Di Susun Oleh :
Kelompok 4
PRODI S1 KEPERAWATAN
2019/2020
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
KATA PENGATAR..................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. TUJUAN UMUM........................................................................................................................4
C. TUJUAN KHUSUS.......................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORITIS..............................................................................................................................5
A. Pengertian Ketidakberdayaan..................................................................................................5
D. Mekanisme Koping.................................................................................................................10
E. Pohon Diagnosa......................................................................................................................12
F. Tindakan keperawatan...........................................................................................................12
BAB III.................................................................................................................................................15
PENUTUP............................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN...........................................................................................................................15
B. SARAN.....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................17
KATA PENGATAR
Puji dan Syukur patut kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan Jiwa ini.
Pada kesempatan kali ini tidak lupa kami juga mengucapkan Terima kasih kepada semua
pihak yang sudah ikut terlibat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kami juga menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini
pasti memiliki banyak kekurangan oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun.Kami juga memohon maaf bila ditemukan kesalah
penulisan pada Makalah ini. Semoga Asuhan Keperawatan Ketidakberdayaan ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Ketidakberdayaan
ketidakadekuatan koping sebelumnya (seperti : depresi), serta kurangnya kesempatan untuk membuat
keputusan (Carpenito, 2010).
Kebanyakan individu secara subyektif mengalami perasaan ketidakberdayaan dalam berbagai tingkat
dalam bermacam-macam situasi.
kehilangan kontrol (Carpenito-Moyet, 2009). Pada ketidakberdayaan, klien mungkin mengetahui solusi
terhadap masalahnya, tetapi percaya bahwa hal tersebut di luar kendalinya untuk mencapai solusi
tersebut. Jika ketidakberdayaan berlangsung lama, dapat mengarah ke keputusasaan.
C. Rentang Respon
1. Rendah
2. Sedang
3. Berat
yang terjadi dengan mengabaikan kepatuhan pasien terhadap program pengobatan dan menyatakan
tidak memiliki kendali
D. Penatalaksanaan Ketidakberdayaan
4. Bantu klien berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan keperawatanya
sendiri
BAB III
Asuhan Keperawatan
Tanda dan gejala
Data subyektif :
Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan
mengendalikan atau mempengaruhi situasi.
Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu.
Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk
melakukan tugas atau aktivitas sebelumnya.
Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran.
Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri.
Data obyektif :
Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan.
Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan.
Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya.
Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan, marah, dan rasa bersalah.
Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika
mendapat perlawanan.
Apatis dan pasif.
Ekspresi muka murung.
Bicara dan gerakan lambat.
Tidak berlebihan.
Nafsu makan tidak ada atau berlebihan.
Menghindari orang lain.
Biologis
Adanya perubahan status kesehatan yang mendadak atau kondisi fisik yang
menyebabkan ancaman terhadap integritas diri (misalnya: ketidakmampuan
fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar).
Mengalami hospitalisasi.
Cidera fisik yang mengharuskan immobilisasi dan menyebabkan intoleransi
aktivitas sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari (misalnya : tidak bisa
berjalan pergi ke kampus untuk bimbingan skripsi, tidak bisa mengetik dengan
maksimal karena tangan kanannya patah).
Psikologis
Pengalaman traumatis (khususnya dalam enam bulan terakhir) : cidera fisik yang
menyebabkan intoleransi aktivitas.
Gangguan konsep diri karena menganggap dirinya terancam oleh kegagalan
dalam mencapai tujuan sehingga menimbulkan perasaan frustasi.
Adanya ancaman terhadap konsep diri (harga diri dan perubahan peran).
Mengalami stres psikologis akibat tidak mampu mengontrol stimulus yang ada.
Kemampuan melakukan komunikasi verbal, berinteraksi dengan orang lain.
Kemampuan mengungkapkan masalah pada orang lain.
Tipe kepribadian yang dimiliki.
Adanya pengalaman tidak menyenangkan yang menyebabkan trauma
Motivasi: kurangnya dukungan dari orang lain.
Self kontrol rendah, ketidakmampuan melakukan kontrol diri ketika mengalami
kegagalan (terlalu sedih).
Kepribadian: menghindar, tergantung dan tertutup/menutup diri dan mudah
menyerah/pesimis.
Persepsi individu yang buruk tentang dirinya sendiri dan orang lain.
Riwayat kesulitan mengambil keputusan, tidak mampu berkonsentrasi.
Sosial budaya
Usia: Pada usia tersebut individu memiliki tingkat produktifitas yang tinggi, namu
ketika tekanan dan fungsinya tidak terjalani maka akan memberikan dampak yang
besar pada keputusan yang diambilnya.
Pembatasan aktifitas oleh tim medis/keluarga akibat penyakit/trauma yang
diderita.
Kondisi pasien yang belum mampu menyelesaikan skripsinya.
