Anda di halaman 1dari 15

Barotrauma

Kelompok 1
Kelompok 1
Nurfahima
Apriliana Rahmiati

Sauma
Lilis Wika
Ernia Sinta
Tiara
Ramadani
Alur Materi
Definisi Etiologi Patofisiologi

pemeriksaan
Tanda & Gejala
penunjang
Komplikasi
Definisi
Matra
adalah dimensi lingkungan/ wahana/ media tempat seseorang/
sekelompok orang
melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan. Kondisi matra
adalah keadaan dari seluruh
aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup dan
pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut.

Kesehatan Matra
adalah upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan
untuk meningkatkan
kemampuan fisik & mental guna menyesuaikan diri terhadap
Definisi
Barotrauma
Adalah cedera yang disebabkan oleh kegagalan untuk
menyamakan tekanan antara rongga berudara pada tubuh
dengan lingkungan sekitar terutama terjadi pada rongga
tubuh yang tertutup seperti tuba esutachius, telinga
tengah, sinus paranasal atau paru. Menyebabkan
terjadinya kerusakan jaringan akibat kegagalan untuk
menyamakan tekanan pada rongga dengan tekanan pada
lingkungan sewaktu melakukan perjalanan dengan pesawat
terbang atau pada saat menyelam.
Etiologi
Barotrauma dapat terjadi pada keadaan :
Saat menyelam
Dapat terjadi saat turun kedalam air (Squeeza), atau
saat naik ke permukaan air secara cepat ( reverse
squeeze atau overpressure ).

Saat penerbangan
Dapat terjadi saat pesawat take off (barotrauma
ascending ), atau saat landing (barotrauma descending).
Tekanan udara pada
ketinggian tertentu
Bumi diselubungi oleh udara yang disebut atmosfer bumi.
Atmosfer tersebut terbentang mulai dari permukaan bumi
sampai ketinggian 3000 km. Udara tersebut mempunyai Ketinggian Tekanan udara
massa dan berat lapisan udara ini akan menimbulkan suatu
tekanan yang disebut tekanan udara. Makin tinggi lokasi
semakin renggang udaranya, berarti semakin kecil tekanan
0 km 1 atm
udara. Sehingga pinggiran atmosfer bumi tersebut akan 16 km 0,1 atm
berakhir dengan suatu keadaan hama udara.
31 km 0,01 atm
Ukuran tekanan gas : mmHg, mmH2O, Atmosfir 48 km 0,001 atm
(Atm)
PSI ( Pound per Square Inch ) 64 km 00001 atm
Tekanan udara & volume gas
pada kedalaman tertentu di
bawah air
Trauma akibat perubahan tekanan, secara umum dijelaskan
melalui hukum Boyle. Hukum Boyle mengatakan bahwa
Dept Pressure Gas vol. Density
volume gas berbanding terbalik dengan tekanan. Ada
h
bagian-bagian tubuh yang berbentuk seperti rongga. Pada
0 1 atm 1 1x
penerbangan sesuai dengan hukum Boyle yang mengatakan
33 2 atm ½ 2x bahwa volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya,
66 3 atm 1/3 3x maka pada saat tekanan udara disekitar tubuh
99 4 atm 1/4 4x menurun/meninggi, terjadi perbedaan tekanan udara antara
di rongga tubuh dengan yang di luar sehingga terjadi
penekanan terhadap mukosa dinding rongga.
Patofisiologi
Tuba eustachius secara normal selalu
tertutup namun dapat terbuka pada gerakan
menelan, mengunyah, menguap, dan
dengan menuver Valsava. Pilek,rinitis
alergika serta berbagai variasi anatomis
individual, semuanya merupakan
predisposisi terhadap disfungsi tuba
eustakius. Brotrauma, dengan membrane
timpai (MT), dapat terjadi setelah suatu
penerbangan pesawat atau setelah berenang
atau menyelam. Mekanisme bagaimana ini
dapat terjadi, dijelaskan dibawah ini.
Patofisiologi
Saluran telinga luar, telinga tengah, telinga
dalam dapat dianggap sebagai 3
kompartemen tersendiri, ketiganya
dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh
membran timpani dan membran tingkap
bundar dan tingkap oval.
Telinga tengah merupakan suatu rongga
dengan hanya satu penghubung kedunia
luar, yaitu melalui tuba Eustachii. Tuba ini
biasanya selalu tertutup dan hanya akan
membuka pada waktu menelan, menguap
Manifestasi klinis
*
Gejala ascent barotrauma :
1. Rasa tertekan atau nyeri dalam
telinga.
2. Vertigo. Gejala descent barotrauma :
3. Tinnitus/tuli ringan. 1. Nyeri ( bervariasi ) pada telingan yang
4. Barotrauma telinga dalam terpapar.
komplikasi. 2. Kadang ada bercak darah dihidung atau
5. Granding klinis kerusakan membrane nasofaring.
timpani 3. Rasa tersumbat dalam telinga/tuli
Grade 0 : Bergejala tanpa tanda-tanda.
Grade 1 : Injeksi membrane timpani. konduktif.
Grade 2 : Injeksi, pendarahan ringan pada
membrane timpani.
Grade 3 : Pendarahan membrane timpani.
Grade 4 : Pendarahan pada telinga tengah.
Grade5 : Pendarahan pada meatus ekstmus +
ruptur
* Klasifikasi
Berdasarkan letak anatomis, klasifikasi
barotrauma adalah :
1. Barotrauma telinga
Barotrauma telinga luar
Barotrauma telinga tengah
Barotrauma telinga dalam
2. Barotrauma sinus paranasalis
3. Barotrauma pulmonal
* Komplikasi barotrauma
Komplikasi yang dapat terjadi yakni :

1. Ruptur atau perforasi gendang telinga


2. Infeksi teinga akut
3. Kehilangan pendengaran yang meneta
4. Tinnitus yang menetap
5. Vertigo
* Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dengan barotrauma adalah


pemeriksaan lab berupa :
Kadar serum
Analisa gas darah Darah lengkap Creatin
Untuk mengevakuasi
Phosphokinase
Pasien yang mmiliki
gradien alveolus – arteri hematokrik  48% memiliki Peningkatan kadar serum ini
untuk mengetahui terjadinya sekuele neurologis yang menandakan meningkatnya
emboli gas. persisten selama 1 bulan kerusakan jaringan karena
setelah perlukaan mikroemboli
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai