DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
Ananda 841191005
Clara Erika 841191003
Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan
rahmat Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan Jiwa ini.Pada
kesempatan kali ini tidak lupa kami juga mengucapkan Terima kasih kepada semua pihak yang
sudah ikut terlibat dalam menyelesaikan tugas mata kuliah ini,baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Kami juga menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini pasti memiliki banyak
kekurangan oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun.Kami juga memohon maaf bila ditemukan kesalah penulisan pada Makala
ini.Semoga Asuhan Keperawatan Ketidakberdayaan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
penulis
Daftar Isi
Daftar Isi.......................................................................................................................
B. Etiologi Ketidakberdayaan
Menurut SDKI, 2016 penyebab ketidakberdayaan adalah ;
1. Program perawatan atau pengobatan yang kompleks atau jangka panjang
2. Lingkungan tidak mendukung perawatan/pengobatan
3. Interaksi interpersonal tidak memuaskan
Faktor situasional yang dapat menyebabkan ketidakberdayaan dapat
berupa perubahan personal dan lingkungan seperti hospitalisasi,peningkatan
ketakutan atau menerima masukan negatif. Secara maturasional, proses
pendewasaan menjadi remaja atau dewasa atau perubahan menjadi lansia, serta
kehilangan (pmecatan, defisit sensori, kehilangan uang, dan orang terdekat).
1. Rendah
2. Sedang
3. Berat
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
1) Tidak ada riwayat keturunan (salah satu atau kedua orang tua
menderita gangguan jiwa)
2) Gaya hidup (tidak merokok, alkohol, obat dan zat adaptif) dan
pengalaman penggunaan zat terlarang
b. Psikologis
6) Pola asuh orang tua pada saat klien anak hingga remaja terlalu
otoriter atau terlalu melindungi/menyayangi
c. Sosial Budaya
3) Pendidikan rendah
2. Faktor presipitasi
a. Biologis
b. Psikologis
c. Sosial budaya
a. Kognitif
1) Mengungkapkan ketidakpastian tentang fluktuasi tingkat energi
b. Afektif
2) Marah
3) Iritabilitas, ketidaksukaan
4) Perasaan bersalah
c. Fisiologis
3) Muka tegang
d. Perilaku
6) Perilaku menyerang
7) Menarik diri
e. Sosial
a. Personal ability
c. Material Asset
d. Positive believe
1) Keyakinan dan nilai: pasien mempunyai keyakinan bahwa
penyakitnya akan dapat disembuhkan dan menyadari adanya
perubahan fisik akibatnya penyakitnya akan berdampak pada
kehidupannya
F. Jenis-jenis Ketidakberdayaan
1. Ketidakberdayaan situasional, ketidakberdayaan yang muncul pada sebuah
peristiwa spesifik dan mungkin berlangsung singkat.
2. Ketidakberdayaan dasar, ketidakberdayaan yang bersifat meyebar,
mempengaruhi tujuan , gaya hidup, dan hubungan.
G. Faktor-faktor ketidakberdayaan
1. Faktor Predisposisi
Beberapa faktor yang dapat mendukung terjadinya masalah
ketidakberdayaan menurut Stuart (2009) pada seseorang antara lain:
a) Biologis
b) Psikologis
c) Sosial Kultural
d) Spiritual
2. Faktor Presipitasi
a) Nature.
b) Origin
c) Timing
d) Number
H. Hal yang dilakukan perawat dalam pendekatan pada pasien ketidakberdayaan
Pengelompokan Data
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
9. Tidur berlebihan
Ketidakberdayaan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan
Tindakan Kolaborasi
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Pada pasien
2. Pada keluarga
ORIENTASI
“Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Clara Erika, panggil saja saya Ika, saya
mahasiswi DIII Keperawatan yang sedang dinas di rumah sakit ini. Saya datang
untuk merawat bpk/ibu. Nama nya siapa? Senang di panggil apa? Bagaimana
perasaannya hari ini? Bagaimana kalau kita berbincang – bincang tentang
perasaan ketidakberdayaan yang bpk/ibu rasakan? Mau berapa lama? Bagaimana
kalau 30 menit? Mau dimana kita berbincang – bincang? Diruang tamu?”
KERJA
TERMINASI
ORIENTASI
“Selamat pagi bpk/ibu. Bagaimana perasaannya hari ini? Baik, bagaimana kalau
kita berbincang – bincang tentang kemampuan yang masih dapat bpk/ibu
lakukan? Mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit? Mau berbicara dimana?
Baiklah, kita bicara di ruang tamu”.
