Anda di halaman 1dari 6

2022

LAPORAN PENDAHULUAN
DAN ASUHAN
KEPERAWATAN Ny. N
DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN
KETIDAKBERDAYAAN DI
RSUD SAWERIGADING
PALOPO

CI LAHAN CI INSTITUSI

Haslindah S.Kep Ns Ns. Anshar Rante, S


kep.M kep

MAHASISWA

IRNAWATI
(2020.070)

DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN SAWERIGADING
2/9/2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah utama : Ketidakberdayaan
B. Proses terjadinya masalah :
1. Definisi Ketidakberdayaan
ketidak berdayaan adalah presepsi atau tanggapan klien bahwa perilaku atau tindakan
yang sudah dilakukannya tidak akan membawa hasil yang diharapkan atau tidak akan
membawa perubahan hasil seperti yang diharapkan,sehingga klien sulit mengendalikan
situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi yang akan terjadi [nanda,2012].
Menurut Wilkinson [2007] ketidakberdayaan merupakan persepsi seorang bahwa
tindakannya tidak ada mempengaruhi hasil secara bermakna, kurang pengedalian yang
dirasakan terhadap situasi terakhir atau yang baru saja terjadi sedangkan menurut carpenito-
moyet [2007] ketidakberdaayan merupakan keadaan ketika seseorang individu atau kelompok
merasa kurang kontrol terhadap kejadian atau situasi tertentu.

2. Penyebab
a. Faktor predisposisi
i. Biologis
 Tidak ada riwayat keturunan (salah satu atau kedua orang tua menderita gangguan
jiwa)
 Gaya hidup (tidak merokok,alcohol, obat dan zat adiktif) dan pengalaman
penggunaaan zat terlarang.
 Menderita penyakit kronis (riwayat melakukan general chek up, tanggal terakhir
periksa)
 Ada riwayat menderita penyakit janatung, paru-paru yang menganggu pelaksana
aktivitas harian pasien
 Adanya riwayat sakit panas lama saat perkembangan balita sampai kejang-kejang
atau pernah mengalami riwayat trauma kepala yang menimbulkan lesi pada lobus
frontal, temporal dan limbic.
 Riwayat menderita penyakit yang secara proyektif menimbulkan ketidakmampuan,
misalnya: sklerosis multipel, kanker terminal atau AIDS.

ii. Psikologis
 Pengalaman perubahan gaya hidup akibat lingkungan tempat tinggal
 Ketidakmampuan mengambil keputusan dan mempunyai kemampuan komunikasi
verbal. yang kurang/kurang dapat mengekspresikan perasaan terkait dengan
penyakitnya atau kondisi dirinya.
 Ketidakmampuan menjalankan peran akibat penyakit yang secara piogresif
menimbulkan ketidakmampuan, misalnya: skelorosis, multifel,kanker,
terminal/AIDS.
 Kurang pas dengan kehidupannya (tujuan hidup yang tidak dicapai)
 Merasa frustasi dengan kondisi kesehatannya dan kehidupannya yang sekarang
 Pola asuh orang tua pada saat klien anak hingga remaja yang terlalu otoriter atau
terlalu melindungi/menyayangi.
 Motivasi: penerimaan umpan balik negative yang konsisten selama tahap
perkembangan balita bahwa hingga remaja, kurang minat dalam mengembangkan
hobi dan aktivitas sehari-hari
 Pengalaman aniaya fisik, baik sebagai pelaku, korban maupun sebagai saksi
 Self kontrol: tidak mampu mengontrol perasaan dan emosi, mudah cemas, rasa takut
akan tidak diakui gaya hidup tidak berdaya
 Kepribadian: mudah marah, pasif dan cenderung tertutup.

iii. Sosial Budaya


 Usia 30 meninggal berpotensi mengalami ketidakberdayaan
 Jenis kelamin laki-laki ataupun perempuan mengalami kecenderungan yang sama
untuk mengalami ketidakberdayaan tergantung dari peran yang dijalankan dalam
kehidupannya
 Pendidikan rendah
 Kehilangan kemampuan melakSukan aktivitas akibat proses penuaan
(misalnya:pension, deficit memori,deficit motoric, status finansial atau orang terdekat
yang berlangsung lebih dari 6 bulan)
 Adanya norma indvidu atau masyarakat yang menghargai kontrol (misalnya kontrol
lokus internal)
 Dalam kehidupan sosial cenderung ketergantungan dengn orang lain, tidak mampu
berpartisipasi dalam sosial kemasyarakatan secara aktif. enggan bergaul dan kadang
menghindar dari orang lain.
 Pengalaman sosial kurang aktif dalam kegiatan masyarkat
 Kurang terlibat dalam kegiatan politik baik secara aktif maupun secara pasif

b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi dapat menstimulasi klien jatuh pada kondisi ketidakberdayaan
dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. kondisi internal dimana pasien kurang
dapat menerima perubhan fisik dan psikologis yang terjadi kondisi ekstrenal biasanya
keluarga da masyrakat kurang mendukung atau mengakui keberadaanya yang sekarang
terkait dengan perubahan fisik dan perannya. sedangkan durasi stressor terjadi kurang
lebih 6 bulan terakhir, dan waktu terjadinya dapat bersamaan, silih berganti atau hamper
bersamaan, dengan jumlah stressor lebih dari satu dan mempunyai kualitas yang berat.
hal tersebut dapat menstimulasi ketidakberdayaan bahkan memperberat kondisi
ketidakberdayaan yang dialami oleh klien.

3. Faktor resiko
 Kurangnya pengetahuan
 Perasaan tidak berharga
 Ketidakadekuatan koping sebelumnya (seperti: depresi)
 Kurang dukungan social
 Ketidakmampuan mengatasi masalah
 Kondisi terstigma
 Penyakit terstigma
 Kecemasan
4. Kondisi klinis terkait
 Diagnosis yang tidak terduga atau baru
 Peristiwa traumatis
 Diagnosis penyakit kronis
 Diagnosis penyakit terminal
 Rawat inap

5. Manifestasi Klinis
Menurut loukinson (2007) ketidakberdayaan yang dialami klien dapat terdiri dari
tingkatan antara lain:
 Rendah
klien mengungkapkan ketergantungan tentang fluktasi tingkat energi dan bersikap pasif.
 Sedang
kilen mengalami ketergantungan pada orang lain yang dapat mengakibatkan iktabilitas
ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah. klien tidak melakukan praktik perawatan diri
ketika ditantang. kilen tidak ikut memantau kemajuan pengobatan. klien menunjukkan
ekspresi ketidakpuasan terhadap ketidakmampuan melakukan aktivitas atau tugas
sebelumnya kilen menunjukkan eskpresi keraguan tentang performa peran.
 Berat
klien menunjukkan sikap apatis, terhadap perubahan fisik yang terjadi dengan
mengakibatkan kepatuhan pasien terhadap program pengobatan dan menyatakan tidak
memiliki kendali (terhadap perawatan diri, situasi, dan hasil).

a. Gejala dan tanda mayor :


Subjektif :
 Menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan aktivitas sebelumnya

Objektif :
 Bergantung pada orang lain

b. Gejala dan tanda Minor :


Subjektif :
 Merasa diasingkan
 Menyatakan keraguan tentang kinerja peran
 Menyatakan kurang control
 Menyatakan rasa malu
 Merasa tertekan depresi
Objektif :
 Tidak berpartisipasi dalam perawatan
 Pengasingan
C. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan (D.0092) b/d program perawatan dan pengobatan yang kompleks atau
jangka panjang d/d bergantung pada orang lain, Tidak berpartisipasi dalam perawatan,
Pengasingan.

D. Tujuan dan Kriteria Hasil


Dukungan keluarga :
 Anggota keluarga verbalisasi keinginan untuk mendukung anggota keluarga yang sakit
meningkat
 Menanyakan kondisi pasien meningkat
 Mencari dukungan sosial bagi anggota keluarga yang sakit meningkat
 Mencari dukungan spiritual bagi amggota keluarga yang sakit meningkat

E. Intervensi
Promosi harapan:
a) Observasi :
 Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup
b) Terpeutik :
 Berikan kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan dukungan
kelompok
 Ciptakan lingkungan yang memudahkan memperaktikkan kebutuhan spiritual
c) Edukasi :
 Anjurkan keluarga pasien selalu membacakan al-quran untuk memenuhi
kebutuhan spiritualnya
 Latih cara mengembangkan spiritual diri

F. Evaluasi
S:
O : KU lemah
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. Dkk. 2013. Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Psikososial. Salemba
Medika, Jakarta.

Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahukuan dan
Stratrgi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.
http://www.dnet.net.id/kesehatan/beritasehat/detail.php.id=2254

Anda mungkin juga menyukai