Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

A. KONSEP KEPERAWATAN
1. Definisi
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian
relitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual
dan latar belakang budaya, ketidak mampuan merespon stimulus internal dan
eksternal melalui proses interaksi/informasi secara akurat.
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara
kuat/terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan (Budi Anna dkk,
2007). Keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun
tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart
dan Sundeen, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan
tetapi dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain,
keyakinan ini berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol
(Dep Kes RI, 1994).
Seseorang yang mengalami waham berfikir bahwa ia memiliki banyak
kekuatan dan bakat serta tidak merasa terganggu jiwanya atau ia merasa
sangat kuat dan sangat terkenal. Hal ini sesudah dengan penjelasan Varcarolis
dalam fundamental of pshyatric mental health nursing (2006 : 39) : grandeur:
think he or she powers and talents that are not possed or is someone fowerful
or famous.

2. Klasifikasi waham
Waham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, menurut Direja
(2011) yaitu :
Jenis Waham Pengertian Perilaku klien
Waham Keyakinan secara “Saya ini pejabat di
kebesaran berlebihan bahawa kementrian semarang!”
dirinya memiliki “Saya punya perusahaan
kekuatan khusus atau paling besar lho “.
kelebihan yang berbeda
dengan orang lain,
diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan
Waham agama Keyakinan terhadap “ Saya adalah tuhan yang
suatu agama secara bisa menguasai dan
berlebihan, diucapkan mengendalikan semua

1
berulang-ulang tetapi makhluk”.
tidak sesuai dengan
kenyataan.
Waham curiga Keyakinan seseorang “ Saya tahu mereka mau
atau sekelompok orang menghancurkan saya,
yang mau merugikan karena iri dengan
atau mencederai dirinya, kesuksesan saya”.
diucapkan berulang-
ulang tetapai tidak sesuai
dengan kenyataan.
Waham somatik Keyakinan seseorang “ Saya menderita kanker”.
bahwa tubuh atau Padahal hasil pemeriksaan
sebagian tubuhnya lab tidak ada sel kanker
terserang penyakit, pada tubuhnya.
diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
Waham nihlistik Keyakinan seseorang “ini saya berada di alam
bahwa dirinya sudah kubur ya, semua yang ada
meninggal dunia, disini adalah roh-roh nya”
diucapkan berulangulang
tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.

3. Etiologi
Gangguan orientasi realitas menyebar dalam lima kategori utama fungsi otak
Menurut Kusumawati, (2010) yaitu :
a. Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan kemampuan
menilai dan menilik terganggu.
b. Gangguan fungsi emosi, motorik, dan sosial mengakibatkan
kemampuan berespons terganggu, tampak dari perilaku nonverbal
(ekspresi dan gerakan tubuh) dan perilaku verbal (penampilan
hubungan sosial).
c. Gangguan realitas umumnya ditemukan pada skizofrenia.
d. Gejala primer skizofrenia (bluer) : 4a + 2a yaitu gangguan asosiasi,
efek, ambivalen, autistik, serta gangguan atensi dan aktivitas.

4. Proses terjadinya waham


a. Fase Lack of Huma need

2
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan-kebutuhan klien
baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan waham
dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi
sangat terbatas. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonmi
terpenuhi tetapi kesenjangan antara reality dengan self ideal sangat
tinggi. Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia
eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan
saat tumbuh kembang.

b. Fase Lack of Self Esteem


Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya
kesenjangan antara self ideal dan self reality ( kenyataan dengan
harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan
standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya.

c. Fase Control Internal Eksternal


Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau
apa-apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan
dan tidak sesuai dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi
klien adalah sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk
diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum
terpenuhi sejak kecil secara optimal.

d. Fase Environment Support


Adanya beberapa orang yang mempercayai dengan
lingkungannya menyebabkan klien merasa di dukung, lama-kelamaan
klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu
kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai
terjadinya kerusakan kontrol diri dan tidak berfungsinya norma (super
ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi perasaan dosa saat
berbohong.

e. Fase Comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya
serta menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai
dan mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat
klien menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien lebih sering
menyendiri dan menghindari interaksi sosial (isolasi sosial).

3
f. Fase Improving
Apabila tidak ada konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap
waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham
yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masa lalu atau
kebutuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang).
Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham yang
dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk
mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta
memperkaya keyakinan religiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan
menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.

5. ManifestasiKlinis
a. Menurut Kusumawati, (2010) yaitu :
1) Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat) Cara berfikir
magis dan primitif, perhatian, isi pikir, bentuk, dan
pengorganisasian bicara (tangensial, neologisme, sirkumtansial).
2) Fungsi persepsi Depersonalisasi dan halusinasi.
3) Fungsi emosi Afek tumpul kurang respons emosional, afek datar,
afek tidak sesuai, reaksi berlebihan, ambivalen.
4) Fungsi motorik. Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan,
manerisme, stereotipik gerakan yang diulang-ulang, tidak
bertujuan, tidak dipengaruhi stimulus yang jelas, katatonia.
5) Fungsi sosial kesepian. Isolasi sosial, menarik diri, dan harga diri
rendah.
b. Dalam tatanan keperawatan jiwa respons neurobiologis yang sering
muncul adalah gangguan isi pikir: waham dan PSP: halusinasi.
c. Tanda dan Gejala Menurut Direja, (2011) yaitu :
Tanda dan gejala pada klien dengan Waham Adalah : Terbiasa
menolak makan, tidak ada perhatian pada perawatan diri, Ekspresi
wajah sedih dan ketakutan, gerakan tidak terkontrol, mudah
tersinggung, isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan
kenyataan, menghindar dari orang lain, mendominasi pembicaraan,
berbicara kasar, menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan.
d. Tandadangejala
1) Waham kebesaran
Ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contohnya : “saya ini tiitsan bung karno, punya banyak
perusahaan, punya rumah di berbagai negara bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit.

4
2) Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mencedrai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi
tidak sesuai kenyataan.
Contohnya : “banyak polisi mengintai saya, tengga saya ingin
menghancurkan hiidupsaya, suster akan meracuni makanan
saya”.
3) Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contohnya : “tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya
harus terus menerus memakai pakaian putih setiap hari agar
masuk syurga”.
4) Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh klien atau bagian tubuhnya terganggu,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sessuai kenyataan.
Contohnya : “sumsum tulang saya kosong, saya pasti terserang
kanker, dalam tubuh saya banyak kotoran, tubuh saya telah
membusuk, tubuh saya menghilang.
5) Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “ saya sudah menghilang dari dunia ini, semua yang
ada didunia ini adalah roh-roh, sebenarnya saya sudah tidak ada
didunia”.

6. Pohon masalah
Effect : RESIKO TINGGI PERILAKU KEKERASAN

Core problem : GANGGUAN ISI PIKIR : WAHAM

Causa : ISOLASI SOSIAL

HARGA DIRI RENDAH KRONIS


7. Penatalaksanaan
Menurut Harnawati (2008) penanganan pasien dengan gangguan jiwa waham
antara lain :

5
a. Psikofarmalogi
b. Litium Karbonat
1) Indikasi : Mengatasi episode waham dari gangguan bipolar. Gejala
hilang dalam jangka waktu 1-3 minggu setelah minum obat litium
juga digunakan untuk mencegah atau mengurangi intensitas
serangan ulang pasien bipolar dengan riwayat mania.
2) Dosis : Untuk tablet atau kapsul immendiate rease biasanya
diberikan 3 dan 4 kali sehari, sedangkan tablet controlled release
diberikan 2 kali sehari interval 12 jam. Pemberian dosis litium harus
dilakukan hati-hati dan individual, yakni berdasarkan kadar dalam
serum dan respon klinis. Untuk menukar bentuk tablet dari
immediate release maka diusahakan agar dosis total harian
keduanya tetap sama.
3) Control jangka panjang : kadar serum litium yang diinginkan adalah
0,6-1,2 mEq/L. dosis bervariasi per individu,tapi biasanya berkisar
900mg-1200mg per hari dalam dosis berbagi. Monitor dilakukan
setiap bulan, pasien yang supersensitive biasanya memperlihatkan
tanda toksik pada kadar serum dibawah 10mEq/L
4) Efek Samping : Insiden dan keparahan efek samping tergantung
pada kadar litium dalam serum. Adapun efek yang mungkin
dijumpai pada awal terapi. Misalnya tremor ringan pada tangan,
poliuria nausea, dan rasa haus. Efek ini mungkin saja menetap
selama pengobatan.
c. Haloperidol
1) Indikasi : Haloperidol efektif untuk pengobatan kelainan tingkah
laku berat pada anak-anak yang sering membangkang an eksplosif.
Haloperidol juga efektif untuk pengobatan jangka pendek, pada anak
yang hiperaktif juga melibatkan aktivitas motorik berlebih disertai
kelainan tingkah laku seperti : impulsive, sulit memusatkan
perhatian, agresif, suasana hati yang labil dan tidak tahan frustasi.
2) Dosis
Untuk dewasa dosis yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Gejala sedang : 0,5-2mg, 2 atau 3 kali sehari
2. Gejala berat : 3-5mg, 2 atau 3 kali sehari
3) Efek samping :
a) Pada sistem saraf pusat akan menimbulkan gejala
ekstrapiramidal, diskinesia Tardif, distonia tardif, gelisah,
cemas, perubahan pengaturan temperature tubuh, agitasi,
pusing. Depresi, lelah, sakit kepala, mengantuk, bingung,
vertigo, kejang.

6
b) Pada kardiovaskular akan menyebabkan timbulnya takikardi,
hipertensi/hipotensi, kelainan EKG (gelombang T abnormal
dengan perpanjangan repolarisasi ventrikel), aritmia. Sedangkan
pada hematologik : Timbul leucopenia dan leukositosis ringan.
Pada hati dapat menimbulkan gangguan fungsi hati
c) Pada kulit memungkinkan timbulnya makulopapular dan
akneiform, dermatitis kontak, hiperpigmentasi alopesia. Pada
endokrin dan metabolic antara lain laktasi, pembesaran
payudara, martalgia, gangguan haid, amenore, gangguan
seksual, nyeri payudara, hiponatremia. Pada saluran cerna :
Anoreksia, konstipasi, diare dan mual muntah. Mata :
Penglihatan kabur. Pernapasan : Spasme laring dan bronkus.
Saluran genitourinaria : Retensi urin.

d. Penarikan Diri High Potensial


Selama seseorang mengalami waham. Dia cenderung menarik
diri dari pergaulan dengan orang lain dan cenderung asyik dengan
dunianya sendiri (khayalan dan pikirannya sendiri). Oleh karena itu,
salah satu penatalaksanaan pasien waham adalah penarikan diri high
potensial. Hal ini berarti penatalaksanaannya ditekankan pada gejala
dari waham itu sendiri, yaitu gejala penarikan diri yang berkaitan
dengan kecanduan morfin biasanya dialami sesaat sebelum waktu yang
dijadwalkan berikutnya, penarikan diri dari lingkungan sosial.
e. ECT Tipe Katatonik
Electro Convulsive Terapi (ECT) adalah sebuah prosedur
dimana arus listrik melewati otak untuk memicu kejang singkat. Hal ini
tampaknya menyebabkan perubahan dalam kimiawi otak yang dapat
mengurangi gejala penyakit mental tertentu, seperti skizofrenia
katatonik. ECT bisa menjadi pilihan jika gejala yang parah atau jika
obat-obatan tidak membantu meredakan katatonik episode.
f. Psikoterapi
Walaupun obat-obatan penting untuk mengatasi pasien waham,
namun psikoterapi juga penting. Psikoterapi mungkin tidak sesuai untuk
semua orang, terutama jika gejala terlalu berat untuk terlibat dalam
proses terapi yang memerlukan komunikasi dua arah. Yang termasuk
dalam psikoterapi adalah terapi perilaku, terapi kelompok, terapi
keluarga, terapi supportif.
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien Informan

