Anda di halaman 1dari 28

Ansietas

Kelompok 1
Alur Materi
Definisi Ansietas
Etiologi Ansietas
Patofisiologi Ansietas
Manifestasi Klinis Ansietas
Klasifikasi Ansietas
Penatalaksanaan Kasus Ansietas
Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien Ansietas
Definisi Ansietas

Ansietas adalah suatu perasaan takut dengan gejala fisiologis, sedangkan pada gangguan ansietas
terkandung unsur penderitaan yang bermakna dan gangguan fungsi yang di sebabkan oleh kecemasan tersebut
(Tomb. Dafit A 2003).
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti
dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Ansietas di alami secara subjektif dan
dikomunikasikan secaar interpersonal. (Stuart & Laraia 2005).
Ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian intelektual terhadap bahaya. (Stuart & Laraia 2005).

Sumber htpps://id.scribd.com
Etiologi Ansietas

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi


( Dari diri seseorang untuk melakukan praktik ( Faktor kemungkinan timbulnya gangguan jiwa )
kesehatan tertentu )
1. Ancaman terhadap integritas fisik
1. Dalam pandangan psikoanalisis : Sumber internal
2. Menurut pandangan interpersonal : Sumber eksternal
3. Menurut pandangan perilaku 2. Ancaman terhadap harga diri
4. Kajian keluarga : Sumber internal
5. Kajian biologis : Sumber eksternal
Patofisiologi

Neurotransmitter memegang peran penting dalam patofisiologi ansietas


menyeluruh. Pada sistem saraf pusat, neurotransmitter seperti neropinerfin,
serotonin, dan dopamine memegang peran penting. Sistem saraf pusat simpatik
memegang peran penting dalam terjadinya kecemasan.
Bagian dari otak yang terlibat dalam patofisiologi gangguan kecemasan
menyeluruh adalah amigdala yang memegang peran penting dalam memodulisi
ketakutan dan kecemasan.
Manifestasi klinis
Ansietas Ringan
Kadang nafas pendek, nadi dan TD naik. Lapang persepsi
meluas/melebar, mampu menerima rangsangan yang kompleks,
konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara efektif. Tidak
dapat duduk tenang, tremor halus pada tangan, suara kadang meninggi.

Ansietas sedang
Sering nafas pendek, nadi dan TD naik, mulut kering, anoreksia,
diare/konstipasi, gelisah , Lapang persepsi menyempit, Rangsang luar
tidak mampu diterima ,Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya ,
Gerakan tersentak-sentak Bicara banyak & lebih cepat

Ansietas berat
Lapang persepsi sangat sempit ,Tidak mampu
menyelesaikan masalah , perasaan ancaman tinggi

Ansietas Panik
Nafas pendek, rasa tercekik, pucat, hipotensi, mudah marah dan
tersinggung, mudah hilang kontrol diri, ketakutan.
Klasifikasi
1. Ansietas ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Menyebabkan individu
menjadi lebih waspada dan meningkatkan
2. Ansietas sedang
Memungkinkan individu unutk berfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan
hal yang lain. Mempersempit lapang persepsi individu. Sehingga individu mengalami
tidak perhatian yang selektif
3. Ansietas berat
Sangat mengurangi lapang persepsi individu, cenderung berfokus ada sesuatu yang
rinci dan spesifik sehingga tidak memikirkan hal yang lain
4. Tingkat panik dari ansietas
Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Individu yang mengalami
panik tidak mampu melakukan sesuatu meskipun dengan arahan, karena mengalami
kehilangan kendali.
Bagaimana penatalaksanaan ansietas ?

1. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stres dengan cara :


: Makan makanan yang bergizi
: Tidur yang cukup
: Olahraga
: Tidak merokok
: Tidak meminum minuman beralkohol
2. Terapi psikofarmaka
3. Terapi somatik
4. Psikoterapi
5. Psikoreligius
Asuhan Keperawatan Ny.S dengan gangguan
Ansietas
Identitas klien
Nama : Ny. S
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tgl. Pengkajian : 8 November2021

Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. A
Umur : 43 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswata
Hubungan dengan klien : Suami klien
Keluhan utama :
Klien mengatakan cemas karena harta bendanya tidak dapat
diselamatkan karena banjir bandang.

Riwayat kesehatan
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit tetapi semenjak
musibah menimpa pola makan dan tidurnya terganggu, serta klien
mengatakan sering merasa cemas berlebihan saat hujan turun karena
khawatir akan ada banjir bandang susulan.

Riwayat kesehatan keluarga


Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hanya sakit
biasa seperti flu dan demam.
Riwayat psikososial
Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak ketiga dan bersyukur
dilahirkan sebagai perempuan karena bisa melahirkan anak.

