DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
Assalamualaikum.Warahmatullahi.Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah “Keperawatan Jiwa”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang “Keperawatan Jiwa Khususnya Pada Asuhan Keperawatan Jiwa
Dengan Kasus Harga Diri Rendah “ bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian ilmu dan juga pengetahuannya sehingga tugas ini dapat kami selesaikan.
Kami menyadari, tugas yang telah kami buat masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan tugas ini.
Waalaikumsalam. Warahmatullahi.Wabarakatuh
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
D. Manfaat..................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
1. PENGERTIAN HARGA DIRI RENDAH........................................................................6
2. TANDA DAN GEJALA...............................................................................................7
3. FAKTOR PREDISPOSISI............................................................................................8
4. FAKTOR PRESIPITASI...............................................................................................8
5. STRATEGI KOPING..................................................................................................9
6. RENTANG RESPON................................................................................................10
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH....................................................11
1. DIAGNOSA............................................................................................................11
2. INTERVENSI..........................................................................................................12
3. STRATEGI PELAKSANAAN ( SP )............................................................................15
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................29
A. Kesimpulan...........................................................................................................29
B. Saran.....................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya hidup dan persaingan hidup menjadi semakin tinggi. Hal ini disebabkan
karena tuntutan atau kebutuhan hidup yang semakin meningkat seperti pemenuhan
kebutuhan ekonomi sandang, pangan, papan, pemenuhan rasa sayang, rasa aman
dan aktualisasi diri dapat mengakibatkan tingginya tingkat stress dikalangan
masyarakat juga individu kurang atau tidak mampu dalam menggunakan mekanisme
koping dan gagal dalam beradaptasi maka individu mengalami berbagai penyakit baik
fisik maupun mental.
Kecenderungan(trend) gangguan mental psikiatri akan semakin meningkat
seiring dengan terus berubahnya situasi ekonomi dan politik ke arah tidak menentu,
prevalensi bukan saja pada kalangan menengah ke atas sebagai dampak langsung
atau tidak langsung ketidakmampuan individu dalam penyesuaian diri terhadap
perubahan sosial.Seseorang dengan harga diri rendah akan merasa tidak berdaya,
frustasi, depresi, dan menjadi korban. Orang tersebut akan sangat rentan terhadap
tekanan akibat stress.
Masalah gangguan konsep diri : harga diri rendah akan memberikan dampak
negatif pada klien diantaranya klien akan merasa malu, minder akan keadaan dirinya
dan cenderung menarik diri dari kehidupan sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Harga Diri Rendah ?
2. Apa tanda dan gejala dari Harga Diri Rendah ?
3. Apa faktor predisposisi Harga Diri Rendah ?
4. Apa faktor presipitasi Harga Diri Rendah ?
5. Bagaimana strategi koping Harga Diri Rendah ?
6. Bagaimana rentang respon Harga Diri Rendah ?
7. Bagaimana asuhan keperawatan pada gangguan Harga Diri Rendah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Harga Diri Rendah
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Harga Diri Rendah
3. Untuk mengetahui faktor predisposisi Harga Diri Rendah
4. Untuk mengetahui faktor presipitasi Harga Diri Rendah
5. Untuk mengetahui strategi koping Harga Diri Rendah
6. Untuk mengetahui rentang respon Harga Diri Rendah
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada gangguan Harga Diri Rendah
D. Manfaat
Dapat menambah pengetahuan tentang ruang lingkup dan asuhan keperawatan
harga diri rendah.
BAB II
KONSEP HARGA DIRI RENDAH
1. PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah evaluasi dari atau kemampuan diri yang negatif dan
dipertahankan dalam waktu yang lama (Nanda 2005 dalam Direja, 2011).
Harga diri rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima
dilingkungan dan gambaran-gambaran negatif tentang dirinya (Barry, dalam Fitria
2009).
Dapat disimpulkan bahwa gangguan harga diri rendah dikarenakan penilaian
internal maupun penilaian eksternal yang negatif. Penilaian internal merupakan
penilaian dari individu itu sendiri , sedangkan penilaian eksternal merupakan
penilaian dari luar diri individu ( seperti orang tua, teman, saudara dan lingkungan )
yang sangat mempengaruhi penilaian individu terhadap dirirnya.
3. FAKTOR PREDISPOSISI
4. FAKTOR PRESIPITASI
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang dihadapi
individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor dapat
mempengaruhi komponen. Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah
hilangnya bagian tubuuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan
struktur dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan
pengobatan.
Sedangkan stressor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah
penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti, pola
asuh yang tidak tepat, misalnya selalu dituntut, dituruti, persaingan dengan saudara,
kesalahan dan kegagalan berulang, cita-cita tidak terpenuhi dan kegagalan
bertanggung jawab sendiri. Stressor pencetus dapat berasal dari internal dan
eksternal :
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa
yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan
individu mengalaminya sebagai frustasi.
Ada tiga jenis transisi peran:
1) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normative yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai serta
tekanan untuk menyesuaikan diri.
2) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
3) Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari sehat ke keadaan
sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan
ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh, perubahan fisik yang
berhubungan dengan tumbuh kembang normal. Perubahan tubuh dapat
mempengaruhi semua komponen konsep diri yaitu gambaran diri, identitas
diri, peran dan harga diri.
5. STRATEGI KOPING
Mekanisme koping termasuk pertahan koping jangka pendek atau jangka panjang
serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam
menghadapi persepsi diri yang menyakitkan.
a. Pertahanan jangka pendek mencakup berikut ini :
1) Aktifitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis indentitas diri
(misalnya, konser musik, bekerja keras, menonton televisi secara obsesif )
2) Aktifitas yang memberikan identitas pengganti sementara ( misalnya, ikut
serta dalam klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan atau genk )
3) Aktifitas sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang
tidak menentu ( misalnya, olahraga yang kompetitif, prestasi akademik,
kontes untuk mendapatkan popularitas )
4) Aktifitas yang merupakan upaya jangka pendek untuk membuat identitas
diluar dari hidup yang tidak bermakna saat ini ( misalnya, penyalahgunaan
obat )
b. Pertahanan jangka panjang mencakup berikut ini :
1) Penutupan identitas-adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang
terdekat tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi, atau potensi diri
individu.
2) Identitas negatif, asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan
harapan yang diterima masyarakat.
c. Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah : fantasi, disasosiasi,
isolasi, proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri dan orang lain.
6. RENTANG RESPON
Adapun tentang respon konsep diri dapat dilihat pada gambar berikut ini :
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan
keluarga ( pelaku rawat ). Tanda dan gejala harga diri rendah didapatkan dari data
subjektif dan objektif seperti yang tertera dibawah ini.
a. Mengejek dan mengkritik diri.
b. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri.
c. Mengalami gejala fisik, misal: tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat.
d. Menunda keputusan.
e. Sulit bergaul.
f. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas.
g. Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga dan halusinasi.
d. Merusak diri: harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup.
e. Merusak atau melukai orang lain.
f. Perasaan tidak mampu.
g. Pandangan hidup yang pesimitis.
h. Tidak menerima pujian.
i. Penurunan produktivitas.
j. Penolakan tehadap kemampuan diri.
k. Kurang memperhatikan perawatan diri.
l. Berpakaian tidak rapi.
m. Berkurang selera makan.
n. Tidak berani menatap lawan bicara.
o. Lebih banyak menunduk.
p. Bicara lambat dengan nada suara lemah.
2. DIAGNOSA
Isolasi Sosial
Harga diri rendah merupakan core problem (masalah utama). Apabila harga diri
rendah pasien tidak diintervensi akan mengakibatkan isolasi sosial. Penyebab harga
diri rendah pasien dikarenakan pasien memiliki mekanisme koping yang inefektif dan
dapat pula dikarenakan mekanisme koping keluarga yang inefektif.
3. INTERVENSI
4. STRATEGI PELAKSANAAN ( SP )
SP : 1 – Pasien
Masukkan dalam kegiatan pasien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien tidak mau mengungkapkan perasaannya,merunduk.
2. Diagnosa
Gangguan konsep diri dengan harga diri rendah.
3. Tujuan SP 1 pasien
a. mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki.
b. Menilai kemampuan yang belum di lakukan saat ini.
c. Memilih kemampuan yang akan di latih.
d. Melatih kemampuan pertama yang telah di pilih.
e. Memasukkan jadwal kegiatan pasien.
4. Rencana tindakan keperawatan
a) Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki
- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan beri
pujian/reinfocement atas kemampuan menggungkapkan perasaanya.
- Hindari memberi penilaian negatif, berikan pujian yang realistis.
b) Menilai kemampuan yang belum di lakukan saat ini.
- Diskusikan kemampuan klien yang masih dapat di gunakan selama sakit.
- Diskusikkan juga kemampuan klien yang masih dapat dilakukan di rumah
sakit dan di rumah nanti.
c) Memilih kemampuan yang akan di latih.
- rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai Kemampuan
- Tinggkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
- Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
(sering klien takut melaksanakannya).
d) Melatih kemampuan pertama yang telah di pilih.
- Memberikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang di
Rencanakan.
- Berikan pujian atas keberhasilan klien.
- Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
e) Memasukkan jadwal kegiatan pasien.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi, perkenalkan nama saya perawat S. Saya mahasiswa
Poltekkes palu prodi tolitoli, Saya praktek disini selama 2 minggu, dinas
setiap hari senin sampai dengan sabtu, Kalo boleh saya tahu nama adik
siapa? Dan senang dipanggil apa?
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana kabar Adik T hari ini ? sehat?
c. Kontrak
1) Topik : bagaimana kalau kita bercakap tentang kemampuan atau hobi
yang biasa Adik T kerjakan?
2) Tempat : kita berbicara di sini saja ya?
3) Waktu : mau berapa lama, bagaimana kalau 10 menit saja?
2. Kerja
- Sekarang Adik T Saya ajak Ngobrol-ngobrol ya! Adik tidak usah malu saya
ajak ngobrol, ungkapkan saja apa yang Adik rasakan?
- Adik berasal dari mana ?
- Apa yang biasa adik lakukan di rumah ? dari kamar tidur dulu deh, biasanya
ngerjakan apa aja? Terus apa lagi? Biar saya buat daftar
- Sekarang yang biasa dilakukan di rumah, kegiatan adik lainnya apa?
- Apa Adik mempunyai kegiatan yang disenangi selain tadi?
- Nah adik ini daftar yang adik katakan tadi, besok kita mulai salah satu
daftar ini ya dik ?
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan adik setelah kita ngobrol tadi?
b. Evaluasi obyektif
- Apa saja kemampuan yang biasa adik lakukan?.... bagus sekali
- Terus kegiatan adik di rumah tadi apa saja?..... benar sekali.
c. Rencana tindak lanjut
Baiklah dik, nanti coba adik ingat-ingat lagi siapa tahu ada hobi adik yang
belum masuk ke dalam daftar ya dik?
d. Kontrak
1) Topik
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita akan
melihat kemampuan adik yang masih bisa kita lakukan di rumah sakit
dan mana yang bisa dilakukan di rumah.
2) Tempat
Dimana tempatnya ? Bagaimana kalau di tempat ini saja.
3) Waktu
Besok kakak akan menemui adik lagi kesini sekitar jam 9.00 WIB.
SP : 2 – Pasien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
2. Diagnosa
Gangguan konsep diri dengan harga diri rendah.
3. Tujuan SP 2 pasien
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
b. Memilih kemampuan kedua yang dapat di lakukan.
c. Melatih kemampuan yang di pilih.
d. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien.
4. Rencana tindakan keperawatan.
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu (sp 1).
b) Memilih kemampuan kedua yang dapat di lakukan.
- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan beri
pujian/reinfocement atas kemampuan menggungkapkan perasaanya.
- Hindari memberi penilaian negatif, berikan pujian yang realistis.
- Diskusikan kemampuan klien yang masih dapat di gunakan selama
sakit.
- Diskusikkan juga kemampuan klien yang masih dapat dilakukan di
rumah sakit dan di rumah nanti.
c) Melatih kemampuan yang di pilih.
- rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai Kemampuan
- Tinggkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
- Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
(sering klien takut melaksanakannya).
- Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang di
Rencanakan.
- Berikan pujian atas keberhasilan klien.
- Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
d) Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi dik.
b. Evaluasi/Validasi
Saya perawat perawat S kemarin masih ingat?..... bagus, bagaimana
kabar adik hari ini?
c. Kontrak
1) Topik : masih ingat kan dengan perjanjian kita kemarin? Kita akan
membicarakan daftar kemampuan adik dan membedakannya mana
yang disa dilakukan di rumah sakit maupun di rumah.
2) Tempat : bagaimana kalau kita berbincang di tempat duduk ini saja
ya dik.
