Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HARGA DIRI RENDAH


Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa II

Dosen Pengampu : Ns. Sri Andala, M.Kep

Disusun oleh :

KELOMPOK IV

{SEMESTER : V / D}

1. Niken Apdiningsih ( 1707201119 )

2. Zahara Marfuzah ( 1707201132 )

3. Intan Fitria ( 1707201109 )

4. Naufa Tanzila ( 1707201118 )

5. Nur Afni ( 1707201120 )

6. Rauzatul Uli ( 1707201124 )

PRODI SI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LHOKSEUMAWE
2019
PENGESAHAN MAKALAH

1. Judul Makalah : Harga Diri Rendah

2. Ketua Pembuat Makalah

a. Nama Lengkap : Niken Apdiningsih

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. Alamat email : nikenningsih97@gmail.com

3. Anggota Kelompok Makalah : 6 Orang

4. Dosen Guru Pembimbing :

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ns. Sri Andala, M.Kep

b. NIP : 9901004808

Lhokseumawe, 20 November 2019

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Ketua

(Ns. Sri Andala, M.Kep) (Niken Apdiningsih)


NIP. 9901004808 NIM. 1707201119

i
KATA PENGANTAR

‫الرحِ يم‬
َّ ‫ن‬ َّ ِ‫َللا‬
ِِ ‫الرحْ َم‬ َِّ ‫بِس ِِْم‬

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan

karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Harga Diri

Rendah” dengan baik. Dengan keterbatasan pengetahuan yang ada, kami tidak

akan dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tanpa dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1. Dosen mata kuliah Keperawatan jiwa II, Ibu Ns. Sri Andala M.Kep yang

senantiasa memberikan apresiasi berupa saran, kritik dan bimbingan demi

kesempurnaan penulisan.

2. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat yang tinggi.

3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan

bantuan pemikiran dan apresiasi dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkat, imbalan, serta karunia-

Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya yang

tidak ternilai. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan di kemudian

hari.

ii
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami

sendiri, pembaca, serta masyarakat luas terutama dalam hal menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan

Lhokseumawe, 26 November 2019

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1

1.2 Tujuan ................................................................................................................1

BAB II KONSEP HARGA DIRI RENDAH

2.1 Definisi Harga Diri Rendah ...............................................................................3

2.2 Etiologi Harga Diri Rendah ...............................................................................3

2.3 Manifestasi Klinis ..............................................................................................4

2.4 Pohon Masalah Harga Diri Rendah....................................................................5

2.5 Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah ..........................................................6

2.6 Asuhan keperawatan (NANDA, NIC, NOC) .....................................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................11

3.2 Saran .................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

LAMPIRAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan di masyarakat, manusia harus dapat mengembangkan

dan melaksanakan hubungan yang harmonis baik dengan individu lain

maupun lingkungan sosialnya. Tapi dalam kenyataanya banyak individu yang

sering mengalami hambatan bahkan kegaggalan yang menyebabkan individu

tersebut menjadi memiliki konsep diri yang negative atau harga diri rendah.

Harga diri renah adalah perasaan negative terhadap diri sendiri, hilangnya

percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1998).

Word Health Organitation (WHO) tahun 2001 menyatakan paling tidak 1 dari

4 orang atau sekitar 450 juta orang terganggu jiwanya. Penelitian yang

dilakukan WHO di berbagai Negara menunjukan bahwa sebesar 20-30%

pasien yang datang ke pelayanan kesehatan menunjukan gejala gangguan jiwa.

Berdasarkan data departemen kesehatan Republik Indonesia tahu 2000

mencapai 2,5 juta orang. Berdasarkan data Medical record di rumah sakit jiwa

provsu gangguan jiwa kategori skizofrenia paranoid sebanyak 1.814 pasien

rawat inap. Pada studi pendahuluan, peneliti memperoleh data bahwa jumlah

pasien harga diri renah sebanyak 26 orang dari total 44 orang atau sekitar

59,2% . Olehkarena itu pada laporan ini akan dibahas tentang harga diri

rendah.