Ideal diri
Klien mengatakan walaupun dia anak terakhir tetapi dia bisa sangat
berpengaruh terhadap keluarga. Sekarang klien merawat 3 orang anaknya
dengan didikan yang baik.

Orang yang berarti


Klien mengatakan saat ini orang yang berarti adalah anak dan suaminya.

Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat


Klien mengatakan cukup aktif mengikuti kegiatan seperti pengajian,
arisan RT yang diadakan satu bulan sekali.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan jarang berhubungan dengan tetangga karena
tetangganya sibuk bekerja dan kebanyakan pulang di sore hari,
X
Riwayat spiritual

 
1. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan semua yang dimiliki adalah pemberian dari
Tuhan, maka beliau wajib mensyukuri apapun yang terjadi dalam
kehidupannya.
2. Kegiatan ibadah
Y
Klien mengatakan sholat lima waktu dengan tekun serta mengikuti
pengajian yang diadakan di RT setempat.

Z X
Pemeriksaan fisik

Keadaan umum klien


Keadaan umum : Lemah; cemas dan pucat
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Pernapasan : 18 x/mnt
Nadi : 100 x/mnt
Berat Badan : 55 kg
Keluhan fisik : Pusing, lemes, dan rasa emas yang tak
kunjung hilang
Pemeriksaan fisik

1. Kepala
Bentuk kepala:Mesocarpal
Warna:Hitam
Kebersihan:Bersih
2. Mata
Konjungtiva:Tidak anemis
Sklera: Anikterik
3. Hidung
Tidak ada abses atau luka
Tidak ada pembesaran polip
4. Telinga
Adanya serumen
Simetris
Tidak ada gangguan pendengaran
5. Mulut
Bibir kering
Gigi kuning
Mulut tampak kotor
Pemeriksaan fisik

6. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Thorax
Paru-paru
Inspeksi:Simetris
Palpasi:Teraba getar vokal premitus
Perkusi:Sonor
Auskultasi:Vesikuler tidak ada suara nafas tambahan
Jantung
Inspeksi:Tidak tampak lctuscordis
Palpasi:Terabalctuscordis
Perkusi:Redup
Auskultasi:S1 S2 reguler
Abdomen
Inspeksi: Tidak tampak oedema maupun luka
Palpasi: Bising usus 20×/m
Perkusi: Ada nyeri tekan
Auskultasi: Timpani
Aktifitas sehari-hari

1. Makan
Klien mengatakan makan tiga kali sehari dengan porsi nasi
sedikit, makan sayur dan ikan.
2. BAB/BAK
BAK dalam satu hari kurang lebih 3 kali, BAB rutin 1 hari
sekali.
3. Istirahat Tidur
Klien mengatakan tidurnya sudah cukup nyenyak, tidur jam 9
malam, jam 12 malam bangun dan sholat, setelah itu tidur
lagi dan jam setengah 5 bangun pagi dan melakukan
pekerjaan rumah.
Analisa Data
No Data Etiologi Problem

1 DS: Ancaman pada status Ansietas


Klien mengatakan cemas karena harta kesehatan
bendanya tidak dapat diselamatkan karena
banjir bandang.
Klien mengatakan akhir-akhir ini, mempunyai
banyak pikiran karena mengalami musibah.
DO :
Klien tampak pucat
Klien tampak gelisah
TD : 140/90 mmHg
Nadi 100×/m
RR 18 ×/m
Keluhan : Pusing, lemas, nafsu makan menurun
, dan cemas yang berlebihan
Analisa Data
No Data Etiologi Problem

2 DS: Kecemasan berlebihan Gangguan pola tidur


Klien mengatakan sulit tidur karena takutdan
merasa cemas .
Klien mengatakan merasa lemah
 
DO :
Klien tampak pucat
Klien tampak lemas
Diagnosa keperawatan

1. Ansietas bd. krisis situasional dd. Klien mengatakan cemas


2. Gangguan pola tidur bd. Rasa cemas berlebih dd. Klien tampak
pucat dan lemas.
 
Intervensi Keperawatan

X
Rencana tindakan keperawatan
No Diagnosa
Tujuan & kriteria hasil intervensi

1 .Ansietas bd. krisis situasional dd. Klien Setelah dilakukan Terapi relaksasi
mengatakan cemas keperawatan 3×24 jam Observasi
diharapkan tingkat Identifikasi tekhnik
ansietas menurun dengan relaksasi yang pernah
kriteria hasil : efektif digunakan

Y
Rasa cemas menurun Obsrvasi ttv
Rasa gelisah menurun  
Terapeutik
Gunakan naasuara lembut
dengan irama lambat dan
berirama
 
Edukasi
Anjurkan mengambil
posisi nyaman
Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
Intervensi Keperawatan