Peran sosial: kurang mampu menjalankan perannya untuk berpartisipasi
lingkungan tempat tinggal dan kesulitan membina hubungan interpersonal dengan
orang lain,(mengungkapkan respon ketidakberdayaan dengan kesulitan dalam
hubungan interpersonal yang berakar dari keterbatasan fisiknya).
Agama dan keyakinan: kurangnya rasa percaya atas hal positif dari hikmah
kejadian yang diberikan Tuhan.
Kognitif
Lapang pandang menjadi sempit.
Kurang mampu menerima rangsang dari luar.
Waspada dengan gejala fisiologis.
Bingung.
Takut akan konsekuensi yang abstrak.
Cenderung menyalahkan diri sendiri.
Berfokus pada diri sendiri.
Kurang konsentrasi.
Gangguan perhatian.
Mengungkapkan ketidakmampuan karena perubahan dalam fungsi tubuh yang
mengalami gangguan.
Mengungkapkan keluhan karena perubahan pada kejadian kehidupan.
Sulit mengambil keputusan.
Mengatakan takut kehilangan kontrol.
Afektif
Gelisah.
Sedih yang mendalam hingga mengalami frustasi.
Menangis.
Mengalami penyesalan.
Merasa tidak berdaya.
Berfokus pada diri sendiri.
Merasa bingung.
Ragu dan tidak percaya diri.
Merasa khawatir.
Cenderung menyalahkan diri sendiri.
Apatis.
Pesimis.
Mudah marah.
Fisiologis
Tanda-tanda vital : Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, suhu badan.
Berat badan.
Wajah murung dan muka berkerut.
Suara bergetar dan kadang melemah / pelan.
Gangguan pola tidur (tidur berlebihan).
Nafsu makan menurun/ hilang sama sekali.
Simpatik:
Anoreksia.
Mulut kering.
Wajah pucat.
Nadi dan tekanan darah turun.
Pupil menyempit.
Lemah.
Nafas pelan sesekali nafas dalam.
Parasimpatik:
Nyeri kepala (pusing).
Penurunan tekanan darah dan frekuensi denyut nadi.
Letih.
Tidur berlebihan.
Lesu.
Perilaku
Gerakan pelan dan lemas.
Penurunan produktivitas.
Gelisah dan melihat hanya sepintas.
Kontak mata buruk.
Apatis.
Melamun.
Menunduk.
Memalingkan wajah.
Sosial
Bicara pelan dan lirih.
Menarik diri dari hubungan interpersonal.
Kurang inisiatif.
Menghindari kontak sosial dengan orang lain.
Menunjukkan sikap apatis.
Sumber Koping
Personal ability
Pengetahuan klien tentang masalah yang dirasakan (ketidakberdayaan).
Kemampuan klien mengatasi masalah yang dirasakan (ketidakberdayaan).
Jenis upaya klien mengatasi masalah yang dirasakan (ketidakberdayaan).
Kemampuan dalam memecahkan masalah.
Sosial support
Caregiver utama dalam keluarga.
Kader kesehatan yang ada di lingkungan tempat tinggal.
Peer group yang ada turut serta dalam memberi dukungan.
Material asset
Keberadaan asset harta benda pendukung pengobatan yang dimiliki (tanah,
rumah, tabungan) serta fasilitas yang membantunya selama proses gangguan
fisiologis.
Mempunyai fasilitas Jamkesmas, SKTM, ASKES.
arak/ akses pelayanan kesehatan yang dikunjungi
Positive belief
Keyakinan dan nilai positif tentang ketidakberdayaan yang dirasakan: tidak ada.
Keyakinan dan nilai positif tentang pelayanan kesehatan yang ada.
Mekanisme Koping
Konstruktif
Menilai pencapaian hidup yang realistis.
Kreatif dalam mencari informasi terkait perubahan status kesehatannya sehingga dapat
beradaptasi secara normal.
Mampu mengembangkan minat dan hobi baru sesuai dengan perubahan status kesehatan dan
peran yang telah dialami.
Peduli terhadap orang lain disekitarnya walaupun mengalami perubahan kondisi kesehatan.
Destruktif
Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta
bantuan.
Menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai.
Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan (mengalami ketegangan
peran, konflik peran).
Mengungkapkan kesulitan dalam berkeinginan mencapai tujuan.
Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makan minum, kebersihan diri,
istirahat dan tidur dan berdandan
Perubahan dalam interaksi sosial (menarik diri, bergantung pada orang lain).
Enggan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
Pohon Diagnosa
Koping individu tidak efektif Klien menyalahkan dirinya sendiri dan enggan
bertemu dengan orang yang akan menjenguknya
(membatasi hubungan interpersonal).
Tindakan keperawatan
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Dengan diberikannya tugas ini mahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti
tentang bagaimana asuhan keperawatan pada pasien pemasangan Ring Jnatung dan
dapat melakukan perawatan yang baik dan tepat serta menegakkan asuhan
keperawatan yang baik. Dengan adanya hasil tugas ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bacaan untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah didapatkan dan lebih
baik lagi dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA