OLEH
KADEK DESI FAJAR YANTI
C1116146
VC
e. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis menurut Direja, (2011) yaitu :
Tanda dan gejala pada klien dengan Waham Adalah : Terbiasa menolak
makan, tidak ada perhatian pada perawatan diri, Ekspresi wajah sedih dan
ketakutan, gerakan tidak terkontrol, mudah tersinggung, isi pembicaraan
tidak sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan, menghindar dari
orang lain, mendominasi pembicaraan, berbicara kasar, menjalankan
kegiatan keagamaan secara berlebihan
f. Pohon Masalah
g. Penatalaksanaan
a. Farmakoterapi
Tatalaksana pengobatan skizoprenia paranoid mengacu pada
penatalaksanaan skizoprenia secara umum menurut Townsend (1998),
Kaplan dan Sadock (1998) antara lain :
1) Anti Psikotik
Jenis – jenis obat antipsikotik antara lain :
a) Chlorpromazine
Untuk mengatasi psikosa, premedikasi dalam anestesi, dan
mengurangi gejala emesis. Untuk gangguan jiwa, dosis awal 3 x
25mg, kemudian dapat ditingkatkan supaya optimal, dengan
dosis tinggi 1000mg/hari secara oral.
b) Trifluoperazine
Untuk terapi gangguan jiwa organic, dan gangguan psikotik
menarik diri, dosis awal 3 x 1mg, dan bertahap dinaikkan sampai
50mg/hari.
c) Haloperidol
Untuk ansietas, ketegangan, psikosomatik, psikosis , dan mania,
dosis awal 3 x 0,5mg sampai 3mg.
2) Anti Parkinson
a) Triheksipenydil (Artane)
Untuk semua bentuk parkinsonisme dan untuk menghilangkan
reaksi ekstrapiramidal akibat obat. Dosis yang digunakan 1-
15mg/hari.
b) Difenhidramin
Dosis yang diberikan 10-400mg/hari.
3) Anti Depresan
a) Amitriptylin
Untuk gejala depresi, depresi oleh karena ansietas, dan keluhan
somatic. Dosis 75-300mg/hari.
b) Imipramin
Untuk depresi dengan hambatan psikomotorik, dan depresi
neurotic. Dosis awal 25mg/hari, dosis pemeliharaan 50-
75mg/hari.
4) Anti Ansietas
Anti ansietas digunakan untuk mengontrol ansietas, kelainan
somatroform, keluhan disosiatif, kelainan kejang, dan untuk
meringankan sementara gejala-gejala insomnia dan ansietas. Obat-
obat yang termasuk anti ansietas antara lain :
- Fenobarbital 16-320mg/hari
- Meprobamat 200-2400mg/hari
- Klordiazepoksida 15-100mg/hari
b. Psikoterapi
Elemen penting dalam psikoterapi adalah menegakkan hubungan
saling percaya. Terapi individu lebih efektif daripada terapi kelompok.
Terapis tidak boleh mendukung ataupun menentang waham, dan tidak
boleh terus menerus membicarakan tentang wahamnya. Terapis harus
tepat waktu, jujur, dan membuat perjanjian seteratur mungkin. Tujuan
yang dikembangkan adalah hubungan yang kuat dan saling percaya
dengan klien. Terapis perlu menyatakan kepada klien bahwa keasyikan
dengan wahamnya akan menegangkan diri mereka sendiri dan
mengganggu kehidupan konstruktif. Bila klien mulai ragu-ragu dengan
wahamnya, terapis dapat meningkatkan tes realistis.
Terapis harus bersikap empati terhadap pengalaman internal klien
dan harus mampu menampung semua ungkapan perasaan klien sehingga
mampu menghilangkan ketegangan klien. Dalam hal ini tujuannya adalah
membantu klien memiliki keraguan terhadap persepsinya. Saat klien
menjadi kurang kaku, perasaan kelemahan dan inferioritasnya yang
menyertai depresi, dapat timbul. Pada saat klien membiarkan perasaan
kelemahan memasuki terapi, suatu hubungan terapeutik positif telah
ditegakkan dan aktifitas terapeutik dapat dilakukan.
c. Terapi Keluarga
Pemberian terapi perlu menemui atau mendapatkan keluarga klien,
sebagai sekutu dalam proses pengobatan. Keluarga akan memperoleh
manfaat dalam membantu ahli terapi dan membantu perawatan klien.
e. Aspek psikososial
1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit
tiga generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien
dan keluarga, masalah yang terkait dengan komunikasi,
pengambilan keputusan dan pola asuh.
2) Konsep diri
a) Citra tubuh: mengenai persepsi klien terhadap
tubuhnya, bagian yang disukai dan tidak disukai.
b) Identitas diri: status dan posisi klien sebelum
dirawat, kepuasan klien terhadap status dan posisinya dan
kepuasan klien sebagai laki- laki / perempuan.
c) Peran: tugas yang diemban dalam keluarga
/ kelompok dan masyarakat dan kemampuan
klien dalam melaksanakan tugas tersebut.
d) Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas,
lingkungan dan penyakitnya.
e) Harga diri: hubungan klien dengan orang lain,
penilaian dan penghargaan orang lain terhadap dirinya,
biasanya terjadi pengungkapan kekecewaan terhadap
dirinya sebagai wujud harga diri rendah.
3) Hubungan sosial dengan orang lain yang terdekat
dalam kehidupan, kelompok yang diikuti dalam masyarakat
4) Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan
ibadah.
f. Status mental
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati
pembicaraan klien, aktivitas motorik klien, alam perasaan klien
(sedih, takut, khawatir), afek klien, interaksi selama
wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat
kesadaran, memori, tingkat konsentasi dan berhitung,
kemampuan penilaian dan daya tilik diri.
g. Proses pikir.
Proses pikir dalam berbicara jawaban klien kadang
meloncat- loncat dari satu topik ke topik lainnya, masih ada
hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan (flight
of ideas) kadang-kadang klien mengulang pembicaraan yang
sama (persevere)
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir.
h. Isi Pikir
Contoh isi pikir klien saat diwawancara:
Klien mengatakan bahwa dirinya banyak mempunyai
pacar, dan pacarnya orang kaya dan bos batu bara
Masalah keperawatan: waham kebesaran.
Klien mengatakan alasan masuk RSJ karena sakit liver.
Masalah keperawatan: waham somatik.
l. aspek medic
Terapi yang diterima oleh pasien : ECT, antara lain seperti
terapi psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi
spiritual, terapi okupasi, terapi lingkungan. Rehabilitasi sebagai
suatu refungsionalisasi dan perkembangan klien supaya dapat
melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kekerasan
2. Waham
3. Menarik Diri
4. Harga Diri Rendah
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Waham
merupakan core problem dari pohon masalah.
TUK 2 : Kriteria Evaluasi : 2.1 Beri pujian pada penampilan Reinforcement positif dapat
Klien dapat 1. Klien dapat dan kemampuan klien yang meningkatkan kemampuan yang
mengidentifikasikan mempertahankan realistis dimiliki oleh klien dan harga diri
kemampuan yang aktivitas sehari-hari 2.2 Diskusikan dengan klien klien.
dimiliki. 2. Klien dapat mengontrol kemampuan yang dimiliki pada
wahamnya. waktu lalu dan saat ini. Klien terdorong untuk memilih
2.3 Tanyakan apa yang bisa aktivitas seperti sebelumnya
dilakukan (kaitkan dengan tentang aktivitas yang pernah
aktivitas sehari-hari dan dimiliki oleh klien.
perawatan diri) kemudian
anjurkan untuk melakukan saat
ini. Dengan mendengarkan klien akan
2.4 Jika klien selalu bicara tentang merasa lebih diperhatikan
wahamnya dengarkan sampai sehingga klien akan
kebutuhan waham tidak ada. mengungkapkan perasaannya.
Perawat perlu memperhatikan
bahwa klien sangat penting.
TUK 3 : Kriteria Evaluasi : 3.1 Observasi kebutuhan klien Observasi dapat mengetahui
Klien dapat 1. Kebutuhan klien sehari-hari kebutuhan klien.
mengidentifikasi terpenuhi 3.2 Diskusikan kebutuhan klien
kebutuhan yang tidak 2. Klien dapat melakukan yang tidak terpenuhi selama Dengan mengetahui kebutuhan
dimiliki. aktivitas secara terarah. dirumah maupun di RS. yang tidak terpenuhi maka dapat
3. Klien tidak 3.3 Hubungkan kebutuhan yang diketahui kebutuhan yang akan
menggunakan/membicar tidak terpenuhi dengan diperlukan.
akan wahamnya. timbulnya waham
3.4 Tingkatkan aktivitas yang dapat Dengan melakukan aktivitas klien
memenuhi kebutuhan klien dan tidak akan lagi menggunakan isi
memerlukan waktu dan tenaga. wahamnya.
3.5 Atur situasi agar klien tidak
mempunyai waktu untuk Dengan situasi tertentu klien akan
menggunakan wahamnya. dapat mengontrol wahamnya.
