Anggota:
1. Badariah (7232442008)
2. Deandra Audiare Manalu (7233342008)
3. Nurilmi Salsabillah (7231142010)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis
bisa menyelesaikan Laporan Mini Riset mengenai Perkembangan emosi pada peserta didik di
Sekolah Menengah Awal.Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Suri Handayani, selaku
dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang telah menuntun pelaksanaan
mini riset ini sehingga memberikan kesempatan untuk kami dapat mendapatkan wawasan
baru yang sangat bermanfaat untuk kami dan juga pembaca .
Pada penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan Laporan Mini
Riset adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penulisan laporan mini riset ini. Dalam penulisan laporan mini riset ini, penulis telah
berusaha menyajikan yang terbaik. Penulis berharap semoga laporan mini riset ini dapat
memberikan informasi serta mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.2 Tujuan........................................................................................................................4
1.3 Manfaat...........................................................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................6
BAB 3.......................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN......................................................................................................10
BAB 4.......................................................................................................................................11
PEMBAHASAN.....................................................................................................................11
BAB 5.......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
LAMPIRAN............................................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan emosi pada remaja ditandai dengan emosi yang tidak stabil dan
penuhgejolak. Pada masa ini suasana hati (mood) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil
penelitian diChicago oleh Mihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja
rata-rata memerlukanhanya 45 menit untuk berubah dari” mood“senang luar biasa” ke
“sedih luar biasa”, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang
sama. Perubahan emosi ini erat kaitannyadengankematangan hormon yang terjadi pada
remaja. Stres emosional yang timbul berasal dari perubahan fisik yang cepat dan luas
yang terjadi sewaktu pubertas.Remaja ditujukan untuk menjadi seorang yang memiliki
kemandirian emosional. MenurutHavighurst remaja bertugas mencapai kemandirian
emosional dari orang tua dan orang-orang dewasalainnya. Hal ini bisa membuat remaja
melawan keinginan atau bertentangan pendapat dengan orangtuanya. Dengan ciri khas
remaja yang penuh gejolak dan emosional, pertentangan pendapat ini seringkali membuat
remaja menjadi pemberontak di rumah. Apabila masalah ini tidak terselesaikan,terutama
orangtua bersikap otoriter, remaja cenderung mencari jalan keluar di luar rumah,
yaitudengan cara bergabung dengan teman-teman sebaya yang senasib. Sering kali karena
temen-temennya adalah remaja yang memiliki masalah yang sama, bisa jadi solusi yang
didapatkan kurang bijaksana. Ia tidak marah jika dikritik dan di saat-saat yangdiperlukan
ia bisa melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai
orangluar. Selain itu remaja memiliki falsafah hidup tertentu, tanpa perlu merumuskannya
atau mengucapkannya dalam kata-kata.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Banyak definisi emosi yang dikemukakan oleh para ahli. Istilah emosi, menurut
DanielGoleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, makna tepatnya masih sangat
membingungkan, baik di kalangan para ahli psikologi maupun ahli filsafat dalam kurun
waktuselama lebih dari satu abad. Definisi lain mengatakan bahwa emosi adalah suatu respon
terhadap suatu perangsang yangmenyebabkan perubahan fisikologis disertai perasaan yang
kuat dan biasanya mengandungkemungkinan untuk meletus.
2.2 Bentuk-Bentuk Emosi Pada Remaja
Masa remaja secara tradisional dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, dimana
padamasa itu emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kalenjar. Namun tidak
semuaremaja menjalani masa badai dan tekanan, namun benar juga bila sebagian besar
remaja mengalamiketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi usaha
penyesuaian diri terhadap pola perilaku baru dan harapan sosial baru
C. Assesment Data
Assesment data dapat dilihat melalui hasil angket yang sudah diisi oleh para siswa yang
didalamnya terdapat pernyataan yang berhubungan dengan perkembangan peserta didik.
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui metode penyerahan angket langsung pada siswa-siswi
di SMA 6 binjai. Bagaimana seorang remaja di sekolah memanage emosinya, Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan mengadakan
pengisian angket langsung.
B. Langkah Penelitian
Langkah penelitian diawali dengan menyebar angket yang berisi pernyataan yang
harus diisi oleh para siswa yang sudah berada di lingkungan luar sekolah sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya. Kemudian dilakukan penganalisaan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebar angket pada para siswa dengan
sifat acak atau tidak dipilih dalam kelas. Namun, langsung saja diberikan pada siswa
yang ditemui.
D. Lokasi Penelitian
Observasi dilaksanakan di SMA NEGERI 6 BINJAI dengan alamat Jl. Arif Rahman
Hakim No. 66A, Sumatera Utara. Siswa yang diobservasi adalah berjumlah 30 orang .
dilaksanakan pada tanggal 04 November 2023.
BAB 4
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan siswa smk brigjend katamso Medan yang sudah diambil
sampelnya secara acak dengan topik perkembangan emosi, makadilampirkanlah hasil
observasi dalam penyajian tabel atau bukti angket berikut. Berilah tanda ceklis (√) pada
kolom yang tersedia, jika pernyataan dibawah ini sesuai dengan yang Anda alami (“Ya” atau
“Tidak”).
No Pernyataan Ya Tidak
1 Membawa masalah pribadi ke lingkungan sekolah
3.2 Upaya Yang Dilakukan Wali Kelas Membantu Perkembangan Emosi Siswa Usia
Sekolah Menengah
No Pernyataan Ya Tidak
1 Memotivasi siswa dengan menyikapi setiap masalah yang
dihadapi
2 Pada saat tertentu, menempatkan diri sebagai sahabat siswa
3.3 Upaya yang dilakukan PKS III Membantu Perkembangan Emosi Siswa Usia
Sekolah Menengah
No Pernyataan Ya Tidak
1 Menjadi figur yang diidolakan siswa
3.4 Upaya yang dilakukan Kepala Sekolah Membantu Perkembangan Emosi Siswa Usia
Sekolah Menengah
No Pernyataan Ya Tidak
1 Memberikan tips dalam mengendalikan emosi ke arah yang
positif pada saat upacara bendera
2 Mengontrol emosi dalam bersikap dan bertindak.
3.5 Upaya yang dilakukan Orangtua Membantu Perkembangan Emosi Remaja Usia
Sekolah Menengah
No Pernyataan Ya Tidak
1 Menjadi model mengendalikan emosi dalam keluarga
Dari hasil lembar angket di atas dapat terlihat bahwa sebagian besar di isi dan dijawab
“ya” oleh para siswa , ini membuktikan bahwa memang siswa yang sudah memasuki fase
remaja itu sudah mulai bisa memanage dan mengendalikan emosinya sendiri.
1. Kekuatan Penelitian
Kekuatan penelitian tentang perkembangan emosi pada remaja dan peserta didik ini
adalah karena sudah menggunakan angket dan langsung terjun ke lapangan untuk
menyebr angket yang sudah ada sehingga data pun lebih akurat.
2. Kelemahan Penelitian
Kelemahaan penelitian ini terletak pada jumlah subjek yang diteliti yang hanya
berjumlah 30 orang yang masih belum terpenuhi sesuai permintaan dan juga penyusunan
laporan yang masi belum sempurna.
BAB 5
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi mengenai perkembangan emosi pada remaja dan peserta didik di
SMA 6 Binjai maka dapat kami simpulkan bahwa sebagian dari siswa memang sudah
bisa memanage emosinya sendiri namun masi ada juga yang masih bersifat labil dan
masih belum bisa mengontrol emosinya. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa emosi
sangat berhubungan dengan lingkungan sekitarnya . baik hubungan dengan teman,
keluarga dan sekolah. Semua pastinya akan berhubungan dengan emosi dari masing-
masing siswa.dan seperti yang kita tahu emosi itu banyak jenisnya , ada bahagia , sedih,
marah, takut, malu dan yang lainnya. Tentu saja kita semua makhluk hidup akan
mengalaminya setiap hari namun untuk menyikapinya semua tergantung pada diri kita
masing-masing.
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai seseorang peserta didik yang sudah bisa dikatakan remaja
menuju proses pendawasaan agar lebih pintar dalam mengendalikan emosi kita dan harus
lebih pandai menempatkan emosi yang akan datng kapan saja . karen seperti yang kami
lihat masi ada peserta didik dan anak remaja yang masi bersifat labil sehinggah memiliki
emosi yang mudah berubah.
C. Penutup
a. Pernyataan komitmen dari kelompok kami setelah melakukan mini riset
perkembangan emosi ini adalah kami harus menanamkan dulu dalam diri kami
bagaimana memanage emosi untuk diri sendir baru kita akan paham emosi orang lain
apalagi peserta didik atau anak remaja
b. Hambatan yang diprediksi dalam pertumbuhan/ perkembangan anak khususnya dalam
perkembangan emosi menurut kami adalah terkadang masih ada anak remaja yang
bersifat labil dan ada juga yang memang terpengaruh dari lingkungan sekitarnya
c. alternatif kreatif dalam menyelesaikan hambatan yang dialami dalam perkembangan
emosi menurut kami adalah dengan melakukan pendekatan dan mengenali sifat dan
kepribadian setiap anak.
NARASI : Mengaplikasikan Diri Menjadi Seorang Guru Di Kelas Untuk Meningkatkan Dan
Mengatur Perkembangan emosi Peserta Didik.
seorang guru akan mengajar di sebuah kelas dengan beberapa siswa di dalamnya dengan cara
pertama yaitu memberikan pertanyaan kepada murid dan apabila seorang siswa dapat
menjawab pertanyaan tersebut guru akan memberikan apresiasi sehingga emosi anak tersebut
akan meningkat dan berkembang dengan bentuk emosi “ senang “ . Cara kedua yaitu dengan
cara menasehati seorang anak karena satu kesalahannya sehingga bentuk emosi “ sedih” nya
terlihat. dan yang terakhir guru akan memeberikan pertanyaan yang sulit dan menunjuk
seorang anak untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka akan terlihat bentuk emosi “
terkejut” dan masi banyak emosi lainnya yang bisa diilhat dan dikembangkan dalam proses
pembelajaran dalam kelas .Dan apabila kita menjadi seorang guru sudah menjadi kewajiban
bagi kita untuk paham dan mengerti bagaimana emosi yang sedang dialami para siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Landasan Teori, Rahmulyani. 2015 Perkembangan Peserta Didik, Unimed Press, Medan.
LAMPIRAN