1
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu melakukan

asuhan keperawatan pada klien dengan masalah gangguan konsep diri :

harga diri rendah

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dari harga diri rendah

b. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab harga diri rendah

c. Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala harga diri rendah

d. Mahasiswa mampu menjelaskan pohon masalah dari harga diri rendah

e. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan dari harga diri

rendah

2
BAB II

KONSEP TEORITIS

2.1 Konsep Harga Diri Rendah

2.1.1 Definisi Harga Diri Rendah

Harga diri rendah harus ditolak sebagai sesuatu yang berharga dan tidak

dapat diminta pada kehidupannya sendiri (Yoeddhas, 2010)

Harga diri rendah merupakan semua pemikiran, penilaian, keyakinan dan

kepercayaan individu terhadap dirinya dan mempengaruhi hubungannya

dengan orang lain. Harga diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari

sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri dengan orang

terdekat dan realitas dunia. (Stuart, 2006)

Harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri

termasuk hilangnya kepercayaan diri dan harga diri. Harga diri rendah dapat

terjadi secara situasional (trauma) atau kronis (kritik diri yang berlangsung

lama) dan dapat diekspresikan secara langsung atau tidak langsung. (Stuart

dan Sudden, 2006)

2.1.2 Etiologi Harga Diri Rendah

A. Faktor Predisposisi

Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan harga diri rendah

(Suliswati, 2005) yaitu :

1. Perkembangan individu yang meliputi :

a. Adanya penolakan dari orang tua, sehingga anak merasa tidak di -

3
cintai kemudian dampaknya anak gagal mencintai dirinya dan akan

gagal pula untuk mencintai orang lain.

b. Kurangnya pujian dan kurangnya pengakuan dari orang-orang

tuanya atau orang tua yang penting/ dekat dengan individu yang

bersangkutan.

c. Sikap orang tua over protecting, anak merasa tidak berguna, orang

tua atau orang terdekat sering mengkritik serta merevidasikan indi-

vidu. Anak menjadi frustasi, putus asa merasa tidak berguna dan

merasa rendah diri.

2. Ideal diri

a. Individu selalu dituntut untuk berhasil.

b. Tidak mempunyai hak untuk gagal dan berbuat salah.

c. Anak dapat menghakimi dirinya sendiri dan hilangnya rasa percaya

diri. (Suliswati, 2005)

B. Faktor Presipitasi

Faktor presipitasi atau stresor pencetus dari munculnya harga diri rendah

mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :

a. Gangguan fisik dan mental salah satu anggota keluarga sehingga

keluarga merasa malu dan rendah diri.

b. Pengalaman traumatik berulang seperti penganiayaan seksual dan

psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupan,

aniaya fisik, kecelakaan, bencana alam dan perampokan. Respon

4
terhadap trauma pada umumnya akan mengubah arti trauma tersebut

dan kopingnya adalah represi dan denial. (Suliswati, 2005)

2.1.3 Manifestasi Klinis

Menurut Suliswati, 2005 tanda dan fakta harga diri rendah yaitu:

a. Merasa dirinya lebih rendah dari orang lain

b. Mengkritik diri sendiri dan orang lain

c. Gangguan dalam berhubungan Rasa diri penting yang berlebihan

d. Perasaan tidak mampu

e. Rasa bersalah

f. Pandangan hidup yang pesimis

g. Penolakan terhadap kemampuan pribadi

h. Menarik sosial

i. Khawatir dan menarik diri dari realitas

2.1.4 Pohon Masalah Harga Diri Rendah


DEFISIT PERAWATAN DIRI
RISIKO PERILAKU KEKERASAN (kurang memperhatikan perawatan
diri – 3 hari tidak mandi, kulit
kusam, rambut acak-acakan, badan
Risiko WAHAM Risiko HALUSINASI bau)

Risiko ISOLASI SOSIAL DEFISIT PERAWATAN DIRI


(menarik diri- 2 tahun di kamar)
(kurang memperhatikan perawatan
diri – 3 hari tidak mandi, kulit
HARGA DIRI RENDAH kusam, rambut acak-acakan, badan
(mengkritik diri sendiri- merasa bodoh, penurunan produktifitas-pendiam, bau)
berhenti bekerja, tidak bernah membantu pekerjaan rumah, tidak berani
menatap lawan bicara-tidak aad kontak amata, bicara lambat - suara pelan dan
jawaban singkat.

5
KOPING MASALAH INDIVIDU TIDAK EFEKTIF

(Intrejection, projection - berhenti bekerja, merasa


bodoh. Represi – berdiam diri di dalam kamar 2 tahun)

Gambar 2.1 Pohon Masalah Harga Diri Rendah

2.1.5 Asuhan Keperawatan Harga Diri Rendah

Asuhan keperawatan Tindakan Keperawatan Klien HDR (Keliat & Akemat,

2012)

A. Tindakan keperawatan kepada pasien

1) Tujuan keperawatan

a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki

b. Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

c. Pasien dpat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan

d. Pasien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

e. Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal

2) Tindakan keperawatan

1. Identifikasi kemampuan dan aspek postif yang masih dimiliki pasien.

Untuk membantu pasien, perawat dapat melakukan hal berikut, yaitu :

a. Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, rumah,

adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien

6
b. Beri pujian yang realistic dan hindarkan penilaian yang negatif

2. Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan cara-

cara berikut :

a. Diskusikan dengan pasien mengenai kemampuan yang masih dapat

digunakan saat ini

b. Bantu pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap kema -

mpuan siri yang diungkapkan pasien

c. Perlihatkan respons yang kondusif dan upayakan menjadi

pendengar yang aktif

3. Membantu pasien untuk memilih/menetapkan kemampuan yang akan

dilatih. Tindakan kepewatan yang bisa digunakan yaitu :

a. Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegitan.

b. Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien lakukan

dengan mandiri atau dengan bantuan minimal

4. Latih kemampuan yang dipilih pasien dengan cara berikut :

a. Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegiatan

b. Bersama pasien peragakan kegaitan yang telah ditetapkan

c. Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang bisa pasien

lakukan

5. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih

a. Beri kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan yang telah

dilatihkan

b. Beri pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari

7
c. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan

setiap kegiatan

d. Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih

e. Berikan pasien kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah

pelaksanaan kegiatan

B. Tindakan keperawatan kepada keluarga

1) Tujuan keperawatan

a. Keluarga dapat membantu pasien mengidentifikasi kemamuan yang

dimiliki pasien

b. Keluarga dapat memfasilitasu pelaksanaan kemampuan yang dimiliki

pasien

c. Keluarga dapat memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan yang

sudah dilatih dan memberikan pujian atas keberhasilannya

d. Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan

pasien

2) Tindakan keperawatan

a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

b. Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang dialami oleh

pasien

c. Diskusi dengan keluarga mengenai kemampuan yang dimiliki pasien -

dan puji pasien atas kemampuannya

d. Jelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah

e. Demostrasikan cara merawat pasien harga diri rendah

8
f. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktikan cara merawat

pasien harga diri rendahseperti yang perawat telah demostrasikan

sebelumnya

g. Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah

2.1.6 Asuhan keperawatan (NANDA, NIC, NOC)

a. Analisis Data

Masalah
NO Data Etiologi
keperawatan
1 DO :
 Klien sudah 2 tahun hanya berdiam
diri didalam kamar
 Klien hanya diam dalam posisi duduk
meringkuk dan tidak ada kontak mata
 Klien mau berbicara dengan suara
pelan dan jawabannya singkat
 Klien diam dengan wajah ditundukan
dan tangan memeluk lutut.
Harga diri Gangguan
DS :
rendah kronik psikiatrik
 keluarga mengatakan sebelumnya
klien bekerja sebagai tukang rongsok,
namun sering ditagih oleh pembeli
karena tidak dapat melunasi rongsong
yang dibelinya, hingga klien berhenti
bekerja
 keluarga mengatakan klien orang yang
pendiam, jarang ada komunikasi,baik
dengan istri maupun anak anak dan

