Disusun Oleh:
Kelompok P21A
1. GITA TRISNA ANGGRAINI (P21002)
2. AFIFAH FITRI ANNISA NUR HADI (P21011)
3. ALDIRA AYU CAHYA ANGGRAINI (P21014)
4. BAGHIZA KHAUTAL TAJUDDIN (P21017)
5. DEWI PUSPITASARI (P21023)
6. LAILA NUR RAHMA (P21035)
7. NAWANG DWI PUSPITASARI (P21042)
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan dengan tepat waktu makalah keperawatan jiwa
kami yang berjudul "HARGA DIRI RENDAH". Adapun tujuan dari penyusunan
makalah ini yaitu guna memenuhi kewajiban kami terhadap tugas mata kuliah
keperawatan jiwa, sekaligus menambah wawasan mengenai harga diri rendah yang telah
diberikan.
Dalam proses penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses penyelesaian makalah ini baik secara
langsung dan tidak langsung. Tak luput atas kesalahan, kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang ada. Oleh karena itu, kami
menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Adanya kritik dan saran yang membangun kami terima guna memperbaiki
kualitas penulisan kami kedepannya. Semoga makalah yang kami buat dapat
memberikan banyak manfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. LATAR BELAKANG......................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................
C. TUJUAN PENULISAN....................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS..............................................................................
A. Konsep Harga Diri Rendah...............................................................................
1. Pengertian Harga Diri Rendah..........................................................................
2. Penyebab Harga Diri Rendah...........................................................................
3. Tanda Dan Gejala.............................................................................................
4. Akibat Terjadinya Masalah...............................................................................
5. Mekanisme Koping...........................................................................................
6. Penatalaksanaan ............................................................................................
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH.
1. Pengkajian.........................................................................................................
2. Pohon masalah .................................................................................................
3. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul................................................
4. Diagnosa Keperawatan.....................................................................................
5. Rencanaa Asuhan Keperawatan.......................................................................
6. Implementasi.....................................................................................................
7. Evaluasi.............................................................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................................
A. PENGKAJIAN.................................................................................................
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ......................................................................
C. PERENCANAAN ..............................................................................................
D. IMPLEMENTASI..............................................................................................
E. EVALUASI.........................................................................................................
BAB IV PENUTUP ................................................................................................
KESIMPULAN ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gangguan harga diri rendah menggambarkan perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang kepercayaan, dan merasa gagal untuk mencapai keinginannya
(Muhith,A, 2016). Dengan gangguan harga diri yang rendah seseorang akan
menghadapi suasana hati dan ingatan tentang masa lalu yang negatif dan lebih
rentan mengalami depresi ketika menghadapi stress karena pola pikir yang buruk
tentang diri sendiri, tujuan hidup yang tidak jelas, dan masa depan yang lebih psimi,
semakin rendah harga diri seseorang akan lebih berisiko terkena gangguan
kepribadian(Betty dkk. 2016).
Depresi merupakan bentuk satu ganguan jiwa yang ditandai dengan
kemurungan, kelesuan, tidak berhairah, putus asa, dan tidak berguna (Nasir dan
Muhith, 2011), depresi juga dapat menonaktifkan hubungan fungsional, sosial dan
fisik, dan meningkankan angka bunuh diri (Holm dan Severinsson dalam wood, E
atall, 2017) Gejala paling khas sering terjadi saat berduka cita dan individu yang
melaporkan keadaan depresi, seperti mengalami kesedihan, insomnia, penurunan
nafsu makan. Beberapa peneliti telah mencatat bahwa kesedihan tidak selalu
menghasikan gejala kognitif depresi, seperti halnya harga diri rendah atau perasaan
tidak berharga (Friedman, R A. 2012).
B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa definisi dari harga diri rendah?
2) Apa penyebab dari harga diri rendah?
3) Apa saja tanda dan gejala dari harga diri rendah?
4) Apa akibat ternjadi nya masalah tersebut ?
5) Bagaimana mekanisme koping pada harga diri rendah?
