PERILAKU KEKERASAN
Dosen Pembimbing :
Pembimbing Kinik :
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah Swt. karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan, sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah seminar ini dengan tepat waktu. Seminar yang berjudul “Gangguan Jiwa Dengan
Perilaku Kekerasan” disusun untuk memenuhi tugas matakuliah keperawatan jiwa jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jambi di RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
Dalam penyusunan makalah seminar ini, kami banyak mengalami berbagai kesulitan.
Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung maka terselesaikannya laporan ini. Untuk itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi yang telah memberikan izin dalam
melakukan praktik klinik keperawatan jiwa
2. Dosen pembimbing matakuliah keperawatan jiwa, yang telah memberikan
bimbingan dn pengarahan daalam menyelesaikan makalah seminar ini.
3. Kepala ruangan/CI diruang Teta RSJ Provinsi Jambi
4. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan baik moral maupun spiritual
dalam proses pembelajaran.
5. Semua kakak ruangan Teta RSJ Provinsi Jambi yang telah memberikan ilmu yang
sangat bermanfaat
6. Serta rekan kelompok yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah
seminar.
Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah seminar ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah seminar ini kedepannya.
Akhir kata, kami selaku penyusun mengharapkan semoga proposal ini berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan para mahasiswa dan pembaca
Jambi, 30 Oktober 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..........................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perilaku Kekerasan......................................................................................
2.2 Rentang Respon Marah.................................................................................................
2.3 Tanda Dan Gejala..........................................................................................................
2.4 Faktor Penyebab............................................................................................................
2.5 Mekanise Koping...........................................................................................................
2.6 Pohon Masalah..............................................................................................................
2.7 Proses Keperawatan.......................................................................................................
BAB III
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya, serta mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain. Adanya kelemahan atau ketidakmampuan pada 3 unsur
tersebut dapat menyebabkan jiwa seseorang terganggu bahkan bisa menjadi gangguan jiwa.
Pada mulanya gangguan jiwa dianggap suatu hal yang gaib, sehingga penanganannya
secara supranatural spiristik yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kekuatan gaib.
Gangguan jiwa merupakan suatu gangguan yang terjadi pada unsur jiwa yang manifestasinya
pada kesadaran, emosi, persepsi dan intelegensi. Tidak sedikit masyarakat yang beranggapan
bahwa individu yang sakit jiwa adalah aib dan memalukan, tidak bermoral bahkan tidak
beriman.
Pada umumnya ada 7 masalah keperawatan antara lain gangguan konsep diri: harga diri
rendah, isolasi sosial: menarik diri, gangguan sensori persepsi: halusinasi, perubahan proses
pikir: waham, resiko perilaku kekerasan, resiko bunuh diri dan deficit perawatan diri.
Marah adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang
dirasakan sebagaian caman bagi individu (Stuart dan Sundeen, 1995). Pengungkapan
kemarahan dengan langsung dan kunstruktif pada saat terjadi dapat melegakan individu dan
membantu orang lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya sehingga individu tidak
mengalami kecemasan, stress dan merasa bersalah, dan bahkan merusak diri sendiri, orang
lain dan lingkungan. Dalam hal ini peran serta keluarga dalam membantu menyelesaikan
masalah sangat berperan penting, karena keluarga merupakan orang yang terdekat. Namun
peran perwat merupakan ujung tombak dalam pelasanan kesehatan jiwa.
Masalah perilaku kekerasan banyak ditemukan pada pasien gangguan jiwa, sering
terjadi pada alasan masuk keluarga mengatakan pasien mengamuk, marah-marah, merusak,
mengancam bahkan melukai orang lain. Hal tersebut memerlukan penanganan yang spesifik
untuk mengarahkan pasien dalam mengelola rasa marah yang maladaptive menjadi adative
dan konstruktif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.2. PENGERTIAN
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan
dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam 2 bentuk yaitu saat sedang berlangsung perilaku
kekerasan atau riwayat perilaku kekerasan.
Adapun beberapa definisi lain mengenai perilaku kekerasan yaitu:
Perilaku kekerasan adalah nyata melakukan kekerasan ditujukan pada diri sendiri/orang lain
secara verbal maupun non verbal dan pada lingkungan. (Depkes RI, 2006)
Prilaku kekerasan suatu keadaan dimensi seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahyakan, secara fisik baik pada diri sendiri maupun orang lain (Iyus yosep, 146:2007).
Prilaku kekerasan merupakan respon terhadap stressor yang di hadapi oleh seseorang,
yang di tunjukan dengan perilaku actual melakukan kekerasan baik pada diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan, secara verbal maupun nonverbal bertujuan untuk melukai orang lain
secara fisik maupun psikologis (Berkowitz, 2000).
Kemarahan adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respons terhadap kecemasan
yang dirasakan sebagai ancaman (Keliat, 1996). Ekspresi marah yang segera karena sesuatu
penyebab adalah wajar dan hal ini kadang menyulitkan karena secara kultural ekspresi marah
tidak diperbolehkan.
Perilaku kekerasan dapat disimpulkan yaitu suatu keadaan emosi secara mendalam
dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik pada diri
sendiri maupun orang lain dan merusak lingkungan.
Perilaku Kekerasan
Tabel 1.1
Diagnosa
No Deskripsi Data Mayor Data Minor
Keperawatan
1 Perilaku Kemarahan Subjektif : Subjektif :
kekerasan yang a.Mengancam a.mengatakan ada
diekspresikan b.Mengumpat yang mengejek,
secara c.Bicara keras mengancam
berlebihan dan dan kasar. b.mendengar
tidak Objektif : suara yang
terkendali baik a.Agitasi menjelekkan
secara verbal b.Meninju c.merasa orang
maupun c.Membanting lain mengancam
tindakan d.Melempar dirinya.
dengan Objektif :
mencederai a.menjauh dari
orang lain dan orang lain
atau merusak b.katatonia
lingkungan
Menurut buku Satuan Asuhan Keperawatan Jiwa oleh RSJ Cimahi tahun 2007 sesuai
dengan Musyawarah Nasional menerangkan bahwa, diagnosa keperawatan terdiri dari satu
komponen yaitu P (problem) saja (single diagnosis).
(Workshop : Standar Proses Keperawatan Jiwa, 2007).
Dari masalah perilaku kekerasan dapat ditemukan diagnosa keperawatan sebagai
berikut:
a. Perilaku kekerasan
b. Isolasi sosial
c. Gangguan persepsi sensori halusinasi
d. Defisit perawatan diri
Setelah ….x SP 4
pertemuan pasien - Evaluasi kegiatan yang lalu
mampu : (SP1,2,3)
- Menyebutkan - Latih patuh obat :
kegiatan yang - Minum obat secara teratur dengan
sudah dilakukan prinsip 7 B
- Memperagaka - Susun jadwal minum obat secara
n cara patuh obat teratur
- Masukkan dalam jadwal harian
pasien
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku kekerasan dapat disimpulkan yaitu suatu keadaan emosi secara mendalam
dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik pada diri
sendiri maupun orang lain dan merusak lingkungan.
Pasien dengan gangguan jiwa dengan risiko perilaku kekerasan memerlukan
implementasi perilaku kekerasan untuk mencegah perilaku kekerasan.
3.2 Saran
Rumah sakit harus meningkatkan SDM dalam penanganan pasien dnegan risiko
perilaku kekerasan dengan pelatihan sehingga mutu pelayanan dapat ditingkatkan. Bagi
perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan perilaku kekkerasan dengan
meningkakan pengetahuan dan keterampilan penatalaksanaan pasien dengan resiko perilaku
kekerasan.
DAFTAR PUSTAKA