9
tidak pernah membantu pekerjaan
rumah
 klien mengatakan saya bingung mau
ngomong apa, saya orang bodoh
2 DO :
 Klien tidak mau bertemu dengan
orang lain
 Klien hanya diam dalam posisi duduk
meringkuk dan tidak ada kontak mata
DS : Perubahan
 keluarga mengatakan klien orang yang Isolasi sosial status
pendiam, jarang ada komunikasi,baik mental
dengan istri maupun anak anak dan
tidak pernah membantu pekerjaan
rumh
 klien mengatakan saya bingung mau
ngomong apa, saya orang bodoh
3 DO :
Defisit
 Selama tiga hari dirumah sakit, klien Penurunan
perawatan diri :
belum pernah mandi, kulit kusam, motivasi
mandi
rambut acak acakan dan badan bau

b. Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan Dan Kriteria


Intervensi (Nic)
Keperawatan Hasil (Noc)
Harga diri NOC: NIC:
rendah kronik Self-Esteem  NIC: Self-Esteem
b.d gangguan Setelah dilakukan asuhan Enhancement (5400)
psikiatrik keperawatan selama 3x24 jam, Domain 3
diharapkan pasien menjadi lebih baik Kelas R Coping Assistance

10
dengan kriteria hasil: Self-Esteem Enhancement
1. Tentukan kepercayaan diri
Indikator awal akhir
pasien menurut penilaian pasien
1. Ungkapan 2 3
2. Dukung pasien untuk
penerimaan diri
mengidentifikasi kekuatan diri
2. Mempertahank 2 4
3. Kuatkan kekuatan diri yang
an posisi tegak
ditemukan oleh pasien dalam
3. Mempertahank 2 4
dirinya
an kontak mata
4. Dukung kontak mata pasien
4. Komunikasi 2 4
saat berkomunikasi dengan
terbuka
orang lain
5. Menjaga 2 3
5. Damping pasien untuk
penampilan dan
mengidentifikasi respon positif
kebersihan
dari orang lain
6. Tingkat 2 3
6. Cegah pasien untuk berpikiran
percaya diri
negatif
7. Menerima 2 4
7. Buat pernyataan positif tentang
kritik yang
pasien
konstruktif
8. Monitor frekuensi dari
Keterangan : verbalisasi negatif tentang
1. Sangat parah dirinya
2. Parah 9. Fasilitasi lingkungan dan
3. Sedang aktivitas yang dapat
4. Ringan meningkatkan harga diri
5. Normal 10. Dukung pasien untuk
mengevaluasi perilaku pasien
11. Cari tahu alasan pasien
mengkritik dirinya sendiri
12. Damping pasien untuk
memeriksa kembali persepsi
negative tentang dirinya

11
mengkritik dirinya sendiri
13. Damping pasien untuk
memeriksa kembali persepsi
negative tentang dirinya

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan diskusi dapat disimpulkan bahwa harga diri rendah merupakan

semua pemikiran, penilaian, keyakinan dan kepercayaan individu terhadap

dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Tanda dan gejala

yang biasa muncul adalah perasaan malu, rasa bersalah, merendahkan

martabat, gangguan hubungan sosial, percaya diri kurang, dan mencederai

diri. Penyebab harga diri rendah di bagi menjadi 2 yaitu faktor predisposisi

dan faktor presipitasi. Yang termasuk faktor predisposisi adalah

perkembangan individu dan ideal diri yang terganggu, sedangkan faktor

presipitasinya adalah adanya gangguan fisik dan mental serta pengalaman

traumatik berulang. Asuhan keperawatan pada kasus harga diri rendah

menggunakan diagnosa harga diri rendah kronik berhubungan dengan

gangguan psikiatrik, isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status

mental, dan defisit perawatan diri : mandi berhubungan dengan penurunan

motivasi.

3.2 Saran

a. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama

mahasiswa keperawatan

b. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B. A. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta : EGC

Keliat, B. A. dan Akemat. 2012. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.

Jakarta : EGC

Purwaningsih, W & Karlina, I. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta:

Nuha Medika Press

Stuart, G. W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC

Stuart, dan Sundeen. 2006. Buku Saku Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC

Suliswati. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC

14

Anda mungkin juga menyukai