6) Bagaimana penatalaksanaan pada harga diri rendah?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan jiwa dengan harga diri
rendah
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui definisi dari harga diri rendah
b. Untuk mengetahui penyebab dari harga diri rendah
c. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari harga diri rendah
d. Untuk mengetahui akibat ternjadinya masalah dari harga diri rendah
e. Untuk mengetahui mekanisme koping dari harga diri rendah
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari harga diri rendah
BAB II
KAJIAN TEORI
5. MEKANISME KOPING
Seseorang dengan harga diri rendah memiliki mekanisme koping jangka pendek
dan jangka panjang. Jika mekanisme koping jangka pendek tidak memberikan
hasil yang telah diharapkan individu, maka individu dapat mengembangkan
mekanis koping jangka panjang (Direja, 2011). Mekanisme tersebut mencakup
sebagai berikut :
a. Jangka Pendek
1) Aktivitas yang dilakukan untuk pelarian sementara yaitu : pemakaian
obat-obatan, kerja keras, nonton tv secara terus menerus.
2) Aktivitas yang memberikan penggantian identitas bersifat sementara,
misalnya ikut kelompok sosial, agama, dan politik).
3) Aktivitas yang memberikan dukungan bersifat sementara misalnya
perlombaan.
b. Jangka Panjang
1) Penutupan identitas : terlalu terburu-buru mengadopsi identitas yang
disukai dari orang-orang yang berarti tanpa memperhatikan keinginan
atau potensi diri sendiri.
2) Identitas Negatif : asumsi identitas yang bertentangan dengan nilai-nilai
dan harapan masyarakat.
6. PENATALAKSANAAN
a. Psikofarmako
1) Cloppromazine (CPZ)Indikasi untuk sindrom psikologis yaitu berat
dalam kemampuan menilairealistis, kesadaran diri terganggu, waham,
halusinasi, gangguan perasaandan perilaku aneh
2) Efek samping sedasi, gangguan otonomik dan endokrin
3) Haloperidol (HPL)Indikasi : berdaya berat dalam kemampuan menilai
realistis dalam fungsinetral serta fungsi kehidupan sehari-hariEfek
samping : sedasi, gangguan otonomik dan endokrin.
4) Trihexypheridyl (THP)Indikasi : Segala jenis penyakit parkinson,
termasuk pascaenchepalitis danidiopatikEfek samping : hpersensitive
terhadap trihexyphenidyl, psinosis berat, psikoneurosis, dan obstruksi
saluran cerna
b. Psikoterapi
1) Terapi okupasi/ rehabilitasiTerapi terarah bagi pasien, fisik maupun
mental dengan menggunakanaktivitas terpilih sebagai media. Aktivitas
tersebut berupa kegiatan yangdirencanakan sesuai tujuan.
2) Terapi psikososialRencana pengobatan skizofrenia harus ditujukan pada
kemampuan dankekurangan pasien. Selain itu sebagai strategi
penurunan stress danmengenal masalah dan perlibatan kembali pasien
ke dalam aktivitas.
3) Psikoterapi dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif
danindividual atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan
maksud untuk
c. Manipulasi lingkungan
1) Bersikap menerima psien dan negatifismenya
2) Melibatkan pasien dalam aktivitas kelompok dan aktivitas di ruangan
3) Memberi kesempatan pada pasien untuk mengerjakan tugas
dantanggungjawabnya sendiri. Misalnya, menata tempat tidur,
membersihkanalat makan, dan minum obat.
4) Memberikan umpan balik positif untuk tugas-tugas yang dilakukan
secara mandiri
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul pada masalah harga diri rendah kronis
menurut SDKI (2018), yaitu :
a. Harga diri rendah (D.0086)
b. Isolasi Sosial (D.0121)
c. Koping tidak efektif (D.0096)
Penilaian diri
Terapeutik :
positif meningkat
(5) Diskusikan tanggung
jawab terhadap perilaku
Perasaan
memiliki Jadwalkan kegiatan
mampu agresif
Edukasi :
̶ Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
̶ Anjurkan ikut serta
kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
̶ Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang
lain
3. Koping Setelah dilakukan Promosi koping (I.09312)
Tidak intervensi keperawatan Observasi :
Efektif selama 3 x 24 jam, Identifikasi kegiatan
(D.0096) maka Status Koping jangka pendek dan panjang
membaik dengan sesuai tujuan
kriteria hasil: Identifikasi kemampuan
Status Koping yang dimiliki
(D.09086) Identifikasi dampak dan
Kemampuan situasi terhadap peran dan
memenuhi peran hubungan
sesuai usia Identifikasi metode
meningkat (5) penyelesaian masalah
Perilaku koping Identifikasi kebutuhan dan
adaptif meningkat keinginan terhadap
(5) dukungan sosial
Verbalisasi
kemampuan Terapeutik :
mangatasi masalah Gunakan pendekatan yang
meningkat (5) tennag dan meyakinkan
Verbalisasi Diskusikan alasan
kelemahan diri mengkritik diri sendiri
meningkat (5) Fasilitasi dalam
memperoleh informasi
yang dibutuhkan
Motivasi terlibat dalam
kegiatan social
Perkenalkan dengan orang
atau kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama
Dukung penggunakan
mekanisme pertahanan
yang tepat
Edukasi :
Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Anjurkan keluarga terlibat
Ajarkan cara memecahkan
masalah secara konstruktif
6. Implementasi
Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan
keperawatan. Pada situasi nyata implementasi seringkali jauh berbeda dengan
rencana (Direja,2011).
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir proses asuhan keperawatan. Pada tahap ini kita
melakukan penilaian terakhir terhadap kondisi pasien dan disesuaikan dengan
kriteria hasil sebelumnya yang telah dibuat. Dalam evaluasi asuhan keperawatan
menggunakan format SOAP seperti :
S : Subjective ( pernyataan atau keluhan dari pasien)
O : Objective ( data yang diobservasi oleh perawat)
A : Analisys ( kesimpulan dari subjektif dan objektif)
P : Planning ( rencana tindakan yang dilakukan berdasarkan analisis)
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
IDENTITASKLIEN
Inisial : Nn. S(P)
Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2023
Umur : 18 Th
No. RM : 338xxx
A. ALASAN MASUK
Ibu Nn. S mengatakan telah memiliki 2 anak, ibu klien mengatakan anaknya
awalnya biasa saja tidak mengalami penyakit apapun. Tetapi waktu sekolah online
anak tersebut selalu asyik dengan gudget nya sendiri. Tanpa disadari dia selalu
bermain HP hampir setiap hari non stop. Dan tiba – tiba anak itu jatuh sakit dan
disaat sekolah online itu HP anak tersebut diminta oleh kedua orang tuanya tetapi
anak itu selalu marah. Hampir setiap hari anak itu dikasih tahu tapi selalu marah
jika diperingatkan oleh kedua orang tuanya. Dan ayahnya juga memarahi anak
tersebut dengan keras dan sempat memukul pasien. Dari hal tersebut anak menjadi
murung suka menyendiri dan tidak ingin bertemu dengan siapa, disitu pasien
mengalami sedih yang berat dan ingin sendiri. Kemudian sang ibu membawa anak
tersebut ke RSJD Surakarta untuk diperiksakan mental dan kesehatan anak tersebut.
Setelah diperiksa oleh dokter spesialis jiwa pada remaja anak tersebut saat
berbicara dengan dengan lawan bicaranya, klien tampak menunduk dan
menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya. Serta tatapan anak tersebut
kosong, tidak ingin berbicara hanya bisa diam disaat ditanya dan anak ini sering
menangis. Maka dari itu Dokter Spesialis Jiwa mengatakan anak ini harus rawat
inap ke bangsal Kresna untuk penanganan lebih lanjut agar anak tersebut cepat
sehat seperti sedia kala.
B. FAKTORPREDISPOSISI
Aniaya Seksual
Penolakan
Tn. th Nn. S 18 th
Kekerasan dalam Keluarga
Tindakan Kriminal
C. PEMERIKSAANFISIK
a. Tandavital
TD : 102/72 mmHg, N : 113x/menit, T: 36,6C RR :20x/menit
b. Ukur TB : 150 cm, BB : 33Kg
c. Keluhanfisik Ya Tidak
Ibu pasien mengatakan badan pasien sehat-sehat saja, tidak merasakan sakit
D. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Klien
Ibu Pasien mengatakan hidup dan tinggaldi Cirebon dengan keluarga tetapi di saat
anak sakit dibawa ke karanganyar. Kemudian anak sakit semakin parah maka itu dibawa ke
RSJD SURAKARTA. Tetapi anak yang pertama sering menjenguk adiknya yang sedang
sakit.
b. Konsepdiri
1) Gambarandiri
Ibu Pasienmengatakan pasien tidak membenci anggota tubuhnya, pasien
mengatakan menerima tubuhnya apaadanya.
2) Identitas
Ibu Pasien mengatakan pasien belum menikah, seharusnya pasien ini masih
melanjutkan sekolah.
3) Peran
Ibu Pasienmengatakan perannya anak dalam keluarga yaitu hanya cukup
dengan fokus belajar untuk meriah cita – cita yang diharapkannya. Dan bisa
membanggakan kedua orang tuanya.Dan berkeinginan untuk sembuh.
4) Idealdiri
Ibu Pasien mengatakan ingin diri pada anaknya kembali seperti dulu,
berbaur dengan tetangga-tetangga dan teman – teman sekolahnya, tapi
pasien sekarang merasa malu dan selalu menyendiri.dan berkeinginan untuk
sembuh.
5) Harga diri
Ibu Pasien mengatakan pasien merasa malu dengan teman – temannya yang
seumurnya dengan anak tersebut.
c. HubunganSosial
1) Orang yang berarti :
Ibu pasien mengatakan pasien hanya dekat dengan ibunya saja.
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Ibu pasien mengatakan tidak pernah keluar dari lingkungan rumah setelah
sembuh, dan hanya murung sedih menyendiri di kamar saja.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Ibu pasien mengatakan pasien sangat malu dan takut untuk bertemu dengan
orang lain maka dari itu anak tersebut hanya mengurung diri dikamar dan
terlihat sedih dengan tatapan yang kosong.
d. Spiritual
1) Nilai dankeyakinan
Ibu pasien mengatakan beragama Islam
2) KegiatanIbadah
Ibu pasien mengatakananaknya tidak menjalankan kewajiban sholat.
E. STATUSMENTAL
e. Penampilan
Tidakrapi Pakaiansesuai
Cara berpakaian tidak sesuaisepertibiasanya Lain-lain
Jelaskan :
Pasien tampak rapi dan bersih saat berpakaian.
f. Pembicaraan
Cepat Keras
Inkoheran
Lambat
Jelaskan :
Ibu pasien mengatakan pasien mampu menjawab pertanyaan dengan suara lirih,
menunduk, dan tidak menatap mata lawan bicara.
g. AktivitasMotorik
Lesu Tegang Gelisah
Agitas
Jelaskan :
Pasien hanya diam dan bedrest. Bergerak sedikit demi sedikit.
h. Alamperasaan
Sedih Ketakutan Putusasa
Gembiranberlebihan Lain-lain
Jelaskan :
Pasien tampak
menunduk dan
cenderung diam
j. Interaksi selamawawancara
Bermusuhan Tidakkooperatif Mudah
Tersinggung
Kontak mata kurang
Jelaskan :
Jelaskan :
1) Perawatandiri
Mandi
BAB/BAK
Berhias
Makan
Ibu pasien mengatakan pasien tidak mampu melakukan perawatan diri
secaea mandiri tanpa bantuan.
2) Nutrisi
Ya Tidak
Apakah anda puas dengan pola makan anda ?
Ibu pasien mengatakan setelah diberikan obat pasien setiap malam tidak
bangun saat tidur.
4) Kemampuan Kliendalam Ya Tidak
Mengantisipasi kebutuhan sendiri
Membuat keputusan berdasarkan keinginan diri sendiri
Keluarga
Profesional/Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Ibu pasien mengatakan pasien paling dekat dengan ibunya saja.
