Anda di halaman 1dari 20

MODEL KEPERAWATAN

MENURUT TEORI OREM


Kelompok 1

Name Here Name Here Name Here


 Ega Rach Name Here
 Aisyah Pra  Lilis Rahm
ma Wati an Ninda Y  Vini Novia
setyo
nti
 Dea Ameli  Gilang Ra
 Nungky Ku
madhani  Wisnu Ra
a Meilani sdiana D
madita
 Desi Rahm  Liedya Fitri  Rianti Agu
awati S ani stina
Model konsep teori orem

Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model


Self Care. Model Self Care ini memberi pengertian bahwa
bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan memperthankan
kehidupan,kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit
01 Air (udara)

02 Water (air)
Dalam pemahaman
konsep keperawatan 03 Food (makanan)
Orem membagi
dalam 04 Elimination (eliminasi)

konsep
05 Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan)
kebutuhan dasar
yang terdiri dari: Solitude and Social Interaction ( kesendirian
06 dan interaksi sosial)

Hazard Prevention (pencegahan risiko)


07
Promotion of Normality
00

86
Dalam konsep praktik keperwatan Orem
mengembangkan tiga bentuk teori SelfCare
:
Perawatan Diri Sendiri (Self Care)
01 Dalam pandangan Orem, perawatan diri
merupakan proses pribadi yang bersifat
unik, serta suatu langkah awal yang Self Care Defisit
dilakukan oleh seorang yang
perawat
berlangsung secara continue 02 Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang
belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi
dengan keadaan dan keberadaannya
sesuai
, dan dipengaruhi oleh factor-faktor kemampuan serta adanya perkiraan penurunan
kemampuan dalam perawatan dan
dalam peningkatan self care, baik secara kualitas
tuntutan
maupun kuantitas.

03 Teori Sistem Keperawatan

Teori Sistem Keperawatan merupakan teori yang


menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan
perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat
atau pasien sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi self care:

 usia
 gender
 kesehatan
 pertumbuhan dan perkembangan
 lingkungan social dan budaya
 sistem layanan kesehatan
 keluarga
 gaya hidup
Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan
self care yaitu :

Kebutuhan perawatan diri universal / Universal self care


requisite

Kebutuhan perawatan diri pengembangan /


Developmental self care requisite

Kebutuhan deviasi kesehatan / Health Deviation self care


requisite
Macam-macam teori self care :
1. Self Care Agency
2. Theurapetic Self Care Demand
3. Self Care Requisites
Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan
keperawatan diantaranya:

Sistem Bantuan Secara Penuh


01 (Wholly Copensatory
System ).

Sistem bantuan sebagian ( Partially


02 Compensasi System )
CONTENTS
TITLE
Sistem suportif dan edukatif.
03

04 Metode bantuan
Hubungan Model Dengan Pradigma Keperawatan

1. Manusia 3. Sehat dan Sakit


Model orem membahas dengan Ide ini juga terdapat dalam model
jelas individu dan berfokus pada ide diri dan tersebut, namun dibahas dalam kaitanya dengan
perawatan diri . namun demikian seseorang perawatan diri. Alasanya adalah bahwa jika individu
dianggap paling eksklusif dalam konteks ini, dalam keadaan sehat mereka dapat memenuhi
sedangkan kompleksitas perawatan manusia sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami.
dan tindakan manusia tiddak dipertimbangkan
.

2. Lingkungan
Lingkungan juga dibahas 4. Keperawatan
dengan jelas dalam model ini . namun, hal Model ini mebahas dengan cara yang
ini terutama dianggap sebagai situasi jelas dan sistematik sifat dari keperawatan dan
tempat terjadinya perawatan atau kerangka kerja untuk memberikan asuhan
diri
kurangnya perawatan diri . keperawatan. dalam bentuk pendekatan mekanistik
berdasarkan pendekatan suportif-edukatif,
kompensasi parsial, dan kompensasi total .
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TEORI OREM
KASUS
Rt: 08 merupakan rukun tetangga yang berada di lingkup Rw: 04 dari Kelurahan Cipamokolan. Kelurahan
Cipamokolan merupakan berada di wilayah Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Kondisi wilayah yang
berjarak 1 kilometer dari jalan raya yang membuat wilayah ini mudah dijangkau. Selain itu, kondisi wilayah
yang dekat dengan sungai menjadikan sering terkena banjir saat musim penghujan serta berpotensi
adanya perilaku buang sampah di sungai. Rt 08 ini berbatasan langsung dengan sungai. Di wilayah Rt: 08
memiliki satu mesjid yang setiap hari digunakan masyarakat menunaikan ibadah sholat lima waktu dan
kegiatan keagamaan lainnya.
Wilayah rukun tetangga ini juga dekat dengan puskesmas sehingga masyarakat sering menggunakan
pelayanan kesehatan tersebut. Jumlah KK dari Rt: 08 Rw: 04 ini adalah 38 KK. Berdasarkan usia o-5
tahun 30 orang 6-12 thn : 40 org, 19-35 th = 130 org, 36-54 th 90 org dan >55 =70 orang. Kepemilikan
rumah 30 rumah sendiri dan 8 sewa. Bangunan semua permanen dengan lantai keramik. Hanya 27
rumah memiliki ventilasi yang baik. Sumber air berasal dari air PDAM. 25 rumah memiliki ton sampah
yang lainnya tidak hanya memakai kantung plastic yang digantung di pagar. Penarikan samapah
dilakukan 1 minggu sekali namun masih ada 16 KKyang membuang sampah ke sungai.
Hasil dari survey mawas diri terdapat 17 balita mengalami diare 3 bulan terakhir, 23 orang memiliki KMS.
Masyarakat mengatakan bahwa diare pada balita merupakan hal yang biasa terjadi karena akan
mendapatkan perkembangan (tambah pintar). Kebiasaan yang dilakukan jika mengalami diare maka anak
akan diberikan air tajin oleh orang tuanya. Kebiasaan cuci tangan sebelum makan sering diabaikan oleh
28 KK, menganngap tubuhnya sudah terbiasa jika makan tidak cuci tangan. Cuci tangan dilakukan jika
akan beribada (wudhu) dan mandi.
Pengkajian Kasus Menurut Orem

