Anda di halaman 1dari 18

Tugas Kelompok

Dosen: Suhaiba, S.Kep.,Ns

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HARGA


DIRI RENDAH”

KELOMPOK V

1. IRAWATI SUDARMAN NIM:20144010012


2. MITA KURNIA DEWI NIM: 20144010018
3. RIANI SAHRIL NIM:20144010032
4. SUMIYATI HAERUDIN NIM:20144010043
5. TRIYANA INDAH SARI NIM:20144010044
6. VIRA ANJANI NIM:20144010045
7. YUNITA R. SARIYAN NIM:20144010047

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah makalah “Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Harga Diri Rendah” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa di
program studi D3 Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan memberikan
manfaat kepada pembaca juga kepada penulis sendiri.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Ternate, 26 Mei 2022

Penyus
un

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Harga Diri Rendah..........................................................................3


B. Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah....................................................4
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Harga diri adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, merasa


gagal mencapai keinginan (menurut keliat, 1998). Menurut klasifikasi
diagnostic and statisyical manual of mental disorder text revision (DSM
IV, TR 2000), harga diri rendah merupakan salah satu jenis gangguan jiwa
ketegori gangguan kepribadian (Rusly, 2014). Harga diri rendah adalah
perasaan negatif terhadap dirinya sendiri menyebabkan kehilangan rasa
percaya diri, pesimis dan tidak berharga dikehidupan. Harga diri rendah
adalah evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri disertai
kurangnya perawatan diri tidak berani menatap lawan bicara lebih banyak
menunduk, berbicara lambat dan suara lemah (Meryana, 2017).
Prevalensi gangguan jiwa di Amerika Serikat sekitar 50% dari
penduduk yang berusia lebih dari 18 tahun ke atas pernah memiliki
masalah kejiwaan dan penyalahgunaan zat dalam rentang hidupnya. tahun
1995 DALY’s (Disability Adjusted Life Years) akibat gangguan 8,1%
lebih tinggi di banding TBC (7,2%), kanker (5,8), penyakit jantung (4,4%)
maupun malaria 2,6. DALY’s akibat gangguan jiwa menjadi 12,3% pada
tahun 2000 dan diproyeksikan menjadi 15% pada tahun 2020. Gangguan
jiwa di Indonesia sebesar 26 juta penduduk. Gangguan jiwa yang
berlangsung 6 (enam) bulan dan mengalami kemunduran secara progresi
60-80% akan menjadi kronik dan gangguan jiwa berat. Prevalensi
gangguan jiwa cukup tinggi dan membutuhkan penanganan yang serius
serta berkesinambungan agar tidak masuk dalam gangguan jiwa berat.
Keperawatan jiwa adalah suatu proses interpersonal dengan tujuan
untuk meningkatkan dan memelihara perilaku-perilaku yang mendukung
terwujudnya suatu kesatuan yang harmonis (integrated). Klienya dapat

1
berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi, atau masyarakat (Direja,
2011).
Adapun peran perawat jiwa yang harus dilakukan meliputi : peran
promotif adalah meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan atau menurunkan
angka kesakitan dengan cara memberikan penyuluhan tentang kesehatan,
peran preventif adalah mengidentifikasi prilaku khusus dan menghindari
kegagalan peran, peran kuratif adalah menyediakan lingkungan yang
kondusif, memecahkan masalah, merawat kesehatan fisik atau mencegah
usaha bunuh diri melalui terapi psikoterapi dan terapi medik, peran perawat
rehabilitatif adalah dengan mengikut sertakan klien dalam kelompok,
mendorong tanggung jawab klien terhadap lingkungan dan melatih
keterampilan klien sehingga Harga Diri Rendah dapat ditangani dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah “Asuhan


Keperawatan Pada Klien Harga Diri Rendah” ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah konsep harga diri rendah?

2. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien dengan harga diri


rendah?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah “Asuhan Keperawatan Pada


Klien Harga Diri Rendah” ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan memahami konsep harga diri rendah.

2. Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien


dengan harga diri rendah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Harga Diri Rendah


1. Definisi
Menurut NAnda (2005),harga diri rendahadalah
berkembangnya persepsi diri yang negatif dalam berespon terhadap
situasi yang sedang terjadi. Sedangkam menurut CMHN (2006), harga
diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri
dan kemampuan diri. Harga diri rendah adalah suatu kondisi dimana
individu menilai dirinya atau kemampuan dirinya negatif atau suatu
perasaan menganggap dirinya sebagai seseorang yang tidak berharga
dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.
Herdman (2012), mengatakan bahwa, harga diri rendah kronik
merupakan evaluasi diri negatif yang berkepanjangan/ perasaan
tentang diri atau kemampuan diri Harga diri rendah yang
berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat
menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain, terutama kesehatan
jiwa.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa:
harga diri rendah dikarenakan penilaian internal maupun penilaian
eksternal yang negatif. Penilaian internal merupakan penilaian dari
individu itu sendiri, sedangkan penilaian eksternal merupakan
penilaian dari luar diri individu (seperti orang tua, teman saudara dan
lingkungan) yang sangat mempengaruhi penilaian individu terhadap
dirinya.

