DI RSUD MOKOPIDO
TOLITOLI
Proposal penelitian
Oleh
Mardia
NIM. PO7247319024
KEPERAWATAN TOLITOLI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, karena dengan izin dan karunia-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul
“Asuhan keperawatan dengan kasus infeksi saluran kemih (ISK) pada Tn.M Di
Ruangan Melati Rumah Sakit Umum Mokopido Tolitoli tahun 2021”. Sebagai
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua
tercinta ayahanda Taharudin dan ibunda Sudarni yang selalu memberikan cinta
dan kasih serta dukungan baik materi dan moril, sehingga penulis mampu sampai
di titik ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal masih banyak
atau pembuatannya, maka itu penulis terbuka apabila ada kritik dan saran yang
sifatnya membangun.
Terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dari
1
3. Ns. Sova Evi S.Kep M.Kep selaku ketua prodi Poltekkes Kemenkes Palu
4. Bapak Dr. Danial MM, Selaku Direktur Rumah Sakit Umum Mokopido
5. Azwar S.Kep M. Kes dan Hasni SST selaku pembimbing I dan II yang
DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................ 5
C. Tujuan ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
metabolisme tubuh melalui urine. Sistem ini yang menjamin tubuh bebas
terganggu maka akan berakibat pada sistem tubuh yang lain karena
organ ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Jika tidak menjaga
Infeksi saluran kemih adalah salah satu jenis infeksi yang sering
kencing bagian luar (uretra). Wanita lebih banyak terserang ISK karena
menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita,
panjang uretra dan jarak uretra dari rektum pada pria serta adanya
urinarius. Akibat pada pria jarang terjadi, namun ketika gangguan ini
4
obati akan menimbulkan komplikasi seperti gangguan pada ginjal, sepsis,
adalah penyakit infeksi yang kedua tersering pada tubuh dan sebanyak 8,3
ke empat terbesar dunia setelah Cina, India, dan Amerika serikat. Infeksi
ISK di indonesia adalah 20-100 kasus per 100.000 penduduk pertahun nya
atau sekitar 180.000 kasusu baru pertahun (Depkes Ri, 2014 dalam
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
5
b. Menganalisa data dan menentukan diagnosa pada klien
D. Manfaat penelitian
asuhan keperawatan.
Saluran Kemih.
6
Diharpakan dapat menambah pengetahuan pasien dan masyarakat
4. Bagi peneliti
BAB II
7
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definis
remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua
jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka
maupun pada wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis
8
kelamin ternyata wanita lebih sering menderita infeksi dari pada
letaknya:
a. ISK bawah
bakterialis.
b. ISK atas
a) Uretritis (uretra)
9
berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya
urelytikum.
Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urine dari uretra
c) Pielonefritis (ginjal)
3%.
2. Etiologi
10
struktur saluran kemih termaksud ginjal. Berikut menurut jenis
lain:
(Simple).
complicated.
lain-lain.
2) Mobilitas menurun.
11
tahan tubuh, dan peralatan yang dipasang pada saluran
3. Patofisiologi
12
lama dapat menyebabkan mikroorganisme berkembang biak
tidak tuntas, spasme kandung kemih, warna urine yang keruh, dan
1) Anatomi konginetal
1) Neurogenik bladder.
2) Striktur uretra
3) Hipertropi prostat
d. Gangguan metabolik
1) Hiperkalsemia
2) Hipokalemia
3) Agamaglobulinemia
e. Instrumentasi
13
f. Dilatasi uretra sistoskopi
g. Kehamilan
urine.
4. Manifestasi klinis
yang keluar.
menyengat.
c. Warna air seni kental atau pekat seperti air teh, kadang
kandung kemih.
14
g. Pada neonatus usia 2 bulan, gejalanya dapat menyerupai infeksi
(kebiruan).
h. Pada bayi gejalanya berupa demam, berat badan sukar naik atau
anoreksia
atau anoreksia.
15
genitalia eksterna (fimosis, hipospadia, epispadia, atau
5. Komplikasi
a. Pylonefritis
c. Hipertensi
d. Malnutrisi
6. Penatalaksanaan
a. Non farmakologi
1) Istirahat
b. Farmakologi
16
kotrimoxsazol, trimetoprim, fluoroquinolon, amoksisiklin,
doksisiklin, aminoglikosid.
atau sefalosporin.
yaitu:
faeces.
7. Pemeriksaan penunjang
17
b. Infestigasi lanjutan harus berdasarkan indikasi klinis
1) Utltrasonogram (USG)
cystogram
3) Isotop scanning
2014) yaitu:
esterase positif.
kultur urin.
intravena.
18
B. Konsep tentang asuhan keperawatan ISK
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Pengkajian
1) Keluhan utama
19
Keluhan utama yang sering terjadi pada klien infeksi
jantung.
1) Pola persepsi
20
2) Pola nutrisi metabolisme
4) Pola eliminasi
d. Pemeriksaan fisik
21
e. Pemeriksaan penunjang atau diagnostik
f. Analisa data
tertentu.
2. Diagnosa keperawatan
kemih.
22
d. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya
3. Intervensi keperawatan
kemih.
tanda-tanda infeksi
Intervensi :
1) Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu
diatas 38,5 ̊C
di dalam tubuh.
23
Rasional : untuk mengetahui indikasi kemajuan atau
indikasi
kemih.
dan kering.
secara adekuat.
24
Keriteria hasil : klien dapat berkemih setiap 3 jam, klien tidak
berkemih
Intervensi :
kemih.
wajah tenang.
25
Intervensi :
meringankan nyeri
infeksi
merilekskan otot-otot
indikasi
klien
26
2) Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Rasional :
penyakit dialaminya.
4. Implemetasi keperawatn
27
5. Evaluasi keperawatan
sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan
6. Catatan perkembangan
keperawatan baru
28
rencana sebelumnya apabila keadaan atau masalah belum teratasi
rencana
analisisnya.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Saluran Kemih.
D. Fokus studi
Kemih.
E. Definisi oprasional
30
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran
1. Asuhan keperawatan
kemih.
saluran kemih.
31
tentukan, agar kebutuhan klien terpenuhi dari maslaah status
saluran kemih, dengan gejala nyeri pada abdomen bagian bawah, nyeri
F. Pengumpulan data
pemeriksaan fisik.
a. Anamnesis
32
menggunakan pertanyaan terbuka maupun pertanyaan tertutup
b. Observasi
c. Pemeriksaan fisik
2. Data sekunder
G. Etika penelitian
33
Penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi individu,
34
DAFTAR PUSTAKA
Jogjakarta : mediaction
Endriani, R., Andrini, F., & Alfina, D. (2010). Pola resistensi bakteri
2021 dari
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=isk+jurnal&oq=#d=gs_qabs&u=
%23p%3DpByLk-fl0p0J
35
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Gambaran+karakteristik+ibu+hamil
+yang+mengalami+infeksi+saluran+kemih+%28ISK
%29+di+wilayah+kerja+Puskesmas+Pekauman+Banjarmasin.
&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DbVIv4mPguVEJ
36