Anda di halaman 1dari 16

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT

KOMUNITAS
Kelompok 2
 Menurut (Lokakarya
Nasional,1996) Peran perawat
adalah sebagai pelaksana
pelayanan keperawatan,
pengelola pelayanan
keperawatan dan institusi
pendidikan,sebagai pendidik
dalam keperawatan, peneliti dan
pengembangan keperawatan.
Definisi atau peran perawat adalah cara
untuk menyatakan aktivitas
perawat dalam praktek,dimana
telah menyelesaikan pendidikan
formalnya diakui dan diberi
kewenangan oleh pemerintah
untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawab keperawatan
secara propesional, sesuai
dengan kode etik profesinya

2
Elemen Peran Perawat

1. Care Giver 2. Client Advocate (Pembela Klien)

Pada peran ini perawat diharapkan mampu : Tugas perawat :


 Memberikan pelayanan keperawatan kepada  Bertanggung jawab membantu klien dan
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat keluarga
sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari
masalah yang bersifat sederhana sampai pada  Mempertahankan dan melindungi hak-hak
masalah yang kompleks. klien
 Memperhatikan individu dalam konteks sesuai  Seorang pembela klien adalah pembela dari
kehidupan klien, perawat harus memperhatikan hak-hak klien. Pembelaan termasuk
klien berdasarkan kebutuhan signifikan dari didalamnya peningkatan apa yang terbaik
klien. untuk klien, memastikan kebutuhan klien
terpenuhi dan melindungi hak-hak klien
 Perawat menggunakan proses keperawatan (Disparty, 1998 :140).
untuk mendiagnosis keperawatan mulai dari
masalah fisik sampai pada masalah psikologis. 3
3. Conselor 4. Educator

 Konseling adalah proses membantu klien  Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana
untuk menyadari dan mengatasi tekanan seseorang guru membantu murid untuk belajar.
psikologis atau masalah sosial untuk Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru
membangun hubungan interpersonal yang dengan satu atau banyak pelajar dimana
pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk
baik dan untuk meningkatkan perkembangan
merubah perilaku adalah tujuannya (Redman, 1998
seseorang.  : 8 ).
Peran perawat :  Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari
 Mengidentifikasi perubahan pola interaksi pengetahuan baru atau keterampilan secara teknis.
klien terhadap keadaan sehat sakitnya.  Dilakukan kepada klien atau keluarga , tim
kesehatan lain baik secara spontan pada saat  
 Perubahan pola interaksi merupakan berinteraksi maupun formal.
“Dasar”dalam merencanakan metode
 Membantu klien mempertinggi   pengetahuan
 Memberikan konseling atau bimbingan dalam upaya   meningkatkan kesehatan .
penyuluhan kepada individu atau keluarga  Dasar pelaksanaan adalah intervensi   dalam proses
 Pemecahan masalah di fokuskan pada keperawatan.
masalah keperawatan
4
5. Collaborator 6. Coordinator

 Peran perawat sebagai kolaborator dapat Tujuan Perawat sebagi coordinator adalah :
dilaksanakan dengan cara bekerja sama
 Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara 
dengan tim kesehatan yang terdiri dari dokter
efektif, efisien dan menguntungkan klien.
fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan  Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau  
keperawatan yang diperlukan termasuk penanganan pada klien.
diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan
 Menggunakan keterampilan perawat untuk :
bentuk pelayanan selanjutnya dalam
kaitannya membantu mempercepat  Merencanakan
penyembuhan klien.
 Mengorganisasikan
 Mengarahkan
 Mengontrol

5
7. Change Agen

 Pembawa perubahan adalah seseorang yang


berinisiatif membantu orang lain membuat 8. Consultant
perubahan pada dirinya atau pada system
(Kemp,1986). Mengidentifikasi masalah,
mengkaji motivasi pasien dan membantu klien
untuk berubah, menunjukan alternative,  Perawat berperan sebagai tempat konsultasi
menggali kemungkinan hasil dari alternative, bagi pasien terhadap masalah yang dialami
mengkaji sumber daya menunjukan peran oleh pasien atau tindakan keperawatan yang
membantu, membina dan mempertahankan tepat untuk diberikan.
hubungan membantu membantu selama fase
dari proses perubahan dan membimbing klien
melalui fase ini (Marriner Torney).