3
2. Etiologi
Proses terjadinya harga diri rendah dijelaskan oleh Stuarat dan
Laraia (2008) dalamkonsep stress adapatasi yang teridiri dari faktor
predisposisi dan presipitasi.
a. Faktor Predisposisi yang menyebabkan timbulnya harga diri
rendah meliputi:
1) Biologis
Faktor heriditer (keturunan) seperti adanya riwayat anggota
keluarga yangmengalami gangguan jiwa Selain itu adanya
riwayat penyakit kronis atautrauma kepala merupakan
merupakan salah satu faktor penyebab gangguan jiwa.
2) Psikologis
Masalah psikologis yang dapat menyebabkan timbulnya harga
diri rendah adalahpengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan, penolakan dari lingkungan danorang terdekat
serta harapan yang tidak realistis. Kegagalan berulang,
kurangmempunyai tanggungjawab personal dan memiliki
ketergantungan yang tinggipada orang lain merupakan faktor
lain yang menyebabkan gangguan jiwa. Selainitu pasiendengan
harga diri rendah memiliki penilaian yang negatif
terhadapgambaran dirinya, mengalami krisis identitas, peran
yang terganggu, ideal diriyang tidak realistis.
3) Faktor Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya yang dapat menimbulkan harga diri
rendah adalahadanya penilaian negatif dari lingkungan terhadap
klien, sosial ekonomi rendah,pendidikan yang rendah serta
adanya riwayat penolakan lingkungan pada tahaptumbuh
kembang anak.

b. FaktorPresipitasi
Faktor presipitasi yang menimbulkan harga diri rendah antara lain:

4
1) Riwayat trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan
pengalaman psikologisyang tidak menyenangkan, menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan,menjadi pelaku, korban
maupun saksi dari perilaku kekerasan.
2) Ketegangan peran: Ketegangan peran dapat disebabkan karena
a) Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang
berkaitan denganpertumbuhan seperti transisi dari masa
kanak-kanak ke remaja.
b) Transisi peran situasi: terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggotakeluarga melalui kelahiran atau
kematian.
c) Transisi peran sehat-sakit: merupakan akibat pergeseran
dari kondisi sehatkesakit. Transisi ini dapat dicetuskan
antara lain karena kehilangansebahagian anggota tuhuh,
perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh
atau perubahan fisik yang berhubungandengan tumbuh
kembang normal, prosedur medis dan keperawatan.

3. Tanda dan Gejala


Ungkapan negatif tentang diri sendiri merupakan salah satu
tanda dan gejala hargadiri rendah. Selain itu tanda dan gejala harga diri
rendah didapatkan dari data subyektif dan obyektif, seperti tertera
dibawah ini
Data Subjektif:Pasienmengungkapkan tentang:
a. Hal negatif diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Penolakan terhadap kemampuan diri
e. Mengevaluasi diri tidak mampu mengatasi situasi
Data Objektif:
a. Penurunan produktivitas

5
b. Tidak berani menatap lawan bicara
c. Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
d. Bicara lambat dengan nada suara lemah
e. Bimbang, perilaku yang non asertif
f. Mengekspresikan tidak berdaya dan tidak berguna

Menurut CMHN (2006), tanda dan gejala harga diri yang


rendah adalah:
a. Mengkritik diri sendiri
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Penurunan produktifitas
e. Penolakan terhadap kemampuan diri
f. Kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapih,
selera makan kurang,tidak berani menatap lawan bicara, lebih
banyak menunduk, bicara lambat dengannada suara lemah.

Townsend (1998), menambahkan karakteristik pasiendengan


harga diri rendah adalah:
a. Ekspresi rasa malu atau bersalah
b. Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal baru atau situasi-situasi baru
c. Hipersensitifitas terhadap kritik

4. Rentang Respon Konsep Diri

6
B. Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah

1. Pengkajian Harga Diri Rendah

Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi


pada pasiendankeluarga(pelaku rawat).Tanda dan gejala harga diri
rendah dapat ditemukan melaluiwawancara dengan pertanyaan sebagai
berikut:

a. Bagaimana penilaian Anda tentang diri sendiri?


b. Coba ceritakan apakah penilaian Anda terhadap diri sendiri
mempengaruhi hubunganAnda dengan orang lain?
c. Apa yang menjadi harapan Anda?
d. Apa saja harapan yang telah Anda capai?
e. Apa saja harapan yang belum berhasil Anda capai?
f. Apa upaya yang Anda lakukan untuk mencapai harapan yang
belum terpenuhi?

