Dosen Pengampuh:
Ns. Irfan Madamang, S.Kep., M.M., M.Kep
Dahniar Lpt.13201908
Erniati Lpt.13201910
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
C. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha untuk mengatasi kecemasan
yang merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Mekanisme koping yang
sering digunakan pada klien menarik diri adalah regresi, represi, dan isolasi.
D. Etiologi
2. Faktor Predisposisi
a) Faktor Perkembangan.
Setiap tahap tumbuh kembang mempunyai tugas yang harus dilalui dengan sukses.
Karena apabila tugas perkembangan tersebut tidak di penuhi maka akan
mengganggu atau menghambat perkembangan selanjutnya. (Keliat,BA. 2002)
b) Faktor Biologis
faktor genetik dapat menunjang terhadap kerusakan interaksi sosial menarik diri.
Adanya kelainan-kelainan seperti retardasi mental dianggap membatasi kapasitas
adaptif seorang individu secara umum. (Townsend, 1998).
3. Faktor presipitasi
a. Stressor sosial budaya
b. Stresor psikologis
Pathway
A. PENGKAJIAN
1). Identitas klien : nama, umur, agama, jenis kelamin, pekerjaan, alamat, status,
2). Penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan klien
3). Keluhan utama
4). Riwayat penyakit dahulu
5). Faktor predisposisi
6). Faktor presipitasi
7). Pemeriksaan fisik
8). Konsep diri
9). Hubungan sosial
10). Spiritual
11). Status mental
12). Aktivitas sehari-hari
13). Analisa data
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan interaksi sosial : Menarik diri berhubungan dengan Harga diri rendah
C. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya
dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna.
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi ini
dilakukan dengan cara membandingkan hasil akhir yang tramati dengan tujuan dan
kriteria hasil yang dibuat dalam rencana keperawatan.
DAFTAR PUTAKA
: Salemba Medika
Wilkinson, Judith M. 2007, Diagnosa Keperawatan, Jakarta : EGC
Dahniar Lpt.13201908
Erniati Lpt.13201910
2021
Kasus
Ny.K adalah salah satu korban bencana tsunami di Desa Pattiro pada tanggal 17
Novemver 2020 lalu. Ny.K satu-satunya yang selamat dalam keluarganya. Anak dan
suami Ny.K ditemukan tewas akibat bencana tersebut. Semenjak kejadian, Ny.K
tinggal bersama Ny.A yang merupakan adiknya. Adik Ny.K mengatakan Ny.K sering
melamun dan mengurung diri di kamar. Selain itu Ny.K sering kedapatan menangis
sendirian di kamarnya.Ny.K menarik diri dari keluarga maupun masyarakat. Saat
perawat mengkaji kondisi Ny.K, terlihat Ny.K murung daan bersedih serta sering
menunduk dan menghindari kontak mata saat berbicara. Ny.K mengatakan ia selalu
teringat anak dan suaminya yang sudah meninggal, ia merasa tidak percaya bahwa
anggota keluarganya tidak ada yang selamat, ia mengatakan merasa tidak sanggup
menjalani hidup seperti sekarang. Ny.K menceritakannya sambil menangis. Ny.K juga
mengatakan ia merasakan ketakutan dan cemas, setiap malam mengalami kesulitan
tidur, dan juga sering memimpikan kejadian saat bencana alam tersebut terjadi. Ny.K
sering merasakan pusing dan jantung berdebar-debar. Keluarga mengatakan klien
selalu sholat dan berdo’a sambil menangis karena teringat anak dan suaminya. Saat
diperiksa tangan Ny.K terasa dingin. Keadaam umum Klien dalam keadaan sadar,
tanda – tanda vital : tensi darah: 110/60 mmHg nadi : 80x/mnt, respiratori : 20x/mnt,
suhu : 36,8 C.
A. Pengkajian
1. Biodata
Nama : Ny.K
Umur : 36 Tahun
Agama : Islam
JenisKelamin :Perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Watampone
Status : Menikah
Tanggal pengkajian : 14 November 2021
Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 31 Tahun
JenisKelamin :Perempuan
Pekerjaan : KaryawanBank
Hubungandengan klien : Adik
2. Keluhan Utama
Adik klien mengatakan Ny.K sering melamun dan mengurung diri di kamar.
3. Riwayat PenyakitDahulu
- Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik dalam keluarga maupun dalam
lingkungannya
- Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita gangguan jiwa.
4. Faktor Predisposisi
Klien trauma akan peristiwa bencana alam yang dialaminya yang menewaskan
anak dan suaminya.
5. Faktor Presipitasi
Klien merasakan kesedihan dan kesepian akibat di tinggal anak dan suaminya.
6. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan pada Ny.K, diperoleh dengan keadaam umum : Klien dalam
keadaan sadar.
Tanda – tanda vital :
b. Nadi : 80x/mnt
c. RR : 20x/mnt
d. Suhu : 36,8 C
e. Keadaan fisik :
8. HubunganSosial
Keluarga klien sering melamun dan mengurung diri, menarik diri dari keluarga,
tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat.
9. Spiritual
Keluarga mengatakan klien selalu sholat dan berdo’a sambil menangis karena
teringat anak dan suaminya.
