Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

PERBEDAAN ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN KONTRASEPSI


KB IMPLAN/SPRIRAL, IUD, SUNTIK, DAN PIL TERHADAP SIKLUS
MENSTRUASI DAN BB PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA
KASTURI KEC. CIKIJING KAB. MAJALENGKA

Diajuan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna memperoleh gelar Sarjana (S1)
Keperawatan STIKes Kuningan

Disusun Oleh:

Fuji Yaha Hikmawati

NIM : CKR0160132

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dengan


jumlah pertumbuhan penduduk yang tinggi. World Population Data Sheet
(2013) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara kelima di dunia
dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 249 juta. Jumlah penduduk
Indonesia tahun 2025 di perkirakan mencapai 237,7 juta jiwa atau
mengalami kenaikan 57,9 juta jiwa dari perkiraan penduduk tahun 2000
sebanyak 205,8. Pada tahun 2025 angka harapan hidup penduduk
Indonesia juga akan mengalami peningkatan menjadi 73,2 tahun dari 69
tahun, sedang pada sensus tahun 1990 terdapat 180 juta jiwa (Irianto, 2014).

Oleh karena itu pemerintah indonesia melalui Badan Kependudukan


dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan melakukan penekanan
jumlah angka kelahiran dengan pengelolaan dan pelaksanaan program
Keluarga Berencana (KB) dengan paradigma baru Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (BKKBN, 2016).

Masalah kependudukan merupakan masalah yang di hadapi semua


negara baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah penduduk dunia
yang sangat pesat dengan laju pertumbuhan yang tinggi. Untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk, pemerintah Indonesia menerapkan Program
Keluarga Berencana Nasional, dengan ini diharapkan laju pertumbuhan
penduduk indonesia dapat ditekan.

Pemerintah mencanangkan program keluarga berencana untuk


mengatasi hal itu. Keluarga Berencana merupakan suatu pelayanan
kesehatan preventif yang paling dasar dan paling utama bagi wanita
(Saroha, 2014). Hal ini dilakukan untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas menurut UU no. 52 tahun 2009 keluarga berkualitas adalah
keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan
kesejahteraan, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,
berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa. Dalam Pandangan baru yang di
kemukakan oleh keluarga berencana nasional adalah mengubah visinya yang
dahulu mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS)
menjadi visinya yang baru yaitu terwujudnya “Keluarga Berkualitas
2015” dan misinya adalah “Mewujudkan keluarga kecil bahagia dan
sejahtera” (Yuhedi & Kurniawati, 2014).

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan


preventif yang paling dasar dan utama bagi perempuan, meskipun tidak
selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan
salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan dan melahirkan.

Ketersediaan layanan KB bagi perempuan terdapat dalam beberapa


metode, dan perempuan harus dapat menimbang berbagai faktor dalam
memilih metode KB yang sesuai dengan dirinya, termasuk status kesehatan
mereka, efek samping potensial suatu metode, konsekuensi terhadap
kehamilan yang tidak diinginkan, besarnya keluarga yang diingkan,
kerjasama pasangan, dan norma budaya mengenai kemampuan mempunyai
anak.

Menurut data World Health Organization (WHO), lebih dari 100


juta wanita di dunia memakai metode kontrasepsi yang memiliki
efektifitas. Lebih dari 75% yang memakai metode kontrasepsi hormonal
dan 25% memakai kontrasepsi non hormonal dalam mencegah kehamilan.
Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dari
segi pemakaian metode kontrasepsi , terdapat pengguna kontrasepsi
suntikan 57,12%, pil 24,67%, IUD/AKDR/spiral 10,46%, strerilisasi
wanita 4,86%, AKBK /implant /susuk 2,78%, kondom 2,19%, pantang
berkala/kalender 0,78%, senggama terputus 0,47%, kontrasepsi lain 0,59%
(BPS, 2013 dalam Listiorini, 2013).

Dengan semakin berkembangnya programKB yang dicanangkan oleh


pemerintah, alat kontrasepsi pun semakinberkembang. Berbagai pilihanalat
kontrasepsi ditawarkan kepada masyarakat. Dari yang mulai sederhana
sampai yang permanen atau mantap, yaitu mulai pil, suntik, spiral dan
IntraUteri Device (IUD). Ada jenis kontrasepsi lain yaitu vasektomi untuk
pria dan tubektomi untuk wanita. Namun dua jenis alat kontrasepsi ini masih
jarang dipilih oleh masyarakat, sebab dengan memilih metode kontrasepsi
mantap tersebut maka seseorang tidak bisa lagi memiliki anak.

Sejumlah perempuan mengeluhkan pemakaian metode kontrasepsi


menyebabkan masalah menstruasi dan kenaikan berat badan. Masalah
tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama sekali sampai
menstruasi berat dan berkepanjangan. Memang banyak keluhan ibu-ibu
terkait dengan penggunaan metode kontrasepsi, termasuk gangguan tidak
teraturnya menstruasi dan kenaikan berat badan. Namun itu sifatnya
hormonal dan tidak semua orang mengalami keluhan yang sama.
Kemungkinan yang terjadi karena hormonnya tidak sesuai dan tidak
seimbang (Fitrilidia, 2012 dalam Arini, 2013).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah


penelitian yaitu perbedaan antara ibu yang menggunakan Kontrasepsi KB
Implan/Spiral, IUD, Suntik, dan Pil terhadap siklus menstruasi dan BB pada
ibu rumah tanggga di Desa Kasturi Kecamatan Cikijing Kabupaten
Majalengka.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perbedaan antara ibu yang menggunakan
Kontrasepsi KB Implan/ spiral, IUD, Suntik, dan Pil terhadap siklus
menstruasi dan BB pada ibu rumah tangga.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui siklus menstruasi dan BB pada ibu yang menggnakan
Kontrasepsi KB Implan/Spiral.
b. Mengetahui siklus menstruasi dan BB pada ibu yang menggnakan
Kontrasepsi Kontrasepsi KB IUD.
c. Mengetahui siklus menstruasi dan BB pada ibu yang menggnakan
Kontrasepsi KB Suntik.
d. Mengetahui siklus menstruasi dan BB pada ibu yang menggnakan
Kontrasepsi KB Pil.
e. Menganalisis perbedaan antara ibu yang menggunakan KB Implan/
spiral, IUD, Suntik, dan Pil terhadap siklus menstruasi dan BB pada
ibu rumah tangga.
D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan
dalam bidang keperawatan maternitas dan wawasan pengetahuan tentang
perbedaan antara ibu yang menggunakan KB implan/sepiral, IUD, suntik,
dan pil terhadap siklus menstruasi dan BB pada ibu rumah tangga di desa
kasturi kecamatan cikijing kabupaten majalengka.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Responden

Untuk mengetahui manfaat dan efek dari menggunakan KB


serta mengetahui terhadap siklus menstruasi dan BB apabila usai
menggunakan KB .

b. Bagi Tempat Penelitian


Untuk menegtahui perkembangan ibu rumah tangga yang
penggunaan kontrasepsi KB Implan/spiral, kontrasepsi KB IUD,
Kontrasepsi KB suntik , dan kontrasepsi KB pil dapat melakukan
pertolongan dengan memberikan saran untuk mengunjungi puskesmas
atau bidan desa setampat apaliba mengalami keluhan dari setiap KB
yang digunakan.
c. Bagi STIKKU

Hasil ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan atau


referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan anatara ibu
yang menggunakan kontrasepsi KB implan/spiral, kontrasepsi KB
IUD, kontrasepsi KB suntik, dan kontrasepsi KB pil terhadap siklus
mentruasi dan BB pada ibu rumah tangga.

d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan peneliti dan memperoleh pengalaman
berharga dalam penelitian serta sebagai syarat mendapatkan gelar
sarjana keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai