Disusun oleh :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................1
A. Definisi................................................................................................................1
C. Tingkatan...........................................................................................................2
D. Klasifikasi...........................................................................................................3
E. Rentang Respon.................................................................................................4
F. Faktor Predisposisi............................................................................................5
G. Faktor Prepitasi.................................................................................................8
J. Asuhan Keperawatan......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22
ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
hasil yang diharapkan atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti
a) Subjektif
aktivitas sebelumnya
1
b) Objektif
1) Subjektif
Merasa diasingkan
Merasa Tertekan
1) Data Obyektif
Pengasingan
C. Tingkatan
yang dialami klien dapat terdiri dari tiga tingkatan antara lain:
1) Rendah
2) Sedang
2
tidak ikut memantau kemajuan pengobatan. Klien menunjukkan
3) Berat
D. Klasifikasi
ketidakberdayaan, yaitu:
1) Ketidakberdayaan Situasional
3
E. Rentang Respon
1) Harapan
2) Ketidakpastian
3) Putus Asa
Putus asa ditandai dengan perilaku pasif, perasaan sedih dan harapan
hampa, kondisi ini dapat membawa klien dalam upaya bunuh diri.
4
F. Faktor Predisposisi
1) Biologis
limbic.
atau stroke.
2) Psikologis
tinggal.
5
mengekspresikan perasaan terkait dengan penyakitnya atau
kondisi dirinya.
dicapai).
yang sekarang
f. Pola asuh orang tua pada saat klien anak hingga remaja yang
sebagai saksi
mudah cemas, rasa takut akan tidak diakui, gaya hidup tidak
berdaya
6
3) Sosial Budaya
c. Pendidikan rendah
6 bulan)
secara pasif.
7
G. Faktor Prepitasi
berikut:
1) Nature
nafsu makannya.
2) Origin
sekitarnya
3) Timing
4) Number
8
H. Penilaian Terhadap Stressor
1) Kognitif
orang lain.
2) Afektif
pengobatan
b. Marah
c. Iritabilitas, ketidaksukaan
d. Perasaan bersalah
3) Fisiologis
9
c. Muka tegang
4) Respon sosial
sebagai berikut :
1) Personal Ability
realistik.
10
c. Keterampilan sosial: kemampuan dalam berkomunikasi
secara matang.
2) Social Support
yang ada
3) Material Assset
11
c. Mempunyai asset keluarga: tabungan, tanah, rumah untuk
pelayanan
4) Positive Belief
kehidupannya
1) Konstruktif
12
d. Kreatif: pasien secara kreaktif mencari informasi terkait
normal
menghasilkan sesuatu
2) Destruktif
atau depresi.
13
e. Tidak mampu mencari informasi kesehatan dan kurang mampu
(represi/supresi).
Faktor Predisposisi
Biologis psikologis sosio kultural
Faktor presipitasi
Nature Origin Timing Number
Sumber Koping
Personal Ability sosial support material asset positive belief
Mekanisme koping
konstruktif destruktif
14
J. Asuhan Keperawatan
15
Usia : < 40 tahun
Gender : wanita > laki-laki
Pendidikan : tidak sekolah, pendidikan rendah (hanya tamat SD,
SMP), putus sekolah, tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas,
tinggal kelas
Pendapatan : kurang/rendah : dibawah UMR, tidak mandiri dalam
ekonomi.
Pekerjaan : pengangguran, PHK, pekerjaan tidak tetap
Status dan peran social : kegagalan berperan sosial.
Latar belakang agama dan keyakinan : kurang /tidak menjalankan
ajaran agama dan keyakinan, kehilangan rutinitas ibadah.
Keikutsertaan dalam politik : pengurus partai politik, post power
syndrom.
Pengalaman social : sering mengalami penolakan kelompok sebaya.
2) Factor presipitasi
a. Nature
1. Faktor – faktor biologis :
Status nutrisi : BB tidak ideal (kurus, sangat kurus, gemuk,
sangat gemuk)
Status Kesehatan secara umum: Menderita penyakit kronik
atau terminal, kehilangan salah satu anggota badan, kehilangan
fungsi tubuh.
Sensitifitas biologi : ketidakseiibungan elektrolit, gangguan pada
sistem limbik, thalamus, kortek frontal, GABA, norepinefrin,
serotonin.
2. Faktor – faktor psikologis
Intelegensi : RM ringan (IQ 50 – 70), RM sedang (IQ 35 – 50).
Kemampuan verbal : buta, tuli, gagap, pelo, adanya peibutasan
kontak sosial, lokasi tempat tinggal yang terisolasi.
16
Moral : melanggar norma dan nilai di masyarakat
Kepribadian : menghindar, aibung.
Pengalaman yang tidak menyenangkan : korban perkosaan,
perceraian, perpisahan dengan orang yang berarti, KDRT,
diturunkan dari jabatannya, konflik dengan rekan kerja.
3. Faktor – faktor social budaya (Putus sekolah, PHK, turun jabatan,
penolakan dari orang yang berarti, pendapatan yang rendah).
b. Origin
1. Internal:
Persepsi individu yang tidak baik tentang dirinya, orang lain dan
lingkungannya.
2. Eksternal:
Kurangnya dukungan keluarga
Kurang dukungan masyarakat
Kurang dukungan kelompok/teman sebaya
3. Timing
Stres terjadi dalam waktu dekat
Stress terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus
4. Number
Sumber stres lebih dari satu
Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat
3) Penilaian terhadap Stressor
Kognitif
Kurang konsentrasi, ambivalensi, kebingungan, fokus
menyempit/preokupasi, misinterpretasi, bloking, berkurangnya
kreatifitas, pandangan suram, pesimis, sulit untuk membuat keputusan,
mimpi buruk, produktivitas menurun, pelupa, ketidakpastian.
Afektif
17
Sedih, rasa bersalah, bingung, gelisah, apatis/pasif, kesepian, rasa tidak
berharga, penyangkalan perasaan, kesal, khawatir, perasaan gagal.
Fisiologis
Kelemahan, pusing, kelelahan, keletihan, sakit kepala, impotensi,
lemas, lesu, pergerakan laibut, anoreksia, penurunan berat badan,
konstipasi/diare, retensi urin mungkin terjadi, insomnia/hipersomnia,
mual, muntah, perubahan siklus haid.
Perilaku
Agitasi, perubahan tingkat aktivitas, mudah tersinggung, kurang
spontanitas, sangat tergantung, kebersihan diri yang kurang, mudah
menangis.
Respon social
Kecenderungan untuk isolasi, patisipasi sosial berkurang
B. Sumber Koping
1. Personal Ability
Kurang komunikatif, hubungan interpersonal yang kurang baik, kurang
memiliki kecerdasan dan bakat tertentu, mengalami gangguan fisik,
perawatan diri yang kurang baik, tidak kreatif.
2. Social support
Hubungan yang kurang baik dengan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, kurang terkibat dalam organisasi sosial/kelompok sebaya, ada
konflik nilai budaya.
3. Material asset
Penghasilan kurang, sulit memperoleh layanan kesehatan, tidak memiliki
pekerjaan/posisi.
4. Positive belief
18
Tidak memiliki keyakinan dan nilai positif, kurang memiliki motivasi,
kurang berorientasi pada pencegahan (lebih senang melakukan
pengobatan)
C. Mekanisme Koping
a. Konstruktif
1. Menilai pencapaian hidup.
2. Menilai nyaman dengan pasangan hidup
3. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
4. Membimbing dan menyiapkan generasi dibawah usianya secara arif dan
bijaksana.
5. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah lansia.
6. Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan sesuatus yang
bermanfaat.
7. Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan
orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang positif dan
bermanfaat.
8. Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan kebutuhan
orang lain.
9. Mengembangkan minat dan hobi.
b. Destruktif
1. Tidak kreatif : kurang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu
yang bermanfaat.
2. Tidak mempunyai shubungan akrabs, kurang berminat bekerja
dan berkeluarga.
3. Tidak memiliki pekerjaan dan profesi yang tetap sehingga tidak dapat
mandiri secara finansial dan sosial.
4. Tidak bertanggungjawab terhadap keluarga.
5. Ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatans.
6. Tidak berpartisipasi dalam pemngambilan keputusans saat diberikan
kesempatan.
7. Enggan mengungkapkan perasaan yang sebenarnya.
19
8. Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan
iritabilitas, ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah.
9. Gagal mempertahankan ide/pendapat yang berkaitan dengan orang lain
ketika mendapat perlawanan.
Ketidakberdayaan
20
IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Sp 1 keluarga
1. Jelaskan kondisi 1. Agar keluarga
klien dan cara mengetahui kondisi
merawat klien dan mampu
berperan dalan
21
perawatan.
Sp 2 keluarga
1. Evaluasi Peran 1. Untuk melihat sejauh
Keluarga merawat mana peran keluarga
klien dalam merawat klien.
22
DAFTAR PUSTAKA
Pardede, J. A., Ariyo, A., & Purba, J. M. (2020). Self Efficacy Related to
838.
PPNI.
23