Anda di halaman 1dari 14

Asuhan keperawatan jiwa

Dengan masalah psikosial


ketidakberdayaan

Disusun oleh kelompok 6


Dwi ferra zalyanti ( 841214015)
Heryani ( 841214004)
Sandi ( 841211005)
Definis
ketidakberdayaan
●Ketidakberdayaan merupakan persepsi individu
bahwa segala tindakannya tidak akan mendapatkan hasil
atau suatu keadaan dimana individu kurang dapat
mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru
dirasakan. Ketidakberdayaan adalah persepsi atau
tanggapan klien bahwa perilaku atau tindakan yang sudah
dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan
atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti yang
diharapkan, sehingga klien sulit mengendalikan situasi yang
terjadi atau mengendalikan situasi yang akan terjadi
(Pardede & Simangunsong, 2020)
RENTANG RESPON KETIDAKBERDAYAAN
MENURUT STUART G,W , 2012

Harapan akan mempengaruhi respons psikologis


terhadap penyakit fisik. Kurangnya harapan dapat
1 HARAPAN meningkatkan stres dan berakhir dengan penggunaan
mekanisme koping yang tidak adekuat. Pada beberapa
kasus, koping yang tidak adekuat dapat menimbulkan
masalah kesehatan jiwa.

Ketidakpastian adalah suatu keadaan dimana individu tidak


mampu memahami kejadian yang terjadi. Hal ini akan

2 KETIDAKPASTIAN mempengaruhi kemmapuan individu mengkaji situasi dan


memperkirakan upaya yang akan dilakukan. Ketidakpastian
menjadi berbahaya jika disertai rasa pesimis dan putus asa.

Putus asa ditandai dengan perilaku pasif, perasaan sedih dan

3 PUTUS ASA harapanhampa, kondisi ini dapat membawa klien dalam upaya
bunuh diri.
PROSES TERJADI
KETIDAK
BERDAYAAN
Kebanyakan individu secara subyektif mengalami perasaan
ketidakberdayaan dalam berbagai tingkat dalam bermacam-
macam situasi. Individu sering menunjukkan respon apatis,
marah atau depresi terhadap kehilangan kontrol. Pada
ketidakberdayaan, klien mungkin mengetahui solusi terhadap
masalahnya, tetapi percaya bahwa hal tersebut di luar
kendalinya untuk mencapai solusi tersebut
Jika ketidakberdayaan berlangsung lama, dapat mengarah ke
keputusasaan. Perawat harus hati-hati untuk mendiagnosis
ketidakberdayaan yang berasal dari perspektif pasien bukan dari
asumsi. Perbedaan budaya dan individu terlihat pada kebutuhan
pribadi, untuk merasa mempunyai kendali terhadap situasi
(misalnya untuk diberitahukan bahwa orang tersebut
mempunyai penyakit yang fata (Pardede & Simangunsong, 2020)
MEKANISME KOPING
Terdapat beberapa faktor mekanisme koping ketidakberdayaan
menurut (Pardede & Simangunsong, 2020) yaitu

Konstruktif Destruktif
1) Menilai pencapaian hidup yang
realitis 1) Tidak kreatif/kurang memiliki keinginan
dan minat melakukan aktivitas harian
2) Mempunyai penilaian yang yang (pasif).
nyaman dengan perubahan fisik dan
peran yang dialami akibat 2) Perasaan menolak kondisi perubahan
penyakitnya fisik dan status kesehatan yang dialami
dan marah-marah dengan situasi
3) Dapat menjalankan tugas tersebut.
perkembangannya sesuai dengan
keterbatasan yang terjadi akibat
perubahan status kesehatannya
TANDA DAN GEJALA
MENURUT ( Keliat dkk 2019)

1 MAYOR 2 MINOR

Subjektif :
Mengatakan ketidak mampuan Subjektif:
Frustasi karena tidak mampu mengatasi situasi Menyatakan keraguan tentang kemampuannya
Objektif : Mengatakan kurang mampu megontrol situasi

Tidak mampu merawat diri Malu

Tidak mampu mencarai informasi perawatan Objektif


Tidak mampu memutuskan Kurang partisi dalam perawatan
Bergantng pada orang lain Depresi
FAKTOR PREDIPOSISI
Menurut (Stuart & Laraia, 2005 dalam Asep Hidayat, 2014)

faktor predisposes merupakan suatu faktor resiko yang menjadi sumber utama stress dan
memiliki pengaruh dalam tipe dan sumber individu untuk menghadapi stress secara
biologois, psikologis dan social budaya. Faktor predisposisi tersebut antara lain

1 BIOLOGIS 2 PSIKOLOGIS

3 SOSIAL BUDAYA
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIA
N
Pengkajian adalah tahap awal dari sebuah proses keperawatan dan juga merupakan proses
sistematis yang dilakukan untuk mengumpukan data dari berbagai sumber, yang digunakan
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan seorang pasien. Pengkajian yang
lengkap, akurat, sesuai dengan kejadian atau kenyataan kebenaran dalam data ini sangat
diperlukan untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan juga digunakan dalam pemberian
pelayanan kesehatan sesuai dengan respon masingmasing individu yang kemudian telah
ditentukan dalamstandar praktik keperawatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Ketidakberdayaan 2 Ansietas

3 Harga Diri Rendah


INTERVENSI KEPERAWATAN

1 Ketidakberdayaan
Tujuan dari asuhan keperawatan ketidakberdayaan
Kognitif,klien mampu
a) Mengetahui pengertian , tanda dan gejala penyebab dan akibat dari ketidakberdayaan
b) Mengetahui cara mengatasi ketidakberdayaan
Psikomotor ,klien mampu
c) Mengidentifikasi situasi hidup yang tidak dapat dikendalikan dan yang dapat dikendalikan
d) Melatih situasi yang dapat dikendalikan
e) Mengidentifikasi pikiran negative dan tidak rasional
f) Melatih pikiran positif, pikiran rasional dan harapan positif
Afektif klien mampu:
g) Merasakan manfaat Latihan yang dilakukan
h) Menilai Latihan yang mengatasi ketidakberdayaan
INTERVENSI KEPERAWATAN

2 Ansietas
Tujuan dari asuhan keperawatan ansietas
Kognitif, klien mampu:
a) Mengenal pengertian, penyebab, tanda gejala, akibat, dan proses terjadinya ansietas
b) Mengetahui cara mengatasi ansietas

Psikomotor, klien mampu mengatasi ansietas dengan:


c) Melakukan latihan relaksasi tarik napas dalam
d) Melakukan latihan distraksi
e) Melakukan latihan hipnotis lima jari
f) Melakukan kegiatan spiritual

Afektif, klien mampu:


g) Merasakan manfaat dari latihan yang dilakukan
h) Membedakan perasaan sebelum dan sesudah Latihan
INTERVENSI KEPERAWATAN
3 Harga diri rendah
Tujuan dari asuhan keperawatan harga diri rendah
Kognitif, klien mampu:
a) Mengetahui pengertian, tanda gejala, penyebab dan akibat dari harga diri rendah situsional
b) Mengetahui kemampuan yang dimiliki dan dapat dilakukan
c) Mengetahui cara mengatasi harga diri rendah situsional
Psikomotor, klien mampu:
d) Memilih kemampuan yang dapat dilakukan
e) Melatih kemampuan yang dipilih
f) Menyusun rencana kegiatan sesuai dengan kondisi kesehatan
Afektif, klien mampu:
g) Merasakan manfaat latihan yang dilakukan
h) Memilih aspek positif dan makna kehidupannya
TERIMAH KASIH TEMAN
TEMAN

Anda mungkin juga menyukai