3) Waktu : kita bahas sebentar saja sekitar 15 menit. Adik setuju kan?
2. Kerja
- Ini daftar kemampuan yang adik miliki kemarin, apa adik masih ingat?
- Sekarang kita lihat satu per satu apa yang dapat dilakukan adik di rumah
sakit?
- Sekarang coba adik pilih yang mana yang bisa kita latih sekarang?
Bagaimana kalau yang ini ?
- Ini saya beri contoh terlebih dahulu ya adik? Sekarang coba adik yang
melakukan.
- Baik sekali bagaimana kalo kita coba tambahan kegiatan lain dik?
- Nah , sekarang sudah selesai. Mari kita duduk lagi dan membuat jadwal
tambahan lagi.
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan adik setelah kita latihan tadi?
b. Evaluasi obyektif
Coba adik sebut ulang bagaimana cara kita mengerjakan hal tadi? Jelaskan
ya dik?
c. Rencana tindak lanjut
Baiklah, adik harus melakukan latihan ini secara rutin agar nant kalau
pulang adik tidak kesulitan. Adik bisa melatihnya setiap saat atau
dilakukan pada waktu tertentu. Adik mau yang mana? Baiklah, adik latihan
hal ini setiap bangun tidur ya dik?
d. Kontrak
1) Topik : baiklah dik, kakak harus melanjutkan pekerjaan kakak. Besok
kita coba kemampuan adik yang tadi dan ditambah dengan yang lain.
2) Tempat : Bagaimana kalau di ruangan adik ini saja? Atau adik ingin di
taman ?
3) Waktu : baik, besok, kakak akan menemui adik setelah jam makan
siang sekitar pukul 12.30 WIB
SP : 3 – Pasien
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien telah mengetahui kemampuan yang dapat dilakukan di RS dan telah
melatih satu kemampuan yang telah masuk jadwal kegiatan harian (ADL).
2. Diagnosa
Gangguan konsep diri dengan harga diri rendah.
3. Tujuan SP 3 pasien
a. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan SP 2)
b. Memilih kemampuan ketiga yang dapat di lakukan.
c. Melatih kemampuan tiga yang di pilih.
d. Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien.
4. Rencana tindakan keperawatan
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu (sp 1 dan 2).
b) Memilih kemampuan kedua yang dapat di lakukan.
- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan beri
pujian/reinfocement atas kemampuan menggungkapkan perasaanya.
- Hindari memberi penilaian negatif, berikan pujian yang realistis.
- Diskusikan kemampuan klien yang masih dapat di gunakan selama
sakit.
- Diskusikkan juga kemampuan klien yang masih dapat dilakukan di
rumah sakit dan di rumah nanti.
c) Melatih kemampuan yang di pilih.
- rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai Kemampuan .
- Tinggkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
- Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
(sering klien takut melaksanakannya).
- Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang di
Rencanakan.
- Berikan pujian atas keberhasilan klien.
- Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.
d) Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien.
SP : 1 – Keluarga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
2. Diagnosa
Gangguan konsep diri dengan harga diri rendah.
3. Tujuan SP 1 keluarga
a. Mengidentifikasi masalah yang di rasakan dalam merawat pasien.
b. Menjelaskan proses terjanya HRD.
c. Menjelaskan tentang cara merawat pasien.
d. Bermain peran dalam merawat pasien HRD.
e. Menyusun RLT keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien.
4. Rencana tindakan keperawatan :
a) Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
harga diri rendah.
b) Bantú keluarga memberi dukungan selama klien di rawat.
c) Bantú keluaga menyiapkan lingkungan di rumah.
d) Memasukkan jadwal kegiatan keluarga.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bapak, perkanalkan nama saya perawat S, di sini saya
merawat pasien T.
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana kabar ibu hari ini?
c. Kontrak
1) Topik : Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara
merawat T ?
2) Tempat : kita berbicara di kantor perawat saja ya?
3) Waktu : kita berbicara 20 menit ya bu?
2. Kerja
- Apa yang bapak/Ibu ketahui tentang masalah T”
- “Ya memang benar sekali Pak/Bu, T itu memang terlihat tidak percaya
diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya pada T, sering
menyalahkan dirinya. Dengan kata lain, anak Bapak/Ibu memiliki
masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiran-
pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan T ini terus
menerus seperti itu, T bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi,
misalnya T jadi malu bertemu dengan orang lain dan memilih
mengurung diri”
- “Sampai disini, bapak/Ibu mengerti apa yang dimaksud harga diri
rendah?”
- “Bagus sekali bapak/Ibu sudah mengerti”
- “Setelah kita mengerti bahwa masalah T dapat menjadi masalah serius,
maka kita perlu memberikan perawatan yang baik untuk T”
- ”Bpk/Ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki T? Ya benar, dia juga
mengatakan hal yang sama ( kalau sama dengan kemampuan yang
dikatakan T )
- ” T itu telah berlatih dua kegiatan disini yaitu .......
- Untuk itu, Bapak/Ibu dapat mengingatkan T untuk melakukan kegiatan
tersebut sesuai jadwal. Tolong bantu menyiapkan alat-alatnya, ya
Pak/Bu. Dan jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya
meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadual yang
kegiatannya”.
- ”Selain itu, bila T sudah tidak lagi dirawat di Rumah sakit, bapak/Ibu
tetap perlu memantau perkembangan T. Jika masalah harga dirinya
kembali muncul dan tidak tertangani lagi, bapak/Ibu dapat membawa T
ke puskesmas”
- ”Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian
kepada T”
- ”Temui T dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan
pujian yang yang mengatakan: Bagus sekali T, kamu sudah semakin
terampil mencuci piring”
- ”Coba Bapak/Ibu praktekkan sekarang. Bagus”
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita bercakap-cakap tadi?
b. Evaluasi obyektif
- “ Dapatkah Bapak/Ibu jelaskan kembali maasalah yang dihadapi T
dan bagaimana cara merawatnya? ”
- “ Bagus sekali bapak/Ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap
kali Bapak/Ibu kemari lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga
demikian. ”
c. Rencana tindak lanjut
Bagaimana kalau pada pertemuan selanjutnya kita akan membahas
bagaimana cara memberi pujian langsung pada T?
d. Kontrak
1) Topik : kita akan membahas bagaimana cara memberi pujian yang
baik pada T.
2) Tempat : nanti ibu bisa menemui saya di ruang perawat ya bu?
3) Waktu : bagaimana kalu besok lagi ibu ke sini untuk memantau
perkembangan T ?
SP : 2 –Keluarga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
klien mampu melakukan apa yang diajarkan.
2. Diagnosa
Gangguan konsep diri dengan harga diri rendah.
3. Tujuan SP 2 keluarga
a. Evaluasi kemampuan SP 1
b. Latih keluarga langsung ke pasien.
c. Menyusun RTL keluarga /jadwal keluarga untuk merawat pasien.
4. Rencana tindakan kepeawatan:
a) Evaluasi kemampuan Sp 1
b) Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
harga diri rendah.
c) Bantú keluarga memberi dukungan selama klien di rawat.
d) Bantú keluaga menyiapkan lingkungan di rumah.
e) Memasukkan jadwal kegiatan keluarga.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi ibu
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana kabar ibu? Sehat ya bu?
c. Kontrak
1) Topik : baiklah bu, sekarang kita menemui T ya bu ?
2) Tempat : sekarang T tidak ada kegiatan jadi kita langsung menuju ke
kamarnya ya bu?
3) Waktu : hari ini kita latihan sebentar saja ya? Kira-kira 45 menit.
2. Kerja
- ”Selamat pagi adik T. Bagaimana perasaan T hari ini?”
- ”Hari ini saya datang bersama orang tua T. Seperti yang sudah saya
katakan sebelumnya, orang tua T juga ingin merawat T agar T cepat
pulih.”(kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut)
- ”Nah Pak/Bu, sekarang Bapak/Ibu bisa mempraktekkan apa yang sudah
kita latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan pujian terhadap
perkembangan anak Bapak/Ibu”(Saudara mengobservasi keluarga
mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada
pertemuan sebelumnya).
- ”Bagaimana perasaan T setelah berbincang-bincang dengan Orang
tuaT?”
- ”Baiklah, sekarang saya dan orang tua T ke ruang perawat dulu”
- ”Sekarang Kita akan membuat jadwal keluarga dalam mengurus T”
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan tadi?
b. Evaluasi obyektif
mulai sekarang ibu bisa melatih T secara mandiri kan bu? Coba ibu
jelaskan?..... Bagus ibu.
c. Rencana tindak lanjut
Pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan pengalaman ibu saat
merawat T.
d. Kontrak
1) Topik : kita akan membahas pengalaman ibu saat merawat T
bagaimana kesulitan-kesulitannya juga.