7
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan
klien tentang: Nama klien, panggilan klien, Nama perawat, tujuan, waktu
pertemuan, topik pembicaraan.
b. Alasan Masuk
Tanyakan pada keluarga atau klien hal yang menyebabkan klien dan
keluarga datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk
mengatasi masalah dan perkembangan yang dicapai.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tanyakan pada klien atau keluarga, apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa pada masa lalu, pernah melakukan, mengalami,
penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam
keluarga dan tindakan kriminal.
d. Aspek Fisik
Mengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu,
pernafasan. Ukur tinggi badan dan berat badan, kalau perlu kaji fungsi
organ kalau ada keluhan.
e. Aspek Psikososial
Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang dapat
menggambarkan hubungan klien dan keluarga, masalah yang terkait
dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.
f. Konsep Diri.
1) Citra tubuh
Biasanya pasien dengan waham miliki perasaan negatif terhadap diri
sendiri.
2) Identitas diri
Pada pasien dengan waham kebesaran misalnya mengaku seorang
polisi padahalkenyataan nya tidak benar.
3) Peran Klien
Berperan sebagai kepala keluarga dalam keluarganya.
4) Ideal diri
Klien berharap agar bisa cepat keluar dari RSJ karena ia bosan sudah
lama di RSJ.
5) Harga diri
Adanya gangguan konsep diri : harga diri rendah karena perasaan
negatif terhadapdiri sendiri,hilangnya rasa percaya diri dan merasa
gagal mencapai tujuan.

g. Hubungan Sosial
Pasien dengan waham biasanya memiliki hubungan sosial yang tidak
haramonis.

8
h. Spiritual.
Nilai dan Keyakinan : Biasanya pada pasien dengan waham agama
meyakini agamanya secara berlebihan.
1) Kegiatan Ibadah
Biasanya pada pasien dengan waham agama melakukan ibadah secara
berlebihan.
i. Status Mental.
j. Penampilan
Pada pasien waham biasanya penampilan nya sesuai dengan waham yang
ia rasakan.Misalnya pada waham agama berpakaian seperti seorang
ustadz.
k. Pembicaraan
Pada pasien waham biasanya pembicaraan nya selalu mengarah ke
wahamnya,bicara cepat,jelas tapi berpindah-pindah,isi pembicaraan tidak
sesuai dengankenyataan.
l. Aktivitas Motorik
Pada waham kebesaran bisa saja terjadi perubahan aktivitas yang
berlebihan.
m. Alam Perasaan
Pada waham curiga biasanya takut karena merasa orang-orang akan
melukai dan mengancam membunuhnya.Pada waham nihilistik merasa
sedih karena meyakini kalau dirinya sudah meninggal.
n. Interaksi Selama Wawancara
Pada pasien waham biasanya di temukan :
a) Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran
dirinya.
b) Curiga : menunjukkan sikap / perasaan tidak percaya pada orang
lain.
o. Isi Pikir
Pada pasien dengan waham Kebesaran biasanya : klien mempunyai
keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya yang disampaikan
secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan.
p. Proses Pikir
Pada pasien waham biasanya pikiran yang tidak realistis,flight of
ideas,pengulangankata-kata.
q. Tingkat Kesadaran
Biasanya masih cukup baik
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan isi fikir : waham
b. Isolasi sosial

