Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Harga Diri Rendah Situasional (HDRS)


Dosen : Ns.Anton Surya Prasetya, M.kep.,Sp.Kep.J

Disusun oleh :
1. Meisy arsita saputri
2. Mely ayu antika
3. Muhammad firdaus
4. Ana Oktarina
5. Kelvin Riyadi putra
6. Hasmita

DIII KEPERAWATAN STIKes


PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari teman-teman dan sumber yang telah bekerja sama dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung 4 Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 pengertian HDRS.....................................................................................6
2.2 Tanda dan gejala HDRS...........................................................................6
2.3 Faktor Penyebab HDRS...........................................................................7
2.4 Akibat HDRS ...........................................................................................8
2.5 Etiologi HDRS..........................................................................................8

BAB III ISI


3.1 Asuhan Keperawatan HDRS................... .............................................10

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................22
4.2 Saran....................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Harga diri rendah adalah kondisi seseorang melalui keberadaan dirinya lebih rendah
dibandingkan orang lain yang berfikir tentang hal negatif diri sendiri sebagai individu gagal,
tidak mampu, dan tidak berprestasi (Keliat, 2010). harga diri rendah dapat dibagi menjadi dua,
yaitu : harga diri rendah situasional dan harga diri rendah kronik. Harga diri rendah situasional
adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami
perasaan negatif mengenai diri yang berespon terhadap suatu kejadian. Apabila dari harga diri
rendah tidak situasional tidak ditangani segera maka lama-kelamaan akan menjadi harga diri
rendah kronik.
Semakin rendah harga diri seseorang akan lebih beresiko terkena gangguan kepribadian.
Harga diri rendah situasional merupakan persepsi negatif tentang harga dirinya sebagai respon
terhadap situasi/kondisi penyakitnya saat ini yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi. Adaptasi adalah proses, hasil berfikir dan berperasaan seseorang
sebagai individu dengan menggunakan kesadaran dan pilihan untuk melakukan integrasi
terhadap manusia dan lingkungan (Roy, 2008).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari harga diri rendah situasional ?
2. Apa tanda dan gejala harga diri rendah situasional ?
3. Apa faktor penyebab harga diri rendah situasional ?
4. Apa akibat Harga diri rendah situasional ?
5. Apa etiologi harga diri rendah situasional ?
6. Bagaimana asuhan keperawatan harga diri rendah situasional

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian harga diri rendah situasional ?
2. Untuk mengetahui apa tanda dan gejala harga diri rendah situasional ?
3. Untuk mengetahui faktor penyebab harga diri rendah situasional ?
4. Untuk mengetahui akibat dari harga diri rendah situasional ?
5. Untuk mengetahui etiologi harga diri rendah situasional ?
6. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan harga diri rendah situasional ?
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian HDRS


Harga diri adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa Seberapa jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri ( Eko, 2014 ).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (Keliat dkk,
2012)
Harga diri rendah situasional adalah munculnya persepsi negatif tentang makna diri sebagai
respon terhadap situasi saat ini (Nanda, 2018)
Harga diri rendah situasional terjadi bila seseorang mengalami trauma yang terjadi secara tiba-
tiba misalnya harus dioperasi, kecelakaan, cerai, putus sekolah, putus hubungan kerja,
perasaan malu karena sesuatu terjadi, misalnya korban pemerkosaan, dituduh KKN, dipenjara
secara tiba-tiba (Dalami dkk, 2009)
Harga diri rendah situasional adalah suatu keadaan ketika individu yang sebelumnya memiliki
harga diri positif mengalami perasaan negatif mengenai diri dalam berespon terhadap suatu
kejadian (kehilangan/perubahan).

2.2 Tanda dan Gejala HDRS


a. Mengungkapkan rasa malu dan bersalah
b. Mengungkapkan menjelek-jelekkan diri
Mengungkapkan hal-hal yang negative tentang diri
c. Kejadian menyalahkan diri secara episodic terhadap permasalahan hidup yang
sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif
d. Kesulitan dalam membuat keputusan

2.3 Faktor Penyebab HDRS


Beberapa penyebab terjadinya harga diri rendah situasional adalah sebagai berikut :
 Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis
Faktor biologis predisposisi meliputi riwayat genetic, status nutrisi, status kesehatan secara
umum, sensitivitas biologis, dan terpapar racun. Factor biologis berupa riwayat genetic atau
keturunan didalam keluarga, seperti kelainan atau cacat fisik bawaan, ukuran tubuh, penampilan
dan sebagainya. Riwayat cedera atau trauma yang menyebabkan kerusakan jaringan otak
khususnya didaerah frontal, pariental, temporal, dan limbic dapat menjadi factor predisposisi
terjadinya harga diri rendah. Factor biologis terjadinya harga diri randah situasional dapat berasal
dari penyakit fisik yang menahun, riwayat perilaku kesehatan yang buruk, riwayat masuk rumah
sakit berulang, dan riwayat putus obat (Stuart 2009).
Semua hal tersebut dapat menyebabkan gangguan metabolism dalam tingkat jaringan bahkan
sampai ketingkat sel tubuh manusia termasuk sel-sel saraf. Hal ini dapat mengakibatkan
kerusakan pada lobus frontal dan sstem limbic.

b. Faktor Psikologis
Harga diri seseorang dapat berkembang kearah positif maupun negative yang dipengaruhi oleh
respon orang lain terhadap individu dan bagaimana individu tersebut mempresepsikan respon-
respon tersebut (Driver 1976 dalam Towtsend 2009). Menurut stuart (2009) factor;factor
paikologi yang dapat mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,harapan orang tua
yang tidak realistis,kegagalan yang berulang kurang memiliki tanggung jawab
personal,tergantungan pada orang lain,dan ideal diri yang tidak realistis dan kehilangan.

c. Faktor social budaya


Faktor berdisposisi sosial budaya meliputi usia jenis kelamin,
pendidikan,pendapatan,perkerjaan,satus social,latar belakang budaya,agama dan keyakinan,serta
kondisi politik.stuart(2009) menyatakan factor lingkungan social dan budaya juga memegang
uang dalam perkembangan harga diri seseorang.individu yang mengalami harga diri rendah
disebabkan karena ketidaksesuian atau gangguan dalam penampilan peran,seperti tuntunan
dalam perkerjaan,konflik peran, kondisi ekonomi,dan sebagainya.

 Faktor presipitasi
Factor presipitasi adalah stimulus (stressor) yang merubah atau menekan sehingga memunculkan
gejala saat ini.faktor ini meliputi empat hal yaitu sifat stressor,asal stressor,waktu stressor yang
dialami,dan banyaknya stressor yang di hadapi oleh seseorang yang di rawat didapat dari proses
penyakit dan hospitalisasi (cohen,dalam stuart,2009) setressor presipitasi ini bisa saja telat
dialami dalam waktu yang lama oleh pasien sehingga pasien kehilangan kemampuan untuk
mengatasi factor pencentus tersebut.
Stuart (2009) menyatakan bahwa setressor presipitasi atau factor pencentus terjadinya harga
diri rendah situasional adalah trauma seperti penganiayaan seksual dan psikolosi atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan ,dan ketenganggan peran berhubungan
dengan atau posisi yang diharapkan , dimana individual mengalami sebagai frustasi .ada 3
jenis transisi peran yang dapat mendapatkan keteganggan peran struat (2009) yaitu transisi
peran perkembangan, transisi peran situasi ,dan transisi peran situasi ,dan transisi peran sehat-
sakit

2.4 Akibat HDRS


Adapun akibat dari pasien yang mengalami HDRS adalah sebagi berikut :
a. Isolasi social
b. Komunikasi tidak asertif
c. Ungkapan negative tentang diri
d. Meremehkan kemampuan menghadapi situasi
e. Tidak berdaya
f. Perilaku bimbang
g. Tanpa tujuan

2.5 Etiologi HDRS


a. Perubahan pada citra tubuh
b. Perubahan peran social
c. Ketidakadekuatan pemahaman
d. Perilaku tidak konsisten dengan nilai
e. Kegagalan hidup berulang
f. Riwayat kehilangan
g. Riwayah penolakan
h. Transisi perkembangan
BAB III
ISI
3.1 Asuhan Keperawatan HDRS
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Sdr. N DENGAN HDR SITUASIONAL DI KELURAHAN
BANDARHARJO RW.10 RT 03 SEMARANG A.

A. IDENTITAS
1.Identitas klien
Nama : Sdr.N Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Serabutan
Status perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Bandarharjo RW.10 RT 3
Tangal Pengkajian : 6 Mei 2015, Jam 09.00 WIB

2. Status Kesehatan Saat ini Pada saat pengkajian klien mengatakan malu untuk bersosialisasai
dengan tetangganya karena masalah yang dialami keluarganya. Klien mengatakan lebih suka di
rumah karena sering di kucilkan oleh orang lain. Klien mengatakan sedih karena dulu putus
sekolah, dan sempat dicap sebagai anak yang nakal.
3.Riwayat Kesehatan lalu Klien mengatakan dulu pernah terlibat pergaulan yang salah dan
sempat mengkonsumsi pil estasi/sabu. Beban pekerjaan dan masalah keluarga, orang tua yang
sering bertengkar dan karakter ayah yang keras membuatnya sempat mengalami depresi
sehingga terjerumus ke arah yang salah.
4.Riwayat Kesehatan Keluarga
a.Genogram

