3 PUTUS ASA harapanhampa, kondisi ini dapat membawa klien dalam upaya
bunuh diri.
PROSES TERJADI
KETIDAK
BERDAYAAN
Kebanyakan individu secara subyektif mengalami perasaan
ketidakberdayaan dalam berbagai tingkat dalam bermacam-
macam situasi. Individu sering menunjukkan respon apatis,
marah atau depresi terhadap kehilangan kontrol. Pada
ketidakberdayaan, klien mungkin mengetahui solusi terhadap
masalahnya, tetapi percaya bahwa hal tersebut di luar
kendalinya untuk mencapai solusi tersebut
Jika ketidakberdayaan berlangsung lama, dapat mengarah ke
keputusasaan. Perawat harus hati-hati untuk mendiagnosis
ketidakberdayaan yang berasal dari perspektif pasien bukan dari
asumsi. Perbedaan budaya dan individu terlihat pada kebutuhan
pribadi, untuk merasa mempunyai kendali terhadap situasi
(misalnya untuk diberitahukan bahwa orang tersebut
mempunyai penyakit yang fata (Pardede & Simangunsong, 2020)
MEKANISME KOPING
Terdapat beberapa faktor mekanisme koping ketidakberdayaan
menurut (Pardede & Simangunsong, 2020) yaitu
Konstruktif Destruktif
1) Menilai pencapaian hidup yang
realitis 1) Tidak kreatif/kurang memiliki keinginan
dan minat melakukan aktivitas harian
2) Mempunyai penilaian yang yang (pasif).
nyaman dengan perubahan fisik dan
peran yang dialami akibat 2) Perasaan menolak kondisi perubahan
penyakitnya fisik dan status kesehatan yang dialami
dan marah-marah dengan situasi
3) Dapat menjalankan tugas tersebut.
perkembangannya sesuai dengan
keterbatasan yang terjadi akibat
perubahan status kesehatannya
TANDA DAN GEJALA
MENURUT ( Keliat dkk 2019)
1 MAYOR 2 MINOR
Subjektif :
Mengatakan ketidak mampuan Subjektif:
Frustasi karena tidak mampu mengatasi situasi Menyatakan keraguan tentang kemampuannya
Objektif : Mengatakan kurang mampu megontrol situasi
faktor predisposes merupakan suatu faktor resiko yang menjadi sumber utama stress dan
memiliki pengaruh dalam tipe dan sumber individu untuk menghadapi stress secara
biologois, psikologis dan social budaya. Faktor predisposisi tersebut antara lain
1 BIOLOGIS 2 PSIKOLOGIS
3 SOSIAL BUDAYA
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIA
N
Pengkajian adalah tahap awal dari sebuah proses keperawatan dan juga merupakan proses
sistematis yang dilakukan untuk mengumpukan data dari berbagai sumber, yang digunakan
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan seorang pasien. Pengkajian yang
lengkap, akurat, sesuai dengan kejadian atau kenyataan kebenaran dalam data ini sangat
diperlukan untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan juga digunakan dalam pemberian
pelayanan kesehatan sesuai dengan respon masingmasing individu yang kemudian telah
ditentukan dalamstandar praktik keperawatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Ketidakberdayaan 2 Ansietas
1 Ketidakberdayaan
Tujuan dari asuhan keperawatan ketidakberdayaan
Kognitif,klien mampu
a) Mengetahui pengertian , tanda dan gejala penyebab dan akibat dari ketidakberdayaan
b) Mengetahui cara mengatasi ketidakberdayaan
Psikomotor ,klien mampu
c) Mengidentifikasi situasi hidup yang tidak dapat dikendalikan dan yang dapat dikendalikan
d) Melatih situasi yang dapat dikendalikan
e) Mengidentifikasi pikiran negative dan tidak rasional
f) Melatih pikiran positif, pikiran rasional dan harapan positif
Afektif klien mampu:
g) Merasakan manfaat Latihan yang dilakukan
h) Menilai Latihan yang mengatasi ketidakberdayaan
INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Ansietas
Tujuan dari asuhan keperawatan ansietas
Kognitif, klien mampu:
a) Mengenal pengertian, penyebab, tanda gejala, akibat, dan proses terjadinya ansietas
b) Mengetahui cara mengatasi ansietas