net/publication/346820101
Konsep Ketidakberdayaan
CITATION READS
1 22,763
1 author:
Jek Amidos
Universitas Sari Mutiara Indonesia
144 PUBLICATIONS 345 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Jek Amidos on 14 December 2020.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kondisi kehidupan di era modern semakin kompleks. Proses modernisasi sampai saat ini
masih tampak dimonopoli oleh masyarakat perkotaan (urban community), terutama di kota-kota
negara yang sedang berkembang, seperti halnya di Indonesia. Modernisasi sebagai proses
perubahan sosial tidak dapat dihindari oleh masyarakat manapun, khususnya masyarakat
perkotaan. Modernisasi memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya,
masyarakat memiliki teknologi modern sehingga dapat mensejahterakan kehidupan manusia.
Sementara dampak negatif dari modernisasi antara lain, dikarenakan perubahan yang cepat,
maka tidak setiap orang dapat mengikuti perubahan sosial tersebut. Akibatnya
meningkatkan beban psikologis, sosiologis, maupun beban ekonomi (Soeroso, 2008).
Stresor kehidupan semakin meningkat. Individu diharuskan untuk menghadapi
stresor tersebut dengan kemampuan koping yang dimiliki. Ketika terjadi ketidakadekuatan
koping yang adaptif, maka dapat mengarah pada perilaku yang menyimpang (Widianti, 2007).
Keperawatan merupakan ilmu yang memberikan fokus perhatian utama terhadap kondisi
homeostasis individu dalam kondisi seimbang. Stres merupakan salah satu reaksi atau respon
psikologis manusia saat dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah melampaui batas atau
dianggap sulit untuk dihadapi. Seseorang yang mengalami stres dapat berdampak positif
atau negatif (Agolla & Ongori, 2009)
Koping individu tidak efektif didefinisikan sebagai kerusakan perilaku adaptif dan
kemampuan menyelesaikan masalah seseorang dalam menghadapi tuntutan peran dalam
kehidupan (Townsend, 2010). Koping yang tidak efektif dapat mengarahkan kepada suatu
kondisi ketidakberdayaan. Ketika individu terus mencoba menggunakan berbagai sumber
koping yang dimiliki dan dapat ia digunakan, Tetapi tidak menghasilkan suatu hasil yang
mengarah kepada tujuan penggunaan koping. Maka, dapat berakibat pada kelelahan
menggunakan sumber adaptasi, sehingga menempatkan individu dalam kondisi
ketidakberdayaan. Pada ketidakberdayaan, klien mungkin mengetahui solusi terhadap
masalahnya, tetapi percaya bahwa hal tersebut di luar kendalinya untuk mencapai solusi tersebut.
Jika ketidakberdayaan berlangsung lama, dapat mengarah ke keputusasaan.
2.2 PENYEBAB
Ketidakberdayaan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, ketidak adekuatan
koping sebelumnya (seperti : depresi), serta kurangnya kesempatan untuk membuat
keputusan (Carpenito, 2009). Faktor terkait ketidakberdayaan menurut Doenges,
Townsend, M, (2008) yaitu: 1) Kesehatan lingkungan: hilangnya privasi, milik
pribadi dan kontrol terhadap terapi. 2) Hubungan interpersonal: penyalahgunaan
kekuasaan, hubungan yang kasar. 3) Penyakit yang berhubungan dengan rejimen:
penyakit kronis atau yang melemahkan kondisi. 4) Gaya hidup ketidakberdayaan:
mengulangi kegagalan dan ketergantungan.
DAFTAR PUSTAKA
5. Townsend MC. Psychiatric mental health nursing: Concepts of care. FA Davis Company;
2000.
7. Valentina TD, Helmi AF. Ketidakberdayaan dan perilaku bunuh diri: Meta-analisis. Buletin
Psikologi. 2016 Dec 1;24(2):123-35.
8. Stuart GW. Principles and practice of psychiatric nursing-e-book. Elsevier Health Sciences;
2014 Apr 14.
9. Stuart GW, Laraia MT. Principles and Practice of Psychiatric Nursing: Student Study.
Elsevier/Mosby; 2005.
10. Keliat BA, Akemat S, Daulima NH, Nurhaeni H. Keperawatan kesehatan jiwa komunitas:
CMHN (Basic Course). Jakarta: EGC. 2011.