Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Jiwa Semester IV

Disusun Oleh :

DEVINTA WAHYU KUSUMA (P17250194051)

Dosen Pengampu :

AGUNG EKO H. S.Kep,.Ns,M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


Prodi Diploma III Keperawatan Kampus VI Ponorogo
Tahun Akademik 2020/2021
Jalan Dr. Ciptomangunkusumo No.82A Ponorogo
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat
waktu. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Keperawatan Jiwa
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................
D. Manfaat .....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi .....................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran…………………………………………………………………..
DAFTARPUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO  sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental
dan social, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.Menurut UU Kesehatan RI no. 23
tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa, social yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.Sakit adalah ketidak seimbangan
fungsi normal tubuh manusia, termasuk sejumlah system biologis dan kondisi penyesuaian.
Kesehatan jiwa adalah satu kondisi sehat emosional psikologis, dan social yang terlihat dari
hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang
positif, dan kestabilan emosionl (Videbeck, 2008)Gangguan jiwa didefenisikan sebagai suatu
sindrom atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitakan
dengan adanya distress (misalnya gejala nyeri) atau disabilitas (kerusakan pada satu atau lebih
area fungsi yang penting) (Videbeck, 2008)
Di zaman modern ini, globalisasi terjadi di berbagai bidang. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin pesat. Selain berbagai kemudahan, pada zaman modern
ini juga memberikan banyak stresor bagi masyarakat. Stresor dapat memengaruhi keadaan
jiwa seseorang Salah satunya harga diri rendah.Harga diri rendah adalah perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif
terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal
karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri (Keliat, 1998). Harga diri seseorang
sangat dipengaruhi oleh individu itu sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan
beberapa pengalaman individu. Seseorang yang memiliki koping yang baik, maka ia akan
mampu mempertahankan atau meningkatkan harga dirinya
B.Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Harga Diri Rendah ?
2. Apa saja etiologi Harga Diri Rendah ?
3. Apa saja  proses terjadinya Harga Diri Rendah
4. Apa saja Prognosis dan komplikasi Harga Diri Rendah?
5. Apa saja Manifestasi Klinik Harga Diri Rendah?
6. Apa saja Penatalaksanaan Harga Diri Rendah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Harga Diri Rendah
2. Untuk mengetahui etiologi dari Harga Diri Rendah
3. Untuk mengetahui proses terjadinya Harga Diri Rendah
4. Untuk mengetahui Prognosis dan komplikasi Harga Diri Rendah
5. Untuk mengetahui Manifestasi Klinik Harga Diri Rendah
6. Untuk mengetahui Penatalaksanaan  Harga Diri Rendah

C. MANFAAT
1. Bagi penulis
Sebagai tambahan referensi dan bahan pustaka bagi sekolah tinggi ilmu kesehatan
mengenai perawatan pasien halusianasi
2. Bagi pembaca
Untuk menambah wawasan dan memberikan informasi kepada mahasiswa lain
dan kepada masyarakat mengenai perawatan pasien halusianasi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
  Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan
menganalisis seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri. (Gail. W. Stuart,
2007).    Harga diri rendah  adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri, dan sering
disertai dengan kurangnya perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, tidak
berani menatap lawan bicara lebih banyak menunduk, berbicara lambat dan nada suara lemah
(Keliat, 2010). Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada
harapan dan putus asa ( Depkes RI, 2000 )
B. Proses Terjadinya Masalah
Proses terjadinya harga diri rendah dijelaskan oleh Stuarat dan Laraia (2008) dalam
konsep stress adapatasi yang teridiri dari faktor predisposisi dan presipitasi.
a. Faktor Predisposisi:
 Biologis
 Faktor heriditer (keturunan) seperti adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa Selain itu adanya riwayat penyakit kronis atau trauma kepala
merupakan merupakan salah satu faktor penyebab gangguan
 Psikologis
 pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan,
 penolakan dari lingkungan ,orang terdekat serta harapan yang tidak realistis.
Kegagalan berulang, kurang
 mempunyai tanggungjawab personal dan memiliki ketergantungan yang tinggi
 memiliki penilaian yang negatif terhadap gambaran dirinya, mengalami krisis
identitas, peran yang terganggu, ideal diri yang tidak realistis.
 Faktor Sosial Budaya
 Penilaian negatif dari lingkungan terhadap klien, sosial ekonomi rendah,
 pendidikan yang rendah serta adanya riwayat penolakan lingkungan pada tahap