6
Insert Your Picture Here
1. Pelaksana pelayanan keperawatan (Provider Of nursing care)

2. Sebagai pendidik (health education )

3. Sebagai pengamat kesehatan ( health monitor )

4. Koordinator yankes ( coordinator of services)

5. Sebagai pembaharu ( inovator )


Peran Perawat
Komunitas
6. Pengorganisir pelayanan kesehatan

7. Sebagai panutan (role model)

8. Sebagai Tempat bertanya (Fasilitator)

9. Sebagai pengelola ( manager ) 7


Tugas perawat sesuai peran dan fungsi perawat komunitas

8
1. Fungsi independent
Yaitu fungsi dimana perawat melaksanakan
perannya secara mandiri, tidak tergantung
kepada orang lain. Perawat harus dapat
memberikan bantuan terhadap adanya
penyimpangan atau tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia baik bio-psiko-
sosio/kultural maupun spiritual, mulai dari
tingkat individu utuh, mencakup seluruh siklus
kehidupan, sampai pada tingkat masyarakat,
yang juga mencerminkan pada tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat
sistem organ fungsional sampai molecular.

9
2. Fungsi dependent
Kegiatan ini dilakukan
atau dilaksanakan
oleh seorang perawat
atas instruksi dari tim
kesehatan lainnya
(dokter, ahli gizi,
radiology dan
lainnya).

10
3. Fungsi
interdependent
Fungsi ini berupa
kerja tim yang
sifatnya saling
ketergantungan baik
dalam keperawatan
maupun kesehatan

11
Jurnal Terkait Peran Dan Fungsi Perawat Komunitas

1. HUBUNGAN PERAN PARAWAT SEBAGAI CARE GIVER DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT DI RSU.
GMIBM MONOMPIA KOTAMOBAGU KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
 Peran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan oleh individu sesuai dengan status sosialnya. Peran yang
dijalankan oleh sorang perawat haruslah sesuai dengan lingkup kewenangan seorang perawat. Pemberian pelayanan agar bisa
memberikan kepuasan pasien khususnya pelayanan gawat darurat dapat dinilai dari kemampuan perawat dalam hal responsiveness
(cepat tanggap), reliability (pelayanan tepat waktu), assurance (sikap dalam memberikan pelayanan), emphaty (kepedulian dan
perhatian dalam memberikan pelayanan) dan tangible (mutu jasa pelayanan) dari perawat kepada pasien (Asmadi, 2008).
 Hal tersebut dapat menunjukan bahwa ada hubungan antara peran perawat sebagai care giver dengan tingkat kepuasan pasien yang
diberikan selama 24 jam dimulai di ruangan, pasien akan terus berinteraksi dengan perawat. Perawat juga yang akan merawat pasien
dan memenuhi kebutuhan dasarnya dalam pemulihan dan penyembuhan pasien. Sehingga hubungan dan interaksi antara perawat
dan pasien akan sangat menentukan tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit (Laksono, 2008).
 Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini yaitu sampling jenuh dengan jumlah 31 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan uji spearman dengan tingkat kemaknaan 95% (ɑ ≤ 0,05) diperoleh nilai p = 0,000 yakni lebih
kecil dibandingkan ɑ (0,05) dengan Ho ditolak dan Ha diterima.
 Kesimpulan terdapat hubungan peran perawat sebagai care giver dengan tingkat kepuasan pasien instalasi gawat darurat di RSU.
GMIBM Monompia Kotamobagu Kabupaten Bolaang Mongondow. Diharapkan bagi perawat agar tetap terus meningkatkan
perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan agar dapat mengembangkan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan yang semakin baik dengan intervensi yang akan dilakukan tentang hubungan peran perawat sebagai care
giver dengan tingkat kepuasan pasien.