6) Apakahklienmenikmatisaatbekerja,kegiatanyangmenghasilkanatau
hobi
Ya Tidak
Ibu pasien mengatakan pasien tidak mempunyai hobi. Tetapi saat kecil
hobinya dia yaitu karat
G. MEKANISMEKOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara denganoranglain Minumalkohol
Mampumenyelesaikanmasalah Reaksilambat
Olahraga Mencedaraidiri
Lainnya Lainnya
Ibu pasien mengatakan pasien malu untuk berhadapan dengan banyak orang,
lebih baik diam dirumah, ibu pasien mengatakan saat ada tetangga yang
berkunjungkerumah, pasien hanya berdiam diri dikamar.
d. Masalah denganpekerjaaan
Ibu Pasien mengatakan tidak bekerja, pasien hanya siswa untuk belajar.
e. Masalah denganperumahan
Ibu Pasien mengatakan anaknya tinggal dengan kedua orang tuanya.
f. Masalahekonomi
Ibu Pasien mengatakan tidak ada masalah ekonomi.
I. ASPEKMEDIK
DO :
- Pasien tampak mengepalkan
tangan
- Pasien tampak kontak mata
kosong
- Pasien tampak lesu
DO :
- Pasien tampak murung
- Pasien menghindari tatap mata
dengan lawan bicara
- Pasien tampak sedih
- Pasien tampak hanya diam
K. POHONMASALAH
B. RENCANA ASUHANKEPERAWATAN
Jelaskan cara mengontrol pk : fisik, Pasien dapat mengontrol marahnya dengan tarik
obat, verbal, spiritual. nafas dalam
RTL :
Evaluasi SP 3 dan lanjutkan SP 4 (cara
kontrol marah dengan latihan spiritual)
5. Jum’at Harga Diri DS : S:
17 februari Rendah
Ibu pasien mengatakan pasien kemarin - Ibu pasien mengatakan pasien belummampu
2023
tidak melakukan melakukan kegiatan melakukan apa yang telahdicontohkan
sesuai jadwal ADL, ibu pasien - Ibu pasien mengatakan pasien tidakmau
mengatakan akan melakukan kegiatan melakukan kegiatan sesuaiADL
hari ini dengan baik O:
DO : - pasien tidak memperhatikan saat diberi
Pasien tampak lebih tenang contoh melakukan kegiatan menyapulantai
Tindakan : Melakukan SP 3 - pasien tidak mampu melakukan
RTL : Menulis dan melakukan kegiatan kegiatansesuai yang telah dicontohkan
ADL pasien. (menyapulantai)
- pasien tidakkooperatif
A:
Masalah belum teratasi,
P:
Intervensidilanjutkan,
Melakukan SP ke 3 (menyapu lantai)
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan
pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara
sosial. Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak
realistis.
DAFTAR PUSTAKA
Mapaung, Sinta. 2013. Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah. Terdapat pada :
https://www.academia.edu/37004552/LAPORAN_PENDAHULUAN_HARGA_DI
RI_RENDAH
Reynaldi, Gerry. 2016. Upaya Peningkatan Aktualisasi Diri Pada Klien Dengan
Gangguan Harga Diri Rendah Di RSJD Arif Zainudin Surakarta. Diperoleh dari
http://eprints.ums.ac.id/46065/3/GARRY%20FINISH %20UPLOAD.pdf
Stuart, G.W. 2013. Pocket Guide To Psychiatric Nursing, 5 ed. Mosby. Missouri.
Pamilih Eko Karyuni, 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa ed 5. Jakarta : EGC.
Soetejo. 2018. Keperawatan Jiwa (Konsep Dan Praktik Asuhan Keperawatan Jiwa :
Gangguan Jiwa Dan Psikososial). Yogyakarta Pustaka Baru Press.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI . (2018) . Standar Intervensi Keperawatan: Definisi dan
Tindakan Keperawatan.Jakarta : DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI . (2018) . Standar Luaran Keperawatan: Tujuan dan Kriteria
Hasil Keperawatan.Jakarta : DPP PPNI.