MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Agung Wibowo 217048
Eka Retno Wulandari 217061
Friska Rahma Sarita 217062
Lia Siti Maryam 217067
Mega Wulan P 217071
Rhena Fitriyani R 217078
Sahrul Ramadhan 217081
Titis Lisalsabila 217087
Vina Rahma Sari 217088
PRODI S1 KEPERAWATAN
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini yang
berjudul “Konsep Asuhan Keperawatan Jiwa Ketidakberdayaan” dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi
tugas Keperawatan Jiwa 1. Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................2
3.1 Kesimpulan......................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Ketidakberdayaan situasional
Ketidakberdayaan yang muncul pada sebuah peristiwa spesifik dan
mungkin berlangsung singkat.
b. Ketidakberdayaan dasar (trait powerlessness)
Ketidakberdayaan yang bersifat menyebar, mempengaruhi pandangan,
tujuan, gaya hidup, dan hubungan.
3
4
4
2.2 Etiologi
1. Kurangnya pengetahuan
2. Ketidak adekuatan koping sebelumnya (seperti : depresi)
3. Serta kurangnya kesempatan untuk membuat keputusan
(Carpenito, 2009).
1) Faktor Predisposisi
Beberapa faktor yang dapat mendukung terjadinya masalah ketidakberda-
yaan menurut Stuart (2009) pada Seseorang antara lain:
a. Biologis
Status nutrisi: berat badan pasien sangat menurun karena pasien tidak
berolahraga sejak terkena penyakit stroke. Massa otot berkurang
b. Psikologis
Psikologis pasien sedikit terguncang sejak terkena penyakit stroke
tersebut, sehari-hari yang dilakukannya hanya diam tanpa melakukan
latihan apa-apa, terkadang istrinya juga merasa sedih melihat
keadaaan suaminya seperti itu.
c. Sosiokultural
Hubungan pasien selama mengalami penyakit stroke mengalami
hambatan selain tidak mampu untuk berinteraksi dengan orang luar.
Juga komunikasi yang kurang jelas karena pelo
d. Spiritual
Spiritual Pasien terganggu karena pasien tidak mampu melakukan
ibadah sholat
2) Faktor Presipitasi
a. Nature
Status nutrisi pasien berkurang
b. Origin
- Internal: Persepsi individu yang tidak baik tentang dirinya, orang
lain dan lingkungannya.
6
5) Implementasi
Pelaksanaan implementasi pada penatalaksanaan keperawatan pada
pasien dengan ketidakberdayaan ini selanjutnya dikembangkan dengan
menggunakan pola strategi pelaksanaan tindakan keperawatan. Strategi ini
disusun untuk memudahkan pelaksanaan asuhan klien dan keluarga
dengan ketidakberdayaan. Adapun strategi pelaksanaan yang digunakan
adalah sebagai berikut.
A. Latihan 1 : Interaksi Pertama
FASE ORIENTASI
“Selamat pagi ibu! Perkenalkan nama saya..panggil saja saya…saya
suster yang akan merawat ibu hari ini. Nama ibu siapa? Senangnya
dipanggil apa?”Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apa semalam
tidurnya pulas? “Ibu bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang perasaan ibu saat ini. Bagaimana kalau 20 menit di sini? Ibu
bersedia?
FASE KERJA
“Apa yang membuat ibu memiliki perasaan seperti itu?”
“Sejak kapan muncul perasaan seperti itu ibu?”
“Apa saja yang telah ibu lakukan untuk mengatasi perasaan
tersebut?”
“Coba ibu ceritakan kegiatan apa saja yang biasanya ibu lakukan
dirumah?”
“Apa ibu memiliki banyak teman?”
“Apa ibu pernah merasakan kehilangan yang teramat sangat?”
“Kehilangan apa ibu?”
“Sejak kapan ibu merasakan hal itu?”
“Apa sampai saat ini ibu merasakan hal yang sama?”
14
“Nah menurut ibu apakah baik jika perasaan kehilangan yang ibu
rasakan terus ibu alami sampai saat ini?”
“Menurut ibu sebaiknya apa yang harus dilakukan untuk
menghilangkan perasaan ibu tersebut?”
“Apa ibu pernah memiliki perasaan tidak puas dengan apa yang ibu
miliki saat ini?”
“Apa kira-kira alasan ibu merasa tidak puas?”
“Apa harapan terbesar ibu dalam hidup ini?”
“Menurut ibu apa yang seharusnya dilakukan jika ada harapan dalam
hidup yang belum dapat terwujud?”
“Lalu menurut ibu apakah dengan merasa tidak puas dan mengalami
kehilangan yang teramat sangat sehingga ibu terus-menerus merasa
tidak berdaya dalam hidup ibu?”
“Apa ibu tidak pernah berpikir bahwa ibu sedang menyia-nyiakan
waktu hidup ibu yang hanya sebentar?”
“Suster lihat ibu masih sangat mampu untuk dapat lepas dari
perasaan ibu itu, coba ibu lebih berpikir positif tentang diri ibu
sendiri..
“Bagus ibu karena ibu telah berani mengungkapkan perasaan ibu
kepada suster….”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?”
“Coba ibu ulangi apa yang menyebabkan ibu merasa tidak berdaya
dan lemah saat ini?”
“Baik ibu, coba ibu pikirkan kembali tentang hal-hal lain yang
membuat ibu merasa lemah dan tidak berdaya dalam hidup ini”
“Baiklah ibu, sekarang sudah 20 menit. Saya rasa pertemuan kita kali
ini cukup sampai disini. Nanti kira-kira jam 10 saya akan kembali lagi
untuk membahas tentang hal-hal lain yang membuat ibu merasa
lemah dan tidak berdaya saat ini. Apakah ada yang ingin ibu tanyakan
sebelum saya pergi? Baiklah ibu,selamat pagi.”
15
6) Evaluasi
Untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang kita
lakukan,dapat dilakukan dengan menilai kemampuan klien dan keluarga :
a. Kemampuan klien
1. Mampu menganal ketidakberdayaan dan yang dialami
2. Mampu mengekspresikan emosi terkait kondisi
ketidakberdayaan
3. Mampu menyebutkan keputusan terkait rencana perawatanya
b. Kemampuan keluarga
1. Mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala dari
ketidakberdayaan
2. Menyebutkan cara merawat klien dengan ketidakberdayaan
3. Mampu mendukung klien berpartisipasi terhadap rencana
perawatnya
4. Mampu memotivasi klien dalam mencapai tujuan yang realistis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koping adalah suatu usaha individu untuk mengatasi stres psikologis
(Potter & Perry, 2010). Ketidakberdayaan adalah persepsi bahwa tindakan
seseorang secara signifikan tidak akan memengaruhi hasil; persepsi kurang
kendali terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan segera terjadi (, 2011)
Ketidakberdayaan merupakan suatu perasaan penurunan kontrol tentang
kesehatan yang akan mendorong ke arah apatis, menarik diri, mengurangi
interaksi dengan orang lain dan tidak berpartisipasi dalam perawatan atau
pembuatan keputusan (Miller, 1992). Seemen & Evans (1962) dan Pender
(1996) menyatakan bahwa penurunan pemanfaatan pelayanan kesehatan,
perubahan tingkah laku, menarik diri dan penurunan motivasi dapat
diasosialisasikan dengan konsep sosial dari ketidakberdayaan.
3.2 Saran
Pembaca diharapkan banyak membaca referensi lain terkait masalah
psikososial: ketidakberdayaan. Hal ini dimaksudkan agar pembaca lebih
memahami terkait masalah klien dengan gangguan psikososial. Selain itu
pembaca juga dapat mencari informasi terkait jurnal penatalaksanaan terbaru
pada klien dengan masalah psikososial.
16
DAFTAR PUSTAKA
kupdf.net_asuhan-keperawatan-jiwa-tentang-ketidakberdayaan-dan-
keputusasaan.pdf (Diakses pada tanggal 03-05-2020, 14:30)
kupdf.net_kelompok-3-askep-ketidakberdayaan-keputusasaandoc.pdf (Diakses
pada tanggal 03-05-2020, 15:57)
17