12
2. PERSEPSI PERAWAT PERKESMAS TENTANG
PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI
PUSKESMAS SE-KOTA PEKANBARU
 Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan (UKP) (Kemenkes RI, 2016). Sehingga untuk mengoptimalkan
upaya kesehatan ini, maka puskesmas harus menyelenggarakan dan meningkatkan manajemen puskesmas, pelayanan
kefarmasian, pelayanan laboratorium, dan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) (Kemenkes RI,
2014).
 Perkesmas merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang melaksanakan
upaya kesehatan penunjang yang terintegrasi dalam semua upaya kesehatan puskesmas (Kemenkes RI, 2016).
 Pelayanan keperawatan diberikan secara langsung kepada seluruh masyarakat yang mana pelaksana kegiatan perkesmas
adalah semua tenaga fungsional perawat di puskesmas (Depkes, 2006). Perawat pelaksana perkesmas bertanggung jawab
untuk merencanakan, melaksanakan, memantau dan menilai asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat di daerah binaan yang menjadi tanggungjawabnya (Depkes, 2006).
 Perawat sebagai edukator memiliki tanggung jawab untuk mengajar klien dan keluarganya. Mengajar merupakan peran
utama dari perawat yang seringkali dilakukan tanpa persiapan yang memadai, sehingga mengajar yang efektif merupakan
suatu tantangan oleh seorang perawat (Blais et al, 2007). Peran ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu klien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi
perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan (Mubarak, 2009).
 Pelaksananaan peran perawat sebagai edukator di lingkungan puskesmas sangat dibutuhkan. Hal ini terjadi karena di
puskesmas kegiatan yang berupa promotif dan preventif lebih diutamakan daripada kuratif dan rehabilitatif (Kemenkes
RI, 2014).
13
 Metodologi Penelitian
 Penelitian ini dilakukan di Puskesmas SeKota Pekanbaru yang dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juli
2018. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan
suatu keadaan yang dilakukan secara sistematis dengan lebih menekankan pada data faktual daripada
penyimpulan (Nursalam, 2008).
 Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tentang persepsi perawat
perkesmas tentang peran perawat sebagai edukator yang dibuat sendiri oleh peneliti. Kuesioner ini telah
dilakukan uji validitas dan reliabilitas sehingga kuesioner ini layak digunakan untuk penelitian. Analisa data
menggunakan analisa univariat yang mendeskripsikan karakteristik responden terkait umur, pendidikan
terakhir, dan lama masa kerja serta untuk memperoleh gambaran dari persepsi perawat perkesmas tentang
peran perawat sebagai edukator di Puskesmas Se-Kota Pekanbaru.
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden mayoritas berada pada rentang umur dewasa
awal (25-44 tahun) yaitu sebanyak 95,8% (115 orang). Pendidikan terakhir terbanyak berada pada tingkat
pendidikan DIII Keperawatan yaitu sebanyak 82,5% (99 orang). Sedangkan lama masa kerja responden
terbanyak berada pada rentang < 10 tahun yaitu sebanyak 52,5% (63 orang).
 Gambaran hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perawat perkesmas sebagai edukator memiliki empat
tanggung jawab yang harus dilakukan oleh perawat. Responden yang setuju untuk menjelaskan konsep dan
fakta mengenai kesehatan sebanyak 91,7% (110 orang).
 Hal ini menunjukkan bahwa persepsi perawat perkesmas tentang peran perawat sebagai edukator
dipuskesmas Se-Kota Pekanbaru sudah dilakukan dengan baik dan diharapkan kualitas kesehatan
masyarakat semakin meningkat kearah yang lebih baik.
14
3. PERAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
(PERKESMAS)
 Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya didalam
sistem. Peran perawat utama dari perawat kesehatan masyarakat adalah memberikan asuhan keperawatan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan apakah itu dirumah, sekolah, panti dan sebagainya sesuai kebutuhan. (Depkes,2006)
 Peran pemberi asuhan keperawatan bertugas untuk memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan secara langsung
kepada klien, keluarga maupun komunitas sesuai dengan kewenangannya. Peran sebagai penemu kasus dapat dilakukan
dengan jalan mencari langsungke masyarakat (active case finding) dan dapat pula didapat tidak langsung yaitu kunjungan
pasien ke Puskesmas (Passive Case Finding), Peran sebagai pendidik kesehatan harus mampu mengkaji kebutuhan klien yaitu
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, pemulihan kesehatan dari suatu penyakit, menyusun program penyuluhan
/pendidik kesehatan baik sehat maupun sakit (Depkes,2006).
 Peran sebagai Koordinator dan kolaborator dengan mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat
dan pusksmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lainnya (lintas program dan lintas
sektoral). Peran sebagai konselor melakukan konseling keperawatan sebagi usaha memecahkan masalah secara efktif.Perawat
menggunakan metode pengajaran yang direncanakannya (Pery & Potter,2005) Peran sebagai panutan diharapkan berperilaku
hidup yang sehat baik dalam tingkat pencegahan dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi contoh masyarakat.
 Setelah dilakukan penelitian dan uji statistik tentang gambaran peran perawat puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) di wilayah binaan Puskesmas Kabupaten Bogor tahun 2016 dapat di simpulkan
bahwa peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, penemu kasus, dan konselor sebagian besar optimal sedangkan
peran sebagai pendidik, Koordinator/Kolaborator dan peran sebagai panutan menujukkan sebagian besar kurang optimal.

15
16

Anda mungkin juga menyukai