Disusun oleh :
1. Meisy arsita saputri
2. Mely ayu antika
3. Muhammad firdaus
4. Ana Oktarina
5. Kelvin Riyadi putra
6. Hasmita
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari teman-teman dan sumber yang telah bekerja sama dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Tujuan.........................................................................................................5
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................22
4.2 Saran....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Harga diri rendah adalah kondisi seseorang melalui keberadaan dirinya lebih rendah
dibandingkan orang lain yang berfikir tentang hal negatif diri sendiri sebagai individu gagal,
tidak mampu, dan tidak berprestasi (Keliat, 2010). harga diri rendah dapat dibagi menjadi dua,
yaitu : harga diri rendah situasional dan harga diri rendah kronik. Harga diri rendah situasional
adalah keadaan dimana individu yang sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami
perasaan negatif mengenai diri yang berespon terhadap suatu kejadian. Apabila dari harga diri
rendah tidak situasional tidak ditangani segera maka lama-kelamaan akan menjadi harga diri
rendah kronik.
Semakin rendah harga diri seseorang akan lebih beresiko terkena gangguan kepribadian.
Harga diri rendah situasional merupakan persepsi negatif tentang harga dirinya sebagai respon
terhadap situasi/kondisi penyakitnya saat ini yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi. Adaptasi adalah proses, hasil berfikir dan berperasaan seseorang
sebagai individu dengan menggunakan kesadaran dan pilihan untuk melakukan integrasi
terhadap manusia dan lingkungan (Roy, 2008).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian harga diri rendah situasional ?
2. Untuk mengetahui apa tanda dan gejala harga diri rendah situasional ?
3. Untuk mengetahui faktor penyebab harga diri rendah situasional ?
4. Untuk mengetahui akibat dari harga diri rendah situasional ?
5. Untuk mengetahui etiologi harga diri rendah situasional ?
6. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan harga diri rendah situasional ?
BAB II
TINJAUAN TEORI
b. Faktor Psikologis
Harga diri seseorang dapat berkembang kearah positif maupun negative yang dipengaruhi oleh
respon orang lain terhadap individu dan bagaimana individu tersebut mempresepsikan respon-
respon tersebut (Driver 1976 dalam Towtsend 2009). Menurut stuart (2009) factor;factor
paikologi yang dapat mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,harapan orang tua
yang tidak realistis,kegagalan yang berulang kurang memiliki tanggung jawab
personal,tergantungan pada orang lain,dan ideal diri yang tidak realistis dan kehilangan.
Faktor presipitasi
Factor presipitasi adalah stimulus (stressor) yang merubah atau menekan sehingga memunculkan
gejala saat ini.faktor ini meliputi empat hal yaitu sifat stressor,asal stressor,waktu stressor yang
dialami,dan banyaknya stressor yang di hadapi oleh seseorang yang di rawat didapat dari proses
penyakit dan hospitalisasi (cohen,dalam stuart,2009) setressor presipitasi ini bisa saja telat
dialami dalam waktu yang lama oleh pasien sehingga pasien kehilangan kemampuan untuk
mengatasi factor pencentus tersebut.
Stuart (2009) menyatakan bahwa setressor presipitasi atau factor pencentus terjadinya harga
diri rendah situasional adalah trauma seperti penganiayaan seksual dan psikolosi atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan ,dan ketenganggan peran berhubungan
dengan atau posisi yang diharapkan , dimana individual mengalami sebagai frustasi .ada 3
jenis transisi peran yang dapat mendapatkan keteganggan peran struat (2009) yaitu transisi
peran perkembangan, transisi peran situasi ,dan transisi peran situasi ,dan transisi peran sehat-
sakit
A. IDENTITAS
1.Identitas klien
Nama : Sdr.N Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Serabutan
Status perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Bandarharjo RW.10 RT 3
Tangal Pengkajian : 6 Mei 2015, Jam 09.00 WIB
2. Status Kesehatan Saat ini Pada saat pengkajian klien mengatakan malu untuk bersosialisasai
dengan tetangganya karena masalah yang dialami keluarganya. Klien mengatakan lebih suka di
rumah karena sering di kucilkan oleh orang lain. Klien mengatakan sedih karena dulu putus
sekolah, dan sempat dicap sebagai anak yang nakal.
3.Riwayat Kesehatan lalu Klien mengatakan dulu pernah terlibat pergaulan yang salah dan
sempat mengkonsumsi pil estasi/sabu. Beban pekerjaan dan masalah keluarga, orang tua yang
sering bertengkar dan karakter ayah yang keras membuatnya sempat mengalami depresi
sehingga terjerumus ke arah yang salah.
4.Riwayat Kesehatan Keluarga
a.Genogram
Keterangan::
klien:
laki-laki:
perempuan:
tinggal satu rumah: ------
meninggal: X
mengalami gangguan jiwa:
Klien adalah anak terakhir dari 6 bersaudara, klien tinggal dengan ayah dan saudara ke 4-
nya. Dalam keluarga klien kakaknya pernah mengalami gangguan jiwa, namun saat ini
kondisinya sudah baik. Ibu klien sudah meninggal dunia dengan komplikasi penyakit DM dan
gagal ginjal.
5.Riwayat Kesehatan Lingkungan Rumah klien tidak bersih, lantai tanah, rumah tidak rapi,
pencahayaan kurang, tidak terdapat jendela yang berhubungan langsung dengan cahaya,
Rumah klien merupakan rumah semi permanen. Resiko penyebaran penyakit sangat tinggi.
1) Harga Diri : Klien mengatakan merasa minder dan masih merasa malu bila berada ditengah-
tengah masyarakat, meskipun saat ini sudah bekerja, klien tetap berinteraksi dengan
tetangganya meskipun jarang.
2) Ideal Diri : Klien berharap bisa sepenuhnya diterima di masyarakat, tanpa ada yang melihat
masa lalunya, sehingga bisa melakukan aktivitas seperti biasanya tanpa ada perasaan
khawatir/malu.
3)Gambaran Diri: Klien mengatakan bersyukur atas tubuh yang diberikan oleh Allah ini.
4)Peran Diri : Klien di rumah berperan sebagai seorang anak.
5)Identitas Diri : Klien mengatakan bersyukur atas segala anugrah yang telah Allah SWT. berikan
kepadanya. Meskipun tidak lulus SMP, tapi klien senang karena masih bisa diterima kerja,
meskipun hanya sebagai pekerja serabutan.
8.Mekanisme koping Klien mengatakan jika memiliki masalah tidak pernah bercerita dengan
orang lain, klien memilih memendamnya sendiri. 9.Pola peran– Berhubungan dengan orang lain
Klien mampu berkomunikasi cukup baik meskipun masih malu dengan orang lain, mampu
mengeskpresikan, mampu mengerti orang lain. Orang yang paling dekat klien adalah bapaknya,
meskipun jarang berkomunikas.
10.Pola nilai dan kepercayaan
a.Nilai dan keyakinan Klien tahu dan yakin bahwa Allah itu ada, klien beragama Islam..
b.Kegiatan ibadah Klien beribadah 5 waktu dengan teratur, klien tidak mengikuti kegiatan
pengajian di luar.
C.PEMERIKSAAN FISIK
TTV: TD : 140/90 mmHg
N : 72 x/mnt RR : 18 x/mnt
Keluhan Fisik : tidak ada
D.ANALISA DATA
Do:
Do:
F.POHON MASALAH
Berduka disfungsional Sebab
G.INTERVENSI
4. Klien mampu
menyadari hubungan
yang positif antara
harga dri dan
kesehatan fisi
H. IMPLEMENTASI
Kesimpulan
Harga Diri Rendah Situasional adalah Evaluasi atau perasaan negative terhadap diri sendiri atau
kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini. (SDKI D.0087).
Harga Diri Rendah Situasional terjadi bila seseorang mengalami trauma yang terjadi secara tiba-
tiba. Misalnya harus dioperasi, kecelakaan, cerai, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan
malu karena sesuatu terjadi, misalnya korban pemerkosaan, dituduh KKN, dipenjara secara tiba-
tiba (Dialamai dkk,2009).
Saran
Harga Diri Rendah dapat mengenai siapa saja, dalam hal ini keluarga dan orang-orang terdekat
akan sangat membantu dalam membuat keputusan dan menciptakan koping yang positif ,
sehingga keluarga memiliki peran yang besar dalam penciptaan koping yang positif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33687757/ASKEP_HDR_SITUASIONAL_docx
https://id.scribd.com/document/449878087/Makalah-HDRS