TUK 4 : Kriteria Evaluasi : 4.1 Berbicara dengan klien dalam Reinforcement adalah penting
Klien dapat 1. Klien dapat berbicara konteks realitas (realitas diri, untuk meningkatkan kesadaran
berhubungan dengan dengan realitas. realitas orang lain, waktu dan klien akan realitas.
realitas. 2. Klien mengikuti Terapi tempat).
Aktivitas Kelompok. 4.2 Sertakan klien dalam terapi Pujian dapat memotivasi klien
aktivitas kelompok: orientasi untuk meningkatkan kegiatan
realitas. positifnya.
4.3 Berikan pujian tiap kegiatan
positif yang dilakukan oleh
klien.
TUK 5 : Kriteria Evaluasi : 5.1 Diskusikan dengan keluarga Perhatian keluarga dan pengertian
Klien dapat dukungan 1. Keluarga dapat tentang : keluarga akan dapat membantu
dari keluarga. membina hubungan - Gejala waham klien dalam mengendalikan
saling percaya dengan - Cara merawat wahamnya.
perawat. - Lingkungan keluarga
2. Keluarga dapat - Follow up dan obat.
menyebutkan 5.2 Anjurkan keluarga
pengertian, tanda dan melaksanakan dengan bantuan
tindakan untuk merawat perawat.
klien dengan waham.
TUK 6 : Kriteria Evaluasi: 6.1 Diskusikan dengan klien dan Obat dapat mengontrol waham
Klien dapat 1. Klien dapat keluarga tentang obat, dosis, yang dialami oleh klien dan dapat
menggunakan obat menyebutkan manfaat, dan efek samping obat dan membantu penyembuhan klien.
dengan benar. efek samping dan dosis akibat penghentian.
obat. 6.2 Diskusikan perasaan klien
2. Klien dapat setelah minum obat.
mendemonstrasikan 6.3 Berikan obat dengan prinsip
penggunaan obat dengan lima benar dan observasi
benar. setelah minum obat.
3. Klien dapat memahami
akibat berhentinya
mengkonsumsi obat
tanpa konsultasi.
4. Klien dapat
menyebutkan prinsip
lima benar dalam
penggunaan obat.
2. Menarik diri.
Menarik diri merupakan salah satu pohon masalah dari Waham : Curiga, yaitu akibat dari Waham curiga. Dimana seseorang
yang sudah mengalami Waham Curiga, kemungkinan besar bisa terjadi Menarik diri. Berikut rencana asuhan keperawatan menarik
diri :
Tgl Dx.keperawata
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
n
2. Menarik diri TUM : Setelah 1 x interaksi pasien menunjukkan 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan : 1.1 Membina hubungan
Pasien dapat tanda-tanda percaya kepada / terhadap a. Beri salam setiap berinteraksi saling percaya.
berinteraksi perawat : b. Perkenalkan nama, nama Kontak yang jujur,
dengan orang 1. Wajahcerah, tersenyum panggilan perawat dan tujuan singkat, konsisten
lain 2. Mau berkenalan perawat berkenalan dengan perawat
TUK : 3. Adakontakmata c. Tanyakan dan panggil nama dapat membantu
1.Pasien dapat 4. Bersediamenceritakanperasaan kesukaan pasien klien membina
membina 5. Bersediamengungkapkanmasalah d. Tunjukkan sikap jujur dan kembali interaksi
hubungan saling menepati janji setiap kali penuh percaya
percaya. berinteraksi dengan orang lain.
e. Tanyakan perasaan pasien dan
masalah yang dihadapi pasien
f. Buat kontak interaksi yang jelas
g. Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
pasien
6.1Diskusikanpentingnyaperansertakeluarg
asebagaipendukunguntukmengatasiprilaku 6.1Dukungan dari
6.pasien Setelah6 x
menarikdiri. keluarga merupakan
mendapat pertemuankeluargadapatmenjelaskantentang :
6.2 Diskusikan potensi keluarga untuk bagian penting dari
dukungan a. Pengertian menarik diri
membantu pasien mengatasi perilaku rehabilitasi klien.
keluarga dalam b. Tanda dan gejala menarik diri
memperluas c. Penyebab dan akibat menarik diri menarik diri
hubungan sosial. d. Cara merawat pasien menarik diri 6.3 Jelaskanpadakeluargatentang :
a. Pengertianmenarikdiri
b. Tandadangejalamenarikdiri
c. Penyebabdanakibatmenarikdiri
d. Cara merawat pasien menarik
diri
e. Latihkeluarga cara
merawatpasien menarikdiri.
f. Tanyakanperasaankeluargasetela
hmencoba cara yang dilatihkan
g. Beri motivasi keluarga agar
membantu pasien untuk
bersosialisasi
h. Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatannya merawat pasien
dirumah sakit.
Harga Diri Rendah merupakan penyebab terjadinya Waham Curiga. Berikut intervensi dari harga diri rendah .
Keperawatan
3. Harga diri rendah TUM : 1.1 Klien dapat 1.1 Bina hubungan saling percaya : 1.1 Hubungan saling percaya
Klien dapat melakukan mengungkapkan a. Sapa klien dengan ramah, baik akan menimbulkan
hubungan sosial secara perasaanya verbal maupun nonverbal kepercayaan klien pada
bertahap. 1.2 Ekspresi wajah b. Perkenalkan diri dengan sopan perawat sehingga akan
TUK : bersahabat c. Tanya nama lengkap klien dan nama memudahkan dalam
1.Klien dapat membina 1.3 Ada kontak mata panggilan yang disukai klien pelaksanaan tindakan
hubungan saling 1.4 Menunjukkan rasa d. Jelaskan tujuan pertemuan, jujur dan selanjutnya.
percaya. senang menepati janji
2.Klien dapat 1.5 Mau berjabat tangan e. Tunjukkan sikap empati dan
mengidentifikasi 1.6 Klien mau menerima klien apa adanya
kemampuan dan aspek mengutarakan masalah 1.2 Beri kesempatan untuk
positif yang dimiliki. yang dihadapi mengungkapkan perasaanya
3.Klien dapat menilai tentang penyakit yang dideritanya
kemampuan yang dapat 1.3 Sediakan waktu untuk
digunakan. 4.Klien mendengarkan klien
dapat menetapkan dan 1.4 Katakan pada klien bahwa ia adalah
merencanakan kegiatan seorang yang berharga dan
sesuai dengan bertanggungjawab serta mampu
kemampuan yang menolong dirinya sendiri.
dimiliki.
5.Klien dapat
melakukan kegiatan
sesuai kondisi sakit dan
kemampuannya.
6.Klien dapat
memanfaatkan sistem
pendukung yang ada
2.1 Klien mampu 2.1 Diskusikan kemampuan dan aspek 2.1 Pujian akan
mempertahankan aspek positif yang dimiliki kllien dan meningkatkan harga diri
yang positif. beri pujian / reinforcement atas klien.
kemampuan mengungkapkan
perasaannya
2.2 Saat bertemu klien, hindarkan
memberi penilaian negatif.
Utamakan memberi pujian yang
realistis.
3.1 Kebutuhan klien 3.1 Diskusikan kemampuan klien yang 3.1 Peningkatan kemampuan
terpenuhi masih dapat digunakan selama mendorong klien untuk
sakit mandiri.
3.2 Klien dapat melakukan 3.2 Diskusikan juga kemampuan yang
aktivitas terarah. dapat dilanjutkan penggunaan di
rumah sakit dan di rumah nanti.
5.1 Klien mampu 5.1 Beri kesempatan klien untuk 5.3 Dengan aktivitas
beraktivitas sesuai mencoba kegiatan yang klien akan
kemampuan direncanakan mengetahui
5.2 Beri pujian atas keberhasilan kllien kemampuannya
5.3 Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan di rumah.
6.1 Klien mampu 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada 6.1 Perhatian keluarga
melakukan apa yang keluarga tentang cara merawat dan pengertian keluarga
diajarkan klien harga diri rendah akan dapat membantu
6.2 Klien mampu 6.2 Bantu keluarga memberi dukungan meningkatkan harga diri
memberikan selama klien dirawat klien
dukungan
6.3 Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah
A. STRATEGI PELAKSANAAN
Dx.1: Waham
SP 1p:
SP 2p :
2.Beri pujian pada penampilan klien yang dimiliki pada masa lalu dan saat
ini.
tidak ada
SP 3p:
wahamnya.
SP 4 K:
2.Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, orang lain,
4.Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan oleh klien.
Sp 5 k:
- Gejala waham
- Cara merawatnya
- Lingkungan keluarga
Sp 6 k:
2. Diskusikan denga klien dan keluarga tentang obat, dosis, efek samping dan
akibat penghentian
4. Berikan obat dengan prinsip 5 benar dan observasi setelah minum obat.
Dx 2 : Menarik Diri
Pasien :
Sp 1p :
Sp 2p :
Sp 3p :
Keluarga
Sp 1k :
Sp 3k :
Pasien
Sp 1p :
kemampuan klien
Sp 2p :
Keluarga
Sp 1k :
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
Sp 2k :
sosial
Sp 3k :