9
c. Harga diri rendah kronis

3. Intervensi
Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
1 Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling
tindakan keperawatan percaya dengan percaya menjadi
selama 3x24 jam menggunakan prinsip dasar interaksi
diharapkan pasien komunikasi teraupetik. selanjutnya
dapat 2. Sapa klien dengan ramah dalam membina
berkomunikasi baik verbal maupun non klien dalam
dengan baik verbal berinteraksi
dan terarah 3. Perkenalkan diri dengan dengan baik dan
kreteria hasil : sopan benar, sehingga
1. Klien dapat 4. Tanyakan nama lengkap klien mau
membina dan nama yang disukai mengutarakan isi
hubungan saling klien. perasaannya
percaya. 5. Jelaskan tujuan 2. Meningkatkan
2. Klien dapat pertemuan orientasi klien
mengidentifikasi 6. Jujur dan menepati janji pada realita dan
kan kemampuan 7. Tunjukkan rasa empati meningkatkan
yang dimiliki. dan menerima klien rasa percaya
3. Klien dapat dengan apa adanya. klien pada
mengidentifikasi 8. Jangan membantah dan perawat.
kebutuhan yang mendukung waham klien. 3. Suasana
tidak dimiliki. 9. Katakan perawat lingkungan
menerima keyakinan persahabatan
klien. yang mendukung
10. Katakan perawat tidak dalam
mendukung keyakinan komunikasi
klien. teraupetik.
11. Yakinkan klien dalam 4. Mengetahui
keadaan aman dan penyebab waham
terlindung“Anda berada curiga dan
ditempat aman dan intervensi
terlindung”. selanjutnya yang
12. Gunakan keterbukaan akan dilakukan
dan kejujuran, jangan oleh klien.
tinggalkan klien dalam 5. Reinforcement
keadaan sendiri. positif dapat
13. Observasi apakah meningkatkan

10
wahamnya mengganggu kemampuan
aktivitas sehari-hari dan yang dimiliki
perawatan diri klien. oleh klien dan
14. Diskusikan dengan klien harga diri klien.
kemampuan yang 6. Klien terdorong
dimiliki pada waktu lalu untuk memilih
dan saat ini. aktivitas seperti
15. Tanyakan apa yang bisa sebelumnya
dilakukan (kaitkan tentang aktivitas
dengan aktivitas sehari- yang pernah
hari dan perawatan diri) dimiliki oleh
kemudian anjurkan untuk klien.
melakukan saat ini. 7. Dengan
16. Jika klien selalu bicara mendengarkan
tentang wahamnya klien akan
dengarkan sampai merasa lebih
kebutuhan waham tidak diperhatikan
ada. Perawat perlu sehingga klien
memperhatikan bahwa akan
klien sangat penting. mengungkapkan
perasaannya.
2 Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling 1. Membina
tindakan keperawatan percaya dengan : hubungan saling
selama 3x24 jam a. Beri salam setiap percaya. Kontak
dihar Pasien dapat berinteraksi yang jujur,
berinteraksi dengan b. Perkenalkan nama, singkat,
orang lain nama panggilan konsisten dengan
kriteria hasil : perawat dan tujuan perawat dapat
1. Pasien dapat perawat berkenalan membantu klien
membina c. Tanyakan dan membina
hubungan saling panggil nama kembali interaksi
percaya kesukaan pasien penuh percaya
2. Pasien mampu d. Tunjukkan sikap dengan orang
menyebutkan jujur dan menepati lain.
penyebab janji setiap kali 2. Keterlibatan
menarik diri berinteraksi orang terdekat
3. Pasien mampu e. Tanyakan perasaan dapat membantu
menyebutkan pasien dan masalah membangun dan
keuntungan yang dihadapi atau kembali
berhubungansosi pasien membentuk
al dan kerugian f. Buat kontak sistem