X
Rencana tindakan keperawatan
No Diagnosa
Tujuan & kriteria hasil intervensi

2 Gangguan pola tidur bd. Rasa cemas berlebih dd. Setelah dilakukan Observasi
Klien tampak pucat dan lemas keperawatan 3×24 jam Identifikasi pola aktivitas dan
diharapkan pola tidur tidur
membaik dengan kriteria hasil  
: Terapeutik

Y
Kualitas tidur membaik Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
 
Edukasi
Jelaskan pentingnya tidur
cukup
Implementasi & Evaluasi
No DX Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

1 I, Senin/8 Nov 2021 Mengidentifikasi tekhnik relaksasi S : Klien mengatakan merasa cemas
Pukul 11.00 yang pernah efektif digunakan karena harta bendanya tidak dapat
= Tarik napas dalam diselamatkan.
dan menenangkan pikiran  
  O : Klien tampak gelisah .
Mengobservasi TTV TD 140/90 mmHg N 100 ×/m
= TD 140/90 mmHg P 18×/m
= N 100 ×/m  
= P 18 ×/m A : Masalah belum teratasi
 
P : Intervensi dilanjutkan
Identifikasi tekhnik relaksasi yang
pernah efektif digunakan
Obsrvasi ttv
Gunakan naasuara lembut dengan
irama lambat dan berirama
Anjurkan mengambil posisi nyaman
Implementasi & Evaluasi
No DX Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

1 II Senin/8 Nov 2021 Mengidentifikasi pola tidur S : Klien mengatakan sulit tidur karena
Pukul 11.20 = Klien tidur 7 jam/hari merasa takut akan adanya banjir
  bandang susulan
Menjelaskan pentingnya tidur  
yang cukup O : Klien tampak gelisah .
= Klien mengerti
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
Jelaskan pentingnya tidur cukup
Implementasi & Evaluasi

No DX Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

2 I Selasa/9 Nov 2021 Mengidentifikasi tekhnik relaksasi S : Klien mengatakan masih merasa
Pukul 09.00 yang pernah efektif digunakan cemas tetapi sudah tidak seperti hari
= Tarik napas dalam kemarin
dan menenangkan pikiran  
  O : Klien tampak mulai rileks
Mengobservasi TTV TD 120/80 mmHg N 80 ×/m
= TD 120/80 mmHg P 16×/m
= N 80 ×/m  
= P 16 ×/m A : Masalah belum teratasi
   
Menggunakan suara yang lembut P : Intervensi dipertahankan
dengan berirama Identifikasi tekhnik relaksasi yang
pernah efektif digunakan
Obsrvasi ttv
Gunakan naasuara lembut dengan
irama lambat dan berirama
Anjurkan mengambil posisi nyaman
Implementasi & Evaluasi

No DX Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

2 II Selasa/9 Nov 2021 Mengidentifikasi pola tidur S : Klien mengatakan masih sulit tidur .
Pukul 09.15 = Klien tidur 7 jam/hari  
  O : Klien tampak gelisah .
Menjelaskan pentingnya tidur
yang cukup A : Masalah belum teratasi
= Klien mengerti  
  P : Intervensi dipertahankan
Melakukan prosedur untuk Identifikasi pola aktivitas dan tidur
meningkatkan kenyamanan Lakukan prosedur untuk
= Klien diberitahu untuk meningkatkan kenyamanan
memperbaiki posisi jika tidur dan Jelaskan pentingnya tidur cukup
mulai menenangkan pikiran
Implementasi & Evaluasi

No DX Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

3 I Rabu/10 Nov 2021 Mengidentifikasi tekhnik relaksasi S : Klien mengatakan masih merasa
Pukul 09.40 yang pernah efektif digunakan cemas tetapi sudah banyak perubahan.
= Tarik napas dalam  
dan menenangkan pikiran O : Klien tampak rileks
  TD 120/80 mmHg N 80 ×/m
Mengobservasi TTV P 16×/m
= TD 120/80 mmHg  
= N 80 ×/m A : Masalah belum teratasi
= P 16 ×/m  
  P : Intervensi dipertahankan
Menggunakan suara yang lembut
dengan berirama
 
Menganjurkan mengambil posisi
nyaman untuk menenangkan
pikiran
= Klien kooperatif
Implementasi & Evaluasi

No DX Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

3 II Rabu/10 Nov 2021 Mengidentifikasi pola tidur S : Klien mengatakan tidurnya sudah
Pukul 09.40 = Klien tidur 8 jam/hari mulai teratur
   
Menjelaskan pentingnya tidur O : Klien tampak tenang
yang cukup
= Klien mengerti A : Masalah teratasi
   
Melakukan prosedur untuk P : Intervensi dipertahankan
meningkatkan kenyamanan
= Klien diberitahu untuk
memperbaiki posisi jika tidur dan
mulai menenangkan pikiran
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai