAN
Menurut sastrawan Ajib Rosidi sebagaimana dikutip Teuku Kemal Fasya, plagiat adalah
pengumuman sebuah karya pengetahuan atau seni oleh ilmuwan atau seniman kepada publik
atas semua atau sebagian besar karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang pengarang yang
diambil karyanya (Soelistyo, 2011, p.17).
Sedangkan Belinda Rosalina dalam disertasinya mengartikan plagiarisme sebagai tindakan
menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau
menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi
yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya (Soelistyo, 2011,
p.17).
Menurut definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Plagiat” adalah pengambilan
karangan orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan sendiri. Sedangkan “Plagiarisme”
adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta.”
CATATAN KAKI
Menurut Keraf (1971:190), Footnote atau yang sering disebut
dengan catatan kaki adalah berbagai keterangan tambahan dari
bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki
halaman (di bawah), dan jika keterangan tersebut ditulis di akhir
tulisan atau bab.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin
bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang
lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan
rujukan di dalam naskah pokok).
09
TATA CARA PENULISAN CATATAN KAKI
(1) Dalam penulisan catatan kaki diberikan garis panjang berukuran 14
karakter dengan margin kiri serta berjarak 4 spasi dari jarak tulisan.
(2) Ditulis dengan huruf yang berukuran lebih kecil dari pada huruf pada
teks naskah. Biasanya untuk teks naskah menggunakan ukuran 12 dan
untuk catatan kaki menggunakan ukuran 10;
(3) Ditulis dengan pengaturan 1 (satu) spasi;
(4) Nomor catatan kaki ditulis mirip seperti pangkat pada suatu bilangan
dan ukurannya dibuat lebih kecil dari ukuran huruf catatan kaki tersebut.
(5) Catatan kaki dibuat menjorok ke dalam seperti paragraf;
(6) Nama penulis yang menjadi sumber kutipan ditulis dengan nama asli, tidak perlu dibalik seperti
daftar pustaka, dan tidak mencantumkan gelar penulis.
(7) Jika sumber kutipan ditulis oleh lebih dari satu penulis, maka harus menyantumkan semua nama
penulis, tidak perlu dibalik dan tanpa penulisan gelar maka diberi tulisan et all atau dkk.
(8) Judul sumber kutipan ditulis dengan huruf tercetak miring atau italic dan wajib ditulis lengkap
sesuai dengan penulisan yang sebenarnya.
(9) Apabila catatan kaki panjang, maka lebih baik untuk memotong teks yang ada daripada harus
memotong catatan kaki.
(10) Jika catatan kaki tersebut sama dengan catatan kaki yang ada sebelumnya atau dengan kata
lain catatan kaki yang berada di atasnya, maka ditambahkan keterangan “ibid”.
(11) Jika catatan kaki tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lainnya, maka ditambahkan
keterangan “ cit”.
(12) Jika catatan kaki tersebut menunjukkan halaman yang sama dari salah satu sumber yang telah
disebutkan, maka ditambahkan keterangan “cit”.
(13) Jika catatan kaki memiliki dua baris, maka kutipan dibawahnya ditulis pada margin kiri.
(14) Apabila terdapat dua catatan kaki, maka yang kedua ditulis dengan memberikan satu spasi.
(15) Penulisan catatan kaki harus berada di satu halaman dengan kutipan yang ada.
a. Cara menulis catatan kaki dari jurnal
Catatan kaki yang berasal dari jurnal ditulis diawali dengan nomor kutipan penulis Nama pengarang, Judul
artikel (huruf miring), volume, nama jurnal, tahun terbit, dan nomor halaman.
Contoh:
Adnan Buyung Nasution, Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah Pertahanan dan Pemukiman di Kota Besar,
dalam “Eko Budiharjo, Sejumlah Masalah Pemukiman Kota,” (Bandung: Alumni, 1992).
b. Cara Menulis catatan kaki dari Buku
Cara menulis catatan kaki dari buku dimulai dari nama depan penulis nama belakang, judul buku (huruf
miring), edisi buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun), halaman yang dikutip.
Contoh:
7Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia: 2003), hal. 5
c. Cara Menulis catatan kaki dari Internet
Cara menulis catatan kaki dari internet ini dimulai dari nama penulis, “Judul karya yang dikutip” (huruf
miring), url, tanggal akses, tahun, dan halaman.
Contoh:
11UNESCO, Indonesia Batik, http://www.unesco.org/culture/ich/en.RL/00170/ diakses pada tanggal 27
Januari 2021.
d. Cara Menulis catatan kaki dari Skripsi
Catatan kaki yang berasal dari skripsi diawali dengan Nomor kutipan penulis, Nama penulis, “Judul karya
skripsi (dicetak miring)” (Kota Terbit: Penerbit, Tahun Terbit), Halaman Sumber Kutipan.
Contoh:
23Muryid Rahman, Skripsi: Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah Kebawah Setelah Mempelajari
Kecakapan Teknologi Informasi, (Yogyakarta: UGM, 2005), Hal. 85.
PRINSIP MEMBUAT CATATAN KAKI
Loc. Cit.
. Contoh:
18Robert Ralph Bolgar, “Rhetoric,” Encyclopaedia Britannica (1970), XIX,
257–260.
19Keraf, Komposisi (Jakarta: Gramedia, 1981), hlm. 125.
20Bolgar, loc. cit., hlm. 260.
TEKNIK PENULISAN CATATAN KAKI
• Penomoran: Setiap catatan kaki harus diberi nomor unik, biasanya dalam
format eksponen. Nomor tersebut dapat ditempatkan langsung di teks atau
diakhir kalimat.
• Penempatan: Catatan kaki biasanya ditempatkan di bagian bawah halaman
yang sama dengan referensi yang sesuai. Namun, beberapa gaya kutipan
mungkin memerlukan penempatan catatan kaki di akhir dokumen.
• Isi: Catatan kaki harus memberikan informasi yang relevan dan ringkas.
Catatan kaki dapat mencakup kutipan, penjelasan, definisi, terjemahan, atau
detail tambahan yang mendukung atau menjelaskan teks utama.
• Format: Catatan kaki harus diformat secara konsisten dalam seluruh
dokumen, mengikuti pedoman yang diberikan oleh gaya kutipan yang dipilih
seperti MLA, APA, atau Chicago. Ukuran huruf catatan kaki biasanya lebih kecil
dari teks utama.
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Gorys Keraf (1997) Daftar pustaka/bibliografi didefinisikan
sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-
bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan atau sebagian dan karangan yang tengah digarap.
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) daftar pustaka merupakan
daftar yang mencamtumkan identitas dari sebuah buku maupun
bacaan,yang terdiri dari judul buku,nama pengarang,dan penerbit. Daftar
pustaka disusun menurut abjad dan ditempatkan pada akhir dari suatu
buku maupun karangan. Sumber-sumber yang dicantumkan di daftar
pustaka meliputi buku, jurnal ilmiah, artikel, situs web, makalah, dan
sumber lainnya yang relevan dengan topik penelitian.
FUNGSI DAFTAR PUSTAKA