Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN MATRA

“MENARIK DIRI”

Dosen pengampuh:

Ns. Irfan Madamang, S.Kep., M.M., M.Kep

KELOMPOK 3

- Dahniar LPT.13201908
- Deswita maharani LPT.13201909
- Erniati LPT.13201910
- Leni Sri Rahayu LPT.13201913
- Yudistira Rusdi LPT.13201933
- Yuli Dirmayanti LPT.13201934

AKADEMI KEPERAWATAN LAPATAU BONE

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnya lah maka saya bisa menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Berikut ini penulis memaparkan sebuah makalah
dengan judul “ MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN MENARIK
MANDIRI“ yang menurut kelompok kami dapat memberikan manfaat yang
besar bagi kita untuk mempelajari pelajaran keperawatan matra. Melalui kata
pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya memaparkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan ALLAH SWT.Memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat. Aamiin

Wassalamualaikum Wr. Wb.

WATAMPONE, 17 NOVEMBER 2021

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG............................................................................5

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................5

C. TUJUAN MASALAH ............................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR MEDIS ....................................................................7

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN................................................11

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ......................................................................................13

B. SARAN ..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 23 tahun 1992 dinyatakan


bahwa sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi.
Salah satu masalah kesehatan yang banyak terjadi di masyarakat indonesia adalah
Schizofrenia. Schizofrenia merupakan sekelompok gangguan psikologis fungsional
dengan gejala terpecahnya unsur-unsur kepribadian distarsichas pada proses pikir,
afek/emosi kemauan atau psikomotor yang terpadu dengan situasi nyata atau sebenarnya
dan autisme (Mansjoer, Arief, 2001).
Salah satu dampak schizofrenia adalah timbul gangguan interaksi sosial suatu
gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif,
mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial. Selanjutnya muncul halusinasi
yang itmbul tanpa penutupan kesadaran dan hal itu merupakan gejala yang sering di
jumpai pada keadaan ini. (Maramis, 1994).
Dalam hal ini, perawata psikiatri perlu memperhatikan masalah keperawatan pada
gangguan mental dan ditujukan pada bentuk terapeutik secara komprehensif yang bersifat
umum berdasarkan aspek bio, psiko, sosial, kultural, spiritual yang positif akan
meningkatkan rasa memiliki, kerjasama, hubungan timbal balik yang sinkron. (Stuart &
Sundeen, 1995)

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan konsep dasar medis menarik diri
2. Jelaskan konsep asuhan keperawatan menarik diri

3
C. TUJUAN MASALAH

1. Tujuan Umum
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah keperawatan kerusakan interaksi
sosial : menarik diri dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui konsep dasar medis menarik diri


b. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan menarik diri

BAB II

PEMBAHASAN

4
A. KONSEP DASAR MEDIS
1. Definisi menarik diri
Prilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain. Menghindari hubungan dengan orang lain (Rowlins, 1993)
Perilaku yang di munculkan oleh individu yang teramati lewat prilaku
yang maladaptif yang merupakan suatu upaya individu tersebut untuk mengatasi
kecemasannya, berhubungan dengan rasa takut, kesepian, kemarahan, rasa malu,
rasa bersalah, dan rasa tidak aman. (Stuart & Sunden, 1995)
2. Etiologi
1) Faktor predisposisi

a. Faktor Perkembangan.
Setiap tahap tumbuh kembang mempunyai tugasyang harus dilalui
dengan sukses. Karena apabila tugas perkembangan tersebut tidak di penuhi
maka akan mengganggu atau menghambat perkembangan selanjutnya.
(Keliat,BA. 2002)

b. Faktor biologis

genetik dapat menunjang terhadap kerusakan interaksi sosial menarik


diri. Adanya kelainan-kelainan seperti retardasi mental dianggap membatasi
kapasitas adaptif seorang individu secara umum. (Townsend, 1998).

c. Faktor sosial budaya

Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan yang


diakibatkan oleh karena norma yang tidak mendukung. Pendekatan terhadap
orang lain atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif
seperti lansia, orang cacat, dan orang yang berpenyakit kronis. Isolasi sosial
dapat terjadi karena mengadopsi norma, prilaku dan sistem nilai yang berbeda
dari kelompok mayoritas. Harapan yang tidak realistik terhadap hubungan
juga termasuk faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini (Stuart &
Sunden, 1998 ).

2) Faktor presipitasi

5
a. Stressor sosial budaya

Stresor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya


gangguan dalam berhubungan, misalnya keluarga yang labil,
dirawat di RS.

b. Stresor psikologis

Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan


menurunnya kemampuan individu untuk berhubungan dengan
orang lain. Intensitas kecemasan yang ekstrim dan memanjang
disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi masalah
diyakini akan menimbulkan berbagai masalah gangguan
berhubungan (menarik diri)

3. Tanda dan gejala


a. Kurang spontan
b. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
c. Ekspresi wajah kurang berseri
d. Afek Tumpul
e. Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri
f. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada, klien tidak bercakap-cakap
dengan klien lain / perawat
g. Mengisolasi diri (menyendiri)
h. Klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat makan
i. Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya
j. Pemasukan makanan dan minuman terganggu
k. Retensi urine dan feces
l. Aktivitas menurun
m. Kurang energi (tenaga)
n. Harga diri rendah
o. Menolak berhubungan dengan orang lain
p. Klien memutuskan percakapan atau pergi bila diajak bercakap-cakap.
4. Mekanisme Koping

6
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha untuk mengatasi
kecemasan yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya.
Mekanisme koping yang sering digunakan pada klien menarik diri adalah
regresi, represi, dan isolasi.