b. FaktorPresipitasi
 Riwayat trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan pengalaman psikologis yang
tidak menyenangkan, menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan, menjadi
pelaku, korban maupun saksi dari perilaku kekerasan.
 Ketegangan peran: Ketegangan peran dapat disebabkan karena
 Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan
seperti transisi dari masa kanak-kanak ke remaja.
 Transisi peran situasi: terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga
melalui kelahiran atau kematian.
 Transisi peran sehat-sakit: merupakan akibat pergeseran dari kondisi sehat kesakit.
Transisi ini dapat dicetuskan antara lain karena

C. Patofisiologi
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri rendah
situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu tidak pernah
mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan mungkin
kecendrungan lingkungan yang selalu memberi respon negatif untuk mendorong individu
menjadi harga diri rendah.
 Harga diri rendah kronis disebabkan banyak faktor. Awalnya individu berada pada
suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu berusaha menyelesaikan krisis
tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak mampu atau merasa gagal
menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan
menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika lingkungan
tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara terus
menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis.

D. Manifestasi Klinis
Menurut Keliat tanda dan gejala yang dapat muncul pda pasien harga diri rendah adalah :
1.  Perasaan malu terhadap diri sendiri, individu mempunyai perasaan kurang percaya diri.
2.  Rasa bersalah terhadaap diri sendiri, individu yang selalu gagal dalam  meraih
sesuatu.
3.  Merendahkan martabat diri sendiri, menganggap dirinya berada dibawah orang lain.
4. Gangguan berhubungan social seperti menarik diri, lebih suka menyendiri  dan tidak
ingin bertemu orang lain.
5.  Rasa percaya diri kurang , merasa tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki.
6. Sukar mengambil keputusan, cenderung bingung clan ragu-ragu dalam memilih
sesuatu.
7.  Menciderai diri sendiri sebagai akibat harga diri yang rendah disertai harapanyangsuram
sehingga memungkinkan untuk mengakhiri kehidupan.
8.  Mudaah tersinggungatau marahyang berlebihan.
9.  Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri.
10.Kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun,
tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menuncluk, dan bicara lambat dengan
nada lemah.
11. Penyalahgunaan zat

E. Penatalaksanaan

1. Psikoterapi
Terapi kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan orang lain,
penderita lain, perawat clan dokter. Maksudnya supaya ia ticlak mengasingkan diri lagi
karena bila ia menarik diri ia clapat membentuk kebiasaan yang kurang baik. Dianjurkan
untuk mengadakan permainan atau latihan bersama.
2. Therapy aktivitas kelompok
dibagi empat, yaitu therapy aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, theerapy
aktivitas kelompok stimulasi sensori, therapi aktivitas kelompok stimulasi realita clan
therapy aktivitas kelompok sosialisasi. Dari empat jenis therapy aktivitas kelompok
diatas yang paling relevan dilakukan pada individu dengan gangguan konsep diri harga
diri rendah adalah therapy aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Therapy  aktivitas
kelompok stimulasi persepsi adalah therapy yang mengunakan aktivitas sebagai stimulasi
dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, hasil
diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang    berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak
mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri. Dalam malakukan perawatan jiwa sangat
penting sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang
baik dengan tenaga medis (dokter dan perawat), keluarga dan juga lingkungan (tetangga
dan masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat
yang merawat tercapai.
B. Saran
Libatkan klien dalam aktivitas positif. Minum obat secara rutin, memahami aspek positif
dan kemampuan yang dimilikinya. Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain

Anda mungkin juga menyukai