Anda di halaman 1dari 3

FORM LAMPIRAN TUGAS MA.

DOKUMENTASI KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN STIKESS PANCA


BHAKTI BANDAR LAMPUNG

Pertemuan TM Ke 7 (Praktik) Judul Dokumentasi Diangnosa Keperawatan

Nama Mahasiswa :Mely Ayu Antika

NPM : 1926065

Kelas: 2A

Kasus : Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di ruang penyakit dalam hari ke 2 dengan diagnosis
medis demam typoid. Hasil pengkajian, mengeluh nyeri perut, cemas, BAB 4 kali sehari dengan
konsistensi feses cair, lemah, peristaltic usus 18 x/menit. TD 110/60 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit,
frekuensi napas 20 x/menit dan suhu 37,6oC. terpasang infus cairan.

Tugas : 1. Tentukan satu diagnosa Keperawatan Utama pasien di atas mengacu pada SDKI (Standar
Diagnosa Keperawatan Indonesia)!

2. Buatlah Tujuan tindakan Keperawatan sesuai diagnosa nomor 1 sesuai dengan SLKI (Standar Luaran
Keperawatan Indonesia)!

3. Buatlah Perencanaan tindakan (intervensi) sesuai jawaban sebelumnya mengacu pada SIKI (Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia)

Jawab :

1. Diare ( D.0020 ) berhubungan dengan Inflamasi gastrointestinal ditandai dengan :

DS :

-Klien mengeluh nyeri perut

-BAB 4 kali sehari dengan konsistensi fases cair

DO :

-Klien lemah -Peristaltic usus 18x/menit

-Klien tepasang infus cairan

2. Diagnosa Tujuan (SMART) Diare ( D.0020 ) berhubungan dengan Inflamasi gastrointestinal

DS :

- Klien mengeluh nyeri perut

- BAB 4 kali sehari dengan konsistensi fases cair


DO :

- Klien lemah

- Paristaltic usus 18x/menit

- Klien terpasang infus cairan Setelah melakukan tindakan keperawatan

selama 3 x 24 jam Diare berhubungan dengan Inflamasi gastrointestinal. Klien dapat terpenuhi dengan
Kriteria Hasil :

- Kontrol pengeluaran fases sedang (3)

- Nyeri abdomen cukup menurun (4)

- Konsistensi fases sedang (3)

- Peristaltic usus membaik (5)

3. Manajemen Diare ( I.03101 ) Definisi Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampak nya Tindakan

Observasi :

- Identifikasi penyebab diare ( inflamasi gastrointestinal )

- Identifikasi riwayat pemberian makanan

- Identifikasi gejala invaginasi ( lemah )

- Monitor warna, volume, frekuensi, dan kosistensi tinja

- Monitor tanda dan gejala hypovolemia

- Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah perianal

- Monitor jumlah pengeluaran diare

- Monitor keamanan penyiapan makanan

Terapeutik :

- Berikan asupan cairan oral ( mis.larutan gula, oralit, pedialyte, renalyte)

- Pasang jalur intravena - Berikan cairan intravena ( mis. ringer asetat, ringer laktat), jika perlu

- Ambil sempel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit

- Ambil sampel fases untuk kultur, jika perlu


Edukasi :

- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap

- Anjurkan menghindari makanan seperti pembentik gas, pedas dan mengandung laktosa

Kolaborasi :

- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas

- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik

- Kolaborasi pemberian obat pengeras fases.

Anda mungkin juga menyukai