5. Rentang Respon Menarik Diri

Respon Adaptif Respon Maladaptif

- Menyendiri - Merasa sendiri - Manipulasi

- Otonomi (Loneliness) - Impulsif

- Bekerjasama - Menarik diri - Noreissism

- Saling tergantung - Tergantung

6. Pathway

Resiko tinggi
perilaku kesehatan Akibat

Ketegangan peran Perubahan sensori - Defisit perawatan diri


Pemberi perawatan persepsi : pendengaran

Kerusakan Interaksi Sosial :


Intoleransi
Menarik Diri (Masalah Utama) )

Harga Diri Rendah kronis Penyebab

7
Koping Keluarga Inefektif :
Ketidakmampuan Keluarga
merawat klien dirumah

2. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1) Identitas klien : nama, umur, agama, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, status,

2) Penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan klien

3) Keluhan utama

4) Riwayat penyakit dahulu

5) Faktor predisposisi

6) Faktor presipitasi

7) Pemeriksaan fisik

8) Konsep diri

8
9) Hubungan sosial

10) Spiritual

11) Status mental

12) Aktivitas sehari-hari

13) Analisa data

B. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan interaksi sosial : Menarik diri berhubungan dengan Harga diri rendah
C. Intervensi Keperawatan

1.Gangguan interaksi sosial : Menarik diri berhubungan dengan Harga diri rendah
a. Tujuan Umum
Klien dapat bersosialisasi kembali dengan orang lain

b. Tujuan khusus
1. Klien dapat berkomunkasi dan berinteraksi kembali dengan orang lain
2. Klien dapat beraktifitas diluar rumah kembali
3. Klien dapat kembali bekerja dan beraktifitas dengan normal

c. Kriteria hasil:
- Klien menunjukkan keterlibatan social seperti berinteraksi dengan teman
dekat,tetangga,anggota keluarga , dan atau kelompok kerja
- Klien menunjukkan minat terhadap aktifitas pengalihan
- Klien dapat mengembangkan keterampilan social yang dapat mengurangi
isolasi social

d. Intervensi:
1. BHSP dengan menggunakan prinsip komunikasi terapiotik
2. Identifikasi bersama pasien factor factor yang mempengaruhi isolasi social
3. Membantu klien untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap potensi yang
dimiliki klien
4. Mengajarkan klien untuk meningkatkan sosialisasi
5. Meningkatkan system dukungan klien berasal dari keluarga

D. Implementasi
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya
dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna.

9
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi ini
dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang tramati dengan tujuan
dan kriteria hasil yang dibuat dalam rencana keperawatan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari sini dapat disimpulkan bahwa perawatan psikiatri adalah merupakan usaha
untuk menolong klien untuk dapat kembali ke masyarakat sebagai individu yang berguna
dn mandiri. Hal ini dapat dicampur melalui komunikasi dan pendekatan yang baik untuk
menolong klien agar dapat menerima dirinya, memperbaiki hubungan dengan orang lain,
dan megusahakan agar klien dapat mandiri.

Dalam perawatan dititik beratkan pada jiwanya disamping juga fisiknya.


Partisipasi keluarga juga berperan di dalamnya. Partisipasi keluarga dan pengobatan yang
teratur sangat penting dalam menunjang kesembuhan klien dan mencegah kekambuhan
penyakit.

B. Saran

a. Kepada klien
- mau menjalani terapi pengobatan yang baik dan rutin
- melakukan aktivitas sesuai kemampuan
- terapi interaksi dengan petugas dan klien lain
b. Untuk perawat

10
- dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien hendaknya harus
kemprehensif
- melaksanakan perawatan secara teliti, cepat tepat, terpadu dengan upaya
pengobatan, pencegahan, pemulihan dan peningkatan kesehatan.
- menjalin komunikasi yang baik dengan klien
- mengikuti klien dalam kegiatan di rumah santara lain menyapu, mengepel,
mencuci tempat makan sendiri
c. Untuk keluarga
- mau menerima klien apa adanya atau tidak membedakan satu sama
lainnya
- menyempatkan waktu untuk mengunjungi klien secara rutin
- bila klien sudah sembuh dan pulang diberikan ketenangan di rumah
- membawa klien tepat waktu dan mengingatkan klien bila lupa minum obat
d. Untuk masyarakat
- Dapat menerima kembali klien apa adanya sebagai anggota masyarakat
- Memberikan kesempatan kerja pada klien sesuai kemampuannya

11
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. 1999. Kumpulan Makalah Keperawatan Jiwa. Tidak di publikasikan.

Stuart. G.W. dan Sundeen. Sj. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.

Jakarta : EGC

Townsend. M.C. 1998. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Edisi 3.

Jakarta : EGC

12

Anda mungkin juga menyukai