Keterangan::
klien:
laki-laki:
perempuan:
tinggal satu rumah: ------
meninggal: X
mengalami gangguan jiwa:

Klien adalah anak terakhir dari 6 bersaudara, klien tinggal dengan ayah dan saudara ke 4-
nya. Dalam keluarga klien kakaknya pernah mengalami gangguan jiwa, namun saat ini
kondisinya sudah baik. Ibu klien sudah meninggal dunia dengan komplikasi penyakit DM dan
gagal ginjal.
5.Riwayat Kesehatan Lingkungan Rumah klien tidak bersih, lantai tanah, rumah tidak rapi,
pencahayaan kurang, tidak terdapat jendela yang berhubungan langsung dengan cahaya,
Rumah klien merupakan rumah semi permanen. Resiko penyebaran penyakit sangat tinggi.

B.POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan Klien mengatakan kesehatn itu sangat penting
dan jika sakit langsung segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau RS.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik Klien makan 3x sehari dengan menu seadanya. Klien tidak ada
alergi makanan.
3. Pola Eliminasi Klien mengatakan BAB 1 kali sehari, warna kekuningan, lunak. BAK lancar,
kurang lebih 2-4 kali sehari.
4. Pola aktivitas dan latihan Klien mengatakan bekerja serabutan, jadi kalau ada panggilan kerja
klien langsung memenuhinya, jadi waktu dirumah tidak menentu.
5. Pola istiharat dan tidur Klien mengatakan tidur tidak menentu kadang cuma 3 jam atau bisa
sampai 6 jam, klien bekerja malam jadi malam tidurnya kurang.
6. Pola kognitif– Persepsi sensori
Klien mengatakan malu dengan apa yang dialaminya dan keluarganya saat ini. Klien mampu
mengingat kejadian masa lalu, terbukti klien mampu menceritakan kejadian di masa lalu.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
a.Persepsi diri Klien saat ini menginginkan bisa kembali normal, tidak mempunyai penyakit
apapun.
b.Status emosi Klien mengatakan merasa malu dan takut jangan sampai dikucilkan kembali
c.Konsep diri

1) Harga Diri : Klien mengatakan merasa minder dan masih merasa malu bila berada ditengah-
tengah masyarakat, meskipun saat ini sudah bekerja, klien tetap berinteraksi dengan
tetangganya meskipun jarang.
2) Ideal Diri : Klien berharap bisa sepenuhnya diterima di masyarakat, tanpa ada yang melihat
masa lalunya, sehingga bisa melakukan aktivitas seperti biasanya tanpa ada perasaan
khawatir/malu.
3)Gambaran Diri: Klien mengatakan bersyukur atas tubuh yang diberikan oleh Allah ini.
4)Peran Diri : Klien di rumah berperan sebagai seorang anak.
5)Identitas Diri : Klien mengatakan bersyukur atas segala anugrah yang telah Allah SWT. berikan
kepadanya. Meskipun tidak lulus SMP, tapi klien senang karena masih bisa diterima kerja,
meskipun hanya sebagai pekerja serabutan.
8.Mekanisme koping Klien mengatakan jika memiliki masalah tidak pernah bercerita dengan
orang lain, klien memilih memendamnya sendiri. 9.Pola peran– Berhubungan dengan orang lain
Klien mampu berkomunikasi cukup baik meskipun masih malu dengan orang lain, mampu
mengeskpresikan, mampu mengerti orang lain. Orang yang paling dekat klien adalah bapaknya,
meskipun jarang berkomunikas.
10.Pola nilai dan kepercayaan

a.Nilai dan keyakinan Klien tahu dan yakin bahwa Allah itu ada, klien beragama Islam..
b.Kegiatan ibadah Klien beribadah 5 waktu dengan teratur, klien tidak mengikuti kegiatan
pengajian di luar.

C.PEMERIKSAAN FISIK
TTV: TD : 140/90 mmHg
N : 72 x/mnt RR : 18 x/mnt
Keluhan Fisik : tidak ada
D.ANALISA DATA

Tanggal/jam Data Fokus Masalah


6 Mei 2015 Ds: Berduka disfungsional
10.00 WIB Klien yang sedih karena sering
dikucilkan oleh orang lain.

Do:

Klien terlihat bingung dan mata


kurang kontak
Ds: Harga diri rendah situasional
-Klien mengatakan malu untuk
bersosialisasi dengan
tetangganya karena masalah
yang di alami keluarganya.
- Klien mengatakan lebih suka di
rumah karena sering di kucilan
oleh orang lain
- Klien mengatakan merasa
minder dan masih merasa malu
bila erada di tengah-tengah
masarakat

Do:

-Kontak mata kurang


- Klien tanpak masih malu
berkomunikasi dengan orang
lain

E. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Berduka disfungsional
2. Harga diri rendah situasional

F.POHON MASALAH

Resiko menarik diri Akibat 


Harga diri rendah situasional Care problem

 
Berduka disfungsional Sebab

G.INTERVENSI

TGL DX Rencana tindakan keperawatan


Tujuan Tindakan Keperawatan
2 HDR 1.Klien mampu 1.Bina hubungan saling percaya dengan
Situasional meningkatkan mengungkapkan prinsip komunikasi
januari
kesadaran tentang terapeutik.
2021 hubungan positif a. sapa klien dengan ramah baik verbal
tentang harga diri dan maupun non verbal
pemecahan masalah b. perkenalkan diri dengan sopan
yang efektif. c. Tanya nama lengkap klien dan nama
panggilan yang di sukai klien
d. jelaskan tujuan pertemuan
e. tunjukan sikap empati dan menerima
klien apa adanya

2. Klien mampu 2. Bantu klien mengidentifikasi situasi


melakukan penyebab harga diri rendah
keterampilan positif a.Beri kesempatan pada klien untuk
untuk meningkatkan mengungkapkan perasaannya
harga diri.
b .Bantu klien mengungkapkan perasaan
penyebab harga diri rendah.

C. Klien menyadari akibat harga diri rendah

D. Bantu klien dalam menggambarkan


dengan jelas keadaan evaluasi diri yang
positif yang terdahulu.

3. Bantu pasien mengidentifikasi strategi


pemecahan yang lalu, kekuatan dan
keterbatasan serta potensi yang di miliki
3.Klien mampu
melakukan pemecahan 4. diskusikan aspek positif dan kemampuan
masalah dan diri sendiri, keluarga dan lingkungan
melakukan umpan balik
yang positif

4. Klien mampu
menyadari hubungan
yang positif antara
harga dri dan
kesehatan fisi

H. IMPLEMENTASI

TGL/JAM DX IMPLEMENTASI EVALUASI


HDR 1. Membina hubungan saling S:
Situasio percaya 4) Klien mengatakan malu
nal 2.Membantu klien untuk bersosialisasi dengan
mengidentifikasi situasi tetangganya karena masalah yang
penyebab harga diri rendah dialami keluarganya
3. Membantu pasien 5) Klien mengatakan lebih suka
mengidentifikasi strategi dirumah sering dikucilkan oleh
pemecahan yang lalu,kekuatan orang lain
dan keterbatasan serta potensi 6) Klien mengatakan merasa
yang dimiliki minder dan masih merasa malu bila
4. Mengajarkan klien cara berada di tengah-tengah
mengurangi rasa harga diri masyarakat
rendah O:
5. Menyarankan klien c. Klien mau bercerita
mendemonstrasikan cara d. Kontak mata kurang
mengurangi harga diri rendah: e. Klien tampak masih malu
cara bersosialisasi dan mengasah A:
kompetensi yang dimiliki klien B. Hubungan saling percaya
6. Menganjurkan klien sudah terbina dengan baik
memasukkan dalam jadwal C. Klien mulai mampu
kegiatan harian mengenali pencetus harga diri
7. Mendiskusikan aspek positif rendah
dan kemampuan diri P:
sendiri,keluarga dan lingkungan.b. Latih satu kemampuan
positif ke 2
c. Evaluasi efektifitas
melakukan kegiatan positif untuk
meningkatkan harg diri
d. Tekankan kembali bahwa
kegiatan melakukan kemampuan
positif berguna untuk
menumbuhkan harga diri
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Harga Diri Rendah Situasional adalah Evaluasi atau perasaan negative terhadap diri sendiri atau
kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini. (SDKI D.0087).
Harga Diri Rendah Situasional terjadi bila seseorang mengalami trauma yang terjadi secara tiba-
tiba. Misalnya harus dioperasi, kecelakaan, cerai, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan
malu karena sesuatu terjadi, misalnya korban pemerkosaan, dituduh KKN, dipenjara secara tiba-
tiba (Dialamai dkk,2009).

Saran
Harga Diri Rendah dapat mengenai siapa saja, dalam hal ini keluarga dan orang-orang terdekat
akan sangat membantu dalam membuat keputusan dan menciptakan koping yang positif ,
sehingga keluarga memiliki peran yang besar dalam penciptaan koping yang positif.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33687757/ASKEP_HDR_SITUASIONAL_docx
https://id.scribd.com/document/449878087/Makalah-HDRS

Anda mungkin juga menyukai