2. Pohon Masalah

3. Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan pohon masalah dapat dijelaskan sebagai berikut:


gangguan Konsep Diri:Harga Diri Rendahmerupakan core problem

7
(masalah utama). Apabila harga diri rendahpasien tidak diintervensi
akan mengakibatkan isolasi sosial. Penyebab harga diri rendahpasien
dikarenakan pasien memiliki mekanisme koping yang inefektif dan
dapat puladikarenakan mekanisme koping keluarga yang inefektif.

4. Tindakan Keperawatan Harga Diri Rendah

Tindakan keperawatan harga diri rendah dilakukan terhadap


pasiendan keluarga/pelaku yang merawat klien. Saat melakukan
pelayanan di poli kesehatan jiwa, Puskesmas atau kunjungan rumah,
perawat menemui keluarga terlebih dahulu sebelum menemui klien.
Bersama keluarga, perawat mengidentifikasi masalah yang dialami
pasiendan keluarga.
Setelah itu, perawat menemui pasienuntuk melakukan
pengkajian dan melatih cara untuk mengatasi harga diri rendah yang
dialami klien. Setelah perawat selesai melatih pasienmaka perawat
kembali menemui dan melatih keluarga untuk merawat klien, serta
menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap pasiendan
tugas yang perlu keluarga lakukan yaitu untuk membimbing
pasienmelatih kegiatan yang telah diajarkan oleh perawat untuk
mengatasi harga diri rendah. Tindakan keperawatan untuk pasiendan
keluarga dilakukan pada setiap pertemuan, minimal empat kali
pertemuan dan dilanjutkan sampai pasiendan keluarga mampu
mengatasi harga diri rendah.
a. Tindakan Keperawatan untuk PasienHarga Diri Rendah
Tujuan: Pasienmampu:
1) Membina hubungan saling percaya
2) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3) Menilai kemampuan yang dapat digunakan
4) Menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan

8
5) Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
6) Merencanakan kegiatan yang telah dilatihnya
Tindakan Keperawatan:
1) Membina hubungan saling percaya, dengan cara:
a) Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan klien.
b) Perkenalkan diri dengan klien: perkenalkan nama dan nama
panggilan yangPerawat sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan pasienyang disukai.
c) Tanyakan perasaan dan keluhan pasiensaat ini.
d) Buat kontrak asuhan: apa yang Perawat akan lakukan
bersama klien, berapa lamaakan dikerjakan, dan tempatnya
dimana.
e) Jelaskan bahwa Perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untukkepentingan terapi.
f) Tunjukkan sikap empati terhadap klien.
g) Penuhi kebutuhan dasar pasienbila memungkinkan.

2) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih


dimiliki klien.Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah :
a) Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek
positif pasien(buat daftarkegiatan)
b) Beri pujian yang realistik dan hindarkan memberikan
penilaian yang negatif setiapkali bertemu dengan klien.

3) Membantu pasiendapat menilai kemampuan yang dapat


digunakan.Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a) Bantu pasienmenilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
(pilih dari daftarkegiatan): buat daftar kegiatan yang dapat
dilakukan saat ini.
b) Bantu pasienmenyebutkannya dan memberi penguatan
terhadap kemampuandiri yang diungkapkan klien.

9
4) Membantu pasiendapat memilih/menetapkan kegiatan
berdasarkan daftar kegiatanyang dapat dilakukan.Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a) Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat
pertemuan.
b) Bantu pasienmemberikan alasan terhadap pilihan yang ia
tetapkan.
c) Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya).
d) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali per
hari.
e) Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan
yang diperlihatkan klien.