A.faktor personal
1. usia:
a) 0-5 tahun: 30 orang
b) 6-12 tahun: 40 orang
c) 19-35 tahun: 130 orang
d) 36-54 tahun:9 90 orang
e) >55 tahun: 70 orang
2. Pola hidup:
Sering membung sampah kesungai, dan sering mengabaikan mencuci
tangan sebelum makan
Universal Self Care
Tempat Tinggal
Kepemilikan rumah 30 rumah sendiri dan 8 sewa. Bangunan
semua permanen dengan lantai keramik. Hanya 27 rumah memiliki
ventilasi yang baik. Sumber air berasal dari air PDAM. 25 rumah
memiliki ton sampah yang lainnya tidak hanya memakai kantung
plastic yang digantung di pagar. Penarikan samapah dilakukan 1
minggu sekali namun masih ada 16 KKyang membuang sampah
ke sungai.

Sosialisasi
Di wilayah Rt: 08 memiliki satu mesjid yang setiap hari digunakan
masyarakat menunaikan ibadah sholat lima waktu dan kegiatan
keagamaan lainnya. Wilayah rukun tetangga ini juga dekat dengan
puskesmas sehingga masyarakat sering menggunakan pelayanan
kesehatan tersebut.

Lingkungan
Rt 08 merupakan rukun tetengga yang berada di lingkup rw 04 dari
kelurahan cipamokolan. Kelurahan cipamokolan merupakan
berada di wilayah kecamatan rancasari kota bandung. Kondisi
wilayah yang berjarak 1 kilometer dari jalan raya yang membuat
wilayah ini mudah dijangkau. Selain itu kondisi wilayah yang dekat
dengan sungai dengan sungai menjadikan sering terkena banjir
saat musim penghujan. Rt 08 ini berbatasan langsung dengan
sungai. Wilayah rukun tetangg ini juga dekat dengan puskesmas
sehingga masyarakat sering menggunkan pelayanan kesehatan
tersebut.
Development Self Care

Hasil dari survey mawas diri terdapat 17 balita mengalami diare 3 bulan terakhir,
23 orang memiliki KMS. Masyarakat mengatakan bahwa diare pada balita meru
pakan hal yang biasa terjadi karena akan mendapatkan perkembangan (tambah
pintar). Kebiasaan yang dilakukan jika mengalami diare maka anak akan
diberikan air tajin oleh orang tuanya. Kebiasaan cuci tangan sebelum makan
sering diabaikan oleh 28 KK, menganngap tubuhnya sudah terbiasa jika makan
tidak cuci tangan.
Health Devitions
Masyarakat tidak mampu melakukan perawatan diri
kepada sejak dini dan tidak bisa membiaskan
mencuci
balita tangan sebelum makan dan juga tidak
perilaku hidup bisa bersih dan sehat
menjaga sekitar
lingkungan terhadap
Self Care Deficits

Ketidakmampuan masyarakat dalam melakukan


perawatan diri dan perilaku hidup bersih dan
terhadap lingkungan sehat
sekitar contohnya ada
masih
masyarakat yang membuang sampah
kesungai
Perencanaan:
Tujuan:
Ter penuhi nya perawatan diri terhadap semua masyarakat seperti
membiasakan mencuci tangan sebelum makan.
Meningkatkan pemeliharaan lingkungan sekitar supaya
selalu membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
Nursing system
Supportive educative: harus memberikan support dan edukasi
tentang caranya mencuci tangan 6 langkah, dan perilaku hidup bersih dan
sehata ( PHBS) dan juga menjelaskan manfaat dan penting nya mencuci
tangan supaya tidak terjadi lagi diare
Pelaksanaan
1. Melakukan promkes tentang perawatan diri
dan PHBS.
2. Mengajarkan cuci tangan 6 langkah.
3. Manajemen koping keluarga.
4. Melakukan konseling kesetiap rumah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai