Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mely Ayu Antika

kelas : 1A

NIM : 1926065

Nomor absen : 32

Mata kuliah : komunikasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Isolasi Diri

Topik : Gangguan Kesehatan

Sub pokok bahasan : Isolasi Diri

Sasaran : keluarga pasien dengan gangguan isolasi diri

Hari/tanggal : sabtu, 18 April 2020

Waktu : 60 menit

Tempat : rumah pasien yang mengalami ganguan isolasi diri

Penyuluh :

 agung saputra

 Andika saputra

 Tari dwi lestari

 Sumantri

A. Latar Belakang
Menarik diri (withdrawal) adalah suatu tindakan melepaskan diri, baik
perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung
( isolasi diri ). Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi
sehingga merasa tidak aman dalam berhubungan dengan orang lain.

Pada klien dengan menarik diri diperlukan rangsangan/ stimulus yang


adequat untuk memulihkan keadaan yang stabil. Stimulus yang positif dan
terus menerus dapat dilakukan oleh perawat. Apabila stimulus tidak
dilakukan / diberikan kepada klien tetap menarik diri yang akhirnya dapat
mengalami halusinasi, kebersihan diri kurang dan kegiatan hidup se hari –
hari kurang adequat.

B. Tujuan Instruksional umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat


mengetahui tentang isolasi diri.

C. Tujuan instruksional khusus

Setelah dilakukan Penyuluhan tentang isolasi diri diharapkan peserta


penyuluhan mampu:

1. Menjelaskan tentang pengertian dari isolasi diri

2. Menjelasklan tentang apa saja penyebab dari isolasi diri

3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala dari isolasi diri

4. Menjelaskan tentang keuntuntungan berhubungan dengan orang lain


dan kerugian berhubungan dengan orang lain

5. Menjelaskan tentang penatalaksanaan isolasi diri

D. Sasaran penyuluhan

Sasaran penyuluhan ditujukan kepada semua warga desa fajar asri


terutama yang memiliki keluarga atau sodara yang memiliki gangguan
isolasi diri.
E. Garis besar materi

1. Pengertian dari isolasi diri

2. Penyebab dari isolasi diri

3. Tanda dan gejala dari isolasi diri

4. Keuntuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian


berhubungan dengan orang lain

5. Penatalaksanaan isolasi diri

F. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

G. Media

1. Leptop

2. LCD

3. Leatflet

4. Materi SAP

H. Waktu dan tempat

1. Hari/tanggal : sabtu,18 April 2020

2. Waktu : 60 menit

3. Tempat : rumah pasien yang mengalami gangguan isolasi diri

I. Pengorganisasian

1. moderator : agung saputa


2. Presenter : andika saputra

3. Observer : tari dwi lestari

4. Fasilitator : sumantri

No Tahap/waktu Penyuluh Peserta


1. Pembukaan Pre interaksi  Menjawab salam

(5 menit) a. Memberi salam  Mendengarkan

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan maksud
dan tujuan

d. Menanyakan kesiapan
peserta

e. Memilih media yang


sesuai (telah disiapkan)
2. Pelaksanaan Interaksi  Keluarga klien
mendengarkan dan
(25 menit) a. Menjelaskan tentang
memperhatikan
pengertian dari isolasi
penjelasan seputar
social
isolasi social.
b. Menjelasklan tentang
apa saja penyebab dari
menarik diri

c. Menjelaskan tentang
tanda dan gejala dari
isolasi social

d. Menjelaskan tentang
keuntuntungan
berhubungan dengan
orang lain dan kerugian
berhubungan dengan
orang lain

e. Menjelaskan tentang
penatalaksanaan isolasi
sosial
3. Penutup Terminasi Keluarga klien dapat
menjawab pertanyaan yang
(10 menit) a. Merapikan alat
diberikan oleh penyuluh.
b. Menyimpulkan hasil
penyuluhan kesehatan

c. Evaluasi keberhasilan
penyuluhan kesehatan

d. Memberikan saran

e. Salam penutup .

J. Sumber materi

Townsend M.C,1998.diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri,


pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan,Jakarta : EGC

Stuart and sudden. Buku saku keperawatan kesehatan jiwa, alih bahasa
hapid AYS,Jakarta : EGC

www.erfanhiyadi.blogspot.com/ askep isolasi social. Html


K. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

o Kesiapan waktu dan tempat penyuluhan

o Kesiapan materi penyuluhan

o Tempat yang digunakan cukup aman dan nyaman

2. Evaluasi hasil

o Peserta penyuluhan sangat antusias dankundusif

o Keluarga peserta menjawab pertanyaan yang diberikan

3. Evaluasi proses

o Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan waktu yang telah


ditentukan

o 80% keluarga dan pasien memahami materi

L. Lampiran materi

1. Pengertian

Isolasi diri adalah suatu keadaaan kesepian yang diekspresikan oleh


individu dan dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan
sebagai suatu keadaan negative yang mengancam. ( Mary C. Townsend,
Diagnose Keperawatan. Psikiatri, 1998).

Isolasi diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami


ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau
dengan lingkungan.

2. Penyebab dari menarik diri

a) Faktor predisposisi
Kegagalan perkembangan yang dapat mngakibatkan individu tidak
percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu takut salah, putus asa
terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain,
tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan

b) Faktor presipitasi

dari factor sosial kulturalkarena menurunnya stabilitas keluarga dan


berpisah dengan orang yang terdekat atau kegagalan orang lain
untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam keluarga sehingga
menyebabkan klien berespon menghindar dengan menarik diri
dengan lingkungan.

3. Tanda dan Gejala

 Apatis, ekspresi sedih.

 Menghindari orang lain (menyendiri), klien tampak memisahkan diri


dari orang lain, misalnya pada saat makan.

 Komunikasi kurang atau tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-


cakap dengan klien lain, misalnya pada saat makan.

 Tidak ada kontak mata, klien lebih sering menunduk.

 Berdiam diri dikamar/tempat terpisah. Klien kurang mobilitasnya.

 Menolak berhubungan dengan orang lain. Klien memutuskan


percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.

 Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. Artinya perawatan diri dan


kegiatan rumah tangga sehari-hari tidak dilakukan.

 Posisi janin pada saat tidur.

 Tidak mampu membuat keputusan.dan berkonsentrasi.


4. Keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.

a) Keuntungan berhubungan dengan orang lain :

 Menambah banyak teman

 Bisa berbagi dengan sesama

 Bisa saling membantu/menolong

 Bisa melupakan semua kesedihan

 Dihormati dan dihargai oleh orang lain

b) Kerugian tidak berhubungan dengan orang lain :

 Tidak mempunyai teman

 Tidak bisa mengenal orang lain

 Selalu menyendiri

 Tidak dihormati dan dihargai oleh orang lain

 Tidak bisa berbagi pengalaman/selalu menghadapi masalah


sendiri.
E. Penatalaksanaan

a. Bina hubungan saling percaya

b. Interaksi sering dan singkat

c. Dengarkan dengan sikap empati

d. Beri umpan balik yang positif

e. Jujur dan menepati semua janji

f. Bimbing klien untuk meningkatkan hubungan sosial secara bertahap

g. Berikan pujian saatklien mampu berinteraksi dengan orang lain

h. Diskusikan dengan keluarga untuk mengaktifkan support system yang ada

i. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat anti depresan

Anda mungkin juga menyukai