MENARIK DIRI
Dosen Pengampu: Yuli Setyaningrum,S.Kep.,Ns M.Si.Med
D3 KEPERAWATAN 3B
STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS TH 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Menarik Diri” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam menyusun makalah ini, penyusun banyak mengalami hambatan dan
kesulitan.Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat di dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada
dosen mata kuliah Keperawatan Jiwa
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat sederhana dan jauh dari sempurna,
oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan sarannya untuk lebih baiknya makalah
ini.Semoga makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ....................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................
C. Tujuan .................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Dan Rentang Respon Menarik Diri...................................
2. Faktor Presdiposisi Menarik Diri......................................................
3. Faktor Presipitasi Menarik Diri ................ .......................................
4. Tanda Dan Gejala Menarik Diri .......................................................
5. Pohon Masalah Menarik Diri ...........................................................
6. Strategi Pelaksanaan Pasien Menarik Diri ........................................
7. Strategi Pelaksanaan Keluarga..........................................................
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makluk sosial yang mempunyai potensi untuk terlibat dalam
hubugan sosial pada berbagai tingkat hubungan, baik hubungan intim sampai dengan
tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu individu perlu
Kepuasan hubungan dapat dicapai jika individu sebagai makluk sosial terlibat aktif
dalam proses berhubugan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan serta respon
lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan
timbale balik yang sinkron. Peran serta dalam proses hubungan dapat berfluktuasi
sepanjang rentang tergantung dan mandiri, artinya suaru saat individu tergantung pada
orang lain dan suatu saat orang lain tergantung pada individu.
Perilaku yang teramati pada respon sosial maladaptif mewakili upaya individu untuk
malu dan rasa bersalah. Salah satu respon sosial yang terjadi adalah menarik diri.
Masalah utama menarik diri dalam kasus keperawatan jiwa mempunyai tingkatan
rentang yang berbeda, dengan perilaku yang ditunjukkan klien yang berbeda pula.
memiliki rentang bantuan berbeda sesuai dengan kemampuan dan kondisi klien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan rentang respon menarik diri ?
2. Apa faktor presdiposisi menarik diri ?
3. Apa faktor presipitasi menarik diri ?
4. Apa tanda dan gejala menarik diri ?
5. Bagaimana pohon masalah menarik diri ?
6. Bagaimana strategi pelaksanaan pasien menarik diri ?
7. Bagaimana strategi pelaksanaan keluarga?
C. TUJUAN MASALAH
1. Menjelaskan pengertian dan rentang respon menarik diri
2. Menjelaskan faktor presdiposisi menarik diri
3. Menjelaskan faktor presipitasi menarik diri
4. Menjelaskan tanda dan gejala menarik diri
5. Menjelaskan pohon masalah menarik diri
6. Menjelaskan strategi pelaksanaan pasien menarik diri
7. Menjelaskan strategi pelaksanaan keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
RENTANG RESPON
1. Menyendiri (solitude) merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk
merenungkan apa yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan suatu cara
mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.
2. Otonomi merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan
ide-ide pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
3. Bekerjasama (mutualisme) adalah suatu kondisi dalam hubungan interpersonal
dimana individu tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.
4. Saling tergantung (interdependen) adalah suatu kondisi saling tergantung
antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
5. Menarik diri merupakan suatu keadaan dimana seseoramg menemukan kesulitan
dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
6. Tergantung (dependen) terjadi bila seseorang gagal mengambangkan rasa percaya
diri atau kemampuannya untuk berfungsi secara sukses.
7. Manipulasi merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada individu
yang menganggap orang lain sebagai objek. Individu tersebut tidak dapat
membina
hubungan sosial secara mendalam.
8. Curiga terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya dengan orang
lain. Kecurigaan dan ketidakpercayaan diperlihatkan dengan tanda-tanda cembru,
iri hati, dan berhati-hati. Perasaan induvidu ditandai dengan humor yang
kurang, dan individu merasa bangga dengan sikapnya yang dingin dan tanpa
emosi.
B. FAKTOR PREDISPOSISI
Beberapa faktor predisosisi (pendukung) terjadi gangguan hubungan sosial yaitu:
1. Faktor perkembangan
Kemampuan membina hubungan yang sehat tergantung dari pengalaman selama
proses
tumbuh kembang. Setiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus
dilalui
individu dengan sukses, karena apabila tugas perkembangan ini tidak dapat
dipenuhi akan menghambat masa perkembangan selanjutnya. Kurangnya
stimulasi,
kasih sayang, perhatian, dan kehangatan dari orang tua/pengasuh akan
memberikan
rasa tidak aman yang dapat menghambat terbentuknya rasa tidak percaya.
2. Faktor biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa. Kelainan struktur
otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan berat dan volume otak
serta perubahan limbik diduga dapat menyebabkan skizofrenia.
3. Faktor sosial budaya
Faktor sosial budaya dapat menjadi faktor pendukung terjadinya gangguan dalam
membina hubungan dengan orang lain, misalnya anggota keluarga yang tidak
produktif diasingkan dari orang lain (lingkungan sosialnya).
C. FAKTOR PRESIPITASI
1. Stressor sosial budaya
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam membina
hubungan dengan orang lain, misalnya anggota keluarga yang labil, yang dirawat
di rumah sakit.
2. Stressor psikologi
Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya kemampuan
individu untuk berhubungan dengan orang lain. Intensitas kecemasan yang
ekstrim dan memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk
mengatasi masalah diyakini akan menimbulkan berbagai masalah gangguan
berhubungan (menarik diri).
E. POHON MASALAH
A. KESIMPULAN
Isolasi Sosial Menarik diri merupakan suatu sikap di mana individu
menghidari diri dari interaksi dengan orang lain.individu merasa bahwa ia kehilangan
hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran,
prestasi, atau kegagalan. ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan
dengan orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada
perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan dengan orang lain.
B. SARAN
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga
sedikit banyak bisa menambah pengetahuan pembaca. Di samping itu saya juga
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sehingga saya bisa berorientasi
lebih baik pada makalah saya selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, GW dan Sundeen, S.J, 2004, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Penerbit : Buku
Kedokteran EGC ; Jakarta.
Keliat, Anna Budi. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Keliat, Anna Budi. 2007. Model Praktik Profesional Jiwa. Jakarta : EGC.