KERJA
“Bpk/ibu selama ini apa yang telah dilakukan agar penglihatan bpk/ibu bisa
berfungsi dengan baik? Apa yang bpk/ibu lakukan untuk membantu melihat?”
(beri pujian pujian jika jawaban pasien positif) “Baiklah bpk/ibu sudah
melakukan beberapa tindakan untuk membantuu penglihatan bpk/ibu, namun
karena usia yang semakin tua penglihatan dan kondisi fisik dapat semakin
menurun. Bpk/ibu bisa mencoba menggunakan kacamata sehingga dapat
membantu penglihatan bpk/ibu. Coba bpk/ibusebutkan kemampuan yang dapat
dilakukan walaupun penglihatan sudah kabur? Wahh, bagus sekali ya pak/bu.
Selain itu, bpk/ibu dappat bersosialisasi dengan keluarga dan teman – teman lain
melalui berbagai aktivitas mengunjingi teman atau saudara yang dekat dengan
bpk/ibu adar bpk/ibu memiliki kesibukan dan perasaan tidak berdaya itu
menghilang. Bpk/ibu dapat memasukkan kegiatan tersebut dalam jadwal yang
ada.”
TERMINASI
ORIENTASI
“Selamat pagi, perkenalkan nam saya Clara Erika, panggil saja saya Ika. Saya
mahasiswi DIII Keperawatan yang sedang dinas dirumah sakit ini. Nama bpk/ibu
siapa? Panggilannya pak/bu? Bagaimana perasaan bpk/ibu pada hari ini?
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang selama 30 menit tentang masalah
kesehatan bpk/ibu? Kita mau duduk dimana? Bagaimana di ruang tamu?>
KERJA
“Apa yang bpk/ibu rasakan selama melewati bpk/ibu yang penglihatan semakin
kabur? Bpk/ibu sendiri bagaimana perasaannya melihat kondisi bpk/ibu? Iya,
benar, bpk/ibu merasa tidak berdaya karena penglihatannya semakin kabur
sehingga sulit melakukan aktivitas. Penglihatan kabur tersebut terjadi karena usia
yang semakin tua dan ini merupakan proses yang sudah pasti akan terjadi pada
kita semua. Nah keluarga dapat melakukan perawatan terhadap bpk/ibu yang
penglihatan semakin kabur, bisa dengan cara memberikan kacamata untuk
membantu melihat dan selalu memberikan pujian terhadap setiap kegiatan yang
bpk/ibu dapat lakukan sehingga bpk/ibu merasa ia masih memiliki keluarga yang
memperhatikannya dan perasaan tidak berdaya yang selama ini ia rasakan dapat
menghilang. Bagaimana bpk/ibu?
TERMINASI
ORIENTASI
KERJA
“Apa saja kegiatan yang sudah dilakukan? Bagus sekali. Wah, bpk/ibu hebat
dong. Bagaimana perasaan bpk/ibu setelah melakukan kegiatan tadi? Bpk/ibu
walaupun penglihatannya sudah kabur, masih banyak yang dapat dilakukan
apalagi sekarang bpk/ibu sudah menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata)
dan keluarga harus tetap mendukung bpk/ibu dalam melakukan kegiatannya.
Baiklah bpk/ibu, jika nanti kondisi bpk/ibu perlu dirujuk, maka bpk/ibu bisa
membawa ke pelayanan kesehatan terddekat.”
TERMINASI
E. EVALUASI
Menurut Keliat, 2016 ;
1. Penurunan tanda dan gejala ketidakberdayaan
2. Peningkatan kemampuan klien mengendalikan perasaan ketidakberdayaan
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan
ketidakberdayaan
b. Kemampuan keluarga
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketidakberdayaan adalah presepsi seseorang bahwa tindakannya tidak
akan mempengaruhi hasil secara bermakna; suatu keadaan di mana individu
kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan
(NANDA.2014). Menurut Townsend (2009), ketidakberdayaan di mana individu
dengan kondisi depresi, apatis dan kehilangan kontrol yang diekspresikan oleh
individu baik verbal maupun non verbal.
3.2 Saran
Dengan diberikannya tugas ini mahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti
tentang bagaimana asuhan keperawatan pada pasien ketidakberdayaan dapat
melakukan perawatan yang baik dan tepat serta menegakkan asuhan
keperawatan yang baik. Dengan adanya hasil tugas ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah
didapatkan dan lebih baik lagi dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, DKK, (2016). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Agolla, J.E. & Ongori, H., 2009. An assesment of academic stres among
undergraduate students. Academic journals, Educational research and
review vol.4 (2), pp 063-067.