5) Membantu pasiendapat merencanakan kegiatan sesuai


kemampuannya dan menyusunrencana kegiatan.Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a) Berikesempatan pada pasienuntuk mencoba kegiatan yang
telah dilatihkan.
b) Beri pujian atas aktivitas/kegiatan yang dapat dilakukan
pasiensetiap hari.
c) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
perubahan setiapaktivitas.
d) Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama
pasiendan keluarga.
e) Beri kesempatan pasienuntuk mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaankegiatan.
f) Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang
dilakukan klien.
b. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga dengan PasienHarga Diri
Rendah

10
Keluarga diharapkan dapat merawat pasienharga diri rendah di
rumah dan menjadisistem pendukung yang efektif bagi klien.
1) Tujuan: Keluarga mampu:
a) Mengenal masalah harga diri rendah
b) Mengambil keputusan untuk merawat harga diri rendah
c) Merawat harga diri rendah
d) Memodifikasi lingkungan yang mendukung meningkatkan
harga diri klien
e) Menilai perkembangan perubahan kemampuan klien
f) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
2) Tindakan Keperawatan:
a) Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
klien
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
harga diri rendahdan mengambil keputusan merawat klien
c) Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah
d) Membimbing keluarga merawat harga diri rendah
e) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang mendukungmeningkatkan harga diri klien
f) Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang
memerlukan rujukan segerake fasilitas pelayanan
kesehatan
g) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur.

5. Evaluasi Kemampuan Pasiendan Keluarga dalam Merawat


PasienHarga Diri Rendah
a. Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan apabila pasiendapat:
1) Mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

11
2) Menilai dan memilih kemampuan yang dapat dikerjakan
3) Melatih kemampuan yang dapat dikerjakan
4) Membuat jadwal kegiatan harian
5) Melakukan kegiatan sesuai jadwal kegiatan harian
6) Merasakan manfaat melakukan kegiatan positif dalam
mengatasi harga dirirendah
b. Keberhasilan pemberian asuhan keperawatan apabila keluarga
dapat:
1) Mengenal harga diri rendah yang dialami pasien(pengertian,
tanda dan gejala,dan proses terjadinya harga diri rendah)
2) Mengambil keputusan merawat harga diri rendah
3) Merawat harga diri rendah
4) Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung pasienuntukmeningkatkan harga dirinya
5) Memantau peningkatan kemampuan pasiendalam mengatasi
harga diri rendah
6) Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh,
dan melakukanrujukan.

8. Dokumentasi Hasil Asuhan Keperawatan


Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan setiap
selesai melakukan tindakankeperawatan dengan pasiendan keluarga.
Berikut ini contoh pendokumentasian asuhan keperawatan harga diri
rendah pada pertemuan pertama.

IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal …..,, bulan …,tahun…. S: Pasien
Jam….. Pasienmengatakan:
Data Subyektif Klien: 1. mempunyai kemampuan

12
Pasienmengatakan merasa tidak bermain memasak, berenang,
berguna, merasa hidup ini tidak merapikan tempat tidur,
berarti, merasa tidak memiliki menyapu, dan menyulam.
kemampuan. Saat berinteraksi 2. akan melatih merapikan
pasiensering menundukkan kepala, tempat tidur, menyapu,.
kontak mata kurang. 3. merasa senang setelah latihan
Data Keluarga: merapikan tempat tidur
Keluarga mengatakan bingung, tidak S: Keluarga
tahu cara merawat anaknya Keluarga mengatakan merasa
Diagnosis Keperawatan: senang berlatih cara merawat
Harga diri rendah anaknya dan akan memotivasi
Tindakan Keperawatan: anaknya merapikan tempat tidur
Klien: sesuai jadwal.
- Mendiskusikan kemampuan yang O:Klien
dimiliki klien Mampu merapikan tempat tidur
- Membantu pasienmenilai dan O:Keluarga
memilih kemampuan yangmasih Mampu mempraktekkan cara
dapat digunakan saat ini memberi pujian pada anaknya
- Melatih kegiatan pertama: A: harga diri rendah teratasi
merapikan tempat tidur P:
- Membantu pasienmemasukkan P Klien: merapikan tempat tidur
latihan merapikan tempattidur ke sesuai jadwal (bangun tidur pagi
dalam jadwal kegiatan harian. dan pkl. 04.00 sore).
Keluarga: P Keluarga: mengingatkan
- Mendiskusikan masalah dalam pasienuntuk merapikan tempat
merawat tidur sesuai jadwal (jika
- Melatih keluarga cara merawat pasienlupa) dan memberikan
Rencana Tindak Lanjut: pujian setelah
Tgl…bulan… tahun….pukul…. pasienmelakukannya.
Klien: Latih kegiatan kedua: menyapu
Keluarga:

13
Latihkeluargamerawatkliendengancara Perawat
mendampingiklien berlatihmenyapu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

14
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Ns. Nurhalimah. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Pusdik SDM Kesehatan
Sari, Kartika. (2015).Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta:
CV.Trans Info Media
Sundeen, S. &. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Townsend. (2008). Nursing Diagnosis in Psuchiatric Nursing a Pocket Guide for
Care Plan Construction. jakarta: EGC.
Prabowo, E. (2014). Konsep&Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.
Yogyakarta : Nuhamedika.

15

Anda mungkin juga menyukai