2) Tempat : seperti biasa bapak bisa menemui saya di kantor perawat
ya bu?
3) Waktu : kita akan bertemu lagi hari kamis ya bu, jam 11.00 WIB ya
bu?
SP : 3 – Keluarga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
keluarga mau memberi dukungan
2. Diagnosa
Gangguan konsep diri dengan harga diri rendah.
3. Tujuan SP 3 keluarga
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan pasien.
c. RTL keluarga :
Follow up
Rujukan.
4. Rencana tindakan keperawatn:
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
harga diri rendah.
c. Bantú keluarga memberi dukungan selama klien di rawat.
d. Bantú keluaga menyiapkan lingkungan di rumah.
e. Memasukkan jadwal kegiatan keluarga.
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat siang ibu...
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana kabar ibu dan bapak hari ini?
c. Kontrak
1) Topik : Karena hari ini T sudah boleh pulang, maka kita akan
membicarakan jadwal Tselama di rumah”
2) Tempat : kita berbicara sebentar di kantor ibu ya?
3) Waktu : sekitar 15 menit saja ya bu.
2. Kerja
- ”Pak/Bu ini jadwal kegiatan T selama di rumah sakit. Coba diperhatikan,
apakah semua dapat dilaksanakan di rumah?”Pak/Bu, jadwal yang telah
dibuat selama T dirawat dirumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik
jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya”
- ”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh T selama di rumah. Misalnya kalau T terus menerus
menyalahkan diri sendiri dan berpikiran negatif terhadap diri sendiri,
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan
orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi perawat K di puskemas
Indara Puri, Puskesmas terdekat dari rumah Bapak/Ibu, ini nomor
telepon puskesmasnya: (0651) 554xxx
- ”Selanjutnya perawat K tersebut yang akan memantau perkembangan T
selama di rumah.
- ”Sekarang Kita akan membuat jadwal keluarga dalam mengurus T”
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana apa ada pertanyaan lagi bu?
b. Evaluasi obyektif
Bagus sekali bu, anda sudah bisa mengaplikasikan sendiri.
c. Rencana tindak lanjut
Rencana selanjutnya ibu harus meneruskan daftar kegiatan T ini untuk
mempercepat kesembuhan T.
d. Kontrak
1) Topik : ibu harus meneruskan jadwal secara bertahap ya bu?
2) Tempat : ibu harus melakukannya di rumah dan kalau bisa sekalian
di lingkungan sekitar ya bu?
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang
diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik
diri secara sosial. Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri
yang tidak realistis.
B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan pembaca dapat
menerapkan isi dari makalah ini tentang “harga Diri Rendah”. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah kami yang
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
halifah, E. n. (2016, Juli 01). repository.ump. Dipetik Februari 18, 2021, dari BAB II.pdf:
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ump.ac.id/1076/3/EKA%2520NUR
%2520HALIFAH%2520BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjc2bi5yP_uAhXc7nMBHaK5DvEQFjADegQIFRAC&usg=A
OvVaw0nsBQHojJzflp5HvFf1ztI
Marmono, L. D. (2018, juni 27). Harga Diri Rendah. Dipetik februari 18, 2021, dari
repository.ump:https://repository.ump.ac.id/8276/3/Lisva%20Dewi%20Marmono
%20BAB%20II.pdf
Marpaung, S. (2018, juni 12). laporan pendahuluan harga diri rendah. Dipetik februari
18, 2021, dari academia.edu: https:/ /www.academia.edu/37004552/LAPORAN_
PENDAHULUAN_HARGA_DIRI_RENDAH
Pramudyawan, D. (2019, juni 25). harga diri rendah. Dipetik februari 18, 2021, dari
academia.edu: https://www.academia.edu/35756249/HARGA_DIRI_RENDAH_docx
Ratih, I. P. (2019, september 26). laporan pendahuluan harga diri rendah. Dipetik
februari 18, 2021, dari scribd: https://id.scribd.com/doc/96559325/Laporan-
Pendahuluan-Harga-Diri-Rendah
Matulessy, J. K. (2014, februari 19). id.scribd. Dipetik februari 18, 2021, dari Makalah
HDR: https://id.scribd.com/doc/207926414/Makalah-HDR