Disusun Oleh :
Kelompok 6
Dosen Pengampu:
Nuche Marliyanto, SKM, MKM
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah- Nya,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi
mahasiswa/i maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan. Makalah ini sendiri
dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah Psikiatri dengan
judul ” Asuhan Keperawatan Pada Klien Gangguan Konsep Diri”. Dalam penulisan
makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
oleh para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan
membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita semua. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.......................................................Konsep Harga Diri Rendah 2
2.1.1. Pengertian ..................................................................... 2
2.1.2. Etiologi.......................................................................... 2
2.1.3. Klasifikasi Harga Diri Rendah....................................... 4
2.1.4. Penatalaksanaan Medis.................................................. 4
2.2. Konsep Asuhan Keperawatan Jiwa......................................... 5
2.2.1. Pengkajian Keperawatan............................................... 5
2.2.2. Masalah Keperawatan................................................... 6
2.2.3. Diagnosa Keperawatan................................................. 6
2.2.4. Implementasi Keperawatan........................................... 6
2.2.5. Evaluasi Keperawatan................................................... 7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan............................................................................. 8
3.2. Saran....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Harga diri rendah merupakan salah satu respon maladaptif dalam rentang respon
neurobiologi. Proses terjadinya harga diri rendah pada pasien dapat dijelaskan dengan
menganalisa stressor predisposisi dan presipitasi yang bersifat biologis, psikologis, dan
sosial budaya sehingga menghasilkan respon bersifat maladaptif yaitu perilaku harga diri
rendah. Respon terhadap stressor pada pasien harga diri rendah memunculkan respon secara
kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial. Respon-respon tersebut akan dianalisis
lebih lanjut, sehingga memunculkan rentang respon (Pardede, Keliat, & Wardani, 2020).
Dalam mengatasi masalah gangguan interaksi pada pasien gangguan jiwa khususnya
pasien harga diri rendah dapat dilakukan upaya-upaya tindakan keperawatan bertujuan
untuk menerapkan asuhan keperawatan jiwa dengan harga diri rendah dalam upaya
meningkatkan harga diri dengan terapi aktivitas kelompok (Hani, Moomina, &
Selpina, 2019). Pasien yang mengalami ganggaun konsep diri: harga dirir rendah
harus diberikan terapi non farmakologis agar pasien mampu berinteraksi dengan orang lain
seperti, terapi generalis (Strategi pelaksanaan 1-4) yang diberikan melalui asuhan
keperawatan jiwa.
Salah satu cara untuk mengontrol perilaku hilangnya rasa percaya diri dari pasien
harga diri rendah yaitu dengan memberi asuhan keperawatan jiwa.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut “
bagaimanakah pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan konsep diri
dengan harga diri rendah?”
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan konsep diri dengan harga diri rendah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Harga Diri Rendah
2.1.1. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai ideal diri (Wandono, 2017).
Harga diri rendah adalah disfungsi psikologis yang meluas terlepas dari
spesifiknya. Masalahnya, hampir semua pasien menyatakan bahwa mereka ingin
memiliki harga diri yang lebih baik. Jika kita hanya mengurangi harga diri rendah,
banyak masalah psikologis akan berkurang atau hilang secara substansial sepenuhnya
(Pardede, Ariyo& Purba, 2020).
Harga diri yang tinggi digambarkan dari sifat individu yang memiliki perasaan
penerimaan diri tanpa syarat, meski salah, kalah dan gagal, sebagai yang berharga dan sifat
penting untuk dirinya sendiri. Individu yang memiliki perasaan tidak berharga, tidak
berarti, dan harga diri rendah yang berkepanjangan karena evaluasi negatif terhadap diri
mereka sendiri dan diri mereka sendiri kemampuan merupakan gambaran seseorang yang
memiliki harga diri yang rendah (Pardede, Harjuliska, & Ramadia, 2021).
2.1.2. Etiologi
Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan Harga Diri Rendah yaitu:
1. Perkembangan individu yang meliputi
1) Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak dicintai kemudian
dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan akan gagal pula untuk mencintaui
orang lain.
2) Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang- orang tuanya atau
orang tua yang penting/dekat individu yang bersangkutan.
3) Sikap orang tua protekting, anak merasa tidak berguna, orang tua atau orang
terdekat sering mengkritik sering merevidasikan individu.
4) Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan merasa rendah diri.
2. Ideal diri
3) Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya diri.
2) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi atau stressor pencetus dari munculnya Harga Diri Rendah menurut
(Pardede, Keliat, & Wardani, 2020), mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan
eksternal seperti:
1. Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga keluarga merasa
malu dan rendah diri.
2. Pengalaman traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan, aniaya fisik, kecelakaan, bencana
alam dalam perampokan. Respon terhadap trauma pada umunya akan mengubah arti
trauma tersebut dan kopingnya adalah represi dan denial.
3) Perilaku
1. Respon adaptif :
Aktualisasi diri dan konsep diri yang positif serta bersifat membangun (konstruksi)
dalam usaha mengatasi stressor yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam diri
sendiri.
2. Respon maladaptif :
Aktualisasi diri dan konsep diri yang negatif serta bersifat merusak (destruktif) dalam
usaha mengatasi stressor yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam diri sendiri.
3. Aktualisasi diri :
Respon adaptif yang tertinggi karena individu dapat mengekspresikan kemampuan
yang dimilikinya.
4. Konsep diri positif :
Individu dapat mengidentifikasi kemampuan dan kelemahannya secara jujur dan dalam
menilai suatu masalah individu berpikir secara positif dan realistis.
5. Kekacauan identitas :
Suatu kegagalan individu untuk mengintegritasikan berbagai identifikasi masa kanak-
kanak kedalam kepribadian psikososial dewasa yang harmonis.
6. Depersonalisasi :
Suatu perasaan yang tidak realistis dan keasingan dirinya dari lingkungan. Hal ini
berhubungan dengan tingkat ansietas panik dan kegagalan dalam uji realitas.
Individu mengalami kesulitan dalam membedakan diri sendiri dan orang lain dan tubuhnya
sendiri terasa tidak nyata dan asing baginya.
5) Tanda dan Gejala
Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah menurut (Keliat, 2011),
yaitu :
1. Mengkritik diri sendiri
8. Menolak berhubungan
6) Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka panjang pendek atau jangka
panjang serta penggunaan mekanisme pertahanann ego untuk melindungi diri sendiri dalam
menghadapi persepsi diri yang menyakitkan.
2.1.3. Klasifikasi Harga Diri Rendah
Menurut (Pardede, Keliat, & Yulia, 2020), klasifikasi harga diri rendah dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Harga Diri Rendah Situsional adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya
memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon,
terhadap suatu kejadian (kehilangan, perubahan)
2. Harga Diri Rendah Kronik adalah keadaan dimana individu mengalami
evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu lama.
Diharapkan pada keluarga agar selalu memberikan dukungan kepada pasien, karena
dukungan dapat memberikan efek yang lebih baik terhdadap psikis dan
kesehatanpasien.
DAFTAR PUSTAKA
2. Pardede, J. A., Keliat, B. A., & Wardani, I. Y. (2020). The Symptoms of Low
Self-Esteem Decline after Being Given Acceptance and Commitment
Therapy. Adv Practice Nurs, 5, 170
5. Lete, G. R., Kusuma, F. H. D., & Rosdiana, Y. (2019). Hubungan Antara Harga
Diri Dengan Resiliensi Remaja Di Panti Asuhan Bakti Luhur Malang. Nursing
News: Jurnal Ilmiah Keperawatan,
4(1). Https://Publikasi.Unitri.Ac.Id/Index.Php/Fikes/Article/View/1436