11
menarik diri interaksi yang jelas pendukung dan
g. Dengarkan dengan mengintegrasika
penuh perhatian n klien kembali
ekspresi perasaan kedalam jaringan
pasien sosial
2. Tanyakan pada pasien 3. Solitude dan
tentang: kesepian dapat
a. Orang yang tinggal diterima atau
serumah atau dengan pilihan,
sekamar pasien dan perbedaan
b. Orang yang paling ini membantu
dekat dengan klien
pasien dirumah atau mengidentifikasi
ruang perawatan apa yang terjadi
c. Apa yang membuat pada dirinya
pasien dekat sehingga dapat
dengan orang diambil langkah
tersebut untuk mengatasi
d. Orang yang tidak masalah ini.
dekat dengan
pasien dirumah atau
diruang perawatan
e. Apa yang membuat
pasien tidak dekat
orang dengan
tersebut
f. Upayakan yang
sudah dilakukan
agar dekat dengan
orang lain
g. Diskusikan dengan
pasien penyebab
menarik diri atau
tidak mau bergaul
dengan orang lain
3. Beri pujian terhadap
kemampuanpasien
mengungkapkan perasaan
4. Tanyakan pada pasien
tentang :

12
a. Manfaat hubungan
sosial
b. Kerugian menarik
diri
c. Diskusikan
bersama pasien
tentang manfaat
berhubungan sosial
dan kerugian
menarik diri
5. Beri pujian terhadap
kemampuan pasien
mengungkapkan
perasaannya.
3 Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling
tindakan keperawatan percaya percaya akan
selama 3x 24 jam a. Sapa klien dengan menimbulkan
Klien dapat ramah, baik verbal kepercayaan
melakukan hubungan maupun nonverbal klien pada
sosial secara b. Perkenalkan diri perawat sehingga
bertahap. dengan sopan akan
Kriteria hasil : c. Tanya nama memudahkan
1. Klien dapat lengkap klien dan dalam
mengidentifikasi nama panggilan pelaksanaan
kemampuan dan yang disukai klien tindakan
aspek positif d. Jelaskan tujuan selanjutnya.
yang dimiliki. pertemuan, jujur 2. Pujian akan
2. Klien dapat dan menepati janji meningkatkan
menilai e. Tunjukkan sikap harga diri klien.
kemampuan yang empati dan 3. Peningkatan
dapat digunakan. menerima klien apa kemampuan
3. Klien dapat adanya mendorong klien
menetapkan dan 2. Beri kesempatan untuk untuk mandiri.
merencanakan mengungkapkan 4. Pelaksanaan
kegiatan sesuai perasaanya tentang kegiatan secara
dengan penyakit yang dideritanya mandiri modal
kemampuan yang a. Sediakan waktu awal untuk
dimiliki untuk meningkatkan
mendengarkan harga
klien
b. Katakan pada klien

13
bahwa ia adalah
seorang yang
berharga dan
bertanggungjawab
serta mampu
menolong dirinya
sendiri.
c. Diskusikan
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki kllien dan
beri pujian /
reinforcement atas
kemampuan
mengungkapkan
perasaannya
d. Saat bertemu klien,
hindarkan memberi
penilaian negatif.
3. Utamakan memberi
pujian yang realistis.
4. Diskusikan kemampuan
klien yang masih dapat
digunakan selama sakit
5. Diskusikan juga
kemampuan yang dapat
dilanjutkan penggunaan
di rumah sakit dan di
rumah nanti.
6. Rencanakan bersama
klien aktivitas yang dapat
dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan
7. Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi
kondisi klien
8. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien lakukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yosep, iyus,.(2010). keperawatanjiwa: EdisiRevisi. PT RefikaAditama


Nasir, Abdul.,& Abdul Muhit. (2011). Dasar- Dasar Keperawatan Jiwa:
pengantardanteori. Jakarta:SalembaMedika.
Kusumawati, Farida.,&Yudi Hartono. (2010). Buku Ajar KeperawatanJiwa.
Jakarta: SalembaMedika

15
16

Anda mungkin juga menyukai