Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS MASYARAKAT

KEC.SIBULUE DENGAN MASALAH DEPRESI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

ASNI
ARMIATI
MILDA
NELFI ANDARI
NURUL ASYRIA IRWAN
REKA WULANDARI
RISKA ARMADAYANI

ROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


YAYASAN ANDI SUDIRMAN

2021
A. KONSEP DASAR MEDIS

1. Definisi Depresi
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan
kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya
kegairahan hidup.(hawari,2001 , hal.19).
Depresi adalah suatu mood sedih (disforia) yang berlangsung lebih dari empat
minggu, yang disertai perilaku seperti perubahan tidur, gangguan konsentrasi,
iritabilitas, sangat cemas, kurang bersemangat, sering menangis, waaspada berlebihan,
pesimis, merasa tidak berharga, dan mengantisipasi kegagalan.(DSM-IV-TR,2000
DALAM VIDEBECK,2008,HAL.388)
Depresi adalah suatu gangguanalam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih
dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan (purwaningsi ,2009,hal.130).
Depresi adalah keadaan emosionalyang ditunjukkan dengan kesedihan,
berkecil hati, perasaan bersalah, penurunan harga diri, ketidak berdayaan dan
keputusasaan .(isaacs,2004,hal.121)
Dari keempat pengertian di atas dapat d simpulkan bahwa depresi adalah
gangguan alam perasaan yang disertai oleh komponen psikologik dan komponen
somatic yang terjadi akibat kesedihan yang panjang.

2. Etiologi
 Faktor genetik
Seseorang yang dalam keluarganya diketahui mendrita depresi berat memiliki
risiko lebih besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat pada
umumnya. Gen berpengaruh dalam terjadinya depresi, tetapi ada banyak gen di
dalam tubuh kita dan tidak ada seorangpun peneliti yang mengetahui secara pasti
bagamana gen bekerja. Dan tidak ada bukti langsung bahwa ada penyakit depresi
yang disebabkan oleh faktor keturunan.
 Faktor usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja dan
orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi karena pada usia
tersebut terdapat tahap – tahap serta tugas perkembangan yang penting, yaitu
peralihan dari masa anak – anak ke masa remaja, remaja ke dewasa, masa sekolah
ke masa kuliah atau bekerja, serta masa puberitas hingga kepernikahan. Namun
sekarang ini usia rata- rata penderita depresi semakin menurun, yang
menunjukkan bahwa remaja dan anak – anak semakin banyak yang terkena
depresi. Surfei masyarakat terakhir melaporkan adanya prefalensi yang tinggi dari
gejala – gejala depresi pada golongan usia dewasa mudah, yaitu 18 – 44 tahun.
 Gender
Wanita dua kali lebih sering terdakniosis mendrita depresi daripada pria. Bukan
berarti wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja karena wanita lebih sering
mengakui adanya depresi dari pada pria. Dan dokter lebih dapat mengenali depresi
pada wanita. Bagaimana pun, tekanan pada wanita yang mengarahkan pada
depresi. Misalnya, seorang diri dirumah dengan anak –anak kecil lebih jarang
ditemui pada pria daripada wanita. Ada juga perubahan hormonal dan siklus
menstruasi yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran dan juga
menopause yang membuat wanita lebih rentang menjadi depresi atau menjadi
pemicu penyakit depresi.
 Gaya hidup
Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit misalnya
penyakit jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi. Tingginya tingkat
stres dan kecemasan digabung dengan makanan yang tidak sehat dan kebiasaan
tidur serta tidak olahraga untuk jangka waktu yang lama dapat menjadi faktor
beberapa orang yang mengalami depresi penelitian menunjukkan bahwa
kecemasan dan depresi berhubungan denagan gaya hidup yang tidak sehat
misalnya tidur tidak teratur, makanan tidak teratur, pengawet dan pewarna buatan,
kurang berolahraga, merokok dan minum – minuman keras.
 Obat – obatan
Beberapa obat – obatan untuk pengobatan dapat menyebabkan depresi. Namun
bukan berarti obat tersebut menyebabkan depresi, dan menghentikan pengobatan
dapat lebih berbahaya daripada depresi. Contoh obat – obatan terlarang yang
menyebabkan depresi adalah marijuana/ganja, heroin atau putauw, kokain, ekstasi
dan sabu – sabu

3. Patofisiologi
Masalah depresi yang berawal dari sendiri pada akhirnya mempengaruhi
lingkungan dan pekerjaan atau aktifitas rutin lainnya. Lingkungan tentu akan bereaksi
terhadap perilaku orang yang depresi tersebut yang pada umunya negatif. Problem
sosial yang terjadi biasanya berkisar pada masalah interaksi dengan rekan kerja,
atasan atau bawahan. Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah
lainnya juga seperti perasaan minder, malu, cemas jika berda di antara kelompok dan
merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal. Meraka mersa tidak
mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan
lingkungan sekalipun ada kesempatan.

