2
DEFINISI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHEA
ELIZABETH OREM
4
Berdasarkan usia 0-5 tahun 30 orang 6-12 thn : 40 org, 19-35 th = 130 org, 36-54 th 90 org dan >55 =70
orang. Kepemilikan rumah 30 rumah sendiri dan 8 sewa. Bangunan semua permanen dengan lantai keramik.
Hanya 27 rumah memiliki ventilasi yang baik. Sumber air berasal dari air PDAM. 25 rumah memiliki tong
sampah yang lainnya tidak hanya memakai kantung plastic yang digantung di pagar. Penarikan sampah
dilakukan 1 minggu sekali namun masih ada 16 KK yang membuang sampah ke sungai.
Hasil dari survey mawas diri terdapat 17 balita mengalami diare 3 bulan terakhir,
23 orang memiliki KMS. Masyarakat mengatakan bahwa diare pada balita
merupakan hal yang biasa terjadi karena akan mendapatkan perkembangan
(tambah pintar). Kebiasaan yang dilakukan jika mengalami diare maka anak akan
diberikan air tajin oleh orang tuanya. Kebiasaan cuci tangan sebelum makan
sering diabaikan oleh 28 KK, menganggap tubuhnya sudah terbiasa jika makan
tidak cuci tangan. Cuci tangan dilakukan jika akan beribada (wudhu) dan mandi. 5
PENGKAJIAN
Diwilayah kecamatan rancasari kota bandung rt.08 rw.04 kel cipamokolan, setelah
dilakukan survei kondisi wilayah ini dekat dengan sungai menjadikan sering
terkena banjir saat musim hujan dan berpotensi adanya perilaku pembuangan
sampah kesungai oleh masyarakat, kemudian jumlah kk di rt.08 rw.04 ini ada 38
KK, kepemilikan rumah 30 rumah dan 8 sewa, diwilayah ini 27 rumah memiliki
ventilasi yang baik dan sisanya tidak, 25 rumah memiliki tong sampah pribadi dan
yang lainnya hanya menggunakan plastik dan digantung dipagar, 16 kk diwilayah
ini masih saja membuang sampah kesungai. Hasil survey terdapat 17 balita
mengalami diare 3 bulan terahir. Kebiasaan cuci tangan sebelum makan sering
diabaikan oleh 28 KK, menganggap tubuhnya sudah terbiasa jika makan tidak cuci
tangan. Cuci tangan dilakukan jika akan beribada (wudhu) dan mandi.
DIAGNOSA
1. Terjadinya penyakit diare akibat lingkungan yang tidak
sehat di Rt: 08 Rw: 04 Kelurahan Cipamokolan
Kecamatan Rancasari Kota Bandung, sehubungan
dengan :
○ Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan.
○ Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara
mencuci tangan.
7
INTERVENSI
8
Kita bisa melakukan penkes diwilayah tersebut didalam penkes
tersebut kita akan membahas tentang tujuan mencuci tangan, teknik
mencuci tangan baik dan benar serta kebersihan ligkungan setelah kita
melakukan penkes kita bekerja sama dengan pengurus rt dan rw
diwilayah tersebut untuk membuat program seperti melakukan gotong
royong membersihkan lingkungan termasuk program walikota Jawa
Barat yaitu Kang Pisman alias Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan.
Selain itu, bisa juga membuat fasilitas tong sampah dengan barang
bekas yang mungkin bisa digunakan menjadi tong sampah, selain
menghemat biaya, masayarakat juga bisa lebih kreatif dengan
membuat tempat sampah yang unik
9
KONSEP MENGOLAH SAMPAH
Manfaatkan :
Kurangi :
• Diolah ke dalam biopori,
• Mengurangi penggunaan Pisahkan :
komposter, Takakura, bata
kantong plastic, Styrofoam • Sampah sisa makanan
tarawang, biodigester,
dan bahan lain yang sulit dan tumbuhan
maggot BSF, serta menjadi
diurai oleh alam ditempatkan oada ember
makanan ternak dan kascing
• Menggunakan kembali tertutup.
• Dapat dijadikan sedekah
barang-barang yang masih • Kertas, kaleng, gelas dan
sampah ataupun diberikan
bisa digunakan botol plastic,
kepada bank sampah
• Membawa kantong belanja, ditempatkan pada kotak
terdekat.
tempat makan dan minum kardus.
• Dibawa ke Tempat
sendiri ketika berpergian. • Sampah lainnya
Penampungan Sementara
• Makan dan minum ditempatkan pada tong
(TPS) untuk diangkut ke
secukupnya dan sampah.
Tempat Pemrosesan Akhir
menghabiskannya.
(TPA) oleh PD Kebersihan.
10
KESIMPULAN
12
THANK YOU
13