Disusun Oleh :
Tutor 9
1. Aulia nur fazri 8. Muhamad ikbal
2. Euis krisnawati 9. Nopi mardiatul
3. Fuji yasha hikmawati fauziah
4. Hilda anggraeni 10. Risna gina sonia
5. Intan wahyu pajar wati 11. Rizki fauzi raka p
6. Lusi nurjayanti 12. Siti komalasari
7. Muhamad ade budi 13. Wulan septiani
santoso
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan perlindungandan kesehatan sehingga penulis
dapat menyusun makalah dengan judul ”Makalah HDR ( Harga Diri Rendah)”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penulis
banyak menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan referensi dan keterbatasan penulis
sendiri. Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis
berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.
Sebagai manusia penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak demi perbaikan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya, Amin.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................ i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................................ 3
2.1 Definisi HDR.................................................................................................... 3
2.2 Faktor Predisposisi dan Faktor Presivitasi ...................................................... 3
2.3 Tanda dan Gejala............................................................................................ 5
2.4 Penatalaksanaan ............................................................................................ 6
2.5 Pohon Masalah ............................................................................................... 8
2.6 Konsep Keperawatan ...................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN KASUS .................................................................................. 16
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 37
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 37
4.2 Saran .............................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 38
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Harga diri rendah adalah suatu masalah utama untuk kebanyakan orang
dan dapat diekspresikan dalam tingkat kecemasan yang tinggi. Harga diri
rendah kronik merupakan suatu keadaan yang maladaptif dari konsep diri,
dimana perasaan tentang diri atau evaluasi diri yang negatif dan dipertahankan
dalam waktu yang cukup lama. Termasuk didalam harga diri rendah ini evaluasi diri
yang negatif dan dihubungkan dengan perasaan lemah, tidak tertolong, tidak
ada harapan, ketakutan, merasa sedih, sensitif, tidak sempurna, rasa bersalah dan
tidak adekuat. Harga diri rendah kronik merupakan suatu komponen utama dari
depresi yang ditunjukkan dengan perilaku sebagai hukum dan tidak mempunyai
rasa (Stuart dan Laraia, 2001).
1
rentan terganggu pada saat remaja dan usia lanjut. Dari hasil riset ditemukan
bahwa masalah kesehatan fisik mengakibatkan harga diri rendah. Harga diri tinggi
terkait dengan ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok dan diterima oleh
orang lain. Sedangkan harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal
yang buruk dan resiko terjadi harga diri rendah dan skizofrenia. Gangguan harga
diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri.
38
BAB II
TINJAUAN TEORI
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau
kemampuan diri yang negatif, dapat secara langsung atau tidak langsung di
ekspresikan.
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan
tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.(Stuart dan Sundeen,
2005)
Harga diri rendah adalah penilaian negative seseorang terhadap diri dan
kemampuan yang diekspresikan secara langsung dan tidak langsung (Bawlis,2002)
38
kurangnya harga diri pada anak. Orangtua membuat anak-anak menjadi
tidak masuk akal, mengkritik keras, dan hukuman.
Peran yang sesuai dengan jenis kelamin sejak dulu sudah diterima oleh
masyarakat, misalnya wanita dianggap kurang mampu, kurang mandiri ,
kurang objektif, dan kurang rasional dibandingkan pria. Pria dianggap
kurang sensitive, kurang hangat, kurang ekpresif dibanding wanita. Sesuai
dengan standar tersebut, jika wanita atau pria berperan tidak seperti
lazimnya maka akan menimbulkan konflik didalam diri mapun hubungan
sosial. Misalnya wanita yang secara tradisional harus tinggal dirumah saja,
jika ia mulai keluar rumah untuk mulai sekolah atau bekerja akan
menimbulkan masalah. Konflik peran dan peran yang tidak sesuai muncul
dari faktor biologis dan harapan masyarakat terhadap wanita atau pria.
38
3) Faktor yang mempengaruhi identitas diri
2) Ketegangan peran
Transisi perkembangan:
Transisi situasi:
38
kehidupan individu melalui kelahiran atau kematian orang yang berarti,
misalnya status sendiri menjadi berdua atau menjadi orang tua.
Menurut L. J Carpenito dan Keliat , perilaku yang berhubungan dengan harga diri
rendah antara lain :
Data Subjektif:
Data Objektif:
- Produktivitas menurun
- Perilaku destruktiv pada diri sendiri dan orang lain
- Penyalahgunaan zat
- Menarik diri dari hubungan social
- Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
38
- Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
2.4 Penatalaksanaan
Menurut hawari (2001), terapi pada gangguan jiwa skizofrenia dewasa ini sudah
dikembangkan sehingga penderita tidak mengalami diskriminasi bahkan metodenya
lebih manusiawi daripada masa sebelumnya. Terapi yang dimaksud meliputi :
a. Psikofarmaka
Adapun obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat sebagai
berikut:
1) Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu yang cukup singkat.
2) Tidak ada efek samping kalaupun ada relative kecil.
3) Dapat menghilangkan dalam waktu yang relative singkat, baik untuk gejala
positif maupun gejala negative skizofrenia.
4) Tidak menyebabkan kantuk
5) Memperbaiki pola tidur
6) Tidak menyebabkan lemas otot.
b. Psikoterapi
Therapy kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi dengan
orang lain, penderita lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya ia tidak
mengasingkan diri lagi karena bila ia menarik diri ia dapat membentuk
kebiasaan yang kurang baik. Dianjurkan untuk mengadakan permainan atau
latihan bersama. (Maramis,2005)
38
ECT adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang granmall secara
artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui elektrode yang dipasang satu
atau dua temples. Therapi kejang listrik diberikan pada skizofrenia yang tidak
mempan denga terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang listrik 4-
5 joule/detik. (Maramis, 2005)
d. Therapy Modalitas
38
2.6 Konsep Keperawatan
a. Masalah keperawatan yang mungkin muncul
1) Isolasi sosial: Menarik diri
2) Harga diri rendah
3) Koping individu tidak efektif
b. Data yang perlu di kaji
1) Koping tidak efektif
a. Data Subjektif:
- Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi.
- Klien malu bertemu dan berhadan dengan orang lain.
b. Data Objektif :
- Ekspresi wajah sedih.
- Tidak ada kontak mata ketika diajak berbicara.
- Suara pelan dan tidak jelas.
- menangis
2) Harga diri rendah
a. Data Subjektif :
- Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya
- Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli
- Mengungkapkan tidak bisa apa-apa
- Mengungkapkan dirinya tidak berguna
- Mengkritik diri sendiri
b. Data Objektif :
- Merusak diri sendiri dan orang lain
- Menarik diri dari hubungan social
- Tampak mudah tersinggung
- Tidak mau makan dan tidak mau tidur
3) Isolasi Sosial: Menarik diri
a. Data Subjektif:
- Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi
- Mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain
- Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain
38
b. Data Objektif
- Ekspresi wajah kosong
- Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara
- Suara pelan dan tidak jelas
c. Diagnosa Keperawatan
1) Harga Diri Rendah
2) Koping Tidak efektif
d. Rencana Tindakan Keperawatan
38
kesempatan Menyediakan waktu bina
kepada klien hungan yang sopan
untuk merespon. Memberikan kesempatan
untuk merespon
3.mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
posotif yang dimiliki
dengan :
Membantu
mengidentifikasi dengan
aspek yang positif
Mendorong agar
berpenilaian positif
Membantu
mengungkapkan
perasaannya.
1.tunjukan
emosional yang
sesuai -klien dapat
mengungkapkan
2.gunakan teknik
perasaannya
komunikasi
-klien mampu mengenali
terpeutik terbuka
38
emosinya dan dapat
3. bantu klien
mengekspresikannya
mengekspresikan
perasaannya
4.bantu klien
mengidentifikasik
an situasi
kehidupan yang
tidak berada
dalam
kemampuan dan
mengontrolnya.
38
-klien dapat
memodifikasi
pola kognitif
yang negatif.
-klien dapat
berpartisifasi
dalam
mengambil
keputusan
yang berkenan
dengan
perawatan
dirinya.
38
percaya 5.tanyakan nama realistik
lengkap dan
panggilan tujuan
-Klien mampu
-klien dapat menidentifikasi
mengidentifik kemampuan yang dimiliki
asi - Aspek positif keluarga
kemampuan - Aspek positif lingkungan
dan aspek yang dimiliki klien
positif yang
1.Diskusikan
dimiliki
kemampuan dan
asfek positif yang
dimiliki
38
dengan dapat ditunjukan
kemampuann penggunaannya
ya.
1.Rencanakan
bersama klien
aktifitas yang
dapat dilakukan
setiap hari
Kegiatan mandiri
Dibantu
sebagian
Dengan bantuan
total
Tingkatkan
kegiatan sesuai
dengan toleransi
kondisi klien
38
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Skenario Kasus:
Ny. R usia 66 tahun, baru saja dimasukkan ke panti wreda oleh keluarganya. Ketika
baru datang, perawat seringkali melihat Ny. R menangis. Bila ditanya oleh perawat, Ny. R
hanya diam, tidak mau bicara, dan selalu menjauh. Ny. R hanya berdiam diri di kamar dan
selalu tampak murung. Hasil pemeriksaan didapatkan: Tekanan darah 130/90 mmHg, nadi
82x/ menit, suhu 36ⁿC, respirasi 22x/ menit.
Tugas:
38
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny.R
Tempat & Tanggal Lahir : tidak ada data Gol.Darah : O / A / B / AB
Usia : 66 tahun
Pendidikan Terakhir : tidak ada data
Agama : Islam/Protestan/Katolik/Hindu/Budha/Konghucu
(tidak ada data)
Status Perkawinan : Kawin/Belum/Janda/Duda (cerai : Hidup/Mati)
(tidak ada data)
TB/BB : tidak ada data
Penampilan : tidak ada data
Ciri-ciri Tubuh : tidak ada data
Orang Yang Dekat Di hubungi : tidak ada data
Hubungan dengan Lansia : tidak ada data
Alamat : tidak ada data
B. RIWAYAT PEKERJAAN
1. Susunan anggota keluarga
KELUARGA
tidak tidak tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada data
ada ada data data data
data data
38
4. Alat transportasi : tidak ada data
5. Pekerjaan sebelumnya : tidak ada data
6. Sumber pendapatan & kecukupan keluarga : tidak ada data
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : tidak ada data
Jumlah kamar : tidak ada data
Jumlah tongkat dikamar : tidak ada data
Kondisi tempat tinggal : tidak ada data
Jumlah orang yang tinggal : tidak ada data
Derajat privasi : tidak ada data
Tetangga terdekat : tidak ada data
Alamat / Telepon : tidak ada data
E. RIWAYAT REKREASI
1. Hobby / Minat : tidak ada data
2. Keanggotaan organisasi : tidak ada data
3. Liburan perjalanan : tidak ada data
F. SISTEM PENDUKUNG
a. Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi : tidak ada data
b. Jarak dari rumah : tidak ada data
c. Rumah Sakit : tidak ada data
d. Klinik : tidak ada data
e. Pelayanan kesehatan dirumah : tidak ada data
f. Makanan yang dihantarkan : tidak ada data
g. Perawatan sehari – hari yang dilakukan dirumah : tidak ada data
h. Lain – lain : tidak ada data
G. DESKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual : tidak ada data
Yang lainnya : tidak ada data
H. STATUS KESEHATAN U
Status kesehatan umum setahun yang lalu : tidak ada data
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : tidak ada data
38
KELUHAN UTAMA :
Klien selalu diam dan tidak mau berbicara
Provocative / Palliative : tidak ada data
Quality / Quantity : tidak ada data
Region : tidak ada data
Severity Scale : tidak ada data
Timming : tidak ada data
Pemahaman & Pelaksanaan Masalah kesehatan : tidak ada data
OBAT – OBATAN
No Nama Obat Dosis Keterangan
tidak ada data tidak ada data tidak ada data
38
Seksual : tidak ada data
Rekreasi : tidak ada data
Psikologis : tidak ada data
• Persepsi klien : tidak ada data
• Konsep diri : tidak ada data
• Emosi : tidak ada data
• Adaptasi : tidak ada data
• Mekanisme Pertahanan Diri : tidak ada data
38
J. STATUS KOGNITF / AFEKTIF / SOSIAL
1. Short Portable Mental Status Question (SPMSQ) : tidak ada data
2. Mini Mental State Exam (MMSE) : tidak ada data
3. Inventaris depresi Beck : tidak ada data
4. APGAR Keluarga : tidak ada data
K. DATA PENUNJANG
Laboratorium : tidak ada data
Radiologi : tidak ada data
38
INDEKS KATZ Indeks Kemandirian Pada
Aktivitas Kehidupan Sehari – hari
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen,berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali satu dari
fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi dan
satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari –hari, kecuali mandi,
berpakaian, kekamar kecil, dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari – hari, kecuali mandi,
berpakain, kekamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Lain – lain Terhantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat di klasifikasikan
sebagai C, D, E, atau F
38
BARTHEL INDEKS
Keterangan :
a. Jumlah skor 100 = mandiri
b. Jumlah skor 50 – 95 = ketergantungan sebagian
c. Jumlah skor kurang dari 45 = ketergantungan total
38
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
Penilaian ini untuk mengetahui fungsi intelektual
Lansia
38
d. Kesalahan 8 – 10 Kerusakan intelektual berat
KETERANGAN :
a. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 kesalahan bila subyek hanya berpendidikan SD
b. Bisa dimaklumi bila kurang dari 1 kesalahan bila subyek mempunyai pendidikan
lebih dari SD
c. Bisa dimaklumi bila lebih dari 1 kesalahan untuk subyek kulita hitam, dengan
menggunakan kriteria pendidikan yang lama.
Dari Pfeiffer E (1975)
38
Mini Mental S ateExam
Pengkajian Aspek Kognitif Mental yaitu orientasi, registasi, perhatian,
Kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa
No Aspek Kognitif Nilai Mhs Nilai Klien Kriteria
1. Orientasi 5 Tidak ada Menyebutkan dengan benar R
data Tahun R Musim R Tanggal R
Hari R Bulan
Orientasi 5 Tidak ada Menyebtkan dengan benar R
data Negara R Provisi R Kota R
Kamar
2. Registrasi 3 Tidak ada Pemeriksa mengatakan nama
data objek (oleh pemeriksa ) selama
1 detik u/ masing – masing objek
kemudian klien mengulang
nama objek tersebut R Objek
meja R Objek kursi R Objek
lampu
3. Perhatian & 5 Tidak ada Minta klien untuk memulai dari
Kalkulasi data angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali / tingkat 93, 86,
79,72, 65
4. Mengingat kembali 3 Tidak ada Minta klien untuk menyebutkan
data atau mengulang ketiga objek
pada no 2 R Objek meja R
Objek kursi R Objek lampu
2 Tidak ada Tunjukan pada klien suatu
data benda dan tanyakan namanya
pada klien :
Misalnya jam tangan
Misalnya pensil
1 Tidak ada Minta klien untuk mengulangi
data kata berikut “Taka da jia, dan,
38
atau, tetapi”
Bila benar nilai 1 poin
5. Bahasa 3 Tidak ada Minta klien untuk mengikuti
data perintah berikut yang terdiri dari
3 langkah :
a. Ambil kertas di tangan
anda, lipat dua
b. Lipat menjadi dua
c. Taruh di lantai
1 Tidak ada Tulis sebah kalimat
data
1 Tidak ada Gambarlah desain ini (menyalin
data gambar)
Total Nilai 30
Intervensi hasil :
Nilai 1 > 22 = aspek kognitf dan fungsi mental baik
Nilai 18 – 22 = kerusakan aspek fungsi mental ringan
Nilai ≤ 17 = terdapat kerusakan aspek fungsi menal berat
38
ANALISA DATA
PRIORITAS MASALAH
1. Harga diri rendah berhubungan dengan mekanisme koping tidak efektif.
2. Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
38
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
38
si perasaan
dan reaksi
perawatan diri
sendiri
Menyediakan
waktu bina
hungan yang
sopan
Memberikan
kesempatan
untuk
merespon
3.mengidentifikasi
kemampuan dan
aspek posotif yang
dimiliki dengan :
Membantu
mengidentifika
si dengan
aspek yang
positif
Mendorong
-klien dapat agar
1.tunjukan mengungkapkan berpenilaian
emosional perasaannya positif
yang sesuai -klien mampu Membantu
mengenali emosinya mengungkapk
2.gunakan
dan dapat an
teknik
mengekspresikannya perasaannya.
komunikasi
terpeutik
terbuka
38
3. bantu klien
mengekspresik
an
perasaannya
4.bantu klien
mengidentifika
-klien dapat sikan situasi
mengenali kehidupan
dan yang tidak -diskusikanlah
mengekspre berada dalam masalah yang
sikan kemampuan dihadapi klien
emosinya. dan dengan memintanya
mengontrolnya untuk
. menyimpulkannya
-identifikasi
1. klien dapat pemikiran negatif
mengidentifika klien dan bantu untuk
si pemikiran menurunkan melalui
yang negatif interuksi dan
subsitus
2. klien dapat
-evaluasi ketetapan
menurunkan
persepsi logika dan
penilaian yang
kesimpulan yang
negatif pada
dibuat klien.
dirinya.
38
-klien dapat
memodifikasi
pola kognitif
yang negatif.
-klien dapat
berpartisifasi
dalam
mengambil
keputusan
yang
berkenan
dengan
perawatan
dirinya.
38
nama lengkap
dan panggilan
tujuan
-klien dapat -Klien mampu
mengidentifi menidentifikasi
kasi kemampuan yang
kemampua dimiliki
n dan - Aspek positif
aspek keluarga
positif yang - Aspek positif
dimiliki lingkungan yang
1.Diskusikan
dimiliki klien
kemampuan
dan asfek
positif yang
dimiliki
2.Hindarkan
-klien dapat
dari penilaian -Klien mampu menilai
menilai
yang negatif
kemampua kemampuan yang
n yang 3.Utamakan dmiliki selama sakit
dimiliki pemberian
pujian yang
realistik
38
sesuai 2.Diskusikan
dengan kemampuan
kemampua yang dapat
nnya. ditunjukan
penggunaanny
a
1.Rencanakan
bersama klien
aktifitas yang
dapat dilakukan
setiap hari
Kegiatan
mandiri
Dibantu
sebagian
Dengan
bantuan
total
Tingkatkan
kegiatan sesuai
dengan
toleransi
kondisi klien
2.Beri contoh
cara
pelaksanaan
38
kegiatan yang
boleh klien
lakukan
38
CATATAN
PERKEMBANGAN
NO Hari / Diagnosa NO Evaluasi Sumativ ( SOAP ) Ttd /
Tgl / Nama
Jam
1. Harga diri S : Tidak ada data
rendah b.d O : - Klien mau berjabat tangan
mekanisme - Klien mau berduduk berdampingan
koping tidak dengan perawat
efektif. - Klien mau mengutaran masalahnya
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2. Menarik diri b.d S : -Tidak ada data
harga diri O : -klien mampu berbincang-bincang dengan
rendah perawat.
- Klien mampu merespon tindakan perawat
A : masalah teratasi
P:
intervensi
dihentikan
38
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Harga diri rendah adalah suatu masalah utama untuk kebanyakan orang
dan dapat diekspresikan dalam tingkat kecemasan yang tinggi. Yang ditandai
dengan :
a. Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Perasaan lemah dan takut
e. Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
f. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
g. Hidup yang berpolarisasi
h. Ketidakmampuan menentukan tujuan
i. Mengungkapkan kegagalan pribadi
j. Merasionalisasi penolakan
4.2 Saran
Diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan peserta didik
bahwa TAK stimulasi persepsi dapat meningkatkan harga diri
38
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna dll. (2001). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition.
Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
Stuart dan Sundeen. (1999). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.
Stuart, GW, Laraia, MT., 2001, Principle and Practice of Pshychiatric Nursing, Edisi 7,
Mosby, Philadelpia
http://elmoresagala.wordpress.com/2013/12/04/lp-jiwa-gangguan-konsep-diri-harga-diri-
rendah/
http://www.slideshare.net/setiwanlilikbudi/laporan-pendahuluan-isolasi-sosialmd#
http://www.slideshare.net/setiwanlilikbudi/laporan-pendahuluan-perilaku-kekerasan#
http://www.dnet.net.id/kesehatan/berita sehat detail
38