4. tanda dan gejala


 Fisik
1. merasa lelah
2. pegal – pegal
3. kehilangan nafsu makan
4. gangguan tidur
5. tidak bersantai
 Suasana hati
1. kehilangan rasa percaya diri
Orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi
negatif, termasuk menilai diri sendiri. Mereka senang sekali membandingkan
antara dirinya dengan orang lain dinilai lebih sukses pandai, beruntung, kaya,
lebih berpendidikan, lebih berpengalaman, lebih diperhatikan oleh atasan, dan
pikiran negatif lainnya.
2. sensitif
Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala sesuatu
dengan dirinya. Persaannya sensitif sekali, sehingga sering peristiwa yang
netral jadi dipandang dari sudut pandang berbeda oleh mereka, bahkan disalah
artikan. Akibatnya, mereka mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga
akan maksud orang lain, mudah sedih, murung, lebih suka menyendiri.
3. merasa diri tidak berguna
Perasaan ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal
terutama di bidang atau lingkungan yang mereka kuasai.
4. perasaan bersalah
Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu
hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab
yang seharunya dikerjakan. Banyak pula merasa dirinya menjadi beban orang
lain dan menyalahkan diri mereka atas situasi tersebut
5. perasaan terbebani
Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya.
Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab
yang berat

5. klasifikasi
1. Depresi mayor
Depresi mayor merupakan jenis depresi yang membuat penderitanya merasa
sedih dan putus asa sepanjang waktu. Seseorang dikatakan menderita depresi
mayor jika mengalami beberapa gejala berikut ini:

 Suasana hati yang murung dan suram


 Kehilangan minat terhadap hobi atau aktivitas lain yang sebelumnya
disukai
 Perubahan berat badan
 Gangguan tidur
 Sering merasa lelah dan kurang berenergi
 Selalu merasa bersalah dan tidak berguna
 Sulit berkonsentrasi
 Kecenderungan untuk bunuh diri

Gejala bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Terlepas


dari berapa lama gejala berlangsung, depresi berat dapat mengganggu aktivitas
dan kualitas hidup penderitanya.

2. Depresi persisten
Depresi persisten atau distimia merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi depresi yang bersifat kronis. Gejala yang ditimbulkan
sama dengan depresi pada umumnya, hanya saja depresi jenis ini berlangsung
lama bahkan hingga bertahun-tahun.
Seseorang dapat disebut menderita depresi persisten apabila ia merasakan
gejala depresi yang menetap selama setidaknya 2 bulan secara terus menerus
dan hilang timbul dalam waktu 2 tahun.
Walau gejalanya tidak selalu berat seperti depresi mayor, penderita depresi
persisten juga sering kali memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dan
menjalani aktivitas sehari-hari.
3. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan
suasana hati yang sangat drastis. Orang yang memiliki gangguan bipolar bisa
merasa sangat senang dan berenergi di suatu waktu, namun tiba-tiba menjadi
sedih dan depresi.
Ketika berada dalam fase senang dan berenergi (mania atau hipomania),
penderita bipolar akan mengalami beberapa gejala berikut ini:

 Optimis dan tidak bisa diam


 Sangat berenergi dan lebih bersemangat
 Percaya diri yang berlebihan
 Susah tidur atau merasa tidak perlu tidur
 Nafsu makan meningkat
 Banyak pikiran

Setelah berada dalam fase mania atau hipomania untuk beberapa waktu, orang
yang memiliki gangguan bipolar biasanya akan masuk ke fase mood yang
normal, lalu kemudian masuk ke fase depresi. Perubahan mood ini bisa terjadi
dalam waktu hitungan jam, hari, atau berminggu-minggu.

4. Depresi psikotik
Depresi psikotik ditandai dengan gejala depresi berat yang disertai adanya
halusinasi atau gangguan psikotik. Penderita depresi jenis ini akan mengalami
gejala depresi dan halusinasi, yaitu melihat atau mendengar sesuatu yang
sebetulnya tidak nyata.
Tipe depresi ini lebih banyak terjadi pada orang tua. Meski begitu, orang yang
masih muda pun bisa saja mengalaminya. Selain usia lanjut, riwayat trauma
psikologis yang berat di masa kecil juga dikatakan dapat meningkatkan risiko
seseorang untuk mengalami depresi psikotik.

5. Depresi postpartum
Depresi postpartum adalah jenis depresi yang terjadi pada ibu yang baru saja
melahirkan. Ibu yang menderita depresi postpartum dapat mengalami
beberapa gejala, seperti:

 Selalu merasa tertekan


 Sulit berkonsentrasi
 Nafsu makan berkurang
 Susah tidur
 Merasa tidak pantas menjadi seorang ibu
 Sulit menghasilkan ASI atau menyusui
 Memiliki pikiran untuk menyakiti diri atau bayinya
Terkadang, depresi postpartum bisa menyerupai gangguan psikologis lain
yang disebut sindrom baby blues syndrome. Meski gejalanya mirip, kedua
kondisi tersebut merupakan hal yang berbeda.
Sindrom baby blues biasanya terjadi selama 2 minggu setelah melahirkan dan
akan mereda dengan sendirinya, sedangkan depresi postpartum dapat
berlangsung lama hingga 6 bulan atau lebih dan dapat mengganggu ikatan
batin antara ibu dan bayinya.

6. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)


Premenstrual dysphoric disorder adalah jenis depresi yang menyerang wanita
pada saat menjelang menstruasi. Kondisi ini sering disebut sebagai sindrom
pramenstruasi yang berat.
Wanita yang mengalami PMDD dapat mengalami beberapa gejala berikut ini:

 Mudah emosi dan tersinggung


 Sering merasa cemas secara berlebihan
 Sulit tidur
 Nyeri otot
 Kram perut
 Nafsu makan hilang atau justru bertambah
 Sakit kepala

Berbeda dengan sindrom pramenstruasi, gejala PMDD yang terjadi bisa sangat
mengganggu dan bahkan muncul gejala depresi berat yang mengganggu
kualitas hidup penderitanya. Gejala ini biasanya akan muncul dalam waktu 1
minggu sebelum menstruasi dimulai dan akan menghilang setelah datang
bulan.

6. ciri – ciri depresi


Ciri-ciri orang depresi dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu psikologi dan fisik. Dari
aspek psikologi, ciri-ciri depresi meliputi:

 Selalu dibebani rasa bersalah dan sering menyalahkan diri sendiri


 Merasa putus asa, rendah diri, dan tidak berharga atau memiliki self
esteem yang rendah
 Selalu merasa cemas dan khawatir yang berlebihan
 Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan
 Mudah marah atau sensitif, serta mudah menangis
 Sulit berkonsentrasi, berpikir, dan mengambil keputusan
 Menjadi apatis terhadap lingkungan sekitarnya
 Tidak tertarik dan tidak memiliki motivasi terhadap segala hal (anhedonia)
 Timbul ide untuk menyakiti diri sendiri atau percobaan bunuh diri
Sementara itu, dari aspek fisik, ciri-ciri depresi terdiri dari:

 Selalu merasa kelelahan dan hilang tenaga


 Selera makan menurun atau tidak berselera makan
 Insomnia atau malah terlalu banyak tidur
 Pusing atau rasa nyeri yang tidak jelas alasannya
 Gerak tubuh dan cara bicara lebih lambat dari biasanya
 Tidak ada gairah seksual
 Berat badan turun secara drastis atau naik drastis

Penderita depresi tidak selalu merasakan gejala yang sama, tergantung


pada keparahan depresi yang dialami. Depresi ringan dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari dan hubungan sosial. Pada kondisi yang berat,
penderita benar-benar tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan
membina hubungan dengan orang lain.

7. Cara menanggulangi depresi


1. obat anti depresan
Ada beberpa obat anti depresan
1.lithium : Lithium adalah obat yang digunakan untuk mengobati
gangguang bipolar.
2. MAOIs
3. tricyclics
4. SSRIs

2. CBT
Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berfikir klien
yang berhubungan dengan kesulitan emosiona dan psikologi klien. Pendekatan
ini akan berupaya untuk membantu klien mengubah pikiran-pikiran atau
pernyataan diri negatif dan keyakinan-keyakinan pasien yang tidak rasional.
Jadi fokus teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang tidak logis
menjadi logis.

3. Terapi interpersonal
Terapi interpersonal adalah bantuan psikoterapi jangka pendek yang
berfokus kepada hubungan antara orang-orang dengan perkembangan sintom
penyakit kejiwaan

4. Konsling kelompok dan dukungan sosial


Konseling secara kelompok adalah pelaksanaan wawancara konseling
yang dilakukan antara seorang konselor profesional dengan beberapa pasien
sekaligus dalam kelompok kecil.
5. Berolahraga
Keadaan mood yang negatif sepertii depresi, kecemasan,dan kebingungan
disebabkan oleh fikiran dan perasaan yang negatif pula. Salah satu cara yang dapat di
lakukan untuk menghasilkan fikiran dan perasaan positif yang dapat menghalangi
munculnya mood negati adalah dengan berolahraga.

6. Diet ( mengatur pola makan )


Simtom depresi dapat diperparah oleh ketidakseimbangan nutrisa dalam
tubuh.ketidakseimbangan nutrisi yang dapat menyebabkan depresi semakin parah
yaitu:
1. konsumsi kafein secara berkala
2. konsumsi sukrosa(gula)
3.kekurangan biotin,asam folat dan Vitamin B,C,Kalsium,tembaga
magnesium
4. kelebihan magnesium
5. ketidakseimbangan asam amino dan alergi makanan

7.Berdoa
Banyak orang mempunyai kecenderungan untuk berpaling pada agama
dlam memperoleh kekuatan dan hiburan. Bagi yang percaya, keyakinan yang
kuat dan menjadi anggota aliran agama tertentu serta tujuan yang sama dapat
menanggulangi penderitaan dan depresi. Berdoa merupakan salah satu cara
untuk mengatasi untuk mengatasi depresii. Mengambil waktu untuk berdoa
memberi kesempatan kepada kita menghentikan kegiatan kita dan jalan arus
hidup kita.

8. Tips mencegah depresi

1. Terbuka dan jangan suka memendam masalah


Di dunia ini tidak ada orang yang luput dari masalah. Orang yang tidak
mempunyai asalah cenderung tidak mempunyai pegangan. Sedikit sekali ada orang
yang selalu bisa mengatasi masalahnya sendiri, jadi berbagilah kepada teman dekat.

2. Curhat dan sharing


Kalau masalah tidak bisa di pecahkan secara sendiri lebih baik mengajak
teman untuk sharing, atau siapapun orang yang kita percayai. Karena dengan begitu
siapatau kita bisa mendapat bantuan solusi untuk memecahkan masalah. Kalaupun
nggak, paling tidak dengan berbagi cerita, perasaan jadi lebih enteng dan fikiran tidak
stres.
3. Kerjakan banyak hal
Saat waktu snggang dan masih muda, banyak cara untuk menghilangkan
beban perasaan. Selain olahraga, membaca buku, menonton dan istirahat adalah
penting artinya dalam hidup.

4. Mencoba yang belum parah


Bukan berarti coba-coba sesuatu yang mengundang resiko, akan tetapi
menguji nyali diri untuk melakukan tantangan yang dapat mensupport diri.

5.Banyak cara untuk meraih cita-cita, mewujudkan keyakinan dan harapan


asal dengan sungguh dan pantang menyerah.cara berserah diri dan sabar adalah
pegangan supaya tidak terpeleset ke jurang kebimbangan.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan.

Tahap pengkajian terdiri dari atas pengumpulan data, analisa data dan perumusan

masalah klien.

Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, sosial dan spritual.

Pengelompokkan data pada pengkajian klien dengan gangguan alam perasaan :

Depresi meliputi :tahap pertama meliputi faktor predisposisi seperti: psikologis,

tanda, dan tingkah laku klien dan mekanisme koping klien (Damaiyanti, 2018).

1. Faktor Predisposisi

a. Faktor Genetik

Mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui

garis keturunan. Frekuensi gangguan alam perasaan meningkat pada

kembar monozigone dari dizigote.

b. Teori Agresi berbalik pada diri sendiri

Mengemukaka bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang

diahlikan pada diri sendiri. Diawali dengan proses kehilangan – terjadi

ambivalensi terhadap objek yang hilang- tidak mampu mengekspresikan

kemarahan- marah pada diri sendiri.

c. Teori kehilangan

Berhubungan dengan faktor perkembangan : misalnya kehilangan orang

tua pada masa anak,perpisahanyang bersifat traumatis dengan orang yang

sangat dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.


d. Teori Kepribadian

Mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan seseorang

mengalami depresi atau mania.

e. Teori Kognitif

Mengemukakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang

dipengaruhi oleh penilaian negatif terhadap diri sendiri,lingkungan dan

masa depan.

f. Teori Belajar ketidakberdayaan

Mengemukakan bahwa depresi dimulai dari kehilangan kendali diri,lalu

menjadi pasif dan tidak mampu mengahadapi masalah. Kemudian

individu timbul keyakinan akan ketidakmampuan mengendalikan

kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respon yang

adaptif.

g. Model Perilaku

Mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya pujian positif

selama berinteraksi dengan lingkungan.

h. Model Biologis

Mengemukakakan bahwa pada keadaan depresi terjadi perubahan

kimiawi,yaitu defisiensi katekolamin,tidak berfungsi endokrin dan

hipersekresi kortisol.
2. Faktor Prespitasi

Stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan meliputi faktor

biologis,psikologis dan sosial budaya. Faktor biologis meliputi perubahan

fisiologis yang dapat disebabkan oleh obat-obatan atau berbagai penyakit fisik

seperti infeksi,neoplasma dan ketidakseimbangan metabolisme. Faktor

psikologis meliputi kehilangan kasih sayang,termasuk kehilangan

cinta,seseorang dan harga diri. Faktor sosial budaya meliputi kehilangan

peran,perceraian,kehilangan pekerjaan.

3. Perilaku dan mekanisme koping

Perilaku yang berhubungan dengan depresi sangat bervariasi. Pada keadaan

depresi kesedihan dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi.

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang

adalah danial dan supresi,hal ini digunakan menghindari tekanan yang hebat.

Depresi yaitu perasaan berduka yang belum digunakan adalah

represi,supresi,denial,dan disosiasi.

4. Adapun perilaku yang berhubungan dengan depresi

a. Afektif

Sedih,cemas,apatis,murung,kebencian,kekesalan,marah,perasaan

ditolak,perasaan bersalah,merasa tak berdaya,putus asa,merasa

sendirian,merasa rendah diri,merasa tak berharga.

b. Kognitif

Ambivalen,bimgung,ragu-ragu,tidak mampu berkonsentrasi,hilang

perhatian dan motivasi,menyalahkan diri sendiri,pikiran merusak diri,rasa

tidak menentu,pesimis.
c. Fisik

Sakit perut,anoreksia,mual muntah,gangguan pencernaan,

konstipasi,lemas,lesu,nyeri kepala,pusing,insomnia,perubahan berat

badan,gangguan selera makan,impotensi,tidak berespon terhadap seksual.

d. Tingkah Laku

Agresif, agitasi,tidak toleran,gangguan tingkat aktifitas,kemunduran

psikomotor,menarik diri,isolasi sosial,iritable (mudah

marah,menangis,tersinggung),berkesan menyedihkan,kurang

spontan,gangguan kebersihan.

2. MASALAH KEPERAWATAN

A. Gangguan alam perasaan : Depresi

DS:

Tidak mampu mengutarakan pendapat dan malas berbicara. Sering

mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna

lagi,tidak berarti,tidak ada tujuan hidup,merasa putus asa dan cenderung bunuh

diri.

DO:

Gerakan tubuh yang terhambat,tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan

sikap yang merosot,ekspresi wajah murung,gaya jalan lambat dengan langkah

yang diseret. Kadang-kadang dapat terjadi stupor. Klien tampak

malas,lelah,tidak nafsu makan,sukar tidur dan sering menangis,proses pikir

terlmabat,seolah-olah pikiranya kosong,mudah tersinggung,dan tidak suka

diganggu.
B. Koping Maladaptif

DS:

Menyatakan putus asa dan tidak berdaya,tidak bahagia,tidak ada harapan.

