KELOMPOK V
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah makalah “Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Harga Diri Rendah” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa di
program studi D3 Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan
manfaat kepada pembaca juga kepada penulis sendiri.
Penyus
un
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi, atau masyarakat (Direja,
2011).
Adapun peran perawat jiwa yang harus dilakukan meliputi : peran
promotif adalah meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan atau menurunkan
angka kesakitan dengan cara memberikan penyuluhan tentang kesehatan,
peran preventif adalah mengidentifikasi prilaku khusus dan menghindari
kegagalan peran, peran kuratif adalah menyediakan lingkungan yang
kondusif, memecahkan masalah, merawat kesehatan fisik atau mencegah
usaha bunuh diri melalui terapi psikoterapi dan terapi medik, peran perawat
rehabilitatif adalah dengan mengikut sertakan klien dalam kelompok,
mendorong tanggung jawab klien terhadap lingkungan dan melatih
keterampilan klien sehingga Harga Diri Rendah dapat ditangani dengan baik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Etiologi
Proses terjadinya harga diri rendah dijelaskan oleh Stuarat dan
Laraia (2008) dalamkonsep stress adapatasi yang teridiri dari faktor
predisposisi dan presipitasi.
a. Faktor Predisposisi yang menyebabkan timbulnya harga diri
rendah meliputi:
1) Biologis
Faktor heriditer (keturunan) seperti adanya riwayat anggota
keluarga yangmengalami gangguan jiwa Selain itu adanya
riwayat penyakit kronis atautrauma kepala merupakan
merupakan salah satu faktor penyebab gangguan jiwa.
2) Psikologis
Masalah psikologis yang dapat menyebabkan timbulnya harga
diri rendah adalahpengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan, penolakan dari lingkungan danorang terdekat
serta harapan yang tidak realistis. Kegagalan berulang,
kurangmempunyai tanggungjawab personal dan memiliki
ketergantungan yang tinggipada orang lain merupakan faktor
lain yang menyebabkan gangguan jiwa. Selainitu pasiendengan
harga diri rendah memiliki penilaian yang negatif
terhadapgambaran dirinya, mengalami krisis identitas, peran
yang terganggu, ideal diriyang tidak realistis.
3) Faktor Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya yang dapat menimbulkan harga diri
rendah adalahadanya penilaian negatif dari lingkungan terhadap
klien, sosial ekonomi rendah,pendidikan yang rendah serta
adanya riwayat penolakan lingkungan pada tahaptumbuh
kembang anak.
b. FaktorPresipitasi
Faktor presipitasi yang menimbulkan harga diri rendah antara lain:
4
1) Riwayat trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan
pengalaman psikologisyang tidak menyenangkan, menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan,menjadi pelaku, korban
maupun saksi dari perilaku kekerasan.
2) Ketegangan peran: Ketegangan peran dapat disebabkan karena
a) Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang
berkaitan denganpertumbuhan seperti transisi dari masa
kanak-kanak ke remaja.
b) Transisi peran situasi: terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggotakeluarga melalui kelahiran atau
kematian.
c) Transisi peran sehat-sakit: merupakan akibat pergeseran
dari kondisi sehatkesakit. Transisi ini dapat dicetuskan
antara lain karena kehilangansebahagian anggota tuhuh,
perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh
atau perubahan fisik yang berhubungandengan tumbuh
kembang normal, prosedur medis dan keperawatan.
5
b. Tidak berani menatap lawan bicara
c. Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
d. Bicara lambat dengan nada suara lemah
e. Bimbang, perilaku yang non asertif
f. Mengekspresikan tidak berdaya dan tidak berguna
6
B. Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah
2. Pohon Masalah
3. Diagnosis Keperawatan
7
(masalah utama). Apabila harga diri rendahpasien tidak diintervensi
akan mengakibatkan isolasi sosial. Penyebab harga diri rendahpasien
dikarenakan pasien memiliki mekanisme koping yang inefektif dan
dapat puladikarenakan mekanisme koping keluarga yang inefektif.
8
5) Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
6) Merencanakan kegiatan yang telah dilatihnya
Tindakan Keperawatan:
1) Membina hubungan saling percaya, dengan cara:
a) Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien.
b) Perkenalkan diri dengan klien: perkenalkan nama dan nama
panggilan yangPerawat sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan pasienyang disukai.
c) Tanyakan perasaan dan keluhan pasiensaat ini.
d) Buat kontrak asuhan: apa yang Perawat akan lakukan
bersama klien, berapa lamaakan dikerjakan, dan tempatnya
dimana.
e) Jelaskan bahwa Perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untukkepentingan terapi.
f) Tunjukkan sikap empati terhadap klien.
g) Penuhi kebutuhan dasar pasienbila memungkinkan.
9
4) Membantu pasiendapat memilih/menetapkan kegiatan
berdasarkan daftar kegiatanyang dapat dilakukan.Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a) Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat
pertemuan.
b) Bantu pasienmemberikan alasan terhadap pilihan yang ia
tetapkan.
c) Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya).
d) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali per
hari.
e) Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan
yang diperlihatkan klien.
10
Keluarga diharapkan dapat merawat pasienharga diri rendah di
rumah dan menjadisistem pendukung yang efektif bagi klien.
1) Tujuan: Keluarga mampu:
a) Mengenal masalah harga diri rendah
b) Mengambil keputusan untuk merawat harga diri rendah
c) Merawat harga diri rendah
d) Memodifikasi lingkungan yang mendukung meningkatkan
harga diri klien
e) Menilai perkembangan perubahan kemampuan klien
f) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
2) Tindakan Keperawatan:
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
klien
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
harga diri rendahdan mengambil keputusan merawat klien
c) Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah
d) Membimbing keluarga merawat harga diri rendah
e) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang mendukungmeningkatkan harga diri klien
f) Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang
memerlukan rujukan segerake fasilitas pelayanan
kesehatan
g) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur.
11
2) Menilai dan memilih kemampuan yang dapat dikerjakan
3) Melatih kemampuan yang dapat dikerjakan
4) Membuat jadwal kegiatan harian
5) Melakukan kegiatan sesuai jadwal kegiatan harian
6) Merasakan manfaat melakukan kegiatan positif dalam
mengatasi harga dirirendah
b. Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan apabila keluarga
dapat:
1) Mengenal harga diri rendah yang dialami pasien(pengertian,
tanda dan gejala,dan proses terjadinya harga diri rendah)
2) Mengambil keputusan merawat harga diri rendah
3) Merawat harga diri rendah
4) Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung pasienuntukmeningkatkan harga dirinya
5) Memantau peningkatan kemampuan pasiendalam mengatasi
harga diri rendah
6) Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh,
dan melakukanrujukan.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal …..,, bulan …,tahun…. S: Pasien
Jam….. Pasienmengatakan:
Data Subyektif Klien: 1. mempunyai kemampuan
12
Pasienmengatakan merasa tidak bermain memasak, berenang,
berguna, merasa hidup ini tidak merapikan tempat tidur,
berarti, merasa tidak memiliki menyapu, dan menyulam.
kemampuan. Saat berinteraksi 2. akan melatih merapikan
pasiensering menundukkan kepala, tempat tidur, menyapu,.
kontak mata kurang. 3. merasa senang setelah latihan
Data Keluarga: merapikan tempat tidur
Keluarga mengatakan bingung, tidak S: Keluarga
tahu cara merawat anaknya Keluarga mengatakan merasa
Diagnosis Keperawatan: senang berlatih cara merawat
Harga diri rendah anaknya dan akan memotivasi
Tindakan Keperawatan: anaknya merapikan tempat tidur
Klien: sesuai jadwal.
- Mendiskusikan kemampuan yang O:Klien
dimiliki klien Mampu merapikan tempat tidur
- Membantu pasienmenilai dan O:Keluarga
memilih kemampuan yangmasih Mampu mempraktekkan cara
dapat digunakan saat ini memberi pujian pada anaknya
- Melatih kegiatan pertama: A: harga diri rendah teratasi
merapikan tempat tidur P:
- Membantu pasienmemasukkan P Klien: merapikan tempat tidur
latihan merapikan tempattidur ke sesuai jadwal (bangun tidur pagi
dalam jadwal kegiatan harian. dan pkl. 04.00 sore).
Keluarga: P Keluarga: mengingatkan
- Mendiskusikan masalah dalam pasienuntuk merapikan tempat
merawat tidur sesuai jadwal (jika
- Melatih keluarga cara merawat pasienlupa) dan memberikan
Rencana Tindak Lanjut: pujian setelah
Tgl…bulan… tahun….pukul…. pasienmelakukannya.
Klien: Latih kegiatan kedua: menyapu
Keluarga:
13
Latihkeluargamerawatkliendengancara Perawat
mendampingiklien berlatihmenyapu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Nurhalimah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Pusdik SDM Kesehatan
Sari, Kartika. (2015).Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta:
CV.Trans Info Media
Sundeen, S. &. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Townsend. (2008). Nursing Diagnosis in Psuchiatric Nursing a Pocket Guide for
Care Plan Construction. jakarta: EGC.
Prabowo, E. (2014). Konsep&Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.
Yogyakarta : Nuhamedika.
15