10. StatusMental
A. Penampilan
a. Klien memakai pakaian dengan sesuai.
b. Pembicaraan
Klien bicara dengan keadaan sedih dan murung klien menjawab jika diberi
pertanyaan
c. AktivitasMotorik
Klien termasuk klien yang kurang kooperatif, suka menyendiri
d. Alam Perasaan
klien sedih dengan keadaannya yang sekarang sendirian.
e. Afek
Klien mengalami jenis afek apropiate (tepat) yaitu: klien sesuai dengan
suasana yang terjadi, klien mengatakan sedih dan muka tampak murung ketika
ada pertanyaan yang mengingatkannya akan kejadian bencana tersebut.
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara respon klien mau menceritakan masalahnya kepada
perawat walaupun kontak mata sulit dipertahankan dan pasien menunduk
selama berinteraksi.
g. Prosespiker
Klien mampu bercerita secara urut dan berarah.
h. TingkatKesadaran
Kesadaran klien composmentis,
i. Memori
1) Daya ingat jangka panjang baik : klien dapat mengatakan kalau dirinya
lahir di Watampone
2) Daya ingat jangka pendek baik : klien mengutarakan kalau dia tinggal
bersama adiknya sekarang
3) Daya ingat sesaat baik : klien masih ingat nama teman-temannya selama
10 menit.
7. Aktivitas sehari-hari
1) Makan
Klien makan sendiri dan membersihkan peralatan setelah ia makan.
2) BAK/BAB
Klien mampu mengontrol untuk BAK/BAB ditempat wc.
3) Mandi
Klien secara mandiri dapat mandi secara teratur
4) Berpakaian
Klien dapat mengenakan pakaian sendiri
5) Istirahat tidur
Klien mengatakan pola istirahatnya terganggu dan mengalami kesulitan
tidur karena teringat kejadian tsunami yang menimpanya. Klien sering
memimpikan kejadian tsunami tersebut.
6) Mikanisme koping
Klien tidak mau menceritakan kesedihannya dan kecemasan yang
dialaminya kepadaorang lain.
7) Masalah psikososial danlingkungan
Klien menarik diri dari keluarga dan tidak mau berinteraksi dengan
lingkungansekitar
ANALISA DATA
No Data Masalah
1 DO: Isolasi Sosial :
Menarik diri
- Mengindari kontak mata
- Lebih sering menunduk
DS:
- Keluarga mengatakan Ny. K sering
melamun dan mengurung diri di kamar
- Ny.K menarik diri dari keluarga dan
Masyarakat
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan interaksi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
C. Intervensi Keperawatan
09:45 TUK II S:
Identifikasi bersama pasien faktor- faktor yang - Klien dapat menceritakan
perasaan isolasi ank l. factor-faktor yang
1. Pasien trauma akibat bencana alam tsunami yang mempengaruhi isolasi
merenggut nyawa suami dan anaknya. social seperti:
2. Klien mengatakan merasa tidak sanggup Klien merasa ketakutan,
menjalani hidup seperti sekarang cemas, setiap malam
3. Klien juga mengatakan ia merasakan ketakutan mengalami kesulitan tidur
dan cemas, setiap malam mengalami kesulitan dan juga sering
tidur, dan juga sering memimpikan kejadian saat memimpikan kejadian saat
bencana alam tersebut terjadi. bencana alam tersebut
terjadi.
O:
- Klien bercerita dengan nada
pelan ank lien tampak
malu-malu
- Klien kadang masih
menunduk saat berbicara
A:
- TUK II tercapai
- Klien dapat menceritakan
factor-faktor yang
mempengaruhi isolasi
social
P:
- Pertahankan TUK II
TUK III
10:00 Membantu klien untuk meningkatan kesadaran
S:
diri terhadap potensi yang dimiliki klien. - Klien mengatakan
1. Klien mengatakan senang dan gemar senang dan gemar
melakukan kegiatan menjahit dan pekerjaan melakukan kegiatan
dapur. menjahit dan pekerjaan
2. Memberikan renforcemen atas kemampuan dapur.
dan aspek positif yang dimiliki klien. O:
“bagus sekali ibu bisa menyebutkan - Klien tampak antusias
- Klien dapat menyebutkan
kemampuan yang ibu miliki selama di rumah. kemampuan atau potensi
yang dimiliki dirumah
- Klien dapat berbicara
lancer
A:
- TUK III tercapai
- Klien dapat menyebutkan
potensi yang dimiliki.
TUK IV
P:
10:25 Mengajarkan klien untuk meningkatkan - Pertahankan TUK III
sosialisa
1. Klien diajarkan bersosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya
2. Menganjurkan klien sering
S:
melakukan interaksi terhadap - Klien diharapkan mampu
keluarganya bergaul dengan bersosialisasi dengan keluarga
atau lingkungan sekitar
orang lain O:
3. Menjelaskan manfaat - Klien tampak mampu
bersosialisasi terhadap keluarga
berinteraksi dengan orang lain dan sudah tidak menarik diri
4. Memotifasi klien untuk A:
- TUK IV tercapai
berinteraksi deng an keluarga - Klien dapat meningkatkan
dan teman interaksi social terhadap keluarga
dan lingkungan sekitar.
TUK V P:
Meningkatkan sistem dukungan klien yang berasal - Pertahankan TUK IV
11:00
dari keluarga.
1. Support system keluarga terhadap klien
sangat baik.
2. Keluarga mendukung penuh untuk S:
kesembuhan klien dengan sering melakukan - Klien senang mendapat dukungan
interaksi terhadap klien dan motifasi dari keluarga
3. Keluarga tetap memotifasi klien dalam O:
keadaan klien sekarang - Klien tampak senang
A:
- TUK V tercapai
- Keluarga klien dapat
meningkatkan system dukungan
terhadap klien
P:
- Pertahankan TUK V