DO:

Nampak sedih,mudah marah,gelisah,tidak dapat mengontrol impuls

3. POHON MASALAH

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang umum muncul pada klien dengan gangguan alam

perasaan : Depresi yaitu:

a. Resiko mencederai diri sendiri berhubungan dengan Depresi

b. Gangguan alam perasaan : Depresi berhubungan koping maladaptif


5. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan umum : Resiko mencedera diri
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a) Bina hubungan saling percaya

b) Sapa pasien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbal

c) Perkenalkan diri dengan sopan

d) Tanya nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai pasien

e) Jelaskan tujuan pertemuan, jujur, dan menepati janji

f) Tunjukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya

g) Beri perhatian pada pasien

2. Klien dapat menggunakan koping adaptif


Tindakan :
a) Beri dorongan untuk mengungkapkan perasaanya dan mengatakan bahwa
perawat memahami apa yang dirasakan
b) Tanyakan kepada pasien cara yang bisa dilakukan mengatasi perasaan
sedih/menyakitkan
c) Diskusikan dengan pasien manfaat dari koping yang biasa digunakan
d) Bersama pasien mencari berbagai alternatif koping
e) Beri dorongan kepada pasien untuk memilih koping yang paling tepat dan
dapat diterimah
f) Beri dorongan kepada pasien untuk mencoba koping yang telah dipilih
g) Anjurkan pasien untuk mencoba alternatif lain dalam menyelesaikan masalah

3. Klien terlindung dari perilaku mencederai diri


Tindakan :
a) Pantau dengan saksama resiko bunuh dri/melukai diri sendiri
b) Jauhkan dan simpan alat-alat yang dapat digunakan oleh pasien untuk
mencederai dirinya/orang lain,ditempat yang aman dan terkunci
c) Jauhkan bahan alat yang membahayakan pasien
d) Awasi dan tempatkan pasien diruang yang mudah dipantau oleh
perawat/petugas.

4. Klien dapat meningkatkan harga diri


Tindakan :
a) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusannya
b) Kaji dan kerahkan sumber sumber interna individu
c) Bantu mengindentifikasi sumber-sumber harapan
5. Klien dapat menggunakan dukungan sosial
Tindakan :
a) Kaji dan manfaatkan sumber-sumber eksternal individu\
b) Kaji sistem pendukung keyakinan
c) Lakukan rujukan sesuai indikasi

6. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat


Tindakan:
a) Diskusikan tentang obat
b) Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
c) Anjurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan
d) Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS MASYRAKAT
Kasus :
Seperti yang terjadi pada beberapa pekan di Desa Manajeng kecamatan sibulue,banjir
bandang yang melanda cukup mengejutkan pada awal november 2021. Selain
menghancurkan tempat tinggal dan menghanyutkan harta benda serta memakan korban dan
timbul beberapa penyakit salah satunya yaitu diare. Kondisi inilah yang akhirnya
menimbulkan rasa panik pada sebagian orang yang berdampak bencana. Akibatnya tidak
hanya orang dewasa (35 tahun +) , anak-anak yang berusia (15-20 tahun) pun mengalami
masalah mental atau trauma seperti Depresi. Melihat kondisi tersebut mahasiswa
keperawatan melaksanakan praktek lapangan untuk membantu masyarakat dalam
menanggulangi masalah psikososial yang terjadi.

1. Pengkajian Keperawatan
Data Inti
A. Usia Penderita
Remaja : 15-20 Tahun
Orang Tua : 35 Tahun
C. Riwayat Trauma : Depresi
D. Konflik : Bencana Alam (Banjir Bandang)

2. Demografi
a. Vital statistik
Desa manajeng yang berada di Kec.Sibulue,Kab.Bone ini memiliki batas-batas,Sbb:
- Sebelah Utara : Desa Watu
- Sebelah Timur : Desa Letta Tanah
- Sebelah Selatan : Desa Sumpang Minange
- Sebelah Barat : Desa Kampuno
b. Agama : Islam
c. Budaya : Bugis
3. Data subsistem
a. Lingkungan Fisik
kualitas udara di Desa Manajeng cukup bersih tidak ada polusi udara. Tingkat
kebisingan di kec.sibulue masih diatas normal,karena tidak terdapat pabrik ataupun
industri.selain itu kendaraan bermotor yang bisa menjadi sumber kebisingan juga.
jarak antar rumah di kec. Sibulue sangat dekat.
b. Keamanan dan Transportasi
Petugas keamanan di Kec.Sibulue sistemnya digilir. Jadi setiap malam ronda
bergantian.
Sarana transportasi yang biasa digunakan adalah sepeda motor.

c. Petugas dijalan raya


Kecelakaan juga jarang terjadi,karena polisi yang bertugas dilalu lintas
mewajibkan setiap pengendara bermotor memakai helm dan pengendara mobil
wajib memakai sabuk pengamanan. Jadi walaupun di jalan raya ramai dengan
jendaraan,kecelakaan bisa di minimalisir.

d. Komunikasi
Komunikasi yang digunakan di wilayah Kec.Sibulue adalah Musyawarah,serta
setiap informasi yang ada sering dilakukan melalui mesjid yang ada. Media
komunikasi yang ada di masyarakat cukup di mengerti oleh warga.

e. Ekonomi
Potensi ekonomi di Desa Manajeng adalah Kebun/Ladang

f. Rekreasi
Sarana Rekreasi yang sering digunakan oleh warga terutama pada anak-anak
adalah bermain dilapangan bola setiap sore.

2. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DO: - anak- anak dan Orang
Bencana Alam (Banjir
dewasa mengalami depresi Sindrom Pasca Trauma
Bandang)
akibat bencana
Do:
- Perasaan tidak
nyaman terhadap Bencana Alam (Banjir
Gangguan rasa nyaman
lingkungan yang Bandang)
terkena dampak
bencana
3. Diagnosa Keperawatan
1. Sindrom pasca trauma b. d depresi terhadap bencana
2. Gangguan rasa nyaman b.d kurang nyaman terhadap lingkungan

4. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 sindrom pasca trauma Tujuan umum - Membina
hubungan
setelah diberikan asuhan
saling percaya
keperawatan diharapkan
- Memberikan
masyarakat tidak mengalami
terapi modalitas
trauma/depresi
seperti
Relaksasi nafas
dalam
Tujuan Khusus - Memberikan
setelah diberikan tindakan Terapi aktivitas
keperawatan 3 x 24 jam kelompok
diharapkan masyarakat tidak seperti
depresi dengan kriteria hasil : menggambar
- Memberikan
-
Masyarakat mampu edukasi kepada
berdaptasi kembali masyarakat
- Masyarakat dapat bahwa
melakukan kegiatan seperti berinteraksi itu
dulu sebelum bencana alam penting
terjadi
2 Gangguan Rasa Tujuan Umum - Observasi
nyaman Keadaan
Setelah diberikan asuhan
lingkungan
keperawatan diharapkan dapat
- Memberikan
memberikan rasa nyaman pada
lingkungan
warga Desa Manajeng
yang tenang
Tujuan Khusus - Memotivasi
masyarakat
Setelah diberikan tindakan agar tidak stres
keperawatan 3 x 24 jam lagi
diharapkan dapat memberikan rasa
nyaman pada warga Desa
Manajeng
dengan kriteria Hasil :
Lingkungan Terkendali
5. Implementasi dan Evaluasi

NO Tindakan keperawatan Standar Evaluasi sasaran Tempat


DX
1 - Membina - Masyarakat
hubungan saling mampu membina
percaya hubungan saling
- Memberikan percaya
terapi modalitas - Masyarakat mau
seperti mengikuti terapi
Relaksasi nafas relaksasi nafas
dalam dalam dengan baik
- Memberikan - Masyarakt mampu masyarakat
posko
Terapi aktivitas menungkapkan Desa
Pengungsian
kelompok perasaan yang Manajeng
seperti dirasakan seperti
menggambar menggambar.
- Memberikan - Masyarakat
edukasi kepada memahami bahwa
masyarakat pentingnya
bahwa berinteraksi
berinteraksi itu
penting
2 - Observasi - Terindentifikasi
Keadaan keadaan
lingkungan lingkungannya
- Memberikan - Lingkungan
Masyarakat
lingkungan yang menjadi nyaman Posko
Desa
tenang - Masyarakat Pengungsian
Manjeng
- Memotivasi termotivasi dan
masyarakat agar tidak mengalami
tidak stres lagi stres akibat
